Bioetanol (C2H5OH) merupakan bahan bakar terbarukan yang paling umum digunakan
saat ini, di Amerika Serikat (dari gandum), Brasil (dari tebu), dan beberapa negara
Eropa.
Etanol dapat digunakan sebagai campuran dengan bensin atau alkohol murni di mesin
khusus
Biobutanol mengandung 25% lebih banyak energi (per volume) dan kurang
dibandingkan bioetanol.
Biaya produksi biobutanol menjadikannya pilihan yang tidak tepat sebagai biofuel
daripada bioetanol.
8.6.1.1 Geobacillus
Genus Geobacillus terdiri dari bakteri gram positif, spora membentuk, aerobik atau
fakultatif anaerob dan bakteri termofilik wajib, dengan rentang pertumbuhan suhu yang
lebar (sampai 75 C) dan optimum antara 55 C dan 65 C. Memiliki metabolisme
chemoorganotrophic yang menunjukkan fleksibilitas katabolik tinggi.
Karakteristik umum organisme ini potensial sebagai produsen industri bioethanol.
Pertama, mereka dapat memfermentasi kedua pentosa (D-xylose atau L-arabinose) dan
heksosa (misalnya, D-glukosa dan D-galaktosa) pada suhu tinggi, dan menurunkan
karbohidrat yang lebih kompleks lagi seperti xilan untuk menghasilkan etanol hasil
tinggi.
Kedua, mereka dapat mentolerir konsentrasi etanol yang relatif tinggi, misalnya, G.
thermoglucosidasius mentolerir hingga 10% v / v etanol. G. stearothermophilus
menghasilkan laktat, formate, asetat, dan etanol dari glukosa pada suhu 70 , dimana
laktat sering merupakan produk dominan.
8.6.1.3 Clostridium
Clostridia termofilik adalah mikroorganisme anaerob yang tumbuh optimal pada suhu
sekitar 60-65 C.