Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BESAR

EKSPLORASI DAN EVALUASI PANAS BUMI

OLEH
M. REZKY AGUNG SETIAWAN
09320130120
C1

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2017
Minggu I Dan Minggu II : Pemetaan Eksplorasi (EXMAP)
Kuliah perdana semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada tanggal
19 September 2016 sesuai dengan jadwal yang ada pada kalender akademik yang
dikeluarkan oleh pihak Fakultas Teknologi Industri. Mata kuliah eksplorasi dan
evaluasi panas bumi merupakan salah satu mata kuliah pilihan yang sebagian besar
diprogramkan oleh mahasiswa semester 7 yang memilih konsentrasi tambang
eksplorasi di Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas
Muslim Indonesia. Mata kuliah ini diampuh oleh ibu Emy Prasetyawati Umar, S.Si.,
MT. Pada minggu pertama (Rabu, 21 September 2016) dan kedua (Rabu, 28
September 2016) perkuliahan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
ada disebabkan karena adaya kegiatan pemetaan eksplorasi (EXMAP) angkatan V
selama 2 minggu (19 September 2016 - 28 September 2016) yang diikuti oleh
seluruh mahasiswa angkatan 2013 (semester 7) yang memilih konsentrasi tambang
eksplorasi di Dusun Paludda Desa Pattapa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru
yang pesertanya sebagian besar memprogramkan mata kuliah eksplorasi dan evaluasi
panas bumi.
Minggu III : Kontrak Kuliah
Pada minggu ketiga ini merupakan pertemuan yang pertama untuk mata
kuliah eksplorasi dan evaluasi panas bumi setelah kegiatan pemetaan eksplorasi.
Pada pertemuan kali ini bu emi menyampaikan mengenai kontrak perkuliahan yang
di dalamnya berisi parameter-parameter penilaian selama perkuliahan serta aturan
main selama perkuliahan berlangsung sampai akhir pertemuan nanti. Adapun
parameter yang dinilai antara lain kehadiran, keaktifan dalam proses perkuliahan,
kuis, serta ujian akhir semester. Tetapi point yang paling penting yang dapat
mendongkrak nilai serta dapat juga menurunkan nilai yaitu perilaku (attitude). Bu
emi juga memperingatkan kepada mahasiswa agar jangan melakukan tindakan KJL2
(kajili-jili) apalagi KRP2 (karapa-rapa) serta tidak bolah KPU2 (kapau-pau)
dalam menjawab pertanyaan. Dilarang keras nyon to the tek dalam ujian karena
nilaimu akan saya kalikan nol (0) kata bu emi.
Minggu IV : Tidak Hadir Perkuliahan
Pada perkuliahan minggu ke IV saya tidak masuk kuliah dikarenakan
kesehatan terganggu (demam) dan harus pulang ke Jeneponto untuk dapat istrahat
total dan dirawat oleh keluarga. Sayangnya saya tidak sempat untuk meminta izin
kepada bu emi karena memang saat itu demam saya sedang tinggi. Saya istrahat
selama 1 minggu dan selama itu saya juga tidak mengikuti perkuliahan dan focus
untuk penyembuhan agar segera fit kembali.

Minggu V : Pembahasan Soal Kuis


Saya kembali masuk kuliah pada minggu ke V setelah minggu lalu tidak
masuk. Saya baru mengetahui bahwa minggu lalu diadakan kuis setelah bu emi
membagikan hasil kuis kepada para mahasiswa. saya merasa rugi karena tidak
mendapatkan nilai dari kuis seperti teman-teman yang hadir pada minggu lalu. Saya
merasa ketinggalan materi. Untungnya setelah membagikan kertas jawaban kuis, bu
emi membahas semua soal kuis dan saya menyimak baik penjelasannya.
Penjelasannya mengenai manifestasi panas bumi yang merupakan penciri dari panas
bumi pada suatu daerah. Kemudian dijelaskan juga jenis-jenis manifestasi panas
bumi seperti Warm Ground (Tanah Hangat), Hot Steaming Ground (Tanah dengan
Uap panas), Mud pool (Kolam lumpur), Hot Pools (Kolam air panas), Hot Lakes
(Danau Panas), Hot Springs (Mata air panas), Fumaroles, Geysers, Travertin.
Dijelaskan juga metode serta tahapan eksplorasi yang digunakan dalam eksplorasi
panas bumi yang meliputi eksplorasi geologi, eksplorasi geokimia, eksplorasi
hidrogeologi serta eksplorasi geofisika.

