Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan.
Naskah ini kami beri judul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan
Pendekatan Saintifik. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang
menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian
autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah
ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi
guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi,
dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran
Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................ 1
2. Tujuan.......................................................... 2
3. Ruang Lingkup............................................. 3
4. Landasan Hukum....... ................................. 3
BAB IV PENUTUP 52
DAFTAR PUSTAKA 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa
yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran
merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh
guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
1
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan
pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan
program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program
pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber
yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang
Implementasi Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor . Tentang Silabus
3
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu
5
pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran
berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi
secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian
pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai
subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru
hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan
belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses
sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan
penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang
diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada
pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan
dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan
(Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari
ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan
proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri
(discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum,
prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi
berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan
demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus
berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru
lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode ilmiah. Metode
ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik) dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan
demikian diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian (penemuan).
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus
berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.
Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta
melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji
hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan metode ilmiah merujuk
pada: (1) adanya fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan (4)
adanya analisa. Selanjutnya secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan
suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur
yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan
pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh pengetahuan yang
didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-
langkah pokok:
a) Mengamati
b) Menanya
c) Menalar
d) Mencoba
e) Membentuk jejaring
8
1) Mengamati
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating
scale), catatan anekdot (anecdotal record), catatan berkala, dan alat
mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan
diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau
fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdot dapat berupa catatan
9
yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar
biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat
mekanik dapat berupa berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk
memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan
oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2) Menanya
10
Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap
dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
11
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
12
3) Menalar
Contoh:
13
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai pemeriksa
atau auditor untuk pemerintah atau negara.
Contoh:
14
Hakekat Pergerakan Nasional bagi peserta didik adalah jiwa nasionalisme
dan ketekunan dalam belajar. Peserta didik adalah generasi muda yang
harus memiliki jiwa nasionalisme dan harus giat belajar.
Contoh:
16
Hubungan sebabakibat 1 akibat 2. Pada penalaran hubungan sebab-
akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian
akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab, sehingga menimbulkan
akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan
akibat ketiga, dan seterusnya.
3.4 Mencoba/mengeksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui
peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang digunakan
adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan yang menerapkan
strategi belajar aktif. Pendekatan pembelajaran yang berkembang saat ini
secara empirik telah melahirkan disiplin baru pada proses belajar. Tidak
hanya berfokus pada apa yang dapat peserta didik temukan, namun sampai
pada bagaimana cara mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang
populer untuk menggambarkan kegiatan ini adalah explorative learning.
Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada bagaimana
mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan interpretasi, namun
harus diimbangi dengan peningkatan mutu materi ajar. Informasi tidak
hanya disusun oleh guru. Perlu ada keterlibatan peserta didik untuk
memperluas, memperdalam, atau menyusun informasi atas inisiatifnya.
Dalam hal ini peserta didik menyusun dan memvalidasi informasi sebagai
input bagi kegiatan belajar. Peta Konsep yang dikembangkan menunjukan
kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang
mengharuskan adanya proses dialog yang : (1) interaktif (2) adaptif,
interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan
pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan yang berkaitan dengan
meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga memperoleh
pengalaman yang bermakna.
Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang menyebabkan
kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna, yaitu belajar aktif,
belajar konstruktif, belajar intens, belajar autentik, dan kolaboratif yang
menegaskan pernyataan bahwa pembelajaran eksploratif lebih
menekankan pada pengalaman belajar dari pada pada materi pelajaran.
Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar
peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Peserta didik menghubungkan
17
pikiran yang terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka
menggambarkan pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon
yang mendalam juga. Bagaimana membedakan peran masing-masing dalam
kegiatan belajar bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti
dalam tugas merekam, mencari informasi melalui internet serta
memberikan respon kreatif dalam berdialog. Di samping itu peserta didik
menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan hasil
telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan hasil
penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram serta
mempresentasikan gagasan yang dimiliki.
Pelaksanaan kegiatan mencoba/eksplorasi pada mata pelajaran ilmu-ilmu
sosial dapat dilakukan melalui kerja sama dalam kelompok kecil. Bersama
teman sekelompoknya peserta didik dalam menelusuri informasi yang
mereka butuhkan, merumuskan masalah dalam kehidupan nyata, berpikir
kritis untuk menerapkan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata
dan bermakna. Melalui kegiatan mencoba/eksplorasi peserta didik dapat
mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan ilmu-ilmu
sosial, serta menerapkannya untuk menjawab fenomena yang ada. Peserta
didik juga dapat mengeksploitasi informasi untuk memperoleh manfaat
tertentu sebagai produk belajar.
JP = Jigsaw Proscedure.
CI = Complex Instruction
20
tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan
terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan
sebelumnya, kedua peserta didik yang saling berpasangan itu berganti
peran.
LT = Learning Together.
TGT = Teams-Games-Tournament.
GI = Group Investigation.
AC = Academic-Constructive Controversy.
21
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
B. Penilaian Autentik
22
keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan
meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri,
dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di
dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan
dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat
memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria
penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
23
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta
didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja.
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi
kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik
diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu
berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah
keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau
keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta
didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir
sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari
kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju
secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang
peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas
atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih
peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan
kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman
adalah sbb:
Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik
24
Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya
penafsiran makna ganda/berbeda
Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya
Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu
kompetensi peserta didik
Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah
sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis
terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri
dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-
akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat
atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari.
Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap
terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya
menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response)
atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada
bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada
guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih
tinggi atau kompleks.
3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan.
Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
25
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi
jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
26
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut
harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu
tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh
peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek
bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan
lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang
memerlukan perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas
informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau
dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek.
Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi
penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis
data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen
27
daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan
dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan
bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk.
Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi
untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada
apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta
didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai),
atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu
periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun
atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan,
resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar
penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai
dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti
berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
28
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
29
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat
kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi
ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesuai
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi adalah sebagai berikut.
30
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
dengan kaidah keilmuan
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
31
1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi
pokok.
2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)
menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur
3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator
keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai
tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang
diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
6) Merancang penilaian yang diperlukan
Materi Penillaian
Pokok (Silabus)
(Silabus)
Alternatif Lulusan
Materi Kegiatan Indikator
Pembelajara
yang :
Pembelajar Sikap, Cerdas,
n:
an Pengethua
Mengamati, Kreatif,
Fakta, Menanya, n, dan
Konsep,
Produktif,
Mencoba, Keterampil
Prinsip, dan an untuk dan
Mengasosias
Prosedur i, dan Penilaian Bertanggun
Mengomunik g jawab
asikan
Pembelajara
n (Silabus)
32
Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisasi
dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).
a) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,
disentuh, atau diamati. Yang merupakan materi fakta misalnya ketika guru
akan mengajarkan materi tentang kontrol diri, maka materi faktanya adalah
kegiatan-kegiatan yang menggambarkan sikap kontrol diri atau sebaliknya
seperti maraknya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (fakta positif) atau
masih adanya kegiatan perkelahian pelajar (fakta negatif).
b) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata
lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling
berhubungan. Contoh konsep tentang sholat sunnah (kelompok sholat seperti
sholat rawatib, sholat tahajud, sholat dhuha, sholat sunah fajar) adalah sholat
yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak
berdoa.Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.
c) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan.. Contoh yang merupakan prinsip adalah jika manusia bersyukur
maka akan ditambah nimat. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep
manusia, konsep syukur, dan konsep bertambah nimat. Termasuk ke dalam
kategori prinsip adalah hokum, teori, dan azas.
d) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi
pada aspek keterampilan. Contoh yang merupakan materi prosedur adalah
kaifiyat wudhu, kaifiyat sholat, kaifiyat haji, kaifiyat pengurusan jenazah dsb.
Yang kesemuanya memiliki urut-urutan sudah baku dan tidak bisa diubah-
ubah.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
Pada kegiatan mencoba jenis pertama, data yang diperoleh digunakan untuk
memverifikasi prinsip/prosedur yang dipelajari. Kegiatan ini akan
meningkatkan kebermaknaan belajar (meaningfull learning) bagi siswa.
Mereka menjadi lebih yakin dengan pengetahuan yang dimiliki yang
dibuktikan melalui data-data yang diperoleh.Pada kegiatan mencoba jenis ke
dua merupakan kelanjutan dari jenis yang pertama. Setelah proses mencoba
yang pertama merupakan bagian dari kegiatan membangun pengetahuan
konseptual dan prosedural dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencoba jenis
kedua untuk mengaplikasikannya dalam situasi baru. Data baru yang
diperoleh mendorong pemikiran lebih tinggi karena bukan sekedar
membuktikan prinsip/prosedur yang diketahui melainkan mencoba
menerapkan dalam situasi baru. Untuk kegiatan jenis kedua diperlukan
kreativitas dan inovasi guru merancang dan mendesainya, serta mencobanya
agar prosedur dan data yang diharapkan dapat diterima (acceptable) secara
keilmuan.
35
dan alokasi waktu kegiatan dalam satu semester/satu tahun, sehingga setiap
siswa mendapat kesempatan yang proporsional.
a) Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya, jurnal
Pemilihan aspek sikap yang diamati pada setiap materi pokok harus menjadi
bagian dari keseluruhan pencapaian sikap yang bermuara pada pencapaian
standar kopetensi lulusan tentang sikap, yaitu Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran pendidikan agama
dan budi pekerti dengan fokus utama pengembangan sikap religius (hablum
minallah) dan sikap social (hablum minannas). Guru pendidikan agama dan
budi pekerti perlu memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi
pokok sesuai dengan relevansi dan karakteristik yang tersirat dari rumusan KD-
3 dan KD-4.
Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas siswa pada saat
pengamatan dilakukan.Pengamatan sikap dapat dilakukan pada saat diskusi
kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan praktik dan tugas projek. Berikut
ini contoh aspek pengamatan sikap sesuai dengan aktivitas siswa
Aktivitas Siswa
Kerjasama
Komunikasi
Kedisiplinan
Ketelitian
Kejujuran
Kepedulian
Tanggungjawab
37
b) Aspek pengetahuan melalui tes tulis, tes lesan, penugasan
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KD 3) Kompetensi Dasar (KD 4)
(Dalam Silabus)
3.1 Menganalisis Q.S. Al- 4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal 1. Q.S. Al-Anfal
Anfal (8) : 72); Q.S. Al- (8) : 72); Q.S. Al- (8): 72; Q.S.
