Anda di halaman 1dari 16

Competency of Geologist

Geologi Batubara (Coal Geology)


Pemetaan Geologi (Geological Mapping)
Geofisika (Geophysic)
Pengeboran Batubara (Coal Drilling)
Kualitas Batubara (Coal Quality)
Database Geologi (Geological Database)
Korelasi Batubara (Coal Correlation)
Pemodelan Geologi (Geological Model)
Sumber Daya Batubara (Coal Resources)
DRILLING ACTIVITIES
Series of Drilling Activities
1. Surat Perintah dimulainya pemboran, diterbitkan oleh wellsite

2. Pemboran Pilot Hole, menggunakan metoda Open Hole

3. Pelaksanaan pengukuran E-logging untuk parameter natural (gamma) dan


density(gamma-gamma).

4. Pemboran Target Hole, menggunakan metoda touch coring (open hole


untuk batuan non batubara, coring untuk seam batubara)

5. Pengambilan foto core batubara, dilakukan pada setiap run pemboran


coring.

6. Pelaksanaan pengukuran E-logging untuk parameter natural (gamma) dan


density(gamma-gamma), resistivity (SP-R), caliper.

7. Sampling batubara, dilakukan setelah roof & floor setiap seam selesai
dicoring

8. Surat Perintah selesainya pemboran, diterbitkan oleh wellsite


1. Pilot Drilling
Instruksi Kerja Wellsite:
Melakukan deskripsi cutting

Melakukan pengambilan sample cutting setiap terjadi perubahan


lithologi, untuk analisa NAG Test (Net Acid Generating Test)

Melakukan penyetopan pemboran pilot hole setelah target depth dicapai,


untuk kantong E-logging max. 6 meter.

Melakukan interpretasi hasil E-log dengan cara mengukur kurva. Untuk


kurva gamma ray: 1/3 dari bagian atas garis kelurusan kurva, sedangkan
untuk kurva density: 1/2 dari bagian atas garis kelurusan kurva.

Melakukan penentuan interval coring dengan ketentuan 0.5 M (Lati), 1M


(Bin & Sambarata) diatas roof dan 0.50 mtr dibawah floor batubara
2. Target Drilling
Instruksi Kerja Wellsite:
Memastikan interval run setiap kemajuan coring

Mengukur panjang core pada tabung split. Cara mengeluarkan tabung


split dilarang dengan cara memukul core barrel

Letakkan core batubara pada tabung split (paralon), pastikan core tidak
terkontaminasi dan Lakukan pemotretan

Bungkus core batubara dengan plastik wrap dan letakkan pada tempat
yang terhindar dari cahaya matahari

Hitung core dan coal recovery

Lakukan deskripsi terhadap core batubara dan non batubara

Lakukan pengambilan sampel batubara


Cara Menghitung Recovary

Panjang Core Sample yang


Coring Recovary diperoleh x 100 %
= Panjang Coring Yang
dilakukan

Panjang core batubara yang


Coal Recovary = diperoleh x 100 %
Tebal batubara berdasarkan
e-log

Ketentuan kontrak : Coal recovary minimal 90 %


LITHOLOGICAL DESCRIPTION OF CORE

1. Deskripsi Cutting, Core non coal

Deskripsi Cutting/Chips : Rock type, colour, grainsize, mineral penyusun,


kandungan mineral lain (pyrite, resin, ferogineous nodule, coal)

Deskripsi Core : Rock type, colour, grainsize, strength (firm, friable, slightly),
sedimen structure, dip, fracture(vertical, horizontal), fosssils, worm burrows,
core state (solid, broken, very broken), fragmen/mineral penyusun, fosil,
kandungan mineral lain (pyrite, resin, ferogineous nodule, coal)

2. Deskripsi Batubara

colour, brightness, streak, belahan, core state (solid, broken core), sifat fisik
lainnya: clay band, bone coal, weathered, kandungan mineral lain (pyrite,
resin)
Standart of Coal Brightness

BRIGHTNESS COAL DESCRIPTION

90 to 100% Bright Coal (Vitrinite)

70 to 90% Bright with minor dull bands

50 to 70% Bright and dull

30 to 50% Dull with numerous bright bands

10 to 30% Dull with minot bright bands

0 to 10% Dull Coal (Inertinite)


PHOTOGRAPH OF CORE

Hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Core batubara tidak terbungkus plastik wrap

2. Pastikan coring dalam keadaan tersusun rapih

2. Pastikan Billboard telah ditulis: Lokasi, nomor titik bor, nama


seam, interval seam, tanggal pemotretan

3. Letakkan pembanding pada bagian yang ditonjolkan (batas


roof, floor, posisi parting)

4. Bila menggunakan kamera digital, pastikan hasil pemotretan


sesuai yang diharapkan.
COAL SAMPLING

Instruksi Kerja:
1. Tentukan roof dan floor, parting dengan cara membandingkan
dengan E-logging dan menggores permukaan cor batubara

2. Ukur ketebalan batubara, parting, dan lakukan pembagian ply


by ply berdasarkan ketentuan/sistematika yang ada

3. Tuliskan pada kartu sample: Nomor sampel, lokasi pemboran,


interval sample, nomor bag, remark (missal sample lapuk,
adanya parting ikut disampel, adanya clay band). Bungkus
kartu sample dengan plastik