Minggu VI : Pembagian Kelompok Diskusi Serta Penjelasan Singkat setiap


Tema Diskusi
1. Sistem Panas Bumi
Sistem panasbumi dapat dibagi atas 5 tipe, yaitu:
1. Sistem batuan beku muda (Young igneous systems)
2. Sistem tektonik (tectonic systems)
3. Geopressured systems
4. Hot dry rock systems
5. Magma tap systems
Dari tipe satu sampai tipe tiga, air panas alami bisa diperoleh lewat kegiatan
eksploitasi. Karena itu, ketiganya bisa disatukan menjadi sistem hidrotermal
(hydrothermal systems). Sementara untuk tipe empat dan lima, air panas alami tidak
bisa diperoleh. Justru kedua sistem itu memerlukan air yang diinjeksikan kedalam
bumi lalu air tersebut disedot kembali untuk diambi panasnya. Secara teknik hal itu
mungkin dilakukan, tetapi tidak bernilai ekonomis selama harga bahan bakar fosil
masih lebih murah. Pada buku ini, sementara saya hanya akan mengupas tipe satu
saja, karena sistem batuan beku muda mendominasi sistem panasbumi di Indonesia.
2. Eksplorasi Geologi
Dasar pemetaan geologi dan penentuan umur batuan digunakan untuk
mengetahui daerah prospek secara umum bagi eksplorasi panas bumi. Diantaranya
mengidentifikasi daerah potensi gunung api hal ini dilihat juga volume material yang
dihasilkan, sebab tubuh magma yang cukup besar volumenya menyimpan panas
lebih lama daripada yang kecil. Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui
penyebaran batuan secara mendatar maupun secara vertikal, struktur geologi,
tektonik dan sejarah geologi dalam kaitannya dengan terbentuknya suatu sistim
panas bumi termasuk memperkirakan luas daerah prospek dan sumber panasnya.
3. Eksplorasi Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena
biayanya lebih mahal. Dari survei geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah
mana saja yang harus disurvei geofisika. Survei geofisika dilakukan untuk
mengetahui sifat fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa
kilometer dibawah permukaan. Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat
diketahui daerah tempat terjadinya anomali yang disebabkan oleh sistem panas
buminya dan lebih lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber
panas dapat diperkirakan.
4. Eksplorasi Geokimia
Eksplorasi geokimia panas bumi dapat diartikan sebagai penerapan prinsip-
prinsip kimia dalam mengetahui jenis manifestasi panas bumi. Survei geokimia
dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi fisis dan kimia dari tiga unsur
utama yaitu air, gas, dan tanah. Survei geokimia juga konsentrasi komponen fluida
panas bumi, unsur terlarut, dan kandungan gas di dalam uap mencerminkan kondisi
bawah permukaan.
5. Manifestasi dan Pemanfaatan Panas Bumi
Manifestasi panas bumi merupakan penciri adanya panas bumi disuatu daerah
yang dapat dilihat dipermukaan. Adapun manifestasi panas bumi antara lain yaitu:
a. Warm Ground (Tanah Hangat)
b. Hot Steaming Ground (Tanah dengan Uap panas)
c. Mud pool (Kolam lumpur)
d. Hot Pools (Kolam air panas)
e. Hot Lakes (Danau Panas)
f. Hot Springs (Mata air panas)
g. Fumaroles
h. Geysers
i. Travertin
6. Evaluasi Panas Bumi
Evaluasi panas bumi dilakukan setelah dilakukan eksplorasi rinci yang
mencakup eksplorasi geologi, eksplorasi geokimia, eksplorasi hidrogeologi serta
eksplorasi geofisika. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah potensi panas
bumi yang telah diteliti layak dikembangkan atau tidak dengan memperhatikan
berbagai aspek seperti tingkatan penyelidikan, aspek ekonomi, aspek lingkungan,
cadangan yang ada dan masih banyak lagi.

Minggu VII : Kelompok I (Sistem Panas Bumi)


Pembagian sistem panasbumi menurut Goff dan Cathy (2000), berdasarkan
kriteria geologi, geosika, hidrologi, dan teknologi, dapat dibagi atas 5 tipe, yaitu:
1. Sistem batuan beku muda (Young igneous systems)
2. Sistem tektonik (tectonic systems)
3. Geopressured systems
4. Hot dry rock systems
5. Magma tap systems
Dari tipe satu sampai tipe tiga, air panas alami bisa diperoleh lewat kegiatan
eksploitasi. Karena itu, ketiganya bisa disatukan menjadi sistem hidrotermal
(hydrothermal systems). Sementara untuk tipe empat dan lima, air panas alami tidak
bisa diperoleh. Justru kedua sistem itu memerlukan air yang diinjeksikan kedalam
bumi lalu air tersebut disedot kembali untuk diambil panasnya. Secara teknik hal itu
mungkin dilakukan, tetapi tidak bernilai ekonomis selama harga bahan bakar fosil
masih lebih murah. Pada buku ini, sementara saya hanya akan mengupas tipe satu
saja, karena sistem batuan beku muda mendominasi sistem panasbumi di Indonesia.
Sistem panasbumi batuan beku muda berasosiasi dengan quaternary volcanism dan
intrusi magma. Hampir 95% aktivitas volkanik terjadi disepanjang zona tumbukan
lempeng sebagaimana yang terdapat dalam jumlah melimpah di Indonesia - dan di
dalam hot spot. Fluida panasbumi pada sistem ini menerima panas dari intrusi
magma dengan panas yang tertinggi (= 370C) dibanding dengan empat tipe sistem
panasbumi lainnya. Kedalaman reservoir umumnya berada < 15 km, meskipun ada
juga yang lebih dalam.

