Anda di halaman 1dari 4

JUDUL

No. Dokumen : No. Revisi Halaman :


RS TANDUN
PT NLM
DesaTalang Danto,
Kec.Tapung Hulu
KAMPAR
PANDUAN Tanggal Terbit : Ditetapkan,
PRAKTIK KLINIS Direktur RS Tandun
(PPK)

PROSEDUR
TINDAKAN
1. Definisi
2. Anamnesa
3. Pemeriksaan
fisik
APPENDICITIS

RS TANDUN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
PT NLM 00.00.01 1-1
DesaTalang Danto,
Kec.Tapung Hulu
KAMPAR
PANDUAN Tanggal Terbit : Ditetapkan,
PRAKTIK KLINIS Direktur RS Tandun
(PPK) 16 Desember 2016

PROSEDUR
TINDAKAN
1. Definisi Appendicitis adalah suatu radang yang timbul secara mendadak
pada apendiks dan merupakan salah satu kasus akut abdomen
yang paling sering ditemui.

2. Anamnesa 1. Nyeri epigastrium atau regio umbilicus disertai mual dan


anorexia.
2. Demam biasanya ringan, dengan suhu sekitar 37,5 - 38,5C.
3. Nyeri berpindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda
rangsangan peritoneum lokal di titik Mc Burney, nyeri tekan,
nyeri lepas dan adanya defans muskuler.
4. Nyeri rangsangan peritoneum tak langsung nyeri kanan
bawah pada tekanan kiri (Rovsings Sign) nyeri kanan
bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan (Blumbergs
Sign).

3. Pemeriksaan 1. Inspeksi
fisik - Tidak ditemukan gambaran spesifik
- .Kembung sering terlihat pada komplikasi perforasi.
- Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada
massa atau abses periapendikuler.
- Tampak perut kanan bawah tertinggal pada
pernafasan
2. Palpasi
- nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa
disertai nyeri tekan lepas.
- Defans muscular menunjukkan adanya rangsangan
peritoneum parietale.
3. Perkusi
- Pekak hati menghilang jika terjadi perforasi usus.
4. Auskultasi
- Biasanya normal.
- Peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik pada
peritonitis generalisata akibat apendisitis perforata
5. Rectal Toucher
- Tonus musculus sfingter ani baik.
- Ampula kolaps.
- Nyeri tekan pada daerah jam 9 dan 12.
- Terdapat massa yang menekan rectum (jika ada
abses).

6. Uji Psoas
Dilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat hiperekstensi
sendi panggul kanan atau fleksi aktif sendi panggul kanan,
kemudian paha kanan ditahan. Bila apendiks yang meradang
menepel di m. poas mayor, tindakan tersebut akan
menimbulkan nyeri.
7. Uji Obturator
Digunakan untuk melihat apakah apendiks yang meradang
kontak dengan m. obturator internus yang merupakan dinding
panggul kecil. Gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul
pada posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada
apendisitis pelvika. Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator
merupakan pemeriksaan yang lebih ditujukan untuk
mengetahui letak apendiks

8. Indeks Alvarado

Characteristic Score
M = Migration of pain to the RLQ 1
A = Anorexia 1
N = Nausea and vomiting 1
T = Tenderness in RLQ 2
R = Rebound pain 1
E = Elevated temperature 1
L = Leukocytosis 2
S = Shift of WBC to the left 1
Total 10

Interpretasi:
1. Skor >8 : Kemungkinan besar menderita apendisitis.
Pasien ini dapat langsung diambil tindakan pembedahan
tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian perlu dilakukan
konfirmasi dengan pemeriksaan patologi anatomi.
2. Skor 2-8 : Tingkat kemungkinan sedang untuk terjadinya
apendisitis. Pasien ini sebaiknya dikerjakan pemeriksaan
penunjang seperti foto polos abdomen ataupun CT scan.
3. Skor <2 : Kecil kemungkinan pasien ini menderita
apendisitis. Pasien ini tidak perlu untuk di evaluasi lebih
lanjut dan pasien dapat dipulangkan dengan catatan tetap
dilakukan follow up pada pasien ini.
4. Kriteria Diagnosis 1. Ada riwayat nyeri epigatrium yang berpindah ke region
kanan bawah (Mc Burney sign).
2. Nyeri perut kanan bawah pada pemeriksaan fisik.
3. Alvarado score > 7 poin

5. Diagnosis Kerja Appendicitis akut


6. Diagnosis 1. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Banding 2. PID
3. Ulcus pepticum.
4. Dyspepsia.

7. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan laboratorium.


Penunjang 2. Foto polos abdomen.
3. USG Abdomen.

8. Terapi 1. Stabilisasi keadaan umum pasien.


2. Setelah pasien dalam keadaan stabil, persiapkan pasien
untuk di rujuk ke RS yang memiliki fasilitas untuk
menangani pasien dengan appendicitis akut.

9. Edukasi Informasikan kepada keluarga pasien bahwa pasien dengan


appendicitis akut butuh penanganan segera untuk mencegah
terjadinya perforasi.

10. Prognosis Dubius ad bonam bila penanganan segera dilakukan

11. Tingkat Evidens Z


12. Zz

Anda mungkin juga menyukai