Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN RESPON STRES-ADAPTASI PADA REMAJA JALANAN KOMUNITAS

DINDING PASAR BERSEHATI DAN REMAJA PANTI ASUHAN


BAKTI MULIA MANADO

Keysea Titaheluw
Esrom Kanine
Vandri Kallo

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: keyseat@ymail.com

Abstract: Adolescents street are adolescents aged 10-19 years who spend all or most of his time
on the street by doing activities to earn money or to survive. Meanwhile, adolescents orphanage
is adolescents 10-19 years old are cared for by a family function replacement service agencies.
The number of changes that must be faced, requires rapid adaptation and adjustment, where it is
not easily achieved and implemented by all people with equal ease can cause stress. The purpose
of this study was to determine whether there are differences in stress-adaptation in adolescents
street and orphanages. This study is descriptive and analytical, sample selection with purposive
sampling with a sample of 30 adolescents street and 30 adolescents orphanage by means of
measuring the DASS questionnaire using 14 items that only specific measure stress levels. Based
on the results of the study found that there was no difference in stress adaptation response in
adolescents street and adolescents orphanages, street adolescents with a mean of 2.27 and
adolescents orphanage with a mean 2.07, (p=0,456 > 0,05).
Keywords : Stress-Adaptation, Adolescent Street, Adolescent Orphanage