Minggu VIII : Perbaikan Kelompok I (Sistem Panas Bumi) dan Kelompok II


(Eksplorasi Geologi Panas Bumi)
Perkuliahan Minggu ke VIII dimulai dengan presentasi kelompok 1 yang
pada pertemuan sebelumnya kurang maksimal dalam membawakan materi mengenai
sistem panas bumi. Kelompok 1 diberikan kesempatan 15 menit untuk membawakan
materinya secara maksimal.
Setelah kelompok 1 selesai mempresentasikan materinya, giliran kelompok 2
yang diberi kesempaten untuk mempresentasikan materinya mengenai eksplorasi
geologi panas bumi. kelompok ini terdiri atas Zulkifli Kamal, Iksam, Ishak Saputra
serta Juandi Solissa. Tapi yang hadir saat presentasi hanya 2 orang yaitu Zulkifli
Kamal serta Iksam. Berikut materi yang dibawakannya:
Dasar pemetaan geologi dan penentuan umur batuan digunakan untuk
mengetahui daerah prospek secara umum bagi eksplorasi panas bumi. Diantaranya
mengidentifikasi daerah potensi gunung api hal ini dilihat juga volume material yang
dihasilkan, sebab magma bodi yang cukup besar volumenya menyimpan panas lebih
lama daripada yang kecil.
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan dalam penyelidikan potensi
panas bumi suatu daerah. Untuk memahami struktur geologi dan stratigrafi maka
survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas. Lama waktu
penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah orang yang
terlibat dalam penyelidikan, tetapi hingga penulisan laporan biasanya diperlukan
waktu sekitar 3-6 bulan. Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran
batuan secara mendatar maupun secara vertikal, struktur geologi, tektonik dan
sejarah geologi dalam kaitannya dengan terbentuknya suatu sistim panas bumi
termasuk memperkirakan luas daerah prospek dan sumber panasnya. Adapun Gejala-
gejala geologi yang diteliti dalam eksplorasi geologi yaitu:
1. Geomorfologi
Studi geomorfik pada suatu lapangan panas bumi umumnya mempunyai dua
tujuan utama:
a. Bermaksud mengorganisasikan secara sistematik pemerian bentang alam dalam
suatu skema pengelompokan.
b. Bermaksud untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari
pengelompokan, guna membuktikan adanya suatu perubahan dalam tata
lingkungan bentang alam yang normal, untuk suatu tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai (Bloom, 1979).
2. Stratigrafi
Klasifikasi satuan stratigrafi bertujuan untuk mengelompokan batuan secara
sistematis.Pengelompokannya berdasarkan kesamaan pusat erupsi dan kedudukannya
secara geografi. Dipelajari berdasarkan kesamaan ciri-ciri litologi. Untuk penamaan
batuan dilakukan melalui analisis makroskopis-mikroskopis terhadap mineral
penyusunnya.
3. Struktur Geologi
Tujuan mempelajari struktur untuk panas bumi adalah untuk mengetahui
karakteristik dari pola-pola struktur itu sendiri yang ada hubungannya dengan
frakturasi dan permeabilitas batuan. Pola-pola struktur geologi pada suatu lapangan
panas bumi diperlihatkan pada Peta Geologi. Analisis pola-pola tersebut dibantu
melalui interpretasi dari peta topografi dan proyeksi peta topografi, foto dan foto
udara.
Penentuan batas sebaran litologi didasarkan pada kenampakan di lapangan.
Namun jika tidak ditemukan, penarikan batas dilakukan secara interpolasi, melalui
interpretasi foto satelit dan pola-pola kesamaan kontur pada peta topografi. Pada
peta topografi terlihat pola kerapatan kontur, yang mencerminkan kemiringan
lereng yang kemungkinan dapat landai maupun terjal, seperti bentuk kaldera.
Terlihat berupa kerucut-kerucut vulkanik beserta struktur kawah pada bagian
puncak-puncaknya. Pada topografi terlihat juga adanya kelurusan sungai yang
mencerminkan adanya bentuk pola struktur. Struktur yang dapat terlihat diantaranya
kawah yang terdapat pada bagian puncak volcanic cone, volcanic lineament, Kaldera,
Sesar, dan daerah-daerah depresi yang diperkiran berkaitan dengan terban tektonik.
Pada foto udara, umumnya terlihat sama dengan apa yang diperlihatkan pada foto
satelit. Diantaranya rim kaldera, gawir terjal, struktur kawah dan kelurusan sungai
yang dicirikan oleh lembah yang sempit dan dalam. Pengamatan lapangan
merupakan rangkaian lanjutan dari hasil analisis dan interpretasi foto satelit, foto
udara, peta topografi serta studi kepustakaan dari peneliti terdahulu.
Materi yang dibawakan oleh kelompok 2 tentang eksplorasi geologi panas
bumi masih kurang maksimal dikarenakan materinya masih sangat kurang dan para
pematerinya kurang menguasi materi yang dibawakan sehingga diinstruksikan oleh
dosen pengampuh untuk memperbaiki serta menambah materi presentasinya serta
harus lebih menguasai materinya dan kembali presentasi pada minggu depan.

Minggu IX : Perbaikan Kelompok II (Eksplorasi Geologi Panas Bumi) dan


Kelompok IV (Eksplorasi geokimia panas bumi)
Perkuliahan Minggu ke IX dimulai dengan presentasi kelompok 2 yang pada
pertemuan sebelumnya kurang maksimal dalam membawakan materi mengenai
eksplorasi geologi panas bumi. Kelompok 2 diberikan kesempatan 15 menit untuk
membawakan materinya secara maksimal.
Setelah kelompok 2 selesai mempresentasikan materinya, giliran kelompok 4
yang diberi kesempatan untuk mempresentasikan materinya mengenai eksplorasi
geologi panas bumi. kelompok ini terdiri atas Sitti Fatimah, Dany Eko Ramadhan
serta Tival Yusrival.L. Alhamdulillah semua anggota kelompok hadir pada saat itu.
Berikut materi yang dibawakannya:
Eksplorasi geokimia panas bumi dapat diartikan sebagai penerapan prinsip-
prinsip kimia dalam mengetahui jenis manifestasi panas bumi. Survei geokimia
dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi fisis dan kimia dari tiga unsur
utama yaitu air, gas, dan tanah. Survei geokimia juga konsentrasi komponen fluida
panas bumi, unsur terlarut, dan kandungan gas di dalam uap mencerminkan kondisi
bawah permukaan. Kegiatan ini terdiri atas studi literatur dan survei lapangan.
Analisa geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida atau gas dari manifestasi panas
permukaan, tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadang dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hidrothermal. Selain itu juga perlu dibuat peta manifestasi permukaan, yaitu peta
yang menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi didaerah
tersebut. Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi
panas permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistim dan
temperature reservoir, asal sumber air, karakterisasi fluida dan sistim hidrologi
dibawah permukaan. Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan
problema-problema yang mungkin terjadi (korosi dan scale) apabila fluida dari
sumberdaya panas bumi tersebut dimanfaatkan dikemudian hari.
Materi yang dibawakan oleh kelompok 4 tentang eksplorasi geokimia panas
bumi masih kurang maksimal dikarenakan materinya masih sangat kurang dan para
pematerinya kurang menguasi materinya sehingga diinstruksikan oleh dosen
pengampuh untuk memperbaiki serta menambah materi presentasinya serta harus
lebih menguasai materinya dan kembali presentasi pada minggu depan.

Minggu X : Tidak ada kelompok yang naik


Pada minggu ini seharusnya yang naik adalah kelompok 4 yang akan
membawakan materinya kembali tentang eksplorasi geokimia panas bumi. Akan
tetapi kelompok 4 belum menjalankan instruksi dosen untuk memperbaiki serta
menambah materi presentasinya dan diperparah lagi ketua kelompok 4 yaitu Sitti
Fatimah tidak hadir karena kegiatan lain dan tidak memberitahukan dosen
pengampuh. Kelompok lain juga tidak siap karena mengira bahwa kelompok 4 yang
akan mempresentasikan materinya. Akibatnya tidak ada kelompok yang naik
mempresentasikan materi yang berkaitan dengan eksplorasi dan evaluasi panas bumi.
Hal ini sempat membuat ibu Emi emosi jiwa. Akhirnya waktu perkuliahan diisi
oleh bu emi tentang eksplorasi geokimia panas bumi.
Diakhir pertemuan semua kelompok yang belum memprsentasikan materinya
diinstruksikan untuk menyiapkan materinya untuk minggu depan agar setiap minggu
ada kelompok yang naik presentasi.

Minggu XI : Kelompok V (Manifestasi panas bumi dan pemenfaatannya)


Materi Manifestasi Panas Bumi dan Pemanfaatannya di presentasikan oleh
kelompok V yang terdiri atas Muhammad Azhar Tamrin, Hafriyadi, M.Zezar
Ahmad, Muhammad Akbar Amin, Hasmudarfan serta Firman S. Akan tetapi yang
hadir saat presentasi hanya 2 orang yaitu Muhammad Azhar Tamrin yang
menjelaskan mengenai pemanfaatan panas bumi dan Hafriyadi yang menjelaskan
mengenai manifestasi panas bumi. Yang lain tidak hadir tanpa alasan yang jelas
tetapi itu tidak menyurutkan semangat kelompok V untuk mempresentasikan
materinya. Berikut materi yang dibawakan:

A. Manifestasi Panas Bumi


Manifestasi panas bumi merupakan penciri adanya panas bumi disuatu daerah
yang dapat dilihat dipermukaan. Adapun manifestasi panas bumi antara lain yaitu:
1. Warm Ground (Tanah Hangat)
Panas keluar karena konduktifitas thermal pada lapisan bagian atas dan
gradient temperature lebih dari 25-300C/meter. Aliran panas ini dideteksi dengan
infra merah.
2. Hot Steaming Ground (Tanah dengan Uap panas)
Hot ground merupakan hasil konduksi panas dari bawah tanah. Uap panas
naik ke permukaan tapi tidak benar-benar habis. Sebuah lapisan uap tipis yang
mengembun dalam kondisi udara lembab, sedangkan pada udara kering tidak ada uap
yang teramati.
3. Mud pool (Kolam lumpur)
Mud pool merupakan sumber air panas atau fumarol terdiri dari kolam yang
biasanya ada gelembung lumpur. Lumpur ini umumnya berwarna putih keabu-abuan,
tapi kadang-kadang berwarna bintik-bintik kemerahan atau pink dari senyawa besi.
4. Hot Pools (Kolam air panas)
Hot pools terbentuk dari air panas atau uap pemanas kolam dari air tanah. Hot
pools mungkin bisa tenang, ebulliant (effervescent) atau mendidih. Biasanya terdapat
ditengah-tengah suatu erupsi hydrothermal
5. Hot Lakes (Danau Panas)
Danau ini berisi hydrothermal hasil depresi pada area geothermal. Danau ini
merupakan subclass dari danau volcanik.
6. Hot Springs (Mata air panas)
Mata air panas merupakan aktifitas geotermal yang paling umum dijumpai.
Mata air panas berlokasi dimana air datang dari sebuah sistem geotermal yang
mencapai permukaan. Hot springs biasanya agak asam, bila netral umumnya
berasosiasi dengan system air panas jenuh dengan silica dan menghasilkan endapan
sinter
7. Fumaroles
Fumarol merupakan sebuah uap dan gas magmatik yang keluar dengan suhu
tinggi, naik tanpa menjadi air panas dulu.
8. Geysers
Geyser merupakan sebuah vent (celah) tempat dimana air panas dan uap
dipancarkan dengan kuat. Syarat terbentuk geyser adalah batuan dengan retakan dan
air mendidih pada kedalaman dangkal.
9. Travertin
Travertin, adalah jenis karbonat yang diendapkan di dekat atau permukaan;
ketika air meteorik yang sedang bersirkulasi sepanjang bukaan-bukaan struktur
mengalami pemanasan oleh magma dan bereaksi dengan batuan karbonat.

