Anda di halaman 1dari 22

I.

Judul Percobaan : Hidrogen dan Oksigen


II. Waktu Percobaan : Kamis, 13 Oktober 2016
III. Selesai Percobaan : Kamis, 13 Oktober 2016
IV. Tujuan Percobaan :
1. Mengetahui cara pembuatan gas hidrogen
2. Mengetahui sifat-sifat gas hidrogen dan senyawanya
3. Mengidentifikasi gas hidrogen dan senyawanya
4. Mengetahui cara pembuatan gas oksigen di laboratorium
5. Mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa

V. Dasar Teori
Hidrogen
Hidrogen merupakan unsur yang paling ringan dan
paling sederhana karena mengandung 1 proton dan 1
elektron. Dalam keadaan bebasnya berbentuk molekul
gas diatomik, yang tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak dapat dirasakan. Hidrogen merupakan unsur yang
sangat aktif secara kimia sehingga jarang sekali
ditemukan dalam bentuk bebasnya. Dialam, hidrogen
terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, seperti
dalam air hidrogen berikatan dengan oksigen atau dengan karbon dalam metana. Untuk
dapat memanfaatkannya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya.
Hidrogen berasal dari bahasa latin yaitu hydrogenium yakni unsur kimia pada
tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan
standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal,
dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794
amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Hidrogen juga adalah unsur paling
melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta.
Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen
relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara
industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat
dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih
mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.
Hidrogen atau H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi,
dibandingkan dengan bahan bakar manapun. Kelarutan dan karakteristik hidrogen
dengan berbagai macam logam merupakan subjek yang sangat penting dalam bidang
metalurgi dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk menyimpan hidrogen
yaitu digunakan sebagai bahan bakar. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh
distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam ke kisi hablur logam. Hidrogen
bereaksi secara langsung dengan unsur unsur oksidator lainnya.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah
4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol[9]. Hidrogen
terbakar menurut persamaan kimia:

2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)

Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen


meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 C.
Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang
ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Karakteristik lainnya dari
api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga
kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. H2 bereaksi
secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan
hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa
hidrogen klorida dan hidrogen fluorida. Dalam keadaan yang normal, gas hidrogen
merupakan campuran antara dua molekul, yang dinamakan ortho- dan para- hidrogen,
yang dibedakan berdasarkan spin elektron-elektron dan nukleus. Hidrogen normal pada
suhu ruangan terdiri dari 25% parahidrogen dan 75% ortho-hidrogen. Bentuk ortho
tidak dapat dipersiapkan dalam bentuk murni. Karena kedua bentuk tersebut berbeda
dalam energi, sifat-sifat kebendaannya pun juga berbeda. Titik-titik lebur dan didih
parahidrogen sekitar 0.1 derajat Celcius lebih rendah dari hidrogen normal.

Dalam skala laboratorium hidrogen biasanya dibuat dari hasil samping reaksi
tertentu misalnya mereaksikan logam dengan asam seperti mereaksikan antara besi
dengan asam sulfat.

Fe(s) + 2HCl(aq) FeCl2(aq) + H2(g)


Sejumlah kecil hidrogen dapat juga diperoleh dengan mereaksikan kalsium
hidrida dengan air. Reaksi ini sangat efisien dimana 50% gas hidrogen yang dihasilkan
diperoleh dari air.

CaH2(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + 2H2(g)

Elektrolisis air juga sering dipakai untuk menghasilkan hidrogen dalam skala
laboratorium, arus dengan voltase rendah dialirkan dalam air kemudian gas oksigen
akan terbentuk di anoda dan gas hidrogen akan terbentuk di katoda.

