KATA PENGANTAR
Atas berkah dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan serta dukungan dan
fasilitas yang diberikan oleh PT BARITO SARANA KARYA maka kami dapat
menyelesaikan makalah hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di PT
HM Sampoerna Tbk. Sukorejo.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terima
kasih.
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................... 2
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................. 3
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 2
LEMBAR PENGESAHAN
MAYAR HERMANTO
(Ketua)
ERWIN WIRARAJA
(Sekretaris)
DISUSUN OLEH
TANTI ARINI HIDAYATI
(Anggota)
DISETUJUI
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kerja praktek lapangan kali ini kami diberikan 4 (empat) topik
pembahasan yaitu K3 bidang Kelistrikan, Kebakaran, Pengawasan pesawat
uap/bejana tekanan & Pesawat Produksi.
Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang
menghendaki terjadinya kecelakan kerja karena instalasi listrik yang tidak benar
maupun terjadinya kebakaran, baik kebakaran gedung atau instalasi/peralatan
mesin/listrik. Adanya potensi akan terjadinya kecelakaan kerja karena “ Listrik,
Kebakaran, Kesalahan prosedur PUBT dan Pesawat Produksi” akan dapat
mengganggu operasional PT HM Sampoerna Tbk di manapun, baik kantor pusat
dan kantor cabang. Aspek normatif akan adanya regulasi dari Pemerintah, pihak
Manajemen PT. HM Sampoerna Tbk selalu patuh dengan regulasi dan mempunyai
misi yang sangat mendukung terlaksananya program-program K3. Sering
terjadinya kecelakan kerja di pekerjaan listrik dan sering terjadinya kebakaran di
lingkungan eksternal, yang mengakibatkan kerugian finansial yang dapat juga
memunculkan image buruk perusahaan, untuk itu diperlukan komitmen yang tinggi
dari Manajemen, untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana peralatan listrik
dan unit penanggulangan kebakaran cukup efektif dan handal.
Diharapkan setelah melakukan pelatihan Calon Ahli K3 Umum ini kita dapat
memahami materi mengenai peralatan listrik, dan macam - macam jenis alat
pemadamkaran kebakaran, fenoma kebakaran, teori dan anatomi api, klasifikasi
kebakaran, prosedur pengoperasian PUBT dan Pesawat Produksi. Juga diharapkan
kita dapat mengetahui akan sumber bahaya listrik dan kebakaran serta akibat
kerugian bilamana terjadi kebakaran, peledakan, maupun kerusakan PUBT dan
Pesawat Produksi.
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 4
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja meliputi:
1. Pengawasan K3 Kelistrikan
2. Pengawasan K3 Kebakaran
3. Pengawasan K3 PUBT
4. Pengawasan K3 Pesawat Produksi
D. DASAR HUKUM
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 5
12. Kepmenaker RI No. 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Kerja.
13. Kepmenakertrans RI No. 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
14. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus
K3 Penanggulangan Kebakaran
15. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.
