Kelompok VIII
1. Ekak Novianto (6711040061)
2. Danang Eko P (6711040050)
3. Ahmad Fitroh NS (6711040053)
1.1 Tujuan
Tujuan dari uji magnetik partikel adalah untuk mendeteksi
discontinuity bahan logam ferro pada permukaan atau discontinuity sub
surface. Biasanya pengujian ini dilakukan pada benda kerja pada semua
tahapan produksi.
1.2 Dasar Teori
Magnet merupakan suatu logam yang dapat menarik besi, dan selalu
memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dimana arah medan
magnet disetiap titik bersumber dari kutub utara menuju ke selatan dan
mengarah dari kutub selatan ke utara di dalam magnet.
Long Field
Current
Current
2. Magnetisasi Yoke
Magnetisasi dengan menggunakan yoke. Dengan cara ujung kaki
yoke ditempelkan pada material yang akan dimagnetisasi.
3. Magnetisasi sirkular.
Magnetik sirkular terdiri dari :
a. Magnetik tak langsung, arus listrik dialirkan ke konduktor
sentral. Medan magnet mengenai bahan dan benda yang
dilingkupinya.
Current Circular Field
Deffect
Benda
2. Prosedur Inspeksi
Persiapan Permukaan (Pre Cleaning)
Kondisi permukaan harus diperhatikan, permukaan harus
kering dan bersih dari segala macam kotoran yang kiranya
dapat menganggu proses inspeksi seperti karat, oli/gemuk, debu
dll.
Penyemprotan White Contrast Paint (WCP 2)
Setelah permukaan dipastikan bersih dan kering maka
dilakukan penyemprotan WCP 2 secara merata. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan mendeteksi adanya
discontinuity. Karena warna dari WCP 2 lebih kontras dari pada
serbuk feromagnetig.
Magnetisasi Benda Uji
Magnetisasi benda uji dimaksudkan agar benda uji dapat
menarik serbuk ferromagnetik yang nantinya serbuk
ferromagnetik tersebut akan mendetekasi adanya discontinuity
pada benda uji tersebut.
Aplikasi serbuk magnet
Aplikasi serbuk magnet disesuaikan dengan keadaan
permukaan pada benda uji. Bila permukaannya kasar, maka
digunakan metode kering yang menggunakan serbuk magnet
kering. Apabila permukaannya halus digunakan metode basah
yang mana sebuk magnetik yang digunakan berupa suspensi.
Warna partikel serbuk magnet yang digunakan harus kontras
dengan permukaan benda ujinya.
I.2.7. Evaluasi
Pengevaluasian dimaksudkan untuk meneliti bentuk
discontinuity yang terdapat pada benda uji. Selain itu juga dari hasil
pengevaluasian kita akan dapat menentukan apakah benda uji harus
diperbaiki atau tidak.
I.2.8. Demagnetisasi
Demagnetisasi dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan
sisa sifat magnet yang terdapat pada benda uji agar benda uji tersebut
tidak akan dapat menarik serbuk-serbuk besi yang nantinya akan
mnyulitkan proses pembersihan.
Demagnetisasi dapat dilakukan dengan menggunakan arus AC
atau DC. Jika menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan ke dalam
koil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan perlahan-lahan. Jika
menggunakan arus DC step down bolak-balik berulang dengan kontak
langsung atau kontaktor inti, kemudian arus dibalik dan dikecilkan
secara berulang-ulang.
I.2.9. Pembersihan Setelah Inspeksi (Post Cleanig)
Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari
sisa-sisa dari pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian.
BAB II
METODOLOGI
BAB VI
PEMBAHASAN
Dari hasil pengujian kami menemukan satu discontinuity yang tembus pada
material uji. Panjang discontinuity tersebut bagian permukaan atas material uji di
dapatkan nilai 10 mm sampai dengan 67 mm. Diskontinuity tersebut harus dilakukan
perbaikan.
BAB IV
KESIMPULAN
Harsono, Dr. Ir. & T. Okumura, dr. (1991), Teknologi Pengelasan Logam, PT
Pradya Paramita, Jakarta.
ASME Section V Article 6