B. Pemanfaatan Panas Bumi


Pemanfaatan panas bumi terbagi atas 2 yaitu:
1. Pemanfaatan langsung
a. Bidang Pertanian (Agriculture)
Pada bidang pertanian energi panas bumi dimanfaatkan untuk untuk
membantu pertumbuhan bunga, sayur-mayur, dan hasil panen lainnya di dalam
rumah kaca (greenhouse). Energi panas bumi diambil dengan melalui suatu tenaga
udara atau dengan sirkulasi langsung di sekeliling tanaman. Beberapa rumah
kaca juga menggunakan air panas bumi untuk mengairi tanaman.
Temperatur air yang digunakan untuk irigasi di dalam rumah kaca berkisar 99F -
180F atau 37C - 82C. Kebanyakan operator rumah kaca memperkirakan dengan
menggunakan energi panas bumi sebagai ganti sumber energi yang tradisional akan
berhemat sekitar 80% dari biaya-biaya bahan bakar dan total biaya usaha sekitar 5%
sampai 8% .
b. Bidang Perikanan (Aquaculture)
Pada bidang perikanan energi panas bumi dimanfaatkan untuk
mempercepat pertumbuhan ikan, udang, tiram dan aligator menjadi dewasa. Air
geothermal sangat cocok sebagai lingkungan hidup ikan ikan tersebut. Suhu yang
biasa digunakan berkisar 95F atau 35C.
c. Bidang Pariwisata
Pada bidang perikanan energi panas bumi dimanfaatkan untuk kolam air
panas dan spa. Air geothermal yang baik digunakan adalah yang banyak
mengandung sulphur karena baik untuk kesehatan kulit.
d. Bidang Industri
Energi panas bumi di bidang industri dapat dimanfaatkan antara lain sebagai :
pengganti bahan bakar untuk proses pembuatan gula aren, dimanfaatkan untuk
budidaya jamur atau ternak, untuk pasteurisasi susu, untuk sterilisasi kemasan
produk makanan, sebagai bahan baku obat-obatan dan kosmetik, untuk usaha
laundry, air geothermal digunakan untuk penghangat rumah dan bangunan.
2. Pemanfaatan tak langsung
Pemanfaatan panas bumi secara tak langsung yaitu digunakan sebagai
Pembangkit Listri Tenaga Panas bumi (PLTP). Pembangkit listrik tenaga panas bumi
adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan panas bumi untuk memperoleh aliran
listrik. Ada 3 cara yang dilakukan untuk dapat memanfaatkan panas bumi yaitu:
1. Dry steam power plant

2. Flash steam power plant


3. Binary steam power plant

Minggu XII : Kelompok III (Eksplorasi Geofisika Panas Bumi)


