Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Atas berkah dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan serta dukungan dan
fasilitas yang diberikan oleh PT BARITO SARANA KARYA maka kami dapat
menyelesaikan makalah hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di PT
HM Sampoerna Tbk. Sukorejo.

Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,


karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Pimpinan PT HM Sampoerna Tbk. dan semua staff yang telah memberikan


kesempatan kepada kami meninjau unit Boiler Primary Processing dan Fire
Station National Dept Security sebagai bahan pembuatan makalah kami.
2. Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia
3. Pihak Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur
4. PT Barito Sarana Karya

Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terima
kasih.

Gresik, 17 Oktober 2018

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 1

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................... 2
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 4


1.1. Latar Belakang .......................................................... 4
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................. 4
1.3. Ruang Lingkup ......................................................... 5
1.4. Dasar Hukum ........................................................... 5

BAB II KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN ....................................6


2.1. Gambaran Umum Perusahaan ................................... 6
2.2. Temuan .................................................................7
A. Temuan Positif ....................................................7
B. Temuan Negatif ...................................................8

BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH ............................ 8


3.1. Analisa Temuan Positif ..............................................9
3.2. Analisa Temuan Negatif ............................................16

BAB IV PENUTUP ..........................................................................


4.1. Kesimpulan .............................................................16
4.2. S a r a n .................................................................17
4.3. Referensi ................................................................17

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 2

LEMBAR PENGESAHAN

ITEM NAMA PESERTA TANDA TANGAN

MAYAR HERMANTO
(Ketua)

ERWIN WIRARAJA
(Sekretaris)
DISUSUN OLEH
TANTI ARINI HIDAYATI
(Anggota)

CAHY0 WISNU MURTI


(Anggota)

DIPERIKSA OLEH PT. BARITO SARANA KARYA

DISETUJUI

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kerja praktek lapangan kali ini kami diberikan 4 (empat) topik
pembahasan yaitu K3 bidang Kelistrikan, Kebakaran, Pengawasan pesawat
uap/bejana tekanan & Pesawat Produksi.
Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang
menghendaki terjadinya kecelakan kerja karena instalasi listrik yang tidak benar
maupun terjadinya kebakaran, baik kebakaran gedung atau instalasi/peralatan
mesin/listrik. Adanya potensi akan terjadinya kecelakaan kerja karena “ Listrik,
Kebakaran, Kesalahan prosedur PUBT dan Pesawat Produksi” akan dapat
mengganggu operasional PT HM Sampoerna Tbk di manapun, baik kantor pusat
dan kantor cabang. Aspek normatif akan adanya regulasi dari Pemerintah, pihak
Manajemen PT. HM Sampoerna Tbk selalu patuh dengan regulasi dan mempunyai
misi yang sangat mendukung terlaksananya program-program K3. Sering
terjadinya kecelakan kerja di pekerjaan listrik dan sering terjadinya kebakaran di
lingkungan eksternal, yang mengakibatkan kerugian finansial yang dapat juga
memunculkan image buruk perusahaan, untuk itu diperlukan komitmen yang tinggi
dari Manajemen, untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana peralatan listrik
dan unit penanggulangan kebakaran cukup efektif dan handal.

B. Maksud dan Tujuan

Diharapkan setelah melakukan pelatihan Calon Ahli K3 Umum ini kita dapat
memahami materi mengenai peralatan listrik, dan macam - macam jenis alat
pemadamkaran kebakaran, fenoma kebakaran, teori dan anatomi api, klasifikasi
kebakaran, prosedur pengoperasian PUBT dan Pesawat Produksi. Juga diharapkan
kita dapat mengetahui akan sumber bahaya listrik dan kebakaran serta akibat
kerugian bilamana terjadi kebakaran, peledakan, maupun kerusakan PUBT dan
Pesawat Produksi.

