THYPOID
2017
1.IDETIFIKASI MASALAH
Demam tifoid terdapat di seluruh dunia dan penyebarannya tidak tergantung pada iklim,
tetapi lebih banyak dijumpai di Negara-negara berkembang didaerah tropis. Hal ini disebabkan
karena penyediaan air bersih,sanitasi lingkungan kebersihan individu yang kurang baik. Di
Indonesia demam tifoid jarang dijumpai secara epedemik,tetapi lebih sering bersifat
seporadis,terpencar-pencar di satu daerah,dan jarang menimbulkan lebih dari satu kasus pada
orang-orang serumah. Demam tifoid dapat ditemukan sepanjan tahun.insiden tertinggi
didapatkan pada anak-anak dan tidak ada perbedaan yang nyata antara insidensi demam tifoid
pada wanita dan pria.
Tifoid apdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran
cerna dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,gangguan pada saluran pencernaan dan
gangguan kesadaran.gejala klinis pada anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan dengan
penderita dewasa. Masa tunas rata-rata 10 sampai 20 hari. Selama masa inkubasi mungkin
ditemukan gejala prodromal yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala pusing dan tidak
bersemangat. Relaps dapat terjadi pada minggu ke-2 setelah suhu badan normal kembali.
Komplikasi pada usus dapat terjadi oleh karena lokalisasi peradangan akibat sepsis,terjadinya
infeksi sekunder, masukkanmakanan yang kurang atau suhu tubuh yang tinggi.
Topik : tifoid
2.pencegahan tifoid
3. diit tifoid
4.pengobatan tifoid
Sasaran : keluarga pasien dan pasien baik perempuan maupun laki-laki dari
Hari : sabtu
Waktu : 15 menit
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan masyarakat dapat
menjelaskan tentang : mengetahui tanda-tanda adannya tifoid dan cara penanganan atau
pengobatan yang tepat.
V. Ceramah
Tanya jawab
VI. MEDIA
1.materi sap
2. leaflet
2.pencegahan tifoid
3. diit tifoid
4.pengobatan tifoid
VIII. EVALUASI
Soal
IX. MATERI
Terlampir
X. DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 1999. Kapita selekta kedokteran edisi 3. Media aesculapis. Jakarta.