Anda di halaman 1dari 3

PERESEPAN OBAT

No.Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : ...............
SPO Halaman` :

PEMERINTAH KOTA
TASIKMALAYA

Titin Hajari, drg


NIP: 19771122 200312 2 006

Pengertian Peresepan adalah proses pengambilan keputusan pengobatan oleh dokter berupa terapi
obat yang diterima pasien dengan memperhatikan ketepatan pasien, jenis obat, dosis,
kekuatan, rute, waktu dan durasi pengobatan
Tujuan 1. Sebagai panduan cara peresepan obat yang benar berdasarkan standar ilmiah
terkini
2. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat pada tahap peresepan
(prescribing error)

Kebijakan 1. UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

3. UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran

4. Peraturan Menkes RI No. 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tanggal 24 Agustus 2011


Tentang Keselamatan Pasien

Referensi
Prosedur 1. Sebelum Penulisan Resep
Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan gejala klinis, data
laboratorium dan pencitraan yang khas untuk masing masing penyakit
Menentukan tujuan pengobatan apakah untuk pencegahan primer/sekunder,
simtomatik, preventif, kuratif, rehabilitatif atau paliatif
Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan pengobatan dan kondisi
klinis/organ pasien terkait farmakodinamik dan farmakokinetik sesuai dengan
Formularium RSIA YPK Mandiri
Melakukan penyelarasan obat (medical reconciliation) sebelum menulis resep.
Penyelarasan obat adalah membandingkan antara daftar obat yang sedang
digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan untuk mencegah duplikasi,
terhentinya suatu obat (omissions), atau kesalahan obat lainnya
Memperhatikan kemungkinan adanya kontra indikasi, interaksi obat dan reaksi
alergi
Menuliskan terapi obat dalam rekam medik untuk obat yang pertama kali
diresepkan yang rejimennya diubah atau yang dihentikan
untuk terapi obat lanjutan, pada rekam medik dituliskan terapi lanjutkan dan
pada kardeks (catatan pemberian obat) tetap dicantumkan nama obat dan
rejimennya.
2. Penulisan Resep
Menulis resep secara manual pada blanko lembar resep/instruksi
PERESEPAN OBAT
No.Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : ...............
SPO Halaman` :

PEMERINTAH KOTA
TASIKMALAYA

Titin Hajari, drg


NIP: 19771122 200312 2 006

pengobatan dengan kop RSIA YPK Mandiri yang telah dibubuhi stempel
instalasi pelayanan tempat pasien dirawat/berobat
Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca, menggunakan istilah dan
singkatan yang lazim sesuai standar singkatan RSIA YPK Mandiri
Mengenali obat-obatan yang masuk ke dalam kategori Look Alike Sound Alike
(LASA) yang telah diterbitkan oleh Instalasi Farmasi untuk menghindari
kesalahan pembacaan oleh tenaga kesehatan lain
Memastikan bahwa resep sudah memenuhi kelengkapan suatu resep sebelum
dikirim ke farmasi :
a. Nama Pasien
b. Tanggal lahir
c. Berat badan pasien (khususnya untuk pasien anak)
d. Nomor rekam medik
e. Nama dokter
f. Tanggal penulisan resep
g. Nama ruang pelayanan
h. Memastikan adanya riwayat alergi obat
i. Tanda R/ pada setiap sediaan
j. Untuk nama obat tunggal ditulis dengan nama generik. Untuk obat
kombinasi ditulis sesuai nama dalam formularium, dilengkapi dengan
bentuk sediaan obat (contoh : injeksi, tablet, salep, kapsul) dan
kekuatannya (misal : 500mg)
k. Jumlah sediaan
l. Durasi penggunaan obat (untuk obat pulang)
m. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat dan
(untuk bahan obat dalam bentuk padat : mikrogram, miligram, gram) dan
untuk cairan : tetes, liter, mililiter
n. Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak dianjurkan, kecuali
sediaan dalam bentuk campuran tersebut telah terbukti efektif dan aman
o. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian). Untuk aturan pakai jika
perlu atau prn harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari
Dalam peresepan obat off-label (penggunaan obat yang indikasinya di luar
indikasi yang disetujui oleh BPOM), harus berdasarkan panduan pelayanan
medik yang telah ditetapkan oleh Komite Medik
Dalam peresepan anti mikroba, harus ditegakkan terlebih dahulu diagnosis
etiologi melalui pemeriksaan langsung/serologik/imunologik/genomik/kultur.
Selanjutnya melakukan optimasi seleksi, dosis, dan lama terapi antimikroba
agar tercapai hasil terapi maksimal dan terhindar dari timbulnya resistensi.
Prioritas penggunaan antimikroba mengacu pada ketetapan lini penggunaan
seperti tercantum dalam formularium. Terapi empirik hanya dilakukan bila
PERESEPAN OBAT
No.Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : ...............
SPO Halaman` :

PEMERINTAH KOTA
TASIKMALAYA

Titin Hajari, drg


NIP: 19771122 200312 2 006

fokus infeksi jelas dan terdapat gejala klinis yang mengancam jiwa. Terapi
antimikroba perlu dipertimbangkan penghentiannya pada kasus termina (end of
life)
Untuk peresepan obat narkotika dan psikotropika harus mengikuti SPO tentang
Peresepan Obat Narkotika & Psikotropika
3 . Setelah Penulisan Resep

Memeriksa kebenaran obat yang telah diresepkan


Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien tentang efek terapi
yang diharapkan dan efek obat yang tidak diharapkan yang mungkin terjadi
Menetapkan parameter respons pasien terhadap obat, memantau secara berkala
untuk mengetahui efektivitas dan kemungkinan efek samping yang dialami
pasien. Jika terjadi efek samping obat, dokter melaporkan sesuai dengan SPO
Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat
Jika terjadi perubahan terhadap resep/instruksi pengobatan yang telah diterima
oleh apoteker atau asisten apoteker, maka dokter mengganti dengan resep atau
instruksi pengobatan baru
Memastikan bahwa setiap obat yang diresepkan sesuai dengan yang tercantum
dalam rekam medik
Untuk kelanjutan terapi obat yang sempat dihentikan karena operasi atau sebab
lain, maka dokter menuliskan kembali dalam bentuk resep/instruksi
pengobatan baru

Unit
Terkait
Rekaman Historis Perubahan

Tgl Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai