Anda di halaman 1dari 2

Bantaeng, 22 Juli 2017

Yth.

Bapak Prof. Dr. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr.

Di

Tempat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, sebuah kata yang pantas diucapkan oleh setiap insan manusia yang ada di muka bumi.
Bersyukur atas segala karunia sang Ilahi. Ku titipkan sebuah pengharapan kepada sang Pencipta, Allah
SWT. Agar bapak senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat dan senantiasa dilindungi dalam setiap
langkah yang bapak tapaki. Saya selalu berdoa kepada sang Ilahi semoga misi emas yang bapak terapkan
di ridhoi olehNya.

Perkenalkan nama saya Luthfiyah Mawaddahtul Ishan. Seorang anak, yang baru ini menyelesaikan
pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Bantaeng. Saat ini usia saya menginjak 18 tahun. Tentunya saya
sebagai anak sekaligus perempuan Indonesia memiliki beberapa hak, satu diantaranya yaitu Hak
Berpartisipasi. Dalam kesempatan kali ini saya bermaksud untuk menyampaikan beberapa hal kepada
bapak melalui surat ini.

Layaknya sebuah proses pembentukan mutiara dalam kerang. Untuk menghasilkan sebutir mutiara yang
cantik dan indah tentu diperlukan waktu yang cukup lama agar dapat terbentuk. Sama halnya di kota
kelahiranku, Kabupaten Bantaeng telah bapak ciptakan mutiara-mutiara yang berkilau, yang mampu
menarik wisatawan domestic maupun internasional. Tempat-tempat yang dulunya tak pernah
terbayangkan oleh pikiran akan berubah semenarik ini.

Untukmu pemimpinku, mutiaraku.


Disaat masyarakat yang lain memandang Kabupaten Bantaeng tidak memiliki potensi untuk menjadi lebih
baik tetapi bapak datang dengan membawa misi emas bagi kota ini. Hal-hal yang menurut masyarakat
mustahil, tidak mungkin tetapi bapak berhasil menerapkan dan mengubahnya. Seperti proses
pembentukan mutiara tentunya diperlukan usaha yang sangat gigih dalam membangun kota ini. Tentu,
masa awal-awal bapak menjabat sebagai bupati pasti banyak cobaan dan tantangan yang menghadang.
Namun, berkat kegigihan dan kesabaran bapak dalam menghadapi semuanya akhirnya berbuah manis.
Meski awalnya banyak yang menghina misi emas bapak dan menolaknya dengan keras tetapi bapak tak
pantang menyerah dalam mengubah kota kelahiranku. Saya menyebut semua perubahan yang terjadi
dikota ini sebagai misi emas bapak sebab emas mencerminkan kejayaan dan bapak menunjukkan masa
kejayaan tersebut. Terbukti dengan banyak penghargaan nasional dan internasional yang telah bapak raih
dan Kabupaten Bantaeng menjadi contoh dari kabupaten-kabupaten lain. Lantas hal tersebut tidak
membuat bapak berbangga diri justru lebih membuat bapak semangat untuk menjalankan misi bapak
selanjutnya. Ada banyak perubahan-perubahan yang terjadi di kabupaten Bantaeng yang tentunya
masyarakat sangat merasakan sekali manfaat dari perubahan yang bapak lakukan atau misi emas bapak.

Pantai seruni yang dulunya bagi masyarakat hanya digunakan untuk menyandarkan perahu nelayan
mereka dan tak ada yang melirik tempat tersebut untuk sekadar merenggangkan otot-otot atau
memanjakan mata mereka menikmati keindahannya. Namun, sekarang pantai seruni seolah disihir
beberapa mantra dan diubah menjadi pantai dengan pengunjung yang tidak pernah sepi setiap malamnya
bahkan setiap harinya. Anjungan pantai seruni terasa ramai oleh gemerlap lampu yang menghias di
sekitarnya, suara tawa anak-anak yang terpancar dari raut wajahnya menambah kesan menarik bagi
pantai seruni. Bahkan bukan hanya pantai seruni yang menarik perhatian misi emas bapak tetapi rumah
sakit yang ada di kawasan pantai juga menarik perhatian. Rumah sakit yang akan menjadi rujukan dari
beberapa kabupaten di sekitar bantaeng. Jika kita bergeser sedikit kea rah barat maka bapak juga tidak
lupa memikirkan nasib pedagang-pedagang yang ada disana. Mereka sangat bersyukur karena bapak
masih memperhatikan nasib mereka dengan menyediakan tempat untuk berjualan yang tentunya tidak
mengganggu keindahan pantai seruni. Tidak hanya itu, jika pengunjung ingin mencicipi kuliner bantaeng,
maka bapak telah menyediakan pula sentra kuliner.

Tidak sampai disini misi emas yang bapak terapkan, untuk menangani bencana yang terjadi di kabupaten
Bantaeng maka dengan sigapnya menyediakan BSB ( Brigadir Siaga Bencana ) yang siap 24 jam melayani
masyarakat. Masyarakat kabupaten Bantaeng sangat berterima kasih kepada bapak berkat misi emas
tersebut. Sejenak kita beralih ke darah pegunungan, bapak juga dengan sigap meluncurkan misi emas
bapak dengan membangun taman bunga di daerah loka. Tidak hanya itu kebun apel, stroberi dan buah-
buahan serta sayuran yang lain juga bapak kembangkan berbekal ilmu yang bapak peroleh dapat
mengubah semua menjadi lebih baik serta hasil produksi yang meningkat.

Disamping itu bapak juga amat peduli terhadap lingkungan. Bukan hanya menjadikan bantaeng bersih
tetapi juga memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat bantaeng. Sungguh mulia pemimpinku,
mutiaraku. Orang-orang dari luar kabupaten Bantaeng juga memuji bahwa bantaeng memang bersih dan
sungguh malu bagi mereka yang membuang sampah sembarangan. Saya yakin semua ide bapak, misi
emas bapak pasti terdapat sosok perempuan yang selalu memberikan bapak dukungan dan motivasi,
pastinya istri bapak selalu mendukung setiap tindakan yang bapak lakukan. Bapak sungguh menjadi
panutan bagi pemimpin-pemimpin lain dan bagi kami masyarakat bantaeng.

Terima kasih bapak bupati, telah menerapkan misi emas bapak pada Kabupaten Bantaeng, sehingga
tercipta mutiara yang indah. Meski banyak cobaan dan tantangan untuk mendapatkan mutiara yang
sempurna tetapi berkat kegigihan bapak semuanya terlaksana.

Demikian surat dari saya, mohon maaf bila terdapat kesalahan penulisan dalam surat ini diucapkan
terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penulis

Luthfiyah Mawaddahtul Ishan

Anda mungkin juga menyukai