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 4

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja meliputi:
1. Pengawasan K3 Kelistrikan
2. Pengawasan K3 Kebakaran
3. Pengawasan K3 PUBT
4. Pengawasan K3 Pesawat Produksi

D. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Dasar 1945


2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
4. Permenakertrans RI No. 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
5. Permenaker RI No. 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.
6. Permenaker RI No. 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi
Penyalur Petir.
7. Permenaker RI No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban
dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
8. Permenaker RI No. 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
9. Permenakertrans RI No. 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang
Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli
Keselamatan Kerja.
10. Permenakertrans RI No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik di tempat Kerja
11. Kepmenaker RI No. 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang
Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 5

12. Kepmenaker RI No. 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Kerja.
13. Kepmenakertrans RI No. 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
14. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus
K3 Penanggulangan Kebakaran
15. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.
16. UU Uap Tahun 1930.
17. Peraturan Uap Tahun 1930.
18. Permen No. 01/Men/1988 Tentang Operator Pesawat Uap.
19. Permen No. 01/Men/1982 Tentang Bejana Tekan.
20. Permen No. 02/Men/1982 Tentang Klasifikasi Juru Las
21. Permenaker no.4 Tahun 1985 Pesawat tenaga dan produksi
22. Permenaker No.38 Tahun 2016, keselamatan dan kesehatan kerja pesawat
tenaga dan produksi

BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


PT HM Sampoerna Tbk. Sukorejo Plant Pasuruan di dirikan pada thn 1989
sebagai pengembangan dari PT HM Sampoerna Tbk yang berada di Surabaya, yang
bergerak di bidang produksi rokok keretek mesin. Dengan luas lahan ± 183 hektar
yang terletak di desa Ngadimulyo kecamatan Sukorejo kabupaten Pasuruan provinsi
Jawa Timur. Sebagai pusat pembuatan rokok terbesar di Jawa Timur yang di
dalamnya ada beberapa departemen mulai dari Percetakan, Primary Processing,
Secondary Processing, Laboratorium dan beberapa Departemen pendukung lainnya.
PT HM Sampoerna Tbk Sukorejo Plant.

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 6

B. TEMUAN HASIL OBSERVASI


Berdasarkan hasil observasi lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut:

A. Temuan Positif
1. Pada Boiler terdapat name plate ( Type & Kapasitas Boiler ) yang
terpanpang pada body boiler
2. Apar terpasang dengan benar
3. Tersedia check list rutin boiler & Maintenance
4. Operator mesin uap mempunyai SIO yang masih berlaku
5. Safety Valve berfungsi dengan baik sudah di lakukan uji
6. Jurnal serah terima yang menginformasikan kegiatan yang telah dilakukan
7. Papan Memo / Informasi jadwal aktivitas Boiler
8. Pada bejana bertekanan sudah terpasang name plate uji tera
9. Sudah terdapat pelebelan warna untuk pipa sesuai standar perusahaan
10. Pada body Boiler sudah sudah terpasang name plate yang dilakukan
inpeksi / cek oleh pihak yang berwenang
11. Sudah terpasang layout zona berbahaya di seluruh sukorejo plant
12. Sistem keamanan yang terhubung dengan semua gedung di seluruh
sukorejo plant pendeteksi awal adanya alarm
13. Tersedia Water Tank untuk pengecekan tekanan pump fire truck
14. Jadwal & PIC Check List ( Cleaning ) area Fire Station
15. Fireman sudah mengikuti AK3 penanggulangan kebakaran tingkat dasar II
16. Foto aktivitas Drill ERP
17. Penggunaan APD yang sudah sesuai standar.
18. Chek list dan keterangan terpasang dengan jelas
19. Tempat APD dan petunjuk penggunaan jelas dengan menggunakan
gambar

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 7

B. Temuan Negatif
1. Pada Bejana bertekanan stiker pelebelan sudah rusak.
2. Foto Struktur organisasi penangung jawab di area Boiler ada namun tidak
di pasang
3. Warna pipa yang teraliri gas warna tidak sesuai
4. Penempatan apar kurang tepat menghalangi jalan karena posisi apar perlu
di pindahkan
5. Pada Layout zona berbahaya pengidentifikasian area belum singkron
dengan PC
6. Foto Struktur organisasi penanggung jawab di area Fire station ada namun
tidak di pasang

