Hidrogen Oksigen
Hidrogen Oksigen
V. Dasar Teori
Hidrogen
Hidrogen merupakan unsur yang paling ringan dan
paling sederhana karena mengandung 1 proton dan 1
elektron. Dalam keadaan bebasnya berbentuk molekul
gas diatomik, yang tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak dapat dirasakan. Hidrogen merupakan unsur yang
sangat aktif secara kimia sehingga jarang sekali
ditemukan dalam bentuk bebasnya. Dialam, hidrogen
terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, seperti
dalam air hidrogen berikatan dengan oksigen atau dengan karbon dalam metana. Untuk
dapat memanfaatkannya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya.
Hidrogen berasal dari bahasa latin yaitu hydrogenium yakni unsur kimia pada
tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan
standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal,
dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794
amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Hidrogen juga adalah unsur paling
melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta.
Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen
relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara
industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat
dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih
mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.
Hidrogen atau H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi,
dibandingkan dengan bahan bakar manapun. Kelarutan dan karakteristik hidrogen
dengan berbagai macam logam merupakan subjek yang sangat penting dalam bidang
metalurgi dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk menyimpan hidrogen
yaitu digunakan sebagai bahan bakar. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh
distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam ke kisi hablur logam. Hidrogen
bereaksi secara langsung dengan unsur unsur oksidator lainnya.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah
4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol[9]. Hidrogen
terbakar menurut persamaan kimia:
Dalam skala laboratorium hidrogen biasanya dibuat dari hasil samping reaksi
tertentu misalnya mereaksikan logam dengan asam seperti mereaksikan antara besi
dengan asam sulfat.
Elektrolisis air juga sering dipakai untuk menghasilkan hidrogen dalam skala
laboratorium, arus dengan voltase rendah dialirkan dalam air kemudian gas oksigen
akan terbentuk di anoda dan gas hidrogen akan terbentuk di katoda.
Oksigen
Memanaskan campuran kalium klorat dan serbuk batu kawi. Reaksi ini dapat
menghasilkan gas oksigen. Gas yang terbentuk ditampung dalam gelas ukur untuk
mengetahui volume gas oksigen yang terbentuk.
Warna campuran setelah dipanaskan berubah menjadi hitam. Volume gas oksigen
yang terbentuk setelah 10 menit adalah 7 mL. Setelah itu melakukan uji nyala terhadap
oksigen. Ketika nyala api dimasukkan gelas ukur, nyala api membesar. Sehingga dapat
dipastikan bahwa pada gelas ukur terdapat gas oksigen.
0,5 gram permanganat ditetesi H2O2 4,5 % yang akan menghasilkan gas oksigen.
Gas oksigen yang terbentuk dikumpulkan dalam gelas ukur untuk mengetahui besar
volum yang diperoleh.
Warna larutan menjadi ungu kehitaman dan timbul asap putih. Volume oksigen
yang terbentuk sebesar 4 mL. Volume oksigen yang terbentuk pada percobaan 7 lebih
kecil dari percobaan 6 karena pada percobaan 6 dilakukan dengan cara pemanasan yang
bisa mempercepat reaksi. Gas oksigen dalam gelas ukur duji nyala dan hasilnya adalah
bara api semakin membesar ketika dimasukkan dalam gelas ukur yang berisi gas
oksigen.
Reaksi :
Ca (s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
2. Logam
- Dimasukkan dalam cawan porselin
berisi air suling
- Dipanaskan
Timbul gelembung
Reaksi :
Mg (s) + 2H2O (l) Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)
3.
Kapas Kaca
- Dibasahi sedikit dan dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambah kapas kering
- Ditambah serbuk 0,02
- Ditambah kapas kering
- Ditutup dengam penyumbat karet yang berlubang tengahnya yang telah
dihubungkan dengan selang
- Tabung dipegang dengan penjepit kayu secara mendatar
- Dipanaskan bagian yang berisi diatas nyala bunsen dan sesekali
pada bagian kapas kaca basah
basah
Timbul gas
Terjadi letupan
Reaksi :
Hasil
Reaksi :
5.
1 mL larutan
Reaksi :
6.
Kristal Kalium Klorat
Gas terkumpul
Hasil Pengamatan
Reaksi :
2KClO3 ( aq) + MnO2 (s) 2KCl (aq) + 3H2O (g) + MnO2 (s)
Gas terkumpul
Hasil pengamatan
Reaksi :
Hasil pengamatan
IX. Analisis Pembahasan
X. Kesimpulan
XI. Daftar Pustaka
Anonim. Tanpa tahun. Hidrogen. (online) Sumber:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Hidrogen. Diakses pada 9 Oktober 2016.
Anonim. Tanpa tahun. Oksigen. (online) Sumber:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Oksigen. Diakses pada 9 Oktober 2016.
Sugiyarto, Kristian. H.. 2004. Common Text Boo Kimia Anorganik I. Yogyakarta: UNY
Press.
Svehla, G.. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Bagian 1. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II : Unsur-
Unsur Golongan Utama. Surabaya: FMIPA UNESA.
Jawab Pertanyaan
HIDROGEN
OKSIGEN
1. Hitunglah volume gas oksigen yang diperoleh bila KClO3 yang tersedia 1 gram
1
3 = 0,008
122,5
23 + 2 2 + 32 + 2
: 0,008
: 0,008 0,004 0,008 0,012 0,004
2 = 0,012 22,4
= 0,2688 = 268,8
2. Tuliskan rumus struktur Lewis yang menunjukkan sebuah molekul 2 dengan dua
elektron valensi yang tidak berpasangan
O O
3. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2
Pada percobaan 1 Kalium Klorat direaksikan dengan serbuk batu kawi (MnO2)
serta dipanaskan dan dihasilkan gelembung-gelembung gas yang merupakan gas O2
berdasarkan reaksi sebagai berikut :
2KClO3 + MnO2 2KCl + 3O2 + MnO2
Kemudian gas yang terkumpul di uji dengan bara api dan ternyata setelah
didekatkan dengan api, api semakin menyala, hal ini dikarenakan sifat gas O2 yang
reaktif terhadap api. Gas yang dihasilkan sedikit.
Pada percobaan kedua MnO4- 0,5 gram direaksikan dengan H2O2 4,5 % tanpa
dipanaskan, hasil yang ditunjukan larutan menjadi berwarna ungu kehitaman dan
timbul asap putih. Namun pada percobaan ini gas O2 masih belum tampak keluar
hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor : pada percobaan ini tidak dipanaskan
sehingga jika dibandingkan pada percobaan sebelumnya O2 yang dihasilkan terlalu
sedikit sehingga kurang kuat untuk mendorong air dan tertampung di gelas ukur,
dan faktor lainnya kemungkinan dalam rangkaian alat percobaan terdapat
kebocoran sehingga gas yang dihasilkan sudah keluar sebelum tertampung di gelas
ukur.
4. Tulislah persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2?
Persamaan reaksi percobaan 1
2KClO3(aq) + MnO2(s) 2KCl(aq) + 3O2(g) + MnO2(s)
Persamaan reaksi percobaan 2
2MnO4- + 5H2O2(aq) + 6H+ 2Mn2+ + 8H2O(l) + 5O2(g)