Hujurat (49) : 12; dan QS Hujurat (49) : 12; dan Al-Hujurat
Al-Hujurat (49) : 10; serta Q.S. Al-Hujurat (49) : 10 (49): 12 dan
hadits tentang kontrol sesuai dengan kaidah 10 serta
diri (mujahadah an-nafs), tajwid dan makhrajul hadits terkait
prasangka baik huruf. perilaku
(husnuzzhan), dan 4.1.2 Mendemonstrasikan kontrol diri
persaudaraan (ukhuwah). hafalan Q.S. Al-Anfal (mujahadah
3.2 Memahami manfaat dan (8) : 72); Q.S. Al- an-nafs),
hikmah kontrol diri Hujurat (49) : 12; QS prasangka
(mujahadah an-nafs), Al-Hujurat (49) : 10, baik
prasangka baik dengan lancar. (husnuzzhan),
(husnuzzhan) dan dan
persaudaraan (ukhuwah), persaudaraan
dan menerapkannya (ukhuwah)
dalam kehidupan.
38
3.6 Memahami makna 4.4 Berperilaku yang 4. Iman kepada
beriman kepada mencerminkan kesadaran Malaikat
malaikat-malaikat Allah beriman kepada Malaikat-
SWT. malaikat Allah SWT
39
Contoh Hasil Analisis Kompetensi Dasar
Aspek
Materi
Pembelajaran Keterampilan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Sikap Pengetahuan
41
32, dan Q.S. An- - Manfaat video atau media perbuatan - Santun sesuai dengan Q.S. 3. Mendemonstr - Latar
Nur (24) : 2, serta larangan lainnya. zina. - peduli Al-Isra (17) : 32, asikan belakang
hadits tentang pergaulan Menanya - kerjasama dan Q.S. An-Nur hafalan Q.S. masalah
larangan bebas dan Menanyakan cara (24) : 2 Al-Isra (17) :
- memberi - Rumusan
pergaulan bebas perbuatan zina membaca hukum 32, dan Q.S.
solusi Masalah
dan perbuatan - Hikmah tajwid, asbabun An-Nur (24) :
zina. larangan nuzul, dan isi 2 dengan - Deskripsi
3.4 Memahami pergaulan kandungan Q.S. Al- lancar - Simpulan
manfaat dan bebas dan Isra (17): 32, dan 4. Menganalisis
hikmah larangan perbuatan zina Q.S. An-Nur (24): 2, Q.S. Al-Isra Performance :
pergaulan bebas serta hadits terkait (17) : 32, dan Presentasi
dan perbuatan Mengumpulkan Q.S. An-Nur
makalah, aspek
zina. data/eksplorasi (24) : 2
5. Membuat yang dinilai :
Mendiskusikan cara
membaca sesuai makalah - penguasaan
dengan tajwid, tentang materi
menganalisis asbabun pergaulan - sistematika
nuzul/wurud dan bebas dan - penyampaian
kandungan Q.S. Al- perbuatan - penggunaan
Isra (17): 32, dan zina
bahasa
Q.S. An-Nur (24): 2, 6. Mempresenta-
sikan makalah - kemampuan
serta hadits terkait
Mengasosiasi tentang memanfaatk
Membuat kesimpulan pergaulan an media
dari kandungan Q.S. bebas dan presentasi
Al-Isra (17): 32, dan perbuatan - kemampuan
Q.S. An-Nur (24): 2, zina
mempertaha
serta hadits terkait nkan dan
Mengkomunikasikan:
menanggapi
Mendemonstrasikan
bacaan (hafalan), pertanyaan
menyampaikan hasil atau
diskusi tentang Q.S. sanggahan
Al-Isra (17): 32, dan
Q.S. An-Nur (24): 2,
serta hadits terkait
secara individu
maupun kelompok
3.5 Memahami 12. Iman kepada Fakta: Mengamati: 1. Menunjukan Observasi Menjelaskan Tes tulis 1. Membuat Portofolio
makna Asmaul Allah SWT (Asmaul - Kisah - Mencermati bacaan sikap ilmiah - Kegiatan pengertian iman - Soal Uraian makalah Hasil tulisan
Husna: (al-Kariim, Husna: al-Kariim, Keteguhan iman teks tentang Asmaul pada saat Diskusi kepada Allah. tentang berupa
al-Mumin, al- al-Mumin, al- Bilal Husna (al-Kariim, al- berdiskusi Aspek yang Menjelaskan asmaul husna
makalah, aspek
Wakiil, al-Matiin, Wakiil, al-Matiin, - film dukun dan Mumin, al-Wakiil, al- 2. Menunjukan pengertian tauhid 2. Mempresenta-
dinilai: sikap yang dinilai:
al-Jaami, al-Adl, al-Jaami, al-Adl, paranormal. Matiin, al-Jaami, al- sikap positif rububiyah dan sikan makalah
dan al-Akhiir). dan al-Akhiir) - Menjamurnya dalam diskusi ilmiah tauhid uluhiyah tentang - Latar
Adl, dan al-Akhiir)
kelompok - Meyimak penjelasan kelompok 1.Objektif Membedakan asmaul husna belakang
42
4.3 Berperilaku majelis talim materi di atas melalui 3. menampilkan 2.Kritis tauhid rububiyah masalah
yang - Kisahkisah tayangan video atau perilaku dan tauhid - Rumusan
mencontohkan tentang media lainnya. keluhuran - Presentasi uluhiyah Masalah
keluhuran budi, keluhuran budi, Menanya (memberi budi, kokoh
hasil diskusi
Menjelaskan arti
- Deskripsi
kokoh pendirian, kokoh stimulus agar peserta pendirian, 7 sifat Allah
pemberi rasa pendirian, pemberi rasa aspek yang dalam Asmaul - Simpulan
didik bertanya) :
aman, tawakal pemberi rasa - Mengapa Allah memiliki aman, dinilai sikap Husna.
