DISUSUN OLEH:
NADHILLA OKTAVIANTY D1091141009
UTIN MARDIYANTI D1091141022
DWI WAHYU HERIYANTO D1091141005
RENDI SAPUTRA D1091131036
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan dan Sasaran....................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup Wilayah............................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
KAJIAN LITERATUR............................................................................................4
2.1. Pengertian Metode Analisis.......................................................................4
2.1.1. Diagram Konteks...............................................................................4
2.1.2. Data Flow Diagram (DFD)................................................................4
2.1.3. Entity-Relationship (ER)....................................................................6
2.2. Pengertian Rumah, Perumahan dan Permukiman.....................................7
2.2.1. Rumah................................................................................................7
2.2.2. Perumahan..........................................................................................7
2.2.3. Permukiman.......................................................................................8
2.2.4. Pengertian Kawasan Pemukiman.......................................................9
2.3. Kriteria Kawasan Permukiman...............................................................10
BAB III..................................................................................................................13
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...........................................................13
3.1 Diagram Konteks.....................................................................................13
3.2 DFD (Data Flow Diagram)......................................................................14
3.3 Entitiy Relationship.................................................................................16
BAB IV..................................................................................................................18
KESIMPULAN......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dan dapat
dimanfaatkan dalam berbagai aspek. Pada era yang sudah didukung dengan
kemajuan teknologi, proses pencarian informasi menjadi lebih mudah, salah satu
media pencarian informasi tersebut adalah internet. Dalam pencarian informasi
tersebut dibutuhkan adanya keterpaduan antara manusia, software, serta hardware
untuk menghasilkan informasi yang akurat untuk proses yang dituju, seperti
pengambilan keputusan dalam mendukung fungsi operasi manajemen dalam suatu
organisasi. Keterpaduan antara manusia, hardware, dan software untuk
mendapatkan informasi yang akurat dapat disebut dengan sistem informasi,
KAJIAN LITERATUR
darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan
sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu system atau
batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada
2.2.3. Permukiman
Pemukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya. Pemukiman berasal dari kata housing dalam bahasa Inggris yang artinya
adalah perumahan dan kata human settlement yang artinya pemukiman. Perumahan memberikan kesan tentang rumah atau kumpulan
rumah beserta prasarana dan sarana ligkungannya. Perumahan menitiberatkan pada fisik atau benda mati, yaitu houses dan land settlement.
Sedangkan pemukiman memberikan kesan tentang pemukim atau kumpulan pemukim beserta sikap dan perilakunya di dalam lingkungan,
sehingga pemukiman menitikberatkan pada sesuatu yang bukan bersifat fisik atau benda mati yaitu manusia (human).Dengan demikian
perumahan dan pemukiman merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan sangat erat hubungannya, pada hakekatnya saling
melengkapi.
Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 2011 Permukiman adalah Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu
satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan
perkotaan atau kawasan perdesaan
Diagram konteks adalah suatu diagram yang terdiri dari suatu proses saja dan biasa diberi nomor proses 0. Proses ini mewakili dari
dari seluruh sistem. Diagram konteks menggambarkan input atau output suatu sistem dengan dunia luar atau dunia kesatuan luar.
Pada Diagram Konteks diatas diketahui Pemerintah daerah dan dinas terkait seperti Dinas Agraria dan Tata Ruang, Dinas PU,
Bappeda dan BPN menginput data spasial seperti data administrasi Kota Depok, data permukiman, data sarana dan prasarana yang ada di
Kota Depok, data kelerengan, data jenis tanah, data jaringan jalan serta sumber air bersih. Data-data tersebut diolah sehingga menghasilkan
output berupa laporan kesesuaian lahan Kota Depok ,yaitu lahan yang sesuai untuk dijadikan peruntukan lahan permukiman di Kota
Depok. Investor sebagai pihak yang menyediakan dana dalam pengembangan pemukiman yang ada di Kota Depok. Investor memasukkan
data berupa potensi lahan yang mungkin cocok untuk permukiman dan potensi pengembangan ekonomi di Kota Depok. Data tersebut
dianalisis sehingga keluarlah hasil berupa informasi potensi lahan permukinan di Kota Depok sehingga investor bisa tahu dimana letak
yang sesuai untuk pengembangan permukiman dan yang tidak bertentangan aturan kota Depok. Investor juga sebagai pengelola perumahan
yang telah dibangun. Oleh karena itu, pemerintah, dinas terkait, dan investor tergolong ke dalam admin sebagai pengelola kawasan
permukiman. Sedangkan penduduk berperan sebagai user yaitu pengguna kawasan permukiman di Kota Depok, yang diperoleh penduduk
berupa informasi lokasi fasilitas umum, lokasi fasilitas sosial, informasi rumah dan prasarana lingkungan.
