Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Peranan Pariwisata Dalam Pembangunan Pengembangan ke pariwisataan di indonesia


tahun-tahun terakhir makin terus di galakkan dan di tingkatkan dengan sasaran sebagai salah
satu sumber devisa andalan di samping minyak dan gas bumi. Hal ini telah di tunjang dengan
seperangkat kebijakkebijakan dan ketetapan-ketetapan pemerintah demi pengembangan
pariwisata, seperti yang tercantum dalam GBHN 1978 dan di pertegas dalam GBHN 1983
dimana pariwisata di nyatakan sebaga i Perlu di tingkatkan dan di perluas hingga akan dapat
meningkatkan penerimaan devisa dan memperluas lapangan kerja. Pariwisata sering menjadi
harapan sebagai pemasok pendapatan negara/ daerah dan sumber penambah dana segar bagi
masyarakat. Pariwisata pada hakekatnya merupakan suatu fenomena lokal sehingga prospek
pengembangan pariwisata akan mempengaruhi perkembangan daerah. Oleh sebab
keterkaiatan nilai ekonomi padasektor pariwisata akan mendorong timbulnya kegiatan-
kegiatan baru yang tumbuh di sekitar daerah tujuan wisata (DTW) dan akan mempengaruhi
perkembangan ekonomi sektor informal masyarakat lokal. Sehingga kita dapat mengatakan
bahwa perencanaan pariwisata akan berpengaruh pada kesejahtraan daerah. Menurut undang-
undang no 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, pasal 1 angka3, pengertian pariwisata
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan
daya tarik serta usaha- usaha yang terkait di bidang tersebut. Berpangkal tolak dari pengertian
diatas, maka pariwisata merupakan suatu bentuk kegiatan manusia yang bertitik pangkal pada
perjalanan atau dengan kata lain, pariwisata tersebut merupakan Manusia dalam
perjalanan.1Pariwisata bagi kehidupan bangsa Indonesia memegang fungsi yang strategis dan
mempunyai kedudukan serta peranan penting dalam mengatasi berbagai masalah
pembangunan, khususnya di bidang pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial
kemasyarakatan.

1.1.2 Tinjauan Obyek Wisata Di Kota Pontianak Kota Pontianak merupakan pintu gerbang
Propinsi Kalimantan Barat dan merupakan pintu gerbang pariwisata di Kalimantan Barat.
Letak kota Pontianak tepat berada pada garis khatulistiwa dan terbagi menjadi tiga bagian
kota, yang di belah oleh sungai Kapuas dan sungai Landak, memiliki luas wilayah mencapai
10.782 ha, dengan ketinggian rata-rata 0,8 1,5 m dari permukaan laut 1 Sebagai pintu gerbang
pariwisata di provinsi Kalimantan Barat, kota Pontianak memiliki obyek-obyek wisata yang
khas dan merupakan keunikan dan daya tarik tersendiri yang di miliki oleh kota Pontianak
sebagai daerah tujuan wisata, namun walaupun memiliki ke khasan dan keunikan sebagai
daya tarik wisata fasilitas- fasilitas yang ada tersebut masih sangat minim. Adapun obyek-
obyek wisata tersebut adalah sebagai berikut: Makam Raja Pontianak. Keraton Kadariyah.
Tugu Khatulistiwa. Taman Alun Kapuas. Masjid Jami. Museum Negri Pontianak Rumah Adat
Suku Dayak Pontianak1Pemerintah Kota Pontianak & PT. Arsekon Konsultan Tehnik,
Studi Kelayakan Pembangunnan Kawasan Tepian Sungai Kapuas, 2001.2 Objek-objek wisata
di kota Pontianak.Makam RajaKeraton Kadariyah Tugu EquatorTaman Alun Kapuas Peta
Persebaran Obyek Wisata Kota PontianakKampung Beting .Masjid JamikMuseum Gambar
1.1: Obyek Wisata Di Kota Pontianak Sumber: Pontianak-Online.ComRumah Adat
Dayak3Obyek-obyek wisata yang dimiliki oleh kota pontianak tersebut, tentu belum
maksimal bagi kota Pontianak sebagai daerah tujuan wisata dan pintu gerbang pariwisata di
Kalimantan Barat, dan belum memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana rekreasi yang
memiliki kesesuaian dengan karakter kota yang bertipikal kota air, serta belum dapat
memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan di sektor ekonomi, pariwisata dan
sosial kemasyarakatan.