16. UU Uap Tahun 1930.
17. Peraturan Uap Tahun 1930.
18. Permen No. 01/Men/1988 Tentang Operator Pesawat Uap.
19. Permen No. 01/Men/1982 Tentang Bejana Tekan.
20. Permen No. 02/Men/1982 Tentang Klasifikasi Juru Las
21. Permenaker no.4 Tahun 1985 Pesawat tenaga dan produksi
22. Permenaker No.38 Tahun 2016, keselamatan dan kesehatan kerja pesawat
tenaga dan produksi
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 6
A. Temuan Positif
1. Pada Boiler terdapat name plate ( Type & Kapasitas Boiler ) yang
terpanpang pada body boiler
2. Apar terpasang dengan benar
3. Tersedia check list rutin boiler & Maintenance
4. Operator mesin uap mempunyai SIO yang masih berlaku
5. Safety Valve berfungsi dengan baik sudah di lakukan uji
6. Jurnal serah terima yang menginformasikan kegiatan yang telah dilakukan
7. Papan Memo / Informasi jadwal aktivitas Boiler
8. Pada bejana bertekanan sudah terpasang name plate uji tera
9. Sudah terdapat pelebelan warna untuk pipa sesuai standar perusahaan
10. Pada body Boiler sudah sudah terpasang name plate yang dilakukan
inpeksi / cek oleh pihak yang berwenang
11. Sudah terpasang layout zona berbahaya di seluruh sukorejo plant
12. Sistem keamanan yang terhubung dengan semua gedung di seluruh
sukorejo plant pendeteksi awal adanya alarm
13. Tersedia Water Tank untuk pengecekan tekanan pump fire truck
14. Jadwal & PIC Check List ( Cleaning ) area Fire Station
15. Fireman sudah mengikuti AK3 penanggulangan kebakaran tingkat dasar II
16. Foto aktivitas Drill ERP
17. Penggunaan APD yang sudah sesuai standar.
18. Chek list dan keterangan terpasang dengan jelas
19. Tempat APD dan petunjuk penggunaan jelas dengan menggunakan
gambar
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 7
B. Temuan Negatif
1. Pada Bejana bertekanan stiker pelebelan sudah rusak.
2. Foto Struktur organisasi penangung jawab di area Boiler ada namun tidak
di pasang
3. Warna pipa yang teraliri gas warna tidak sesuai
4. Penempatan apar kurang tepat menghalangi jalan karena posisi apar perlu
di pindahkan
5. Pada Layout zona berbahaya pengidentifikasian area belum singkron
dengan PC
6. Foto Struktur organisasi penanggung jawab di area Fire station ada namun
tidak di pasang
B A B III
ANALISA MASALAH
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 8
A. Temuan Positif
Lokasi
No. Keterangan Peraturan Perundangan K3
Temuan Foto Temuan
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 9
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 10
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 11
orang.
menuju lokasi jika terjadi KEP.186/MEN/1999 pasal 2 Ayat (2) huruf (b)
Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
emergency kebakaran dan sarana evakuasi
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 12
B. TEMUAN NEGATIF
Lokasi Potensi
No. Temuan Negatif Rekomendasi Peraturan Perundangan K3
Temuan Bahaya
Orang tidak
akan tahu
apabila di dalam
Pada Bejana bertekanan Peraturan Uap Tahun 1930.
bejana
stiker pelebelan sudah Mengganti sign ( label ) Permen No. 37/Men/2016 Tentang Bejana
01 Boiler PP bertekanan terisi
rusak ( awas panas yang sudah rusak Tekan
air panas, dan
rusak )
yang menyentuh
akan terluka (
melepuh )
Warna pipa yang teraliri Orang Permenaker No. Per-37 Tahun 2016 pasal
gas warna tidak sesuai dikawatirkan Menyesuikan dengan 21 ayat 1
02 Boiler PP standar pipanisasi warna salah peraturan perundang- Bejana penyimpanan gas harus diberi
gas alam menerjemahkan undangan warna sesuai kode warna RAL 840-HR
perwarnaan
Penempatan apar
kurang tepat Permen No. Per-04/Men/1980 Bab II
Dapat tertabrak Memindahkan pada
menghalangi jalan Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal
03 Fire Station bila terjadi posisi yang tidak
karena posisi apar perlu 8, Pasal 9, Pasal 10 tentang
emergency menghalangi pintu
di pindahkan pemasangan APAR di tempat kerja
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 13
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 14
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 15
B A B IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan ini merupakan laporan yang bersifat dasar dan umum. Untuk
mencapai hasil kegiatan yang optimal maka tenaga pelaksana di lapangan harus
professional dan menguasai semua peraturan perundangan maupun standar
teknik yang terkait dengan pesawat uap dan bejana tekan, berpengalaman dalam
praktek pemeriksaan dan atau pengujian pesawat uap dan bejana tekan.
Untuk petugas Pesawat Uap dan Bejana Tekan harus handal dan tersertifikasi
dan unit harus selalu dilakukan Pengujian Rutin sesuai dengan Undang-undang
No. 1 Tahun 1970, Undang-undang Uap Tahun 1930 dan Peraturan Uap 1930,
serta Peraturan Menteri No.01/ MEN/ 1982
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 16
C. SARAN
D. REFERENSI
Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 17