dan perilaku adil aman, tawakal nama yang begitu tawakal dan individu : Performance :
sebagai dan perilaku banyak? perilaku adil - Santun Presentasi
implementasi dari adil. - Apa yang harus sebagai - peduli makalah, aspek
pemahaman dilakukan oleh umat implementasi - kerjasama yang dinilai :
makna Asmaul Konsep: Islam terkait nama- dari
- cinta damai - penguasaan
Husna (al-Kariim, - Iman kepada nama Allah yang indah pemahaman
- proaktif materi
al-Mumin, al- Allah (Tauhid itu? makna
- responsif - sistematika
Wakiil, al-Matiin, Rububiyah , Mengumpulkan Asmaul Husna
al-Jaami, al-Adl, Uluhiyah dan data/eksplorasi (al-Kariim, - penyampaian
- kegiatan
dan al-Akhiir) Ubudiyah) - Peserta didik al-Mumin, - penggunaan
selama
- Asmaul Husna : mendiskusikan makna al-Wakiil, al- bahasa
disekolah,
(al-Kariim, al- dan contoh perilaku Matiin, al- - kemampuan
aspek yang
Mumin, al- keluhuran budi, kokoh Jaami, al-
dinilai: memanfaatk
Wakiil, al- pendirian, pemberi rasa Adl, dan al-
- keluhuran an media
Matiin, al- aman, tawakal dan Akhiir).
budi presentasi
Jaami, al-Adl, perilaku adil sebagai - Kokoh
dan al-Akhiir) implementasi dari - kemampuan
pendirian
pemahaman makna - Pemberi mempertaha
Prinsip : Asmaul Husna (al- nkan dan
rasa aman
- Contoh-contoh Kariim, al-Mumin, al- - Tawakal menanggapi
Perilaku Wakiil, al-Matiin, al- - adil pertanyaan
keluhuran budi, Jaami, al-Adl, dan al-
kokoh Akhiir) atau
pendirian, - Guru mengamati sanggahan
pemberi rasa perilaku keluhuran
aman, tawakal budi, kokoh pendirian,
dan perilaku pemberi rasa aman,
adil sebagai tawakal dan perilaku
implementasi adil melalui lembar
dari pengamatan di sekolah.
pemahaman - Guru berkolaborasi
makna Asmaul dengan orang tua untuk
Husna mengamati perilaku
keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa
aman, tawakal dan
perilaku adil di rumah.
Mengasosiasi
Membuat kesimpulan
43
materi di atas.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
/menyampaikan hasil
diskusi tentang materi
di atas.
3.6 Memahami 13. Iman kepada Fakta: Mengamati 1. Menunjukan Observasi - Menjelaskan Tes tulis 1. Membuat Portofolio
makna beriman Malaikat - Kisah suyatno - Mencermati bacaan sikap ilmiah - Kegiatan pengertian beriman Soal Uraian makalah Hasil tulisan
kepada malaikat- (suami yang teks tentang makna pada saat Diskusi kepada Malaikat tentang berupa
malaikat Allah mengurus istri dan contoh perilaku berdiskusi Aspek yang - Menjelaskan tanda- perilaku yang
makalah, aspek
SWT. belasan tahun) beriman kepada 2. Menunjukan tanda beriman mencermin-
dinilai: sikap yang dinilai:
4.3 Berperilaku - Kebiasaan malaikat-malaikat sikap positif kepada Malaikat. kan kesadaran
yang menjaga hutan, dalam diskusi ilmiah - Menjelaskan beriman - Latar
Allah SWT
mencerminkan laut, sungai. - Meyimak penjelasan kelompok 1.Objektif contoh-contoh kepada belakang
kesadaran - Kisah tentang materi di atas melalui 3. menampilkan 2.Kritis perilaku beriman Malaikat- masalah
beriman kepada kejujuran tayangan vidio atau perilaku yang - Presentasi kepada Malaikat malaikat - Rumusan
Malaikat-malaikat - Kisah tentang media lainnya. mencerminka hasil diskusi - Menampilkan Allah SWT Masalah
Allah SWT kedisiplinan Menanya (memberi n kesadaran aspek yang contoh-contoh 2. Mempresenta-
- Deskripsi
- Kisah tentang stimulus agar peserta beriman perilaku beriman sikan makalah
dinilai sikap - Simpulan
tanggung jawab didik bertanya) kepada kepada malaikat. tentang
Malaikat- individu : - Membedakan orang perilaku yang
- Mengapa kita harus
Konsep: beriman kepada malaikat - Jujur yang beriman dan mencermin- Performance :
- Iman malaikat? Allah SWT - Disiplin tidak beriman kan kesadaran Presentasi
- Malaikat - Apa yang harus - Tanggung kepada Malaikat beriman makalah, aspek
- Pengertian dilakukan oleh orang jawab kepada yang dinilai :
Iman kepada yang beriman kepada - Responsif Malaikat-
- penguasaan
Malaikat malaikat? malaikat
- Santun materi
Mengumpulkan Allah SWT
Prinsip - peduli - sistematika
data/eksplorasi
- Contoh-contoh - Peserta didik - kerjasama - penyampaian
perilaku yang mendiskusikan makna - menghargai - penggunaan
mencerminkan dan contoh perilaku bahasa
kesadaran beriman kepada - kemampuan
beriman kepada Malaikat.