2 H2O(l) 2 H2(g) + O2(g)

Sifat umum dari hidrogen:


Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa.
Nomor atom: 1
Berat atom: 1,00794
Klasifikasi: bukan logam
Fasa pada suhu kamar : gas
Densitas: 0,08988 g
Titik leleh: -259,14 C, -434,45 F
Titik didih: -252,87 C, -423,17 F
Ditemukan oleh: Henry Cavendish pada 1766
Hidrogen memiliki sifat sangat mudah terbakar dan membakar dengan api tak terlihat.
Hidrogen akan menyebabkan Luka bakar ketika terjadi kontak dengan oksigen.
Hasil reaksi dari hidrogen dan oksigen adalah air atau H2O. Gas hidrogen terdiri dari
molekul diatomik ditunjukan dengan simbol H2.

Oksigen

Oksigen adalah unsur kimia pada tabel


periodik yang memiliki simbol O dan nomor atom
8. Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang
ditemukan berlimpah di matahari, dan memainkan
peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yahkni proses
yang diduga menjadi sumber energi di matahari dan
bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna merah terang
dan kuning-hijau pada Aurora Borealis. Oksigen merupakan unsur gas, menyusun 21%
volume atmosfer dan diperoleh dengan pencairan dan penyulingan bertingkat. Atmosfer
Mars mengandung oksigen sekitar 0.15%. dalam bentuk unsur dan senyawa, oksigen
mencapai kandungan 49.2% berat pada lapisan kerak bumi. Sekitar dua pertiga tubuh
manusia dan sembilan persepuluh air adalah oksigen. Di laboratorium, oksigen bisa
dibuat dengan elektrolisis air atau dengan memanaskan KClO3 dengan MnO2 sebagai
katalis. Oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair dan
padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat.

Memanaskan campuran kalium klorat dan serbuk batu kawi. Reaksi ini dapat
menghasilkan gas oksigen. Gas yang terbentuk ditampung dalam gelas ukur untuk
mengetahui volume gas oksigen yang terbentuk.

KClO3 + MnO2- 2KCl + 3O2

Warna campuran setelah dipanaskan berubah menjadi hitam. Volume gas oksigen
yang terbentuk setelah 10 menit adalah 7 mL. Setelah itu melakukan uji nyala terhadap
oksigen. Ketika nyala api dimasukkan gelas ukur, nyala api membesar. Sehingga dapat
dipastikan bahwa pada gelas ukur terdapat gas oksigen.

0,5 gram permanganat ditetesi H2O2 4,5 % yang akan menghasilkan gas oksigen.
Gas oksigen yang terbentuk dikumpulkan dalam gelas ukur untuk mengetahui besar
volum yang diperoleh.

2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ Mn2+ + 2H2O + 5O2

Warna larutan menjadi ungu kehitaman dan timbul asap putih. Volume oksigen
yang terbentuk sebesar 4 mL. Volume oksigen yang terbentuk pada percobaan 7 lebih
kecil dari percobaan 6 karena pada percobaan 6 dilakukan dengan cara pemanasan yang
bisa mempercepat reaksi. Gas oksigen dalam gelas ukur duji nyala dan hasilnya adalah
bara api semakin membesar ketika dimasukkan dalam gelas ukur yang berisi gas
oksigen.

Sifat umum dari oksigen :


Oksigen adalah tidak berwarna, tidak berbau, gas hambar.
Rumus molekul oksigen O2.
Nomor atom adalah 8.
Massa atom adalah 15,999 g / mol
Densitasnya adalah 1,429 kg / m3 pada 20 C.
Titik didih adalah -183 C.
Titik lelehnya adalah -219 C
Oksigen lebih larut dalam air dibandingkan nitrogen; air mengandung sekitar 1
molekul O2 untuk setiap 2 molekul N2, dibandingkan dengan rasio atmosfer sekitar 1:
4.
Kelarutan oksigen dalam air tergantung suhu.
Pada 25 C dan 1 atmosfer standar (101.3 kPa) dari udara, air tawar mengandung
sekitar 6.04 mililiter (mL) oksigen per liter, sedangkan air laut mengandung sekitar
4,95 mL per liter.
Oksigen mengembun pada 90,20 K (-182,95 C, -297,31 F). O2 cair dan padat
adalah zat yang bening dengan cahaya langit-biru warna yang disebabkan oleh
penyerapan warna merah.
Oksigen cair juga dapat diproduksi dengan kondensasi dari udara, dengan
menggunakan nitrogen cair sebagai pendingin.
Ini adalah zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan yang mudah
terbakar.