Survey geofisika terutama dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai distribusi parameter-parameter fisik bawah permukaan seperti kecepatan
gelombang elastik, rapat massa, kemagnetan, kelistrikan dan lain lain dari hasil
pengukuran efeknya di permukaan bumi atau tempat lain yang dapat dijangkau
(lubang bor atau tambang bawah tanah). Dalam survey geofisika menggunakan
metoda elektromagnetik (EM) sifat fisik yang relevan adalah konduktivitas atau
resistivitas (tahanan-jenis) batuan. Metoda magnetotellurik (MT) merupakan salah
satu metoda eksplorasi geofisika yang memanfaatkan medan elektromagnetik alam.
Medan EM tersebut ditimbulkan oleh berbagai proses fisik yang cukup kompleks
sehingga spektrum frekuensinya sangat lebar. Pada frekuensi yang cukup rendah
(kurang dari 1 Hz), solar wind yang mengandung partikel-partikel bermuatan listrik
berinteraksi dengan medan magnet permanen bumi sehingga menyebabkan variasi
medan EM. Variasi pada jangkah frekuensi audio (audio frequency band, di atas 1
Hz) terutama disebabkan oleh aktivitas meteorologist berupa petir.
Magnetotellurik (MT) adalah metode pasif yang mengukur arus listrik alami
dalam bumi, yang dihasilkan oleh induksi magnetik dari arus listrik di ionosfer.
Metode ini dapat digunakan untuk menentukan sifat listrik bahan pada kedalaman
yang relatif besar (termasuk mantel) di dalam bumi. Dengan teknik ini, variasi
waktu pada potensi listrik diukur pada stasiun pangkalan dan stasiun survei. Metode
MT adalah metode sounding yang mengukur secara pasif gelombang
Elektromagnetik (EM) alami (Agung, 2009; Satrio dan Koesuma 2012). Metode
magnetotellurik memiliki jangkauan penetrasi yang lebih dalam dibandingkan
dengan metode geolistrik. Metode magnetotelurik dapat mengetahui sebaran batuan
dan lapisan dibawah permukaan dengan melihat nilai resistivitasnya atau tahanan
jenisnya (Kadir, 2011). Selain itu model konseptual, luas dan batas reservoir panas
bumi dapat diketahui. Sumber sinyal untuk metode magnetotellurik adalah medan
magnetik yang berasal dari dalam dan luar bumi serta memiliki rentang frekuensi
yang bervariasi. Medan magnet yang berasal dari dalam dikarenakan pergerakan
antara mantel bumi terhadap inti bumi. Medan magnet yang berasal dari luar bumi
adalah medan magnet yang dihasilkan di atmosfer dan magnetosfer (Agung, 2009;
Kadir, 2011). Semua sumber medan magnetik tersebut memiliki nilai yang bervariasi
terhadap waktu, tetapi yang dimanfaatkan pada Metode Magnetotellurik hanya
medan magnetik yang berasal dari luar bumi yang memiliki rentang frekuensi lebih
besar.
Minggu XIII : Perbaikan Kelompok III (Eksplorasi Geofisika Panas Bumi) Dan
Kelompok VI (Evaluasi Panas Bumi)
Perkuliahan Minggu ke XIII dimulai dengan presentasi kelompok 3 yang
pada pertemuan sebelumnya kurang maksimal dalam membawakan materi mengenai
eksplorasi geofisika panas bumi. Kelompok 3 diberikan kesempatan 15 menit untuk
membawakan materinya secara maksimal.
Setelah kelompok 3 selesai mempresentasikan materinya, giliran kelompok 6
yang diberi kesempatan untuk mempresentasikan materinya mengenai evaluasi panas
bumi. kelompok ini terdiri atas saya sendiri (M. Rezky Agung Setiawan), Lalu
Muhammad Yasir, Dedi Idris La Ando, Zesar Van Ranke dan Muh. Dzalikram.
Alhamdulillah semua anggota kelompok hadir pada saat itu. Berikut materi yang
dibawakannya:
A. Dasar-dasar Estimasi Potensi Energi Panas Bumi (SNI 13-5012-1998)
Estimasi potensi energi panas bumi ini didasarkan pada kajian ilmu geologi,
geokimia, geofisika dan teknik reservoar.
1. Kajian geologi lebih ditekankan pada sistem, vulkanis, struktur geologi, umur
batuan, jenis dan tipe batuan ubahan dalam kaitannya dengan sistem panas bumi.
2. Kajian geokimia ditekankan pada tipe dan tingkat maturasi air, asal mula air
panas, model hidrologi dan sistem fluidanya.
3. Kajian geofisika menghasilkan parameter fisis batuan dan struktur bawah
permukaan dari sistem panas bumi.
4. Kajian teknik reservoar menghasilkan fase teknik yang mendefinisikan klasifikasi
cadangan termasuk sifat fisis batuan dan fluida serta permindahan fluida dari
reservoar.
Dari keempat kajian tersebut diatas diperoleh potensi energi dan model
sistem panas bumi.