Malaikat- memanfaatk
- Guru mengamati
malaikat Allah. perilaku beriman an media
kepada Malaikat presentasi
melalui lembar - kemampuan
pengamatan di mempertaha
sekolah. nkan dan
- Guru berkolaborasi menanggapi
dengan orang tua
pertanyaan
untuk mengamati
perilaku beriman atau
44
kepada Malaikat di sanggahan
rumah.
Mengasosiasi
Membuat kesimpulan
tentang makna
beriman kepada
malaikat-malaikat
Allah SWT.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
/menyampaikan hasil
diskusi tentang
beriman kepada
malaikat-malaikat
Allah SWT.
3.7 Memahami 14. Semangat Fakta: Mengamati 1. Menunjukan Observasi - Menyalin Q.S. Tes tulis 1. Membuat Portofolio
Q.S. At-Taubah (9) menuntut ilmu dan - Semangat - Mencermati bacaan sikap ilmiah - Kegiatan At-Taubah (9) : Soal Uraian makalah Hasil tulisan
: 122 dan hadits menyampaikannya menuntut ilmu teks tentang Q.S. At- pada saat Diskusi 122 dan hadits tentang berupa
terkait tentang kepada sesama di kalangan Taubah (9) : 122 dan berdiskusi Aspek yang terkait tentang semangat
makalah, aspek
semangat pelajar. hadits terkait tentang 2. Menunjukan semangat menuntut
dinilai: sikap yang dinilai:
menuntut ilmu, - Banyaknya semangat menuntut sikap positif menuntut ilmu, ilmu,
menerapkan dan pelajar dalam diskusi ilmiah menerapkan dan menerapkan - Latar
ilmu, menerapkan dan
menyampaikan Indonesia yang menyampaikan nya kelompok 1.Objektif menyampaikan dan belakang
nya kepada mendapat kepada sesama 3. menampilkan 2.Kritis nya kepada menyampai masalah
sesama. Prestasi di - Meyimak penjelasan perilaku - Presentasi sesama kan nya - Rumusan
4.5 Menceritakan tingkat materi di atas melalui semangat hasil diskusi kepada Masalah
tokoh-tokoh Internasional tayangan vidio atau menuntut aspek yang - Mengidentifikasi sesama.
- Deskripsi
teladan dalam - Anak desa yang media lainnya. ilmu, tajwid Q.S. At- 2. Mempresent
dinilai sikap - Simpulan
semangat mencari berprestasi Menanya (memberi menerapkan Taubah (9) : 122 a-sikan
ilmu (walaupun dan individu : makalah
stimulus agar peserta
banyak didik bertanya) menyampaika - Jujur - Menyimpulkan tentang Performance :
rintangan) - Mengapa harus n nya kepada - Disiplin intisari Q.S. At- semangat Presentasi
- Kisah tentang menuntut ilmu? sesama - Tanggung Taubah (9) : 122 menuntut makalah, aspek
tokoh-tokoh - Bagaimana cara jawab ilmu, yang dinilai :
teladan dalam menyampaikan ilmu - Proaktif menerapkan
- penguasaan
semangat kepada sesama? dan
mencari ilmu. menyampai materi
Mengumpulkan
data/eksplorasi kan nya - sistematika
Konsep: - Peserta didik kepada - penyampaian
- Semangat mendiskusikan makna sesama. - penggunaan
- Ilmu dan contoh semangat bahasa
- Semangat menuntut ilmu, - kemampuan
menuntut ilmu menerapkan dan memanfaatk
menyampaikannya
Prinsip kepada sesama an media
- Nama-nama sebagai implementasi presentasi
45
tokoh-tokoh pemahaman - kemampuan
teladan dalam kandungan Q.S. at- mempertaha
semangat Taubah (9) : 122 dan nkan dan
mencari ilmu hadits terkait.
menanggapi
- Guru mengamati
perilaku contoh pertanyaan
semangat menuntut atau
ilmu, menerapkan dan sanggahan
menyaampaikannya
kepada sesama
melalui lembar
pengamatan di
sekolah.
- Guru berkolaborasi
dengan orang tua
untuk mengamati
perilaku semangat
menuntut ilmu,
menerapkan dan
menyaampaikannya
kepada sesama di
rumah.
Mengasosiasi
Membuat kesimpulan
tentang semangat
menuntut ilmu dan
menyampaikannya
kepada sesama.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
/menyampaikan hasil
diskusi tentang
semangat menuntut
ilmu dan
menyampaikannya
kepada sesama.