1.1.3 Tepian Sungai Kapuas Sebagai Potensi Objek Wisata Kota Pontianak Sebagai ibu kota
propinsi, kota Pontianak memiliki kekhasan yang di sebut dengan kota seribu parit atau
sungai, ini dikarenakan memang banyaknya parit atau sungai yang membelah kota Pontianak
dan oleh sebab itu juga kota Pontianak sangat bertipikal kota air.2 Kelebihan ini akan bernilai
positif bagi perkembangan dan peningkatan pendapatan daerah dan masyarakat, jika sungai-
sungai tersebut yang merupakan aset pariwisata yang dimiliki kota Pontianak dikelola dengan
baik. Namun kondisi yang ada dari sepanjang kota yang sejajar dengan sungai pada kota
Pontianak, pandangan yang khas dari karakteristik budaya serta lingkungan sekitar yang
seharusnya dimiliki sebagai kota air/sungai, kurang dapat diperoleh dengan baik sehingga
nuansa keunikan, keindahan, kehidupan, romantika, kesejukan pada waktu malam dan
dinamika pada waktu siang yang seharusnya diperoleh dari lingkup tepian air/sungai tidak
dapat ditangkap dan dinikmati. Hal tersebut disebabkan pemukiman pada masa lalu
umumnya tumbuh di daerah tepian sungai tanpa adanya pengendalian pertumbuhan di
sepanjang tepian sungai.