Abstrak: Remaja jalanan adalah remaja yang berusia 10-19 tahun yang menghabiskan seluruh
atau sebagian waktunya dijalan. Sedangkan, remaja panti asuhan adalah remaja yang berusia 10-
19 tahun yang diasuh oleh suatu lembaga pelayanan pengganti fungsi keluarga. Banyaknya
perubahan yang harus dihadapi, menuntut adaptasi dan penyesuaian yang pesat, hal dimana tidak
mudah dicapai dan dilaksanakan oleh semua orang dengan sama mudahnya bisa menyebabkan
stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan stres adaptasi pada
remaja jalanan dan panti asuhan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik,
pemilihan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 remaja jalanan dan 30
remaja panti asuhan dengan cara ukur menggunakan kuisioner DASS yang hanya menggunakan
14 item yang khusus mengukur tingkat stres. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa
tidak ada perbedaan respon stress adaptasi pada remaja jalanan dan remaja panti asuhan, remaja
jalanan dengan mean 2,27 dan remaja panti asuhan dengan mean 2,07, (p=0,456 > 0,05).
Kata kunci : stres adaptasi, remaja jalanan, remaja panti asuhan
PENDAHULUAN Pada penelitian yang dilakukan Fawzy &
Sekitar 1 miliar manusia atau setiap 1 di Fouad (2010) di Mesir yang melibatkan 294
antara 6 penduduk dunia adalah remaja. remaja panti asuhan yang berusia 10-17
Sebanyak 85% diantaranya hidup di negara tahun dengan hasil tingkat prevalensi
berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja depresi adalah 21%, kecemasan adalah 45%,
dan kaum muda berkembang sangat cepat. rendah diri adalah 23% dan stres adalah
Antara tahun 1970 dan 2000, kelompok 61%. Angka remaja yang mengalami stres
umur 15-24 jumlahnya meningkat dari 21 lebih tinggi dikarenakan para remaja merasa
juta menjadi 43 juta atau dari 18% menjadi kurangnya perhatian yang diberikan dan
21% dari total jumlah populasi (Kusmiran, juga kurang terlalu nyaman dengan
2011). lingkungan di panti asuhan sehingga
Remaja merupakan periode transisi menimbulkan stres juga gangguan
antara masa anak-anak dengan dewasa, perkembangan mental. Akibatnya respon
dimana pada masa itu terjadi perubahan yang diberikan oleh para remaja yaitu lebih
biologis, intelektual, psikososial dan mudah marah dan lebih menutup diri dengan
ekonomi. Selama periode ini, individu pergaulan dilingkungannya (Fawzy, 2010).
mengalami kematangan fisik dan seksual, Dalam sebuah penelitian juga yang
peningkatan kemampuan dan mampu dilakukan oleh Zuehl (2011) yang dikutip
membuat keputusan edukasi dan okupasi dalam buku Teaching with poverty in mind
(Nani, 2012). (2009) dalam masalah emosional dari
Menurut para peneliti dan ahli psikolog, remaja jalanan yang hanya memiliki orang
banyaknya perubahan yang harus dihadapi, tua tunggal dan juga remaja yatim-piatu
menuntut adaptasi dan penyesuaian yang menemukan bahwa masalah kemiskinan
pesat, hal dimana tidak mudah dicapai dan meningkatkan tingkat stres pada orang tua
dilaksanakan oleh semua orang dengan sama yang menghasilkan peningkatan penggunaan
mudahnya bisa menyebabkan stres hukuman fisik. Remaja sendiri juga rentan
(Gunarsa, 2004). terhadap stres. Penelitian menunjukkan
Stres dengan demikian adalah gejala bahwa kemiskinan merupakan prediktor
penyakit masa kini berkaitan dengan utama stres pada remaja jalanan (Jensen,
kemajuan pesat dan perubahan yang 2009).
menuntut adaptasi seseorang terhadap Berdasarkan data yang didapat dari
perubahan dengan kecepatan yang sama Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Manado
pesatnya. Disini stresor yang dialami oleh (2012) menyatakan bahwa jumlah panti
para remaja lebih pada masalah keluarga, asuhan di kota Manado ada sebanyak 11
tempat tinggal dan masalah ekonomi panti asuhan dengan kapasitas 460 orang
(Gunarsa, 2004). dengan penghuni yang ada 400 orang.
Kenyataan menunjukkan tidak semua Sedangkan data anak jalanan di Sulawesi
remaja dapat tinggal bersama orang tuanya Utara berdasarkan data perencanaan dan
karena berbagai sebab, sehingga ada remaja evaluasi, Bina Program Dinas Sosial Sulut
yang harus tinggal di jalanan dan panti memiliki koleksi anak jalanan sebanyak
asuhan. Pada sebagian besar remaja 91.168 orang. Rekapitulasi data penyandang
masalah-masalah dalam kehidupan mereka masalah kesejahteraan sosial tahun 2013 di
akan berdampak pada tingkat stres yang kota Manado, tercatat anak jalanan berjenis
dialami remaja, serta berdampak pula pada kelamin laki-laki dan perempuan berjumlah
kehidupan mereka dan lingkungannya 34 orang anak jalanan.
(Kristanti, 2013).
Panti asuhan Bakti Mulia Karombasan METODE PENELITIAN
Utara merupakan panti asuhan yang saat ini Penelitian ini menggunakan desain
dihuni oleh 45 anak. Anak-anak asuh di penelitian deskriptif analitik. Penelitian telah
panti ini berupa anak laki-laki dan dilakukan di panti asuhan Bakti Mulia
perempuan dengan usia 3-19 tahun Manado dan Komunitas dinding anak
merupakan anak yatim, piatu, terlantar dan jalanan pasar bersehati Manado. Penelitian
miskin. Sedangkan, data yang diperoleh ini dilakukan di Komunitas Dinding pada
dari Komunitas Dinding yang berlokasi di tanggal 21 Juni 2014 dan di Panti Asuhan
pasar bersehati manado tahun 2014 jumlah tanggal 30 Juni 2014. populasi dalam
anak jalanan yang diasuh oleh Komunitas penelitian ini adalah jumlah remaja di panti
Dinding adalah sebanyak 62 anak jalanan asuhan Bakti Mulia yaitu sebanyak 32 orang
yang tinggal dan bekerja, 40 orang dan jumlah remaja anak jalanan di
diantaranya tergolong remaja berusia 10-19 komunitas dinding adalah sebanyak 40
tahun. Dari 62 anak jalanan tersebut, 36 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
orang diantaranya bersekolah, 21 orang remaja panti asuhan yang berusia 10-19
putus sekolah dan 5 orang belum tahun dan remaja jalanan yang berusia 10-19
bersekolah. tahun, yang diambil secara purposive
Berdasarkan data awal hasil observasi sampling dengan jumlah sampel 30 orang.
wawancara yang di lakukan pada remaja Kriteria Inklusi adalah seluruh remaja
jalanan di komunitas dinding dan remaja panti asuhan Bakti Mulia dan remaja jalanan
yang tinggal di panti asuhan Bakti Mulia di Komunitas Dinding Manado, remaja yang
kota manado, peneliti mengambil sampel bersedia menjadi sampel dalam penelitian
awal remaja jalanan berjumlah 6 orang dan dan remaja yang berusia 10-19 tahun. Dalam
remaja panti asuhan berjumlah 6 orang di penelitian ini, peneliti menggunakan
kota manado. Hasil yang di dapatkan kuesioner dan wawancara sebagai alat ukur.
berdasarkan wawancara pada remaja jalanan Kuesioner dalam penelitian ini berupa
dari 6 orang responden, 5 di antaranya kuesioner yang menggunakan skala
mengungkapkan merasa tertekan karena Depresion Anxiety Stress Scale (DASS),
tidak bisa bersekolah layaknya teman seusia dengan jumlah 14 pernyataan tentang item
mereka karena masalah ekonomi juga tidak stres. Dimana kuisioner ini sudah pernah
mempunyai tempat tinggal yang layak. dipakai dalam penelitian sebelumnya
Sedangkan 1 orang remaja mengungkapkan tentang Hubungan Status Ekonomi Dengan
bahwa dia sudah merasa terbiasa dengan Timbulnya Stres Pada Pasien Yang Sedang
keadaan seperti itu. Kemudian hasil yang Dirawat di Irina C BLU RSUP Prof. Dr. R.
didapatkan dari wawancara dengan remaja D. Kandou Manado oleh Rinal Aseng pada
panti asuhan, 3 dari 6 orang remaja tahun 2012 dan sudah tervalidasi, sehingga
mengungkapkan bahwa mereka merasa tidak perlu dilakukan uji validitas dan
kurang nyaman tinggal di panti asuhan reabilitas karena memiliki nilai validitas dan
karena merasa terkekang dengan aturan- reabilitas 0,91 yang diolah berdasarkan
aturan yang ada juga mereka merasa penilaian Cronbachs Alpha. Jawaban untuk
kurangnya kasih sayang. Sedangkan 3 kuesioner tersebut akan diberi tanda centang
lainnya merasa nyaman dan senang tinggal pada kolom yang dirasa sesuai dengan
di panti asuhan karena memiliki banyak pengalaman.
teman. 1. 0 : Tidak sesuai dengan saya sama
sekali atau tidak pernah.
2. 1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat
tertentu atau kadang-kadang.
3. 2 : Sesuai dengan saya sampai batas Asuhan 7
yang dapat dipertimbangkan atau Jumlah 60 39 100 21 100
lumayan sering. Sumber : Data primer 2014
4. 3 : Sangat sesuai dengan saya atau
sering sekali. Tabel 3. Distribusi Responden Menurut
Adapun untuk menilai tingkat stres Pendidikan Anak Remaja
seseorang yaitu dengan melihat total skor Pendidikan
dari pengisian kuesioner: Pendidikan N
1. Skor 0-14 (normal) 1 % 2 % 3 % 4 %
2. Skor 15-18 (stres ringan) Remaja
3. Skor 19-25 (stres sedang) 30 14 46 5 16 11 36 0 0
Jalanan
4. Skor 26-33 (stres berat)
5. Skor 34 (stres sangat berat) Remaja
Data yang telah dikumpulkan Panti 30 0 0 10 33 11 36 9 30
Asuhan
selanjutnya dilakukan pengolahan melalui
tahap sebagai berikut: Editing, Coding, Sumber : Data primer 2014
Proccessing dan Cleaning. Analisis
univariat dilakukan pada tiap-tiap variabel Tabel 5.5 Perbedaan respon stress adaptasi
dengan menggunakan tabel frekuensi untuk pada Remaja Jalanan di Komunitas Dinding
mendapatkan hasil distribusi presentase dan Pasar Bersehati Manado dan Remaja Panti
distribusi dari tiap-tiap variabel. Untuk Asuhan Bakti Mulia Manado Tahun 2014.
melihat perbedaan respon stres adaptasi Responden Mean SD SE P N
pada remaja jalanan dan panti asuhan, data 7,7 1,4
Remaja Jalanan 17,00 30
dianalisis dengan menggunakan uji 8 2
0,743
Independent t-test , pada tingkat kemaknaan Remaja Panti 5,3 0,9
16,43 30
95% (=0,05). Asuhan 2 7
Sumber : Data Primer 2014
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Berdasarkan karakteristik dari masing-
Umur masing responden (anak jalanan dan panti
Anak Remaja asuhan) didapatkan frekuensi jenis kelamin
Umur laki-laki sebanyak 39 responden dan
Anak N 1 2 3 Min Max perempuan sebanyak 21 responden.
Remaja Frekuensi umur remaja yaitu 16 tahun
Jalanan 30 13,60 14,00 14 10 16 sebanyak 9 responden, umur remaja 15
Panti tahun sebanyak 8 responden, umur remaja
30 13,13 13,00 12 10 16
Asuhan 14 tahun sebanyak 16 responden, umur
Sumber : Data primer 2014 remaja 13 tahun sebanyak 4 responden,
umur remaja sebanyak 12 responden, umur
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut jenis remaja 11 tahun sebanyak 8 responden dan
kelamin Anak Remaja umur remaja 10 tahun sebanyak 3
Jenis Jenis Kelamin responden. Berdasarkan hasil penelitian
N
Kelamin 1 % 2 % remaja dengan respon stress adaptasi berat
Remaja 73, tertinggi di temukan pada usia 14 tahun
30 22 8 26,7sebanyak 4 responden, respon stress adaptasi
Jalanan 3
Remaja Panti
30 17 56, 13 43,3sedang tertinggi di temukan pada usia 12
tahun dan 14 tahun masing-masing 4
responden, respon stress adaptasi ringan mengalami stress karena pada anak SMP
tertinggi di temukan pada usia 12 tahun dan sebagian besar dari mereka belum memiliki
15 tahun yaitu masing-masing sebanyak 4 koping stress yang baik sehingga dalam
responden, dan responden yang normal menghadapi setiap perubahan atau masalah
tertinggi di temukan pada usia 11 tahun dan yang ada mereka tidak dapat langsung
14 tahun. mengatasinya, inilah yang menimbulkan
Hal tersebut sesuai dengan penelitian stress pada diri mereka atau memicu
University of Maryland Medical Center terjadinya stress.
(2011) yang mengatakan bahwa remaja yang Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
rentan terkena stress yaitu pada usia 12 bahwa respon stres-adaptasi remaja jalanan
tahun sampai dengan 24 tahun. Dimana pada yang normal sebanyak 10 responden, stres-
usia itu remaja lebih membutuhkan kasih adaptasi ringan sebanyak 7 responden,
sayang dan pola asuh dari orang tua stress-adaptasi sedang sebanyak 4 responden
kandung dibandingkan kasih sayang dari dan stress-adaptasi berat sebanyak 9