3.8 Memahami 15. Sumber Hukum Fakta: Mengamati 1. Menunjukan Observasi Menjelaskan Tes tulis 1. Membuat Portofolio
kedudukan Al- Islam - Maraknya - Mencermati bacaan teks sikap ilmiah - Kegiatan pengertian Al- - Soal Uraian makalah Hasil tulisan
Quran, lembaga tahfidz tentang kedudukan al- pada saat Diskusi Quran, Al-Hadits, tentang berupa
Hadits, dan quran Quran, al-Hadits, dan berdiskusi Aspek yang dan Ijtihad sebagai macam-
makalah, aspek
Ijtihad - Penerapan Ijtihad sebagai sumber 2. Menunjukan sumber hukum macam
dinilai: sikap yang dinilai:
sebagai syariat Islam di hukum Islam sikap positif Islam sumber
sumber Aceh dalam diskusi ilmiah Menjelaskan hukum - Latar
- Meyimak penjelasan
hukum Islam. - Banyaknya materi tersebut di atas kelompok 1.Objektif kedudukan Al- Islam. belakang
4.6 Menyajikan daerah yang melalui tayangan video 2.Kritis Quran, Al-Hadits, 2. Mempresen- masalah
macam- memberlakukan atau media lainnya. - Presentasi dan Ijtihad sebagai tasikan - Rumusan
46
macam Perda sesuai Menanya (memberi hasil diskusi sumber hukum makalah Masalah
sumber hukum Islam stimulus agar peserta aspek yang Islam tentang - Deskripsi
hukum Islam didik bertanya) dinilai sikap Menjelaskan fungsi macam- - Simpulan
Konsep: - Mengapa Al-Quran, Al-Quran, Al-Hadits, macam
individu :
- Sumber hukum Hadits, dan Ijtihad dan Ijtihad sebagai sumber
Islam - Disiplin sumber hukum hukum Performance :
sebagai sumber hukum
- Al-Quran Islam? - Tanggung Islam. Islam. Presentasi
- Hadits - Apa yang anda pahami jawab Menjelaskan fungsi makalah, aspek
- Ijtihad tenang Al-Quran, - Santun Al-Hadits terhadap yang dinilai :
Hadits, dan Ijtihad ? - peduli Al-Quran. - penguasaan
Mengumpulkan - kerjasama Menjelaskan materi
Prinsip data/eksplorasi macam-macam Al-
- sistematika
- macam-macam - Peserta didik Hadits.
sumber hukum Menunjukkan - penyampaian
mendiskusikan makna
Islam Al-Quran, Hadits, dan contoh-contoh - penggunaan
Ijtihad sebagai sumber perilaku sesuai bahasa
hukum Islam hukum taklifi. - kemampuan
- Guru mengamati memanfaatk
perilaku berpegang an media
teguh kepada Al-Quran,
presentasi
Hadits, dan Ijtihad
sebagai sumber hukum - kemampuan
Islam mempertaha
- Guru berkolaborasi nkan dan
dengan orang tua untuk menanggapi
mengamati perilaku pertanyaan
berpegang teguh kepada atau
Al-Quran, Hadits, dan
sanggahan
Ijtihad di rumah.
Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan
tentang sumber hukum
Islam.
Mengkomunikasikan:
- Mempresentasikan
/menyampaikan hasil
diskusi tentang sumber
hukum Islam.
47
3.9 Memahami 16. Pengelolaan Fakta: Mengamati 1. Menunjukan Observasi Menjelaskan Tes tulis 1. Membuat Portofolio
pengelolaan wakaf - Banyaknya - Mencermati bacaan sikap ilmiah - Kegiatan perundang- Soal Uraian makalah Hasil tulisan
wakaf. mesjid yang teks tentang pada saat Diskusi undangan tentang tentang berupa
4.7.1 Menyajikan dibangun di pengertian, ketentuan berdiskusi Aspek yang pengelolaan wakaf. pengelolaan
makalah, aspek
dalil tentang atas tanah dan hal-hal yang 2. Menunjukan Menjelaskan wakaf
dinilai: sikap yang dinilai:
ketentuan waqaf. wakaf berkaitan dengan sikap positif ketentuan syari 2. Mempresen-
4.7.2 Menyajikan - Tanah wakaf dalam diskusi ilmiah wakaf. tasikan - Latar
pengelolaan wakaf.
pengelolaan yang digunakan - Meyimak penjelasan kelompok 1.Objektif Mampu makalah belakang
wakaf. untuk tempat materi di atas melalui 3. menampilkan 2.Kritis menyebutkan tentang masalah
pemakaman tayangan vidio atau perilaku - Presentasi contoh pengelolaan pengelolaan - Rumusan
- Maraknya media lainnya. wakaf dalam hasil diskusi wakaf wakaf Masalah
lembaga dan Menanya (memberi kehidupan aspek yang Mampu menerapkan
- Deskripsi
perorangan stimulus agar peserta sehari-hari. ketentuan
dinilai sikap - Simpulan
yang didik bertanya) perundang-
mewakafkan individu : undangan tentang
- Mengapa waqaf harus
hartanya dikelola? - Santun wakaf. Performance :
- Kegiatan aksi - Bagaimana cara - peduli Presentasi
wakaf al-Quran mengelola wakaf? - kerjasama makalah, aspek
Mengumpulkan - responsif yang dinilai :
Konsep: data/eksplorasi - proaktif - penguasaan
- Pengertian - Peserta didik
wakaf materi
mendiskusikan makna
- Dalil ketentuan dan ketentuan wakaf - sistematika
wakaf serta - penyampaian
pengeloalaannya. - penggunaan
Prinsip: Mengasosiasi bahasa
- Pengelolaan Membuat kesimpulan
- - kemampuan
wakaf materi pengelolaan memanfaatk
wakaf.
Prosedur : an media
Mengkomunikasikan
- Tatacara - Mempresentasikan presentasi
Pengelolaan /menyampaikan hasil - kemampuan
wakaf diskusi tentang materi mempertaha
pengelolaan wakaf. nkan dan
menanggapi
pertanyaan
atau
sanggahan
3.10 Memahami 17. Meneladani Fakta: Mengamati 1. Menunjukan Observasi Menceritakan Tes tulis 1. Membuat Portofolio
substansi dan Perjuangan - Film sejarah - Mencermati bacaan sikap ilmiah - Kegiatan sejarah dakwah - Soal Uraian makalah Hasil tulisan
strategi dakwah Rasulullah SAW di perjuangan teks tentang substansi pada saat Diskusi Rasulullah pada tentang berupa
Rasullullah SAW Mekah Rasulullah dan strategi dakwah berdiskusi Aspek yang periode Mekkah. substansi dan
makalah, aspek
di Mekah. periode mekkah Rasullullah SAW 2. Menunjukan Menjelaskan strategi
dinilai: sikap yang dinilai:
4.8. - Meyimak penjelasan sikap positif pengaruh dakwah dakwah
Mendeskripsikan Konsep: dalam diskusi ilmiah Rasulullah SAW Rasullullah - Latar
materi tersebut di
48
substansi dan - Dakwah atas melalui tayangan kelompok 1.Objektif terhadap umat. SAW di belakang
strategi dakwah - Mekkah vidio atau media 3. menampilkan 2.Kritis Menjelaskan Mekah masalah
Rasullullah SAW - Dakwah lainnya. sikap tangguh - Presentasi substansi dakwah 2. Mempresen- - Rumusan
di Mekah. Rasulullah di Menanya (memberi dan semangat
hasil diskusi
Rasulullah tasikan
Masalah
Mekkah stimulus agar peserta menegakkan periode Makkah. makalah
kebenaran aspek yang Menjelaskan tentang - Deskripsi
didik bertanya)
Prinsip - Apa substansi dakwah dalam dinilai sikap strategi dakwah substansi dan - Simpulan
- substansi Rasulullah di Mekah? kehidupan individu : Rasulullah strategi
dakwah - Apa strategi dakwah sehari-hari - Peduli periode Makkah. dakwah Performance :
Rasullullah Rasulullah di Mekah? sebagai - Santun Rasullullah Presentasi
SAW di Mekah. Mengumpulkan implementasi - Cinta SAW di makalah, aspek
- strategi dakwah data/eksplorasi dari damai Mekah
yang dinilai :
Rasullullah - Peserta didik pemahaman - Peduli
SAW di Mekah. tentang - penguasaan
mendiskusikan - Responsif
substansi dan strategi strategi materi
- proaktif
dakwah Rasullullah dakwah - sistematika
SAW di Mekah. Rasulullah - penyampaian
- Guru mengamati SAW di - penggunaan
perilaku tangguh dan Mekah. bahasa
semangat
- kemampuan
menegakkan
kebenaran dalam memanfaatk
kehidupan sehari-hari. an media
- Guru berkolaborasi presentasi
dengan orang tua - kemampuan
untuk mengamati mempertaha
perilaku tangguh dan nkan dan
semangat
menanggapi
menegakkan
kebenaran dalam pertanyaan
kehidupan sehari-hari atau
di rumah. sanggahan
Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan
tentang substansi dan
strategi dakwah
Rasullullah SAW di
Mekah.
Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan
/menyampaikan hasil
diskusi tentang
substansi dan strategi
dakwah Rasullullah
SAW di Mekah.
3.11 Memahami 18. Meneladani Fakta: Mengamati 1. Menunjukan Observasi Menjelaskan latar Tes tulis 1. Membuat Portofolio
49
substansi dan Perjuangan - Fil sejarah - Mencermati bacaan sikap ilmiah - Kegiatan belakang hijrah Soal Uraian makalah Hasil tulisan
strategi dakwah Rasulullah SAW di perjuangan teks tentang substansi pada saat Diskusi Rasulullah ke tentang berupa
Rasullullah SAW Madinah Rasulullah dan strategi dakwah berdiskusi Aspek yang Madinah. substansi dan makalah, aspek
di Madinah. periode Rasullullah SAW di 2. Menunjukan Menjelaskan strategi
dinilai: sikap yang dinilai:
4.9 madinah Madinah sikap positif sejarah dakwah dakwah
Mendeskripsikan - Meyimak penjelasan dalam diskusi ilmiah Rasulullah pada Rasullullah - Latar
substansi dan Konsep: materi tersebut di kelompok 1.Objektif periode Madinah. SAW di belakang
strategi dakwah - Dakwah atas melalui tayangan 3. menampilkan 2.Kritis Menunjukkan Madinah. masalah
Rasullullah SAW - Madinah vidio atau media sikap - Presentasi profil dakwah 2. Mempresen- - Rumusan
di Madinah. - Dakwah lainnya. semangat hasil diskusi Rasulullah SAW tasikan Masalah
Rasulullah di Menanya (memberi ukhuwah aspek yang pada periode makalah - Deskripsi
Madinah stimulus agar peserta sebagai Madinah. tentang
dinilai sikap - Simpulan
didik bertanya) implementasi Menjelaskan substansi dan
Prinsip - Apa substansi dakwah dari individu : strategi dakwah strategi
- substansi Rasulullah di Madinah? pemahaman - Peduli Rasulullah dakwah Performance :
dakwah - Apa strategi dakwah strategi - Santun periode Madinah.. Rasullullah Presentasi
Rasullullah Rasulullah di Madinah? dakwah - Cinta Menjelaskan SAW di makalah, aspek
SAW di Mengumpulkan Rasulullah. damai keberhasilan yang Madinah. yang dinilai :
Madinah. data/eksplorasi - Peduli diperoleh - penguasaan
- strategi dakwah - Peserta didik - Responsif Rasulullah
materi
Rasullullah mendiskusikan - proaktif dakwahnya pada
SAW di substansi dan strategi periode Madinah - sistematika
Madinah. dakwah Rasullullah - penyampaian
SAW di Madinah. - penggunaan
- Guru mengamati bahasa
perilaku semangat - kemampuan
ukhuwah sebagai memanfaatk
implementasi dari
an media
pemahaman strategi
dakwah Rasulullah presentasi
SAW di Madinah. - kemampuan
- Guru berkolaborasi mempertaha
dengan orang tua nkan dan
untuk mengamati menanggapi
perilaku semangat pertanyaan
ukhuwah sebagai
atau
implementasi dari
pemahaman strategi sanggahan
dakwah Rasulullah
SAW di Madinah.
Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan
materi substansi dan
strategi dakwah
Rasullullah SAW di
Madinah.
50
Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan
/menyampaikan hasil
diskusi tentang materi
substansi dan strategi
dakwah Rasullullah
SAW di Madinah.
51
BAB IV
PENUTUP
52
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
dapat tercapai secara terintegrasi.
53
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New
York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71,
Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003
No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.
54
Lampiran: Contoh RPP
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/I
Program : IPA/IPS
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Q.S. Al-Anfal ayat: 72 tentang kontrol diri
(mujahadah an-nafs)
Alokasi Waktu : 45 x 3 Jam Pelajaran (Pertemuan Pertama)
A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar
2. Mampu membaca Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar
3. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al-Anfal: 72 dengan benar
4. Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal: 72
5. Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal: 72
6. Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs)
7. Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfat perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs).
8. Mampu menampilkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs) seperti yang terkandung
dalam Q.S. Al-Anfal: 72
9. Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar
(dilaksanakan diluar jam pelajaran)
D. Materi Pembelajaran:
1. Fakta:
- Adanya perilaku menyimpang seperti; radikalisme, ekstrimisme, dan selalu
menganggap paling benar (ekslusivisme),
- Kegiatan ekstrakurikuler sekolah
2. Konsep:
- Kontrol diri (mujahadah an-nafs/ pengertian jihad yang benar),
3. Prinsip
- Manfaat mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar,
- Hikmah mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar.
4. Prosedur
- (tidak ada)
E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning,
2. Ceramah,
3. Diskusi dan kerja kelompok,
4. Tanya jawab, dan
5. Praktik.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan (20 menit):
56
1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan
kemudian berdoa bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
2. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Quran
3. Secara bersama bertadarus al-Quran (selama 5 menit)
4. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dicapai
5. Menanyakan materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang terkait dengan
materi ajar hari ini (Appersepsi).
6. Pembagian kelompok
57
Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Aspek Pengamatan
Meng-
Nama komuni Jml
No. Menghargai Nilai Ket.
Siswa Kerja ka Toleran Skor
Keaktifan pendapat
sama sikan si
teman
pen-
dapat
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang
B. Evaluasi Psikomotor
1. Tes praktik
a) Tes Menulis teks QS. Al-Anfal ayat 72
b) Tes bacaan QS. Al-Anfal ayat 72
c) Tes hafalan QS. Al-Anfal ayat 72
58
Kelas :
Tingkat Kemampuan
No. Aspek yang dinilai
1. Makharijul Huruf
2. Tajwid
Jumlah
Baik Sekali 4 10 12 A
Baik 3 7 9 B
Cukup 2 46 C
Kurang 1 3 D
2. Portofolio
59
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)
3. Presentasi
KELAS : .............................................................
4 Ketepatan intonasi 4. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tepat dan
60
dan kejelasan artikulasi/lafal yang jelas
artikulasi
3. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang agak tepat dan
artikulasi/lafal yang agak jelas
5 Kemampuan 4. Media yang dimanfaatkan sangat jelas, menarik, dan menunjang seluruh
memanfaatkan sajian
media presentasi
3. Media yang dimanfaatkan jelas tetapi kurang menarik
TOTAL SKOR
, ,
Total
... Skor
24 -
61
C. Tes Tulis (Evaluasi Kognitif)
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
C. Salin surah QS. Al-Anfal ayat 72 dengan baik dan benar!
Kunci:
D. Tulis semua lafal yang yang mengandung hukum tajwid dari QS. Al-Anfal ayat 72 meliputi
masalah hukum nun sukun atau tanwin, Mim sukun, dan Mad beserta alasan masing-masing!
Kunci:
Hukum
Kata/Lafal Alasan Kata/Lafal
Bacaan
Al Al diikuti
Syamsiyah huruf
Lam
Mad Hamzah
Badal berfathah
diikuti
huruf Alif
Mad Harakat
Tabii dammah
diikuti
huruf
Wawu
Mad Fathah
Tabii diikuti
Alif
Izhar Mim
Syafawi sukun
diikuti
huruf
Wawu
Ikhfa Nun
sukun
diikuti
62
huruf Fa
Izhar Mim
Syafawi sukun
diikuti
huruf
Hamzah
Mad
TabiI
Mad
diikuti
Wajib
Hamzah
Mutasil
dalam
satu kata
63
Mengetahui, Bandung, .............2013
Kepala Sekolah, Pendidik PAI
...................... ...........................
NIP. NIP.
64