VI. Alat dan Bahan


Hidrogen
Alat-Alat :
- Cawan porselin 1 buah
- Pembakar spiritus 1 buah
- Gelas ukur 100cc 1 buah
- Tabung reksi besar 1 buah
- Tabung reaksi kecil 1 buah
- Statif dan klem 1 buah
- Erlenmeyer pipa samping 1 buah
- Penjepit kayu 1 buah
- Sendok porselin 1 buah
- Pipet tetes 5 buah
- Penutup karet 1 buah
- Selang 1 buah
Bahan-Bahan :
- Logam Ca
- Serbuk Mg
- Serbuk Zn
- Larutan H2O2 3%
- Larutan Kalsium Iodida 0,1M
- Larutan asam sulfat 0,1 M
- Barium peroksida
- Kapas kaca
- Larutan amilum
- Larutan ind.PP
- Larutan HCl 4M
Oksigen
Alat Alat:
- Erlenmeyer pipa samping 1 buah
- Gelas ukur 100cc 1 buah
- Gelas plastik 1 buah
- Penutup karet 1 buah
- Statif dan klem 1 buah
- Pembakar spiritus 1 buah
Bahan Bahan:
- Kalium klorat
- KI encer 0,05M
- H2O2 4,5%
- Kertas lakmus
- Kayu
- Serbuk batu kawi
VII. Alur Percobaan
HIDROGEN
1. Logam Kalsium

- Dimasukkan dalam cawan porselin


- Disiram dengan air suling

Lar. putih keruh dan


timbul gelembung

- Diberi kertas lakmus


- Diamati
Kertas- lakmus menjadi biru

Reaksi :
Ca (s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

2. Logam
- Dimasukkan dalam cawan porselin
berisi air suling
- Dipanaskan

Timbul gelembung

- Ditambah indikator phenolphtalein


- Dicatat hasil pengamatan

larutan menjadi merah


muda

Reaksi :
Mg (s) + 2H2O (l) Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)
3.
Kapas Kaca
- Dibasahi sedikit dan dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambah kapas kering
- Ditambah serbuk 0,02
- Ditambah kapas kering
- Ditutup dengam penyumbat karet yang berlubang tengahnya yang telah
dihubungkan dengan selang
- Tabung dipegang dengan penjepit kayu secara mendatar
- Dipanaskan bagian yang berisi diatas nyala bunsen dan sesekali
pada bagian kapas kaca basah
basah
Timbul gas

- Diuji dengan nyala api gas yang terkumpul

Terjadi letupan

Reaksi :

Zn (s) + 2H2O (l) Zn(OH)2 (aq) + H2 (g)

Gambar Identifikasi Gas Hidrogen


4.
Logam
- Dimasukkan dalam tabung reaksi berpipa
samping
- Dipasangkan selang yang dihubungkan
dengan penampung gelas ukur yang
diletakkan terbalik di dalam air
- Ditambah 4
- Ditutup dengan penutup karet

Gas yang terjadi


- Di uji nyala gas yang terkumpul

Hasil

Reaksi :

Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g)

5.
1 mL larutan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi


- Ditambah larutan amilum
- Ditambah beberapa tetes 2 2 3%
- Diamati
-
Hasil Pengamatan

Reaksi :

2KI (aq) + 3H2O (l) 2KIO3 (aq) + 3H2 (g)