orang lain contohnya remaja yang tinggal di responden. Disini menunjukkan bahwa
panti asuhan. Begitu juga aturan-aturan yang remaja yang mengalami stress-adaptasi berat
mengikat para remaja sehingga membuat lebih tinggi
para remaja tidak merasa bebas. Dan juga Penelitian ini didukung oleh penelitian
penelitian oleh Wahyuni (2013) mengatakan sebelumnya yang diteliti oleh Wahyuni
bahwa remaja jalanan yang berusia 12 tahun (2013) mengemukakan dalam penelitiannya
ke atas cenderung lebih beresiko tentang tingkat stress adaptasi pada remaja
membahayakan diri mereka karena keadaan jalanan bahwa remaja jalanan lebih rentan
jalanan yang rawan akan terjadinya mengalami stress berat. Hal ini dikarenakan
kekerasan sehingga membuat remaja lebih kondisi fisik mereka yang sangat tidak aman
rentan terkena stress. karena harus berada sepanjang hari di
Selanjutnya, frekuensi pendidikan dari jalanan untuk mendapatkan kehidupan.
yang paling tertinggi yaitu pendidikan SMA Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
sebanyak 9 responden, pendidikan SMP bahwa respon stress-adaptasi yang normal
sebanyak 22 responden, SD sebanyak 15 sebanyak 10 responden, stress-adaptasi
responden dan juga remaja yang tidak ringan sebanyak 8 responden, stress-adaptasi
bersekolah sebanyak 14 responden. sedang sebanyak 12 responden dan tidak ada
Berdasarkan hasil penelitian remaja dengan responden yang mengalami stress berat.
respon stress adaptasi berat tertinggi Penelitian ini didukung oleh penelitian
ditemukan pada tingkat pendidikan SMP sebelumnya yang diteliti oleh Kristanti
yaitu sebanyak 5 responden, respon stress (2013) yang mengemukakan bahwa remaja
adaptasi sedang tertinggi pada tingkat panti asuhan hanya mengalami stress ringan
pendidikan SMP yaitu sebanyak 7 dan sedang dikarenakan anak-anak di panti
responden, respon stress adaptasi ringan asuhan masih mendapatkan kasih sayang
tertinggi pada tingkat pendidikan SMP yaitu juga pengasuhan dari pengasuh di panti
sebanyak 6 responden, dan responden yang asuhan sehingga mekanisme koping stress
normal tertinggi pada tingkat pendidikan yang dimiliki masih tergolong baik.
SD. Berdasarkan penelitian respon stress-
Hal tersebut sesuai dengan penelitian adaptasi pada 60 responden yang diambil
yang di lakukan oleh Kristanti (2013) dari remaja jalanan dan remaja panti asuhan
dimana dalam penelitian itu mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
bahwa anak SMP akan lebih rentan
respon stress-adaptasi pada remaja seperti dikarenakan kondisi fisik mereka yang
umur dan tingkat pendidikan. sangat tidak aman karena harus berada
Hal ini senada dengan penelitian yang sepanjang hari di jalanan untuk
dilakukan oleh University of Maryland mendapatkan kehidupan. Kondisi fisik juga
Medical Center (2011) yang mengatakan mental mereka sangat terancam karena
bahwa remaja yang rentan terkena stress berbagai faktor misalnya pemalakan,
yaitu pada usia 12 tahun sampai dengan 24 penodongan, pemerkosaan, pelecehan
tahun dimana pada umur 12 tahun remaja seksual bahkan terserempet kendaraan yang
berada pada tingkat SMP. Dimana pada usia berlalu-lalang. Ini disebabkan kurangnya
itu remaja lebih membutuhkan kasih sayang kasih sayang dan juga pengawasan dari
dan pola asuh dari orang tua kandung orang tua mereka sehingga membuat mereka
dibandingkan kasih sayang dari orang lain harus turun ke jalanan. Zuehl (2011) juga
contohnya remaja yang tinggal di jalanan dalam penelitiannya menuangkan bahwa
dan panti asuhan. salah satu penyebab seorang remaja jalanan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mengalami stress karena faktor kemiskinan.
bahwa pada remaja jalanan didapatkan Disaat pada umur belia teman sebanyanya
remaja yang mengalami stress berat menempuh pindidikan sekolah sedangkan
sebanyak 7 responden sedangkan panti remaja tersebut harus turun ke jalanan untuk
asuhan tidak ada responden yang mengalami mendapatkan kehidupan. Sedangkan untuk
