Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Dan Pengendalian
Dosen Pengampu : Dr. Zulaikha, M.Si, CA
Disusun Oleh:
A. KONSEPTUAL SISTEM
Pada tataran ini fokus kita adalah pada apa yang secara konseptual diharapkan
untuk dilakukan, bukan pada bagaimana secara fisik diselesaikan.
1. Langkah-Langkah Aktivitas Pembelian dan Pengeluaran Kas
a. Prosedur Pemrosesan Pembelian
Memonitor Pencatatan Persediaan. Ketika persediaan menurun hingga
ketitik dimana diputuskan untuk memesan kembali, maka permintaan
pembelian disiapkan dan dikirim ke departemen pembelian untuk
memproses pembelian.
Menyiapkan Pesanan Pembelian dan salinannya dikirim ke vendor
(pemasok), staf hutang dagang, penerimaan barang, dan ke staf
pengendali persediaan. Departemen pembelian menyiapkan permintaan
pembelian untuk setiap pemasok dan salinannya dikirim ke departemen
pengendali persediaan, utang dagang, dan penerimaan.
Menerima Barang, barang yang diterima akan diperiksa kualitas dan
jumlahnya kemudian dikirim ke gudang. Laporan penerimaan disiapkan
dan salinannya dikirim ke gudang, departemen pembelian, pengendali
persediaan, dan staf hutang dagang.
Memperbaharui catatan persediaan. Perusahaan yang menggunakan
sistem biaya standar akan mencatat persediaannya dengan nilai standar
yang telah ditetapkan berapapun harga sesungguhnya yang dibayar
kepemasok, disini, informasi yang dibutuhkan hanyalah menganai jumlah
barang yang diterima. Sedangkan, pemaaruan buku besar persediaan
biaya aktual membutuhkan infromasi keuangan tambahan, seperti salinan
faktur pemasok ketika barang tiba.
Bagian Hutang Usaha (set up A/P). Staf A/P menerima dokumen-
dokumen (PR, PO, receiving report, and the suppliers invoice),
kemudian merekonsiliasi dokumen tersebut dan memposts jurnal
pembelian, dan menambahkan kewajiban di buku pembantu A/P. Secara
periodik, staf A/P akan meringkas ayat jurnal pembelian kemudian
menyiapkan voucher jurnal yang akan dikirim ke departemen G/L.
Pembelian/Persediaan-pengendali xxx
Utang Usaha-Pengendali xxx
Aktivitas
Pengendalia Sistem Pemrosesan Pembelian Sistem Pengeluaran Kas
n
Otorisasi Pengendalian Persediaan Bagian Utang Usaha
Transaksi Mengotorisasi Pembayaran
B. Sistem Fisik
1. Sistem Manual
Tujuan dari bagian ini adalah untuk mendukung perlakuan konseptual dari
sistem yang dipaparkan pada bagian sebelumnya. Ini seharusnya membantu untuk
mengetahui hubungan antara unit organisasi, pemisahan tugas, dan arus informasi
yang perlu dalam operasinal dan pengendalian internal yang efektif.
Figur berikut akan menampilkan flowchart dari sistem manual pembelian :
Otorisasi penggajian dan jam kerja masuk departemen penggajian dari dua
sumber berbeda: personil dan produksi
Departemen buku besar menerima informasi dari bagian akuntansi biaya dan
hutang. Rekening kontrol diperbarui untuk mencerminkan transaksi ini.
Implikasi pengendali
Kekuatan dan kelemahan dari sistem ini sama dengan kekuatan dan
kelemahan dalam sistem pengeluaran umum yang dibahas sebelumnya. Sistem ini
mengedepankan keakuratan akuntansi dan mengurangi kesalahan dalam menulis
cek. Selain itu, untuk banyak jenis organisasi, tingkat teknologi ini cukup
memadai.
Implikasi pengendalian
Fitur sistem penggajian dengan elemen-elemen real-time memberikan banyak
keuntungan operasional, seperti yang didiskusikan sebelumnya, termasuk
3. Penghapusan Aset
Ketika aset mencapai titik akhir dari umur ekonominya atau ketika
manajemen memutuskan untuk menghapusnya, aset tersebut harus dihapus
dari buku besar pembantu aset tetap. Proses ini dimulai ketika manajer yang
bertanggung jawab atas aset tersebut mengeluarkan permintaan untuk
menghapus aset tersebut.
2. Pemeliharaan asset
Sistem asset tetap menggunakan jadwal depresiasi untuk mencatat
transaksi depresiasi pada akhir periode secara otomatis. Tugas-tugas khususnya
mencakup (1) menghitung penyusutan periode berjalan, (2) memperbarui
akumulasi penyusutan dan nilai buku, (3) membukukan jumlah total penyusutan
ke rekening buku besar (beban penyusutan dan akumulasi penyusutan), dan (4)
mencatat transaksi penyusutan dengan menambahkan catatan ke jurnal.
2. Pengendalian pengawasan
Karena aset modal secara luas didistribusikan ke seluruh perusahaan, aset ini
rentan terhadap pencurian dan penyalahgunaan dibandingkan dengan persediaan
yang aman disimpan dalam gudang. Oleh karena itu, supervisi manajemen
merupakan elemen yang penting dalam keamanan fisik aset tetap.