OKSIGEN

6.
Kristal Kalium Klorat

- Dimasukkan dalam tabung reaksi


0,5 cm dari dasar tabung
- Ditambah sedikit serbuk batu kawi
- Ditutup dengan karet penyumbat
- Dipanaskan dengan nyala kecil
- Dikumpulkan gas oksigen
- Dipindahkan ke dalam air
- Dibiarkan 10 menit

Gas terkumpul

- Gas diuji dengan nyala api

Hasil Pengamatan

Reaksi :

2KClO3 ( aq) + MnO2 (s) 2KCl (aq) + 3H2O (g) + MnO2 (s)

Gambar Pembuatan Gas O2 dengan Pemanasan


7.
0,5 Permanganat

- Dimasukkan dalam tabung reaksi


pipa samping
- Dihubungkan dengan wadah
- Ditetesi 2 2 4,5%
- Ditutup dengan karet penyumbat
- Dibiarkan 10 menit

Gas terkumpul

- Gas diuji dengan nyala bara api

Hasil pengamatan

Reaksi :

2MnO4 + 5H2O2 + 6H+ 2Mn2+ + 8H2O + 5O2 (g)

Gambar Pembuatan Gas O2 tanpa Pemanasan


VIII. Hasil Pengamatan
No. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
1. HIDROGEN Sebelum : Ca (s) + 2H2O (l) Logam Ca yang
- Logam kalsium : Ca(OH)2 (aq) + H2 (g) direaksikan dengan air
Logam Kalsium serbuk berwarna membentuk Ca(OH)2
- Dimasukkan dalam cawan porselin putih yang bersifat basa
- Disiram dengan air suling - Aquades : larutan yang ditandai dengan
Lar. putih keruh dan tidak berwarna perubahan kertas
timbul gelembung
- Kertas lakmus : lakmus merah menjadi
- Diberi kertas lakmus merah dan biru biru dan kertas lakmus
- Diamati Sesudah : biru yang tetap
Kertas- lakmus menjadi biru - Kalsium + aquades : berwarna biru.
larutan berwarna
putih keruh
- Diuji dengan kertas
lakmus :
Kertas lakmus
merah biru
Kertas lakmus biru
biru
2. Sebelum : Mg (s) + 2H2O (l) Mg direaksikan
Logam
- Logam Mg : serbuk Mg(OH)2 (aq) + H2 dengan air suling dan
- Dimasukkan dalam cawan porselin
berwarna hitam (g) dipanaskan
berisi air suling
- Aquades : larutan membentuk Mg(OH)2
- Dipanaskan
tidak berwarna yang bersifat basa
Timbul gelembung
- Ind.PP : larutan yang dibuktikan
- Ditambah indikator phenolphtalein tidak berwarna dengan perubahan
- Dicatat hasil pengamatan Sesudah: warna larutan menjadi
larutan menjadi merah - Mg + aquades : merah muda saat
muda larutan tidaka ditambahkan indikator
berwarna , ada PP, ada gelembung
endapan hitam (ada gas H2)
- Mg + aquades +
dipanaskan +
indikator PP :
larutan berwarna
merah muda , ada
endapan hitam (Mg
sedikit larut)
3. Sebelum: Zn (s) + 2H2O (l) Dari percobaan yang
Kapas Kaca
- Kapa kaca : Zn(OH)2 (aq) + H2 (g) telah dilakukan, gas
- Dibasahi sedikit dan dimasukkan dalam tabung yang dihasilkan ketika
berwarna putih
reaksi diuji dengan nyala api,
- Serbuk seng : api nyala.
- Ditambah kapas kering
berwarna hitam
- Ditambah serbuk 0,02
- Ditambah kapas kering Sesudah :
- Ditutup dengam penyumbat karet yang berlubang - Kapas kaca basah +
tengahnya yang telah dihubungkan dengan selang kapas kaca kering +
- Tabung dipegang dengan penjepit kayu secara serbuk seng + kapas
mendatar kaca kering : tidak
- Dipanaskan bagian yang berisi diatas nyala terjadi reaksi
bunsen dan sesekali pada bagian kapas kaca basah - Tabung reaksi
basah
dipanaska : serbuk
larut, terbentuk gas
Timbul gas
- Gas diuji dengan
- Diuji dengan nyala api gas yang terkumpul nyala api: api nyala
Terjadi letupan
4. Sebelum : Zn (s) + 2HCl (aq) Reaksi antara Zn
Logam
- Logam Zn : ZnCl2 (aq) + H2 (g) dengan HCl
- Dimasukkan dalam tabung reaksi berpipa
samping
berwarna htam menghasilkan gas

- Dipasangkan selang yang dihubungkan - HCl 4 M : larutan hidrogen dibuktikan


dengan penampung gelas ukur yang tidak berwarna dengan gas ketika
diletakkan terbalik di dalam air Sesudah : diuji nyala, bara api
- Ditambah 4 - Logam Zn + HCl : padam saat
- Ditutup dengan penutup karet ada gelembung (gas dimasukkan dan bara
Hidrogen) api nyala kembali

Gas yang terjadi - Gas diuji dengan ketika dikeluarkan.

- Di uji nyala gas yang terkumpul


nyala api ; bara api
padam , dikeluarkan
Hasil bara api nyala lagi.
5. Sebelum : 2KI (aq) + 3H2O (l) Reaksi antara KI
1 mL larutan
- Larutan KI : larutan 2KIO3 (aq) + 3H2 dengan H2O2 3%
- Dimasukkan dalam tabung reaksi tidak berwarna (g) membentuk I2
- Ditambah larutan amilum - Amilum : larutan dibuktikan dengan
- Ditambah beberapa tetes 2 2 3% tidak berwarna perubahan warna
- Diamati
- H2O2 3% : larutan larutan menjadi biru
-
Hasil Pengamatan tidak berwarna ketika ditambah
Sesudah : amilum, ada gas
- Lar.KI + amilum ; hidrogen ditandai
larutan tidak dengan adanya
berwarna gelembung.
- Lar.KI + amilum +
H2O2 3% : larutan
berwarna biru.
OKSIGEN
6. Sebelum : 2KClO3 ( aq) + MnO2 Kalium klorat
Kristal Kalium Klorat - Kalium klorat : (s) 2KCl (aq) + direaksikan dengan
- Dimasukkan dalam tabung reaksi serbuk putih 3H2O (g) + MnO2 (s) MnO2 dan dipanaskan
0,5 cm dari dasar tabung - Batu kawi : serbuk menghasilkan gas
- Ditambah sedikit serbuk batu kawi berwarna hitam oksigen dibuktikan
- Ditutup dengan karet penyumbat Sesudah : saat gas diuji dengan
- Dipanaskan dengan nyala kecil
- Kalium klorat + batu nyala api, api menyala
- Dikumpulkan gas oksigen
kawi : tidak terjadi lebih besar dan terang.
- Dipindahkan ke dalam air
reaksi
- Dibiarkan 10 menit
- Kalium klorat + batu
Gas terkumpul kawi + dipanaskan :
- Gas diuji dengan nyala api timbuk gas
- Gas diuji dengan
Hasil Pengamatan
nyala api : api nyala
lebih besar dan
terang, dikeluarkan
api padam
7. Sebelum : 2MnO4 + 5H2O2 + Dari percobaan yang
0,5 Permanganat
- Permanganat : sebuk 6H+ 2Mn2+ + 8H2O telah dilakukan, hasil
- Dimasukkan dalam tabung reaksi berwarna ungu + 5O2 (g) reaksi antara
pipa samping - H2O2 4,5% : larutan permanganat dengan +
- Dihubungkan dengan wadah
tidak berwarna H2O2 4,5% dihasilkan
- Ditetesi 2 2 4,5%
Sesudah : sedikit gas yang
- Ditutup dengan karet penyumbat
- Permanganat + H2O2 keluar.
- Dibiarkan 10 menit
4,5% : permanganat
Gas terkumpul larut, timbul sedikit
gas
- Gas diuji dengan nyala bara api

Hasil pengamatan
IX. Analisis Pembahasan
X. Kesimpulan
XI. Daftar Pustaka
Anonim. Tanpa tahun. Hidrogen. (online) Sumber:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Hidrogen. Diakses pada 9 Oktober 2016.
Anonim. Tanpa tahun. Oksigen. (online) Sumber:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Oksigen. Diakses pada 9 Oktober 2016.
Sugiyarto, Kristian. H.. 2004. Common Text Boo Kimia Anorganik I. Yogyakarta: UNY
Press.
Svehla, G.. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Bagian 1. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II : Unsur-
Unsur Golongan Utama. Surabaya: FMIPA UNESA.
Jawab Pertanyaan
HIDROGEN

1. Jelaskan apakah gas letup itu dan apa kegunaannya?


Gas letup ialah gas yang timbul seperti gelembung, gunanya untuk mengurangi
adanya ledakan.

2. Tuliskan semua reaksi yang terjadi pada percobaan di atas


Percobaan 1 : Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 2 : Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 3 : Zn(s) + 2H2O(l) Zn(OH)2 + H2(g)
Percobaan 4 : Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2 + H2(g)
Percobaan 5 : 2KI(aq) + 3H2O2(aq) 2KIO3 + 3H2(g)

3. Mengapa hidrogen peroksida harus digunakan dalam larutan yang encer?


Karena hidrogen peroksida bersifat sangat eksplosif dan berbahaya dalam
konsentrasi tinggi.

OKSIGEN

1. Hitunglah volume gas oksigen yang diperoleh bila KClO3 yang tersedia 1 gram
1
3 = 0,008
122,5

23 + 2 2 + 32 + 2

: 0,008
: 0,008 0,004 0,008 0,012 0,004

: 0,004 0,008 0,012 0,004

2 = 0,012 22,4

= 0,2688 = 268,8
2. Tuliskan rumus struktur Lewis yang menunjukkan sebuah molekul 2 dengan dua
elektron valensi yang tidak berpasangan

O O
3. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2
Pada percobaan 1 Kalium Klorat direaksikan dengan serbuk batu kawi (MnO2)
serta dipanaskan dan dihasilkan gelembung-gelembung gas yang merupakan gas O2
berdasarkan reaksi sebagai berikut :
2KClO3 + MnO2 2KCl + 3O2 + MnO2
Kemudian gas yang terkumpul di uji dengan bara api dan ternyata setelah
didekatkan dengan api, api semakin menyala, hal ini dikarenakan sifat gas O2 yang
reaktif terhadap api. Gas yang dihasilkan sedikit.
Pada percobaan kedua MnO4- 0,5 gram direaksikan dengan H2O2 4,5 % tanpa
dipanaskan, hasil yang ditunjukan larutan menjadi berwarna ungu kehitaman dan
timbul asap putih. Namun pada percobaan ini gas O2 masih belum tampak keluar
hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor : pada percobaan ini tidak dipanaskan
sehingga jika dibandingkan pada percobaan sebelumnya O2 yang dihasilkan terlalu
sedikit sehingga kurang kuat untuk mendorong air dan tertampung di gelas ukur,
dan faktor lainnya kemungkinan dalam rangkaian alat percobaan terdapat
kebocoran sehingga gas yang dihasilkan sudah keluar sebelum tertampung di gelas
ukur.
4. Tulislah persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2?
Persamaan reaksi percobaan 1
2KClO3(aq) + MnO2(s) 2KCl(aq) + 3O2(g) + MnO2(s)
Persamaan reaksi percobaan 2
2MnO4- + 5H2O2(aq) + 6H+ 2Mn2+ + 8H2O(l) + 5O2(g)

Anda mungkin juga menyukai