4. Siapkan kantong sampel dan tuliskan: Nomor sample, interval


sample, tebal sample dan urutan bag dari total bag

5. Masukkan sampel batubara dan kartu sampel ke dalam


kantong sampel, dan ikat masing2 kantong dengan kuat

6. Satukan dan diikat semua ply dari satu seam tersebut menjadi
satu kesatuan.
COAL SAMPLING

Lati Area:
Sistem Pembagian Ply untuk Other Sistem Pembagian Ply untuk
seam (A,B,C,D,E,F,G,H,M,N,O,P) Seam P, Q dan R
Seam P, Q dan R
0.25 m _ ply 1 _ 1 bag
0.50 m _ ply 1 _ 1 bag

0.50 m _ ply 2 _ 1 bag


0.50 m _ ply 2 _ 1 bag

Sisa _ ply 3 Sisa _ ply 3


Maybe more than 1 bag Maybe more than 1 bag

0.50 m _ ply 4 _ 1 bag


0.50 m _ ply 4 _ 1 bag
0.50 m _ ply 5 _ 1 bag
0.25 m _ ply 5 _ 1 bag
COAL SAMPLING

Binungan & Sambarata Area:


Seam dengan ketebalan kurang dari 1 Seam dengan ketebalan 3 - 5 meter,
meter maka hanya dijadikan 1 (satu) maka dijadikan 5 (lima) ply
ply saja

Seam dengan ketebalan 1 3 meter, 0.25 m _ ply 1 _ 1 bag


maka dijadikan 3 (tiga) ply
0.50 m _ ply 2 _ 1 bag

0.25 m _ ply 1 _ 1 bag


Sisa _ ply 3
Maybe more than 1 bag

Sisa _ ply 2
Maybe more than 1 bag

0.50 m _ ply 4 _ 1 bag

0.25 m _ ply 5 _ 1 bag


0.25 m _ ply 3 _ 1 bag
COAL SAMPLING

Binungan & Sambarata Area:


Seam dengan ketebalan > 5 meter, Sistematika penyamplingan untuk
maka dijadikan 7 (tujuh) ply Daerah Binungan

0.25 m _ ply 1 _ 1 bag

0.50 m _ ply 2 _ 1 bag

0.50 m _ ply 2 _ 1 bag 0.25 m _ ply 1 _ 1 bag

Sisa _ ply 3 Sisa _ ply 2


Maybe more than 1 bag Maybe more than 1 bag

0.50 m _ ply 2 _ 1 bag


0.25 m _ ply 3 _ 1 bag

0.50 m _ ply 4 _ 1 bag

0.25 m _ ply 5 _ 1 bag


COAL SAMPLING

Contoh penulisan kartu sample

PT. BERAU COAL PT. BERAU COAL


Sample No : 01 Sample No : 02
Bore Hole : DDL 05 - 21 Bore Hole : DDL 05 - 21
Location : Lati Location : Lati
Sample Interval : 12.25 12.50 Sample Interval : 12.50 14.50
Sample Thickness : 0,25 m Sample Thickness : 2.00 m
Bag : 1 of 4 Bag : 2 of 4
Remark : Remark : Bag 1

PT. BERAU COAL PT. BERAU COAL


Sample No : 02 Sample No : 03
Bore Hole : DDL 05 - 21 Bore Hole : DDL 05 - 21
Location : Lati Location : Lati
Sample Interval : 12.50 14.50 Sample Interval : 14.50 14.75
Sample Thickness : 2.00 m Sample Thickness : 0.25 m
Bag : 3 of 4 Bag : 4 of 4
Remark : Bag 2 Remark :
COAL ANALYSIS

1. Proximate, TM, TS, CV

Results
Sample Interval
sample Sample ADL RM TM M ASH VM FC TS GCV
No Id From To Thick Mass % % % % % % % % kcal/kg kcal/kg kcal/kg
(m) (m) (m) (kg) ar ar ar adb adb adb adb adb adb ar daf

2. Ash Analysis

Sample Result ( % db )
No
Id SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO Na2O K2O Mn3O4 TiO2 P2O5 SO3 Und
1
100
2
100
COAL ANALYSIS

3. Ash Fusion Temperature 4. HGI

No Sample o
REDUCING ( C ) RM HGI
Id D S H F % AR INDEX
1
2

5. Relative Density 6. Ultimate


No Sample RD Result ( % daf )
Id g/l C H N S O
1
2

7. Trace Element
Sample IM ppm in Coal adb
No
Id %adb Hg Se As B
1
2
DATA CATEGORY

Category C:
1. Tersedia data Log Bore
2. Tersedia data E-logging
3. Recovery 90 110% (perbandingkan antara thickness log bore
dan E-logging)

Category B:
1. Tersedia data Log Bore
2. Tersedia data E-logging
3. Recovery <90 110%> (perbandingkan antara thickness log
bore dan E-logging)

Category A:
1. Tersedia data Log Bore
2. Tidak tersedia data E-logging, data E-logging tidak valid (tidak
bisa mewakili roof dan floor), bore hole collaps

Anda mungkin juga menyukai