Anda di halaman 1dari 14

BAB 10

PENGUJIAN TEBAL ASPAL DAN DENSITY DENGAN


ALAT CORE DRILL
PENGUJIAN TEBAL ASPAL DAN DENSITY DENGAN ALAT CORE
DRILL
A. TUJUAN
Tujuan dari pengujian core drill ini adalah untuk memastikan/mengambil
sampel perkerasan di lapangan sehingga dapat diketahui tebal tipisnya perkerasan,
serta untuk mengetahui ciri-ciri karakteristik kombinasi perkerasan kepadatannya.
B. REFERENSI
SNI 03-6890-2002 : Tata Cara Pengambilan Contoh Campuran Beraspal
C. TEORI SIGKAT
Di lapangan pengambilan benda uji dilakukan dengan menggunakan mesin
core drill. Pengambilan benda uji di jalan satu jalur dilakukan di tempat yang
sering dilalui kendaraan dengan jarak pengambilan sampel interval 10 m dan 30
cm dari tepi jalan. Sedangkan untuk jalan dua jalur, jarak titik pengambilan adalah
50 mm selang-seling dan banyaknya benda uji adalah sesuai dengan kebutuhan.
Tebal lapisan permukaan dapat diketahui dengan mengukur tebal benda uji yang
sudah diambil.
Boring test adalah proses pengambilan sampel dengan cara dibor dengan
menggunakan alat core drill ketika aspal sudah dalam keadaan dingin.
Pengambilan sampel ini untuk menguji ketebalan aspal apakah memenuhi syarat
atau tidak, apakah sesuai dengan ketebalan yang direncanakan atau tidak. Sampel
hasil coredrill ini yang akan digunakan untuk pengujian penetrasi aspal dan
ekstraksi aspal.
Dalam pengujian ini juga akan diperoleh susunan dari perkerasan jalan, dan
persentase dan karakteristik bahan-bahan campuran aspal, jenis perkerasan yang
digunakan dalam konstruksi jalan tersebut.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Mesin coredrill

b. Kompor
.

c. Kuali
d. Sekop kecil
e. Jangka sorong
f. Alat penanda (tipex)
g. Timbangan

h. Walking meter

i. Ember
j. Selang kecil

k. Palu karet

l. Busa
m. Kain lap
n. Alat penumbuk untuk menutup lubang

2. Bahan

a. Air

b. Bahan campuran aspal untuk menutup lubang


c. Aspal cair sebagai atas perkerasan

E. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Tentukan titik yang ada di core drill, untuk lebih teliti lakukan pengukuran
dengan menggunakan meteran dengan salah satu teman menandai titik yang
akan di core drill.

2. Lakukan pengujian dengan selang-seling. Misalnya pada titik pertama di sisi


kiri, pada titik kedua di sisi kanan, pada titik ketiga di sisi kiri, dan pada titik
keempat di sisi kanan, dan seterusnya.
3. Setelah titik core drill sudah ditentukan, alat mesin core drill ditempatkan
pada posisi perkerasan yang akan diuji dengan posisi datar dan di bawah alat
bor letakkan kain lap mengelilingi mata bor agar sewaktu pengeboran tidak
terjadi percikan.
4. Siapkan air dalam ember.

5. Alirkan air dari dalam ember dengan menggunakan selang.

6. Kemudian air dimasukkan ke dalam alat core drill dengan selang pada tempat
yang telah disiapkan sampai selesai pengujian agar mata bor tidak rusak.
7. Hidupkan mesin alat uji core drill dengan menarik tali staternya.
8. Setelah alat hidup mata bor diturunkan perlahan-lahan dengan pegangan ke
arah kiri.
9. Apabila saat melakukan penurunan mata bor sudah sangat ringan dan buih
yang keluar dari mata bor sudah berwarna abu-abu, itu artinya sudah
mencapai kedalaman pengeboran maksimal.

10. Naikkan mata bor dengan memutar pegangan ke arah kanan sampai mencapai
tinggi maksimal.
11. Ambil hasil core drill dengan menggunakan palu karet.

12. Lap dan buatlah tandanya supaya tidak bingung.


13. Keringkan lubang hasil core drill dengan menggunakan busa.
14. Panaskan campuran aspal dan campuran aspal cair.

15. Masukkan campuran aspal ke dalam lubang, lalu padatkan dengan alat
penumbuk. Isi dan padatkan lubang sampai lubang tertutup sempurna.
16. Tuangkan aspal cair ke atasnya, lalu ratakan.

17. Begitu seterusnya sampai titik terakhir pengujian.


18. Ukurlah ketebalan hasil core drill dengan jangka sorong dengan 4 sisi lalu
catat ke dalam form perhitungan.

19. Hitunglah ketebalan rata-rata sampel.


20. Hasil core drill yang telah diukur ketebalannya, kemudian ditimbang untuk
mendapatkan berat kering nya.
21. Setelah berat kering didapat, hasil core drill tersebut direndam dalam air
selama ± 15 menit, lalu timbang untuk mendapatkan berat dalam air.

22. Kemudian, sampel yang telah ditimbang di dalam air tersebut, di lap
memakai kain lap, lalu ditimbang kembali untuk mendapatkan berat SSD nya.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU, MEDAN - 20155
Telp. 061 - 821 3951/ 821 1235, ext. 701
Fax. 061 - 821 5845

Nama :
Pengesahan Dosen :
Tanggal :
Praktek ke :
Kelompok :
Kelas :

PENGUJIAN CORE DRILL


(SNI 03-6890-2002)
No Sta. / Kode Sampel L/C/R Tebal sampel (cm) Keterangan
t1 t2 t3 t4 Rata-rata

Denah Titik uji:

Catatan :
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU, MEDAN - 20155
Telp. 061 - 821 3951/ 821 1235, ext. 701
Fax. 061 - 821 5845

Nama : Pengesahan Dosen :


Tanggal :
Praktek ke :
Kelompok :
Kelas :

DENSITY CORE DRILL CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL

STA / Berat Berat Berat Volume Density Berat


No Titik Uji R/Cl/L Kering SSD Dalam Air (cm3) Lab. Kepadatan
(gram) (gram) (gram (gr/cm3) (%)
a b c d e f g=e-f h = d/g i =h/JMF*100

Catatan: Bulk Density JSD (JMF) = gr/cm3

Anda mungkin juga menyukai