B A B III
ANALISA MASALAH

Berdasarkan hasil observasi lapangan di PT HM Sampoerna Tbk. Sukorejo,


maka kami mendapatkan beberapa temuan yang bisa menjadikan hal positif dan
negatif di dalam perusahaan. Temuan temuan tersebut terbatas hanya pada area
yang kami observasi yaitu di Boiler dibawah Dept Primary Processing & Fire Station di
bawah National Security . Beberapa temuan positif dan negatif tersebut adalah
sebagai berikut :

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 8

A. Temuan Positif
Lokasi
No. Keterangan Peraturan Perundangan K3
Temuan Foto Temuan

 Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 6 ayat 1


Adalah dilarang untuk menjalankan atau
mempergunakan sesuatu pesawat uap dengan
01 Bolier PP Sudah ada Ada Akta ijin tidak mempunyai ijin untuknya, yang diberikan
oleh Kepala Jawatan Pengawasan
Keselamatan Kerja.

Permenaker No. Per-04/Men/1980Pasal 4 ayat


(1) Setiap satu atau kelompok alat pemadam
api ringan harus ditempatkan pada posisi yang
02 Boiler PP APAR telah tersedia
mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai
dan diambil serta dilengkapi dengan
pemberian tanda pemasangan.

 UU No. 1/1970, Pasal 3 ayat 1 (b)


Springkler pemadaman dini
 Per 04/Men/1980, Pasal 11, 12 dan 13
03 Boiler PP kebakaran terpasang di area
Boiler

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 9

UU Uap Tahun 1930 pasal 8 ayat b


Terpasang Pressure control di Syarat2 apa sajalah yang harus dipenuhi
04 Boiler PP area boiler pesawat2 uap dimaksud dalam pasal 6 dan
oleh alat2 perlengkapan

Permenaker No. Per-01/MEN/1988 Bab III Pasal


Operator mesin uap mempunyai 2 Kwalifikasi operator kelas II
05 Boiler PP
SIO yang masih berlaku

UU Uap Tahun 1930 pasal 8 ayat b


Pada bejana bertekanan sudah Syarat2 apa sajalah yang harus dipenuhi
06 Boiler PP
terpasang name plate uji tera pesawat2 uap dimaksud dalam pasal 6 dan
oleh alat2 perlengkapan

07 Terdapat 2 Gelas penduga


Boiler PP Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 23 ayat (1)
berfungsi dengan baik

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 10

Sudah terpasang layout zona  UU No. 1/1970, Pasal 3 ayat 1 (b)


08 Fire Station berbahaya di seluruh sukorejo  Per 04/Men/1980, Pasal 11, 12 dan 13
NSD plant

 UU No. 1/1970, Pasal 3 ayat 1 (b)


Tersedia Water Tank untuk
Mencegah, mengurangi dan memadamkan
09 pengecekan tekanan pump fire
Fire Station kebakaran
truck
NSD

Fireman sudah mengikuti AK3  UU No. 1/1970, Pasal 3


10 Fire Station penanggulangan kebakaran  Kep.186/Men/1999 Tentang Unit Penganggulangan
tingkat dasar II Kebakaran di tempat kerja
NSD

KEP.186/MEN/1999 pasal 2 ayat (1) Pengurus atau


pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran,
latihan penanggulanggan kebakaran di tempat kerja.
Sudah dibentuk tim KEP.186/MEN/1999 pasal 2 Ayat (2) huruf (d)
pembentukan unit penanggulangan kebakaran di
11 PP penanggulangan kebakaran dan
tempat kerja
emergency
 KEP.186/MEN/1999 pasal 6 ayat (1) Petugas peran
kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
huruf a, sekurangkurangnya 2(dua) orang untuk
setiap jumlah tenaga