B. Tahapan Penyelidikan dan Pengembangan Panas Bumi


Tahapan penyelidikan dan pengembangan panas bumi yang berkaitan dengan
klasifikasi potensi energi (lihat Alur kegiatan penyelidikan dan pengembangan panas
bumi dan lampiran) adalah sebagai berikut :
1. Penyelidikan Pendahuluan/Rekonaisan
Kegiatan ini meliputi studi literatur dan peninjauan lapangan (geologi,
geokimia). Dari penyelidikan ini akan diperoleh peta geologi tinjau dan sebaran
manifestasi (seperti : air panas, steaming ground, tanah panas, fumarol, solfatar),
suhu fluida permukaan dan bawah permukaan serta parameter panas bumi lainnya
yang berguna untuk panduan penyelidikan selanjutnya.
2. Penyelidikan Pendahuluan Lanjutan
Dalam penyelidikan pendahuluan lanjutan ini dilakukan penyelidikan
geologi, geokimia, dan geofisika. Penyelidikan geologi dilakukan dengan
pendataan dari udara dan permukaan yang menghasilkan peta geologi pendahuluan
lanjutan, dilengkapi dengan penyelidikan geohidrologi dan hidrologi yang
menghasilkan peta hidrogeologi. Penyelidikan geokimia meliputi pengamatan visual,
pengambilan contoh analisis kimia air, gas serta tanah. Hasilnya berupa peta anomali
unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam air, gas dan tanah, jenis fluida bawah
permukaan, asal-usul fluida serta sistem panas bumi. Penyelidikan geofisika yang
digunakan adalah pemetaan geofisika dan menghasilkan peta geofisika dengan
interval yang memungkinkan untuk dibuat kontur.
3. Penyelidikan Rinci
Penyelidikan rinci dilakukan berdasarkan rekomendasi dari penyelidikan
sebelumnya , yang lebih dititik beratkan pada penyelidikan ilmu kebumian terpadu
(geologi, geokimia, geofisika), dan dilengkapi pemboran landaian suhu. Pada
penyelidikan geologi dilakukan pemetaan geologi rinci dengan skala yang lebih
besar daripada peta pendahuluan lanjutan, termasuk di dalamnya pemetaan batuan
ubahan. Penyelidikan geokimia dilakukan dengan interval titik yang lebih rapat dan
lokasi penyelidikannya lebih terarah berdasarkan hasil penyelidikan sebelumnya.
Hasilnya berupa peta anomali unsur kimia dan model hidrologi. Penyelidikan
geofisika dilakukan dengan cara pemetaan dan pedugaan yang menghasilkan peta
anomali dan penampang tegak pendugaan sifat fisis batuan. Pada sumur landaian
suhu dilakukan juga penyelidikan geologi, geokimia dan geofisika, yang
menghasilkan penampang batuan, sifat fisis serta kimia batuan dan fluida
sumur.Analisis data terpadu dalam tahap penyelidikan ini menghasilkan model panas
bumi tentatif dan saran lokasi titik bor eksplorasi.
4. Pengeboran Eksplorasi (wildcat)
Pengeboran eksplorasi (wildcat) adalah kegiatan pengeboran yang dibuat
sebagai upaya untuk mengindentifikasi hasil penyelidikan rinci sehingga diperoleh
gambaran geologi, data fisis dan kimia bawah permukaan serta kualitas dan kuantitas
fluida.
5. Prastudi Kelayan
Kajian mengenai potensi panas bumi berdasarkan ilmu kebumian dan
kelistrikan yang merupakan dasar untuk pengembangan selanjutnya.
6. Pengeboran Delineasi
Kegiatan pada tahap ini adalah pengeboran eksplorasi tambahan yang
dilakukan untuk mendapatkan data geologi, fisik dan kimia reservoar serta potensi
sumur dari suatu lapangan panas bumi.
7. Studi Kelayakan
Kajian mengenai kelistrikan dan evaluasi reservoar untuk menilai kelayakan
pengembangan lapangan panas bumi dilengkapi dengan rancangan teknis sumur
produksi dan perancangan sistem pembangkit tenaga listrik.
8. Pengeboran Pengembangan
Jenis kegiatan yang dilakukan adalah pengeboran sumur produksi dan sumur
injeksi untuk mencapai target kapasitas produksi. Pada tahap pengeboran
pengembangan ini dilakukan pengujian seluruh sumur yang ada sehingga
menghasilkan kapasitas produksi.
9. Pemanfaatan Panas bumi
Panas bumi dapat dimanfaatkan dengan dua cara yaitu dengan cara
pemanfaatan langsung dan tidak langsung.

C. Klasifikasi Potensi Sumberdaya Panas Bumi (SNI 13-5012-1998)

Klafikasi ini dibuat berdasarkan tahapan penyelidikan yang dilakukan pada


suatu daerah atau lapangan panas bumi. Tahapan penyelidikan pendahuluan
menghasilkan klasifikasi sumber daya, sedangkan tahapan penyelidikan rinci
menghasilkan klasifikasi cadangan.
A. Klasifikasi Sumber Daya
Sumber daya panas bumi dibagi dalam dua kelas yaitu : kelas spekulatif dan
hipotetis.
1 Kelas Sumber Daya Spekulatif
Kelas sumber daya spekulatif adalah kelas sumber daya yang estimasi potensi
energinya didasarkan pada studi literatur serta penyelidikan pendahuluan.
2 Kelas Sumber Daya Hipotetis
Kelas sumber daya hipotetis adalah kelas sumber daya yang estimasi potensi
energinya didasarkan pada hasil penyelidikan pendahuluan lanjutan.
B. Klasifikasi Cadangan
Cadangan panas bumi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu : kelas
terduga,mungking dan terbukti.
1 Kelas Cadangan Terduga
Kelas cadangan terduga adalah kelas cadangan yang estimasi potensi
energinya didasarkan pada hasil penyelidikan rinci.
2 Kelas Cadangan Mungkin
Kelas cadangan mungkin adalah kelas cadangan yang estimasi potensi
energinya didasarkan pada hasil penyelidikan rinci dan telah diindentifikasi dengan
bor eksplorasi (wildcat) serta hasil prastudi kelayakan.
3 Kelas Cadangan Terbukti
Kelas Cadangan Terbukti adalah kelas cadangan yang estimasi potensi
energinya didasarkan pada hasil penyelidikan rinci, diuji dengan sumur eksplorasi,
delineasi dan pengembangan serta dilakukan studi kelayakan.