Kecendrungan para pemukim mendekati sumber air bagi keperluan kegiatan mereka sehari-
hari. Ketika kemudian permukiman-permukiman ini berkembang menjadi kota pada
sepanjang tepian sungai, kiri dan kanan sunga i yang sejajar dengan jalan didirikan atau
dibangun berbagai bangunan, gedung, dan rumah yang diperlukan bagi permukiman
penduduk, pabrik, gudang, industri dan lain- lain. Hal ini menyebabkan disatu pihak kota
menjadi pengab, kumuh, hingar-bingar, kotor, polusi, sehingga menjadikan kawasan tepian
sungai tampak semerawut dan di lain pihak kawasan tepian sungai kehilangan2Pemerintah
Kota Pontianak, op. cit.4fungsinya dalam memberikan kontribusi yang berarti di sektor
sosial-budaya, ekonomi dan terutama dalam sektor kepariwisataan terhadap kota itu sendiri
dan terhadap penduduk kota Pontianak. Oleh karena hal hal tersebut, akibatnya pemerintah
kota pontianak harus menghadapi berbagai permasalahan seperti :3 Pemamfaatan lahan yang
tidak efisien (tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinyasebagai aset pariwisata) ditinjau
dari kontribusinya terhadap ekonomi kota (pada pusat pusat kota). Rusaknya atmosfir unit
dan budaya tepi sungai yang menjadi ciri khas kota Pontianak, serta hilangnya kesempatan
untuk memamfaatkan potensi kawasan tepi sungai sebagai generator ekonomi kota.
Kecendrungan yang ada menjadikan sungai sebagai daerah belakang (tempat pembuangan)
sehingga terjadi degradasi kualitas lingkungan maupun visual (estetika) Peruntukan sebagian
besar lahan kawasan tepi sungai bagi kegiatan industri tanpa di ikuti pedoman pengaturan
yang lebih rinci/operasional akan menyebabkan timbulnya masalah linkungan (polusi dan
degradasi estetika kota). Hal-hal tersebut di atas tentunya menyebabkan kawasan tepian
sungai menjadi kehilangan viewnya ya ng menarik (aktivitas sosial dan budaya yang ada
disekitarnya) dan kehilangan potensinya sebagai aset wisata yang dapat memberikan
kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial budaya kota Pontianak. Tentu ini sangat
berbeda dengan apa yang dapat dilihat pada kota kota bagdad, irak, dengan sungai Tigris dan
Eufrat, Kairo, Mesir dengan sungai Nil, Louisville, Kentucky, AS dengan sungai Mississipi,
London, Inggris dengan sungai Thames, Kucing Malaysia dengan Sungai Sarawak dan
bahkan lagi kota kota lain. Pada sungai-sungai tersebut menunjukkan bahwa tepian sungai
berfungsi dalam memberikan kontribusi yang berarti baik terhadap kota maupun terhadap
kepentingan kota-kota tersebut dalam arti yang lebih luas. Dari perbandingan antara beberapa
kota tersebut di atas, pada kota Pontianak tampaknya perlu diadakan semacam usaha
pembangunan dan pengembangan atas tepian3Pemerintah Kota Pontianak, op. cit.5sungainya
bagi kepentingan warga kota dan kepentingan luas, termasuk pada sektor pariwisata, sosial
budaya dan ekonomi; 4 Oleh karena itu salah satu yang harus dilakukan kota Pontianak
adalah memamfaatkan dengan sebaik baiknya keuntungan alami, berupa lokasi yang strategis
yang terletak di tepian sungai Kapuas sebagai kawasan wisata yang memiliki citra
masyarakat kota air/sungai dan sosial-budaya (karakter lokal). Pada gambar dibawah adalah
peta titik/simpul rencana pembangunan waterfront yang akan dilakukan oleh pemerintah kota
Pontianak, aktifitas serta fasilitas yang mewadahinya bertemakan wisata tepian air dengan
tema latar belakang sosial budaya (karakter lokal) masyarakat kota air. Pembangunan dan
pengembangan ini akan menciptakan titik/ simpul perjalanan wisata di tepian sungai kapuas
dan daerah wisata lainnya di kota pontianak baik dalam maupun sekitarnya.Gambar 1.2 : Peta
Titik Perencanaan Pontianak Waterfront. Sumber: Kerjasama Pemerintah Kota Pontianak dan
PT. Arsekon Khatulistiwa. 2001. 1.1.4 Taman Alun Sebagai Obyek Wisata Rekreasi Air di
Tepian Sungai Kapuas Kawasan taman Alun merupakan salah satu titik/simpul dari rencana
pembangunan waterfront yang direncanakan pemerintah kota Pontianak, bertemakan wisata
tepian air dengan tema latar belakang sosial budaya (karakter lokal) masyarakat kota
air.4Pemerintah Kota Pontianak, op. cit6Letak dan lokasinya sangat strategis karena berada
dipusat kota, memiliki kedekatan akses dengan fasilitas penginapan, restoran, perbankan,
pusat komersil, dan transportasi lokal yang memungkinkan wisatawan berpegian ketempat
itu. Pada saat ini atraksi utama rekreasi yang terdapat pada kawasan taman alun lebih terfokus
pada aktivitas rekreasi air namun fasilitas yang ada masih sangat minim hanya berupa perahu
anak, restoran dan gazebo terapung, serta komedi putar. Aktifitas dan fasilitas yang ada
tersebut juga belum tertata dan terkelola dengan baik. Penataan bangunan yang ada masih
semerawut ditambah dengan keberadaan pedagang kakilima yang mendirikan warung-
warung tenda disekitar kawasan tanpa penataan yang jelas. Sebab itu perlu dilakukanya
penataan dan pengembangan kembali terhadapfasilitas rekreasi air pada kawasan taman Alun,
dengan maksud dan tujuan: Untuk menjadikan kawasan rekreasi di taman alun menjadi lebih
baik, lebih tertata, lebih berpotensi untuk dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan
ekonomi masyarakat di sektor pariwisata, dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana
rekreasi yang memiliki kesesuaian dengan karakter kota pontianak yang bertipikal kota air.
Adapun rencana dari penataan dan pengembangan tersebut, yaitu: Menata dan
mengembangkan fungsi yang telah ada dalam cakupan yang lebih luas, serta memasukan
unsur-unsur rekreasi tepian air yang berlatar belakang karakter lokal (sesuai dengan rencana
pemerintah) kedalam perencanaan aktifitas dan fasilitas rekreasi serta perencanaan desain
bangunan yang memperhatikan konsep pembangunan kawasan tepian air, karakter lokal
(lingkungan, sosial budaya) dan iklim lokal, kedalam perancangan desain bangunan sehingga
dapat menciptakan bangunan rekreasi yang bercitra karakter lokal dan memiliki kesesuaian
dengan kondisi iklim lokal. Untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi iklim perlu
diperhatikan keadaan dan kondisi iklim lokal, adapun keadaan dan kondisi iklim lokal
disekitar kawasan, yaitu: Kota Pontianak yang dilalui oleh garis khatulistiwa memiliki ciri-
ciri kondisi iklim; Curah hujan tinggi, suhu dan kelembaban rata-rata harian yang tinggi,
radiasi sedang sampai kuat, dan sinar matahari yang menyinari sepanjang tahun. Unsur- unsur
iklim tersebut membentuk iklim tropis, dapat digolongkan kedalam tropis basah yang
memiliki factor- faktor iklim yang harus menjadi pertimbangan dalam desain bangunan.
7Faktor-faktor iklim tersebut meliputi; Alur radiasi dan cahaya matahari, suhu, hujan,
kelembapan, angin, dan lain- lain. Selain hal tersebut ada hal- hal penting lainnya yang harus
diperhatikan dalam perancangan bangunan pada daerah beriklim tropis basah, yaitu: Tatanan
masa, orientasi bangunan, ventilasi silang, proposi, fasade, serta atap bangunan. Dalam
kaitanya dengan kondisi tapak, kondisi topografi, karakter lingkungan tepi air juga patut
menjadi pertimbangan karena hal tersebut juga me rupakan element pembentuk iklim lokal.
Melalui pertimbangan-pertimbangan tersebut, diharapkan bangunan yang ada pada
pengembangan fasilitas rekreasi air di taman Alun dapat memberikan kenyamanan bagi
penghuni/pengguna bangunan, memberikan penghematan sumber daya energi kepada
pemilik, keawetan dan ketahanan struktur bangunan, serta keamanan dan kepuasan bagi
pengguna bangunan pada kawasan rekreasi air di taman alun.

Anda mungkin juga menyukai