stress berat, remaja jalanan yang mengalami remaja panti asuhan dalam penelitian yang
stress sedang sebanyak 4 responden dilakukan yang dilakukan oleh Kristanti
sedangkan panti asuhan sebanyak 12 (2013) mengatakan bahwa remaja panti
responden, remaja jalanan yang mengalami asuhan hanya mengalami stress yang
stress ringan sebanyak 9 responden ringan/sedang dikarenakan mereka masih
sedangkan panti asuhan sebanyak 8 mendapatkan pengasuhan dari pengasuh
responden, dan remaja jalanan yang panti asuhan. Akan tetapi, stress yang
tergolong normal sebanyak 10 responden dialami remaja panti asuhan berasal dari
dan juga panti asuhan sebanyak 10 aturan-aturan di panti asuhan yang terlalu
responden. ketat sehingga para remaja merasa tidak
Hasil analisa data menunjukkan bahwa bebas atau terkekang. Sedangkan pada
mean remaja jalanan 17,00 sedangkan mean umur-umur remaja mereka perlu
remaja panti asuhan 16,43. Hal ini bersosialisasi dengan lingkungan mereka
menunjukkan bahwa stress adaptasi pada terutama teman-teman sebayanya.
remaja jalanan lebih tinggi dibandingkan Dalam penelitian ini menggunakan uji
dengan remaja panti asuhan. Rentan stress statistik Independent T-test yang mana
pada remaja adalah 1 sampai 4 dimana 1 itu diperoleh p = 0,743. Hal ini berarti p lebih
termasuk normal, 2 termasuk stress ringan, 3 besar dari nilai (0,05) dan dengan
termasuk stress sedang dan 4 termasuk stress demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada
berat. Dari hasil analisa data diatas perbedaan respon stress adaptasi pada
menunjukkan bahwa stress pada remaja remaja jalanan Komunitas Dinding dan
jalanan dan panti asuhan berada diantara remaja panti asuhan Bakti Mulia Manado.
stress ringan dan stress sedang.
Wahyuni (2013) mengemukakan dalam KESIMPULAN
penelitiannya tentang tingkat stress adaptasi Presentasi remaja jalanan yang memiliki
pada remaja jalanan bahwa remaja jalanan stres-adaptasi berat lebih tinggi
lebih banyak mengalami stress berat. Hal ini dibandingkan dengan remaja di panti asuhan
yang hanya memiliki stress-adaptasi ringan Kusmiran, Eny. 2012. Kesehatan
dan sedang. Stress berat lebih rentan terjadi Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta;
pada remaja jalanan dibandingkan dengan Salemba Medika, hlm.3-8
remaja panti asuhan. Remaja dengan umur
12-16 tahun keatas dan remaja yang masih Lovibond, S.H. & Loibond, P.f. (1995).
menempuh pendidikan SMP lebih rentan Manual for the Depression anxiety
terkena stres. Tidak ada perbedaan respon Stress
stres adaptasi pada Remaja Jalanan Scales. (2nd Ed) Sydney : Psychology
Komunitas Dinding Pasar Bersehati dan Foundation
Remaja Panti Asuhan Di Panti Asuhan Bakti
Mulia Manado. Nani, Desiyani. 2012. Tumbuh Kembang
Remaja. Jogjakarta : Mitra Cendekia
DAFTAR PUSTAKA Press
Aseng, R. 2012. Hubungan Status Ekonomi
Dengan Timbulnya Stres Pada Pasien Wahyuni, Endah Tri. 2013. COPING STRES
Yang Sedang Dirawat di Irina C BLU PADA ANAK JALANAN, (Online),
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Manado. (http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/
article/viewFile/1639/1735.,diakses 30
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Maret 2014,jam 17.12 WITA)
Jakarta : EGC

Fawzy, N. 2010. Psychosocial and


Developmental Status of Orphange
Adolescents,
(Online),
(http://www.cpsy.eg.net/pdf/2010/april/7
en.pdf.,diakses tanggal 28 Mei
2014 jam 22.33 WITA)

Jensen, E. 2009. Teaching With Poverty In


Mind. Texas : Dallas

Gandaputra. 2009. Data Anak Panti


Asuhan. Jakarta : Gunung Mulia

Gunarsa, Singgih. 2008. Psikologis Praktis:


Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta ;
Gunung Mulia

Kristanti. 2013. STRES PADA REMAJA


YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN,
(Online),
(karya_ilmiah.um.ac.id/index.php/BK.Ps
ikologi/article/view/11086.,diakses 28
maret 2014,jam 12.53 WITA)

Anda mungkin juga menyukai