D. METODE ESTIMASI POTENSI SUMBERDAYA PANAS BUMI


Ada tiga metode yang umum digunakan untuk mengestimasi potensi
sumberdaya panas bumi pada suatu daerah yaitu:
1. Metode Perbandingan
Prinsip dasar metode perbandingan adalah menyetarakan besar potensi energi
suatu daerah panas bumi baru (belum diketahui potensinya) dengan lapangan lain
(diketahui potensinya) yang memiliki kemiripan kondisi geologinya.
Hel = A x Qel
Keterangan:
Hel = Besarnya sumber daya (MWe)
A = Luas daerah prospek panas bumi (km2)
Qel = Daya listrik yang dapat dibangkitkan persatuan luas (MWe/km2)
2. Metode Volumetrik
Prinsip dasar metode volumetrik adalah menganggap reservoar panas bumi
sebagai suatu bentuk kotak yang volumenya dapat dihitung dengan mengalikan luas
sebaran dan ketebalannya. Dalam metoda volumetrik besarnya potensi energi sumber
daya atau cadangan diperkirakan berdasarkan kandungan energi panas di dalam
reservoar.

3. Metode Simulasi
Kegiatan pemodelan dapat dilakukan dengan membagi sistem reservoar
menjadi sejumlah blok atau grid yang satu sama lain saling berhubungan. Pembagian
blok dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya adalah jenis
dan karakteristik batuan, struktur batuan dan lokasi sumur. Dengan cara ini maka
keanekaragaman permeabilitas, porosistas, kandungan air dan kandungan uap di
dalam reservoar serta sifat fluidanya, baik secara lateral maupun secara vertikal dapat
diperhitungkan. Secara garis besar tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
1. Pengkajian keseluruhan data yang mencakup data manifestasi permukaan (data
geologi, geofisika, geokimia), fluida reservoar dan semua data sumur lainnya serta
hasil-hasil studi yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Interpretasi dengan mengintegrasikan semua data ilmu kebumian dan semua data
sumur dengan data yang baru diperoleh.
3. Penetapan bagian dari reservoar yang akan dimodelkan.
4. Simulasi model yang merepresentasikan kondisi reservoar sebenarnya pada
keadaan awal.
5. Simulasi untuk memperoleh model yang merepresentasikan kinerja semua sumur
dan reservoar pada saat diproduksi.

E. ANALISIS INVESTASI
Sebelum suatu proyek dilaksanakan perlu dilakukan analisis dari investasi
tersebut sehingga dapat diketahui kelayakan proyek tersebut dilihat dari sisi ekonomi
investasi.
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value sebuah proposal investasi merupakan selisih antara arus
kas masuk (cash inflow) uang dikurangi dengan nilai investasi, sehingga didapatkan
perhitungan mengenai nilai bersih investasi dengan menggunakan nilai uang pada
saat sekarang. Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa nilai dari asset adalah
nilai sekarang dari perkiraan arus kas yang akan dihasilkan oleh asset tersebut pada
masa yang akan datang. Kriteria dari Net Present Value sebuah proyek adalah jika
NPV proyek lebih besar dari nol maka proyek feasible untuk dilaksanakan,
sedangkan apabila ada nilai negatif muncul dalam penerimaan proyek, maka
proyek tidak feasible untuk dilaksanakan. Jika nilai bersih sekarang dari proyek
sama dengan nol, maka proyek memberikan pengembalian yang sama dengan
tingkat pengembalian yang diisyaratkan.

Keterangan :
K = Discount rate yang digunakan
At = Cash flow pada periode t
N = Periode terakhir dimana cash flow diharapkan
2. Return Of Investment
Keterangan:

= Jumlah keuntungan sampai tahun ke-t


Investment Cost = Biaya Investasi
Bennefitt = CIFt COFt
CIFt = Pemasukan tahun ke-t
COFt = Pengeluaran tahun ke-t
Jika didapatkan nilai ROI positif selama masa operasi maka investasi layak
dilaksankan dan jika nilai ROI negatifselama masa operasi maka investasi tidak
layak dilaksanakan.
Materi yang kami bawakan Alhamdulillah sudah maksimal dikarenakan
semua anggota kelompok menguasai materi yang dibawakan serta materi yang
disajikan sangat lengkap didukung dengan referensi yang terpercaya. Tetapi bu emi
menyuruh untuk kembali presentasi agar materi tentang evaluasi panas bumi dapat
lebih dimengerti.

Minggu XIV : Perbaikan Kelompok IV (Evaluasi Panas Bumi) dan Punishment


For Team IV.
Pada pertemuan terakhir ini kelompok saya (kelompok IV) maju kembali
untuk mempresentasikan materi mengenai evaluasi panas bumi. Kali ini kelompok
saya hanya berfokus pada tahapan evaluasi sumberdaya potensi panas bumi dari
penyelidikan pendahuluan sampai bagaimana panas bumi dimanfaatkan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Setalah kelompok kami selesai, bu emi mengambil berpesan kepada kami
untuk belajar baik-baik karena ujian akhir semester akan segera dimulai agar nilai
yang didapatkan nantinya akan bagus. Bu emi juga memberikan kami tugas besar ini
dan dikumpul setelah masa ujian akhir semester selesai. Sekali lagi bu emi
menyampaikan kepada kami sebelum mengakhiri perkuliahan agar jangan nyon to
the tek saat ujian karena bu emi dapat membedakan yang nyontek dan yang tidak
nyontek serta apabila ketahuan maka akan nilainya akan langsung dikali nol (0).

Anda mungkin juga menyukai