3.2 DFD (Data Flow Diagram)
DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data sistem secara logika. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem. Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pengguna yang kurang
menguasai komputer untuk mengerti sistem yang akan dikembangkan Data Flow Diagram Level 1 pada Gambar 3.2
- Pemerintah sebagai admin untuk proses dalam pengumpulan data dengan tahap Survei.
- Dari hasil survei adanya tahapan pengolahan data untuk membuktikan data tersebut valid dan kemudian menjadi Peta
- Peta yang telah didapat dari hasil pengolahan data digunakan admin yang bersangukutan yaitu Developer sebagai penyedia kawasan
perumahan untuk kebutuhan pemenuhan penduduk
- Dari Developer ada data informasi yang diberikan terhadap lokasi dan pemasaran yang diberikan kepada penduduk yang
membutuhkan perumahan. Developer juga mendapatkan informasi untuk mendapatkan kawsan strategis untuk lokasi perumahan.
DFD level 2 ini menjelaskan tentang proses Analisa Kesesuaian Lahan yang memiliki dua sub proses yaitu Analisa potensi lahan
dan analisis kesesuaian permukiman. Proses analisa potensi lahan berfungsi untuk menentukan wilayah mana yang berpotensi untuk
dijadikan permukiman, sedangkan proses analisis kesesuaian permukiman berfungsi untuk menunjukkan permukiman mana yang sudah
sesuai dan wilayah permukiman mana yang tidak sesuai. Proses analisa potensi lahan mengambil data dari geodatabase yang kemudian di
analisa untuk diambil kesimpulan wilayah yang berpotensi dan yang tidak berpotensi, kemudian hasil analisa tersebut diinput kedalam tabel
hasil analisa. Kemudian proses analisa potensi lahan mengirim informasi kepada Badan pemerintahan atau Investor.
Sedangkan untuk proses analisis kesesuaian lahan mengambil data dari tabel hasil analisa dan tabel permukiman, kemudian data
hasil analisa dan data permukiman dianalisis untuk mendapatkan informasi permukiman mana yang sudah sesuai penempatan wilayahnya
dan permukiman mana yang tidak sesuai.
3.3. Entitiy Relationship
Diagram ER menunjukkan hubungan / relasi antar entitas yang ada, yaitu hubungan antar entitas perumahan dengan entitas yang
lainnya. Simbol pada diagram ER dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Simbol Diagram ER
Simbol Keterangan
Entitas/entity merupakan individu yang
mewakili sesuatu yang penting, nyata
eksistensinya, dan bisa dibedakan
dengan yang lain. Entitas dilambangkan
dengan persegi panjang.
Atribut mendeskripsikan karakteristik
yang dimiliki entitas. Setiap entitas bisa
memiliki beberapa atribut yang
dilambangkan dengan elips.
Relasi menunjukkan adanya hubungan
antar-entitas. Relasi dilambangkan
dengan belah ketupat.
Sumber : Prahasta, 2009
Perencanaan kawasan perumahan/permukiman berdasarkan kesesuaian lahan terhadap berbagai kriteria diantaranya yaitu jenis
tanah, kemiringan, aksesibilitas, sumber air, fasilitas sosial, fasilitas umum dan sarana prasarana sehingga dihasilkan kawasan yang sesuai
untuk peruntukan permukiman. Pada diagram(gambar 3.3) juga diketahui hubungan/relasi entitas perumahan yang terdiri dari rumah
komplek yaitu rumah yang disediakan oleh depeloper maupun rumah kampung yang dibangun oleh masyarakat. Perumahan juga terbagi
menjadi Nama
rumahPenduduk
permanen, semi permanen dan nonpermanen berdasarkan kondisi perkerasan rumah, dari kondisi tersebut dapat diketahui
kondisi perumahan yang layak dan tidak layak.
Alamat No. Identitas
N
Membutuhkan Kemiringan
Jenis Tanah
Aksesbilitas
1
Air
PERUMAHAN
N
Memiliki Kriteria
Fasum
Fasos
Sarpras
Terdri dari
N N
N
Rumah Kampung Rumah Komplek Dibangun Developer
Permanen
Non Permanen Semi Permanen
Gambar 3.3 ER Peruntukan Perumahan di Kota Depok
Sumber: Hasil Analisis, 2016
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam menentukan lokasi perumahan di Kota Depok, sistem informasi
geografis digunakan untuk mengumpulkan, serta memproses data spasial dengan
bantuan software, salah satu software tersebut adalah arc gis. Data yang diolah
serta diproses diantaranya adalah data jenis tanah, kemiringan, jaringan jalan,
administrasi, sumber air bersih, letak fasilitas dan lain-lain. Data-data tersebut
setelah diproses akan menghasilkan output berupa laporan peruntukan lahan Kota
Depok. Dari laporan peruntukan lahan tersebut dianalisis dan dihasilkan informasi
potensi lahan permukiman di Kota Depok. Dalam menentukan lokasi perumahan
Kota Depok juga membutuhkan diagram konteks, data flow diagram, serta entity
relationship untuk memberikan informasi yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA