Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rendi Saputra

Nim : D1091141036
Mata Kuliah : Manajemen Administrasi Pembangunan

REVIEW JURNAL ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


Revitalisasi Pasar Tradisional Dalam Perspektif Good Goverance di Pasar
Tumpang Kabupaten Malang
Administrasi pembagunan menurut Tjokroamidjojo (1974,h.33) yaitu
proses pengedalian usaha oleh negara atau pemerintah yang digunakan untuk
merealisir pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap
lebih baik dan kemajuan didalam segala aspek kehidupan. Sedangkan menurut
Siagian (2001,h.5) Administrasi Pembangunan yaitu seluruh usaha yang
dilakukan oleh suatu negara atau bangsa untuk bertambah, berkembang dan
berubah secara standar dan terencana dalam segi kehidupan dan penghidupan
negara bangsa yang bersangkutan dalam rangka pencapaian tujuan akhirnya.
Keterkaitan administrasi pembagunan yaitu administrasi dari dan bai
pembagunanan yang ada, dimana biasanya menggunakan pedekatan manajemen.
Dikarenakan bersangkutan dengan proses manajemen pembagunan. Dalam hal ini
manajemen pembangunan tersebut meliputi perencanaan pembagunan,
pengerahan sumber daya dan penganggaran. Sedangkan pembangunan
administrasi memiliki kelanjutan berupa pembaharuan administrasi. Pembaharuan
yang diharapkan berupa perubahan sikap birokrasi dengan unsur birokrasi harus
dapat membangun partisipasi rakyat; birokrasi hendaknya tidak cenderung
berorientasi kepada yang kuat, tetapi harus lebih kepada yang lemah dan kurang
berdaya; peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikan menjadi
mengarahkan, dan dari memberi menjadi memberdayakan; serta mengembangkan
keterbukaan dan kebertanggung jawaban.
Dalam tahap pembagunan terkait good governance membahas kebijakan
revitalisasi pasar tradisonal penting diimplemetasikan, karena seperti yang telah
diketahui bahwa persaingan yang tidak sehat antara pasar tradisional dan pasar
modern. Kebijakan yang menerapkan implementasi yaitu berada pada Pasar
Tumpang Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,
menganalisis dan menggambarkan pola kerja sama antar sektor dalam revitalisasi
passar tradisional di Pasar Tumpang Kabupaten Malang dalam perspektif good
govenance dan upaya apasaja yang telah diambil dalam revitalisasi pasar
tradisonal. Pada lingkup kajian ini adanya upaya yang telah diambil terdiri dari
aspek fisik (pembagunan dan perbaikan fasilitas pasar) dan aspek non fisik
(pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia).
No Bagian Hasil Review

1 Pendahuluan Demi mewujudkan suatu masyarakat yang sejahtera perlu adanya


pembangunan di suatu daerah, yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas
hidup bangsa, sehingga mampu mewujudkan ketentraman dan kesejahteraan
hidup masyarakat Indonesia. Pembangunan secara umum berarti perbaikan di
semua sektor, salah satunya adalah pembangunan dibidang ekonomi yaitu
pembangunan pasar. Pentingnya pembangunan pasar karena kebutuhan
masyarakat yang semakin meningkat dan pasar telah menjadi penopang utama
perekonomian di suatu daerah.

Menurut jenisnya, pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar


modern. Fakta yang terjadi sekarang adalah terjadinya persaingan yang tidak
sehat diantara keduanya. Hal tersebut akan berdampak pada eksistensi pasar
tradisional jika tidak diperhatikan, karena jumlah pasar modern yang
diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya. Salah satu strategi dari
adanya fenomena tersebut adalah dilaksanakannya kebijakan revitalisasi pasar
tradisional. Kebijakan tersebut terealisasi dengan baik di Kabupaten Malang,
tepatnya di Pasar Tumpang Kabupaten Malang.

2 Metode Jenis penelitian yang dipakai di dalam penelitian ini penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Menurut Abercrombie, Hill, Turner dalam
Moleong (2005,h.54) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
dicirikan oleh tujuan penelitian yang ingin memahami gejala-gejala yang tidak
memerlukan kuantifikasi atau gejala-gejala yang tidak memungkinkan untuk
diukur secara tepat atau kuantitatif. Selanjutnya yang dinamakan penelitian
deskriptif menurut Arikunto (2006,h.234) adalah penelitian yang dimaksudkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu
keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Fokus dalam penelitian ini adalah: (1) kerjasama antar aktor dalam revitalisasi
pasar tradisional di Pasar Tumpang Kabupaten Malang dalam perspektif good
governance (2) upaya yang ditempuh dalam pelaksanaan revitalisasi pasar
tradisional di Pasar Tumpang Kabupaten Malang.

3 Tinjauan Pustaka Pada tahap tinjauan pustaka penulis memasukan informasi mengenai
pengertian dan definisi terhadap keterkaitan penelitian yang dibahas
diantaranya.

a) Administrasi publik
b) Administrasi pembagunan
c) Governance dan Good Governance
d) Pasar
e) Revitalisasi
f) Revitalisasi Pasar Tradisional

4 Pembahasan (Kerjasama antaraktor dalam Pada revitalisasi Pasar Tumpang Kabupaten Malang terdapat aktor yang
revitalisasi pasar tradisional di Pasar terlibat, diantaranya adalah pemerintah yang terdiri dari Disperindag, UPPD
Tumpang Kabupaten Malang dalam Tumpang, petugas parkir dan petugas kebersihan; pihak swasta yang terdiri
perspektif good governance dari pedagang, PKL, dan penguyuban pedagang Pasar Tumpang Kabupaten
Malang (P3TKM); serta masyarakat sekitar pasar tumpang termasuk
konsumen. Kerjasama ketiga aktor tersebut terwujud dari proses perencanaan
sampai pada pelaksanaan evaluasi.

Pola kerjasasama yang terwujud dalam proses revitalisasi Pasar Tumpang


termasuk dalam kerjasama written agreements dan joint service.
Dilihat dalam perspektf good governance. Mengacu pada empat prisip yaitu

1. Accountability
2. Participation
3. Predicitibility (rule of law)
4. Transparancy

5 Pembahasan (Upaya yang ditempuh dalam Melihat upaya yang ditempuh oleh pemerintah dalam melakukan revitalisasi
pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional di pasar tradisional di Pasar Tumpang. Upaya tersebut dibedakan menjadi 2
Pasar Tumpang Kabupaten Malang) aspek yaitu aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik yang bearti pembagunan
dan perbaikan fasilitas pasar, yang terdiri dari :

1. Pemilihan lokasi pasar yang tetap ada pada posisi semula, alasannya
karena sudah memenuhi standar yang terdapat dalam peraturan
perundang-undang dan pemilihan bahan bangunan yang berkualitas
baik.
2. Perbaikan saluran drainase yang didukung dengan melakukan
pengecekan rutin setiap bulannya.
3. Tempat pembuangan sampah yang disediakan lebih luas yang
dirancang sedemikian rupa agar mempermudah akses jalan bagi truk
penangkut sampah.
4. Penyediaan lahan parkir yang mengacu pada standar yang berlaku,
yaitu terdapat pemisahan yang jelas pada batas wilayah pasar,
pemisahan berdasarkan jenis kendaraan, tersedia area bongkar muatan,
dan tidak mengganggu akses keluar masuk pasar.
5. ditambahkannya jumlah toilet umum/kamar mandi yang dipisahkan
atas laki-laki dan perempuan.
Selain itu terdapat aspek non fisik yang berfokus pada pembinaan dan
pemberdayaan sumbe daya manusia. Dalam perspektif good governance
diharuskan memiliki sumber daya manusia yang memiliki kapasitas dan
kapabilitas yang baik.

6 Kesimpulan Pada tahap pelaksanaan revitalisasi pasar di Pasar Tumpang sudah berjalan
dengan baik. Karena sesuai dengan perspektif good governance, yakni
pernyataan tersebut didasarkan atas upaya kerjasama/sinergi yang baik dari
ketiga aktor. Bentuk dan pola kerjasama yang terwujud dalam proses
Revitalisasi Pasar Tumpang ternasuk dalam bentuk kerja sama written
agreements dan joint service. Pada proses revitalisasi Pasar Tumpang telah
mengacupada prinsip-prinsip good governance, diantaranya yaitu
akuntabilitas, partsipasi, predictibility dan transparasi. Dalam mendukung
proses revitalisasi terdapat berbagai aspek yang dilihat yaitu aspek fisik dan
non fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Alfianita, Ella dan Wijaya, Andy Fefta. 2010. Revitalisasi Pasar Tradisonal
Dalam Perspektif Good Governance di Pasar Tumpang Kabupaten
Malang. Jurnal Administrasi Publik (JAP) Vol. 3 No. 5 Hal 758-762.
Disadur pada
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=326546&val=6469
&title=Revitalisasi%20Pasar%20Tradisional%20Dalam%20Perspektif
%20Good%20Governance(Studi%20Di%20Pasar%20Tumpang%20Ka
bupaten%20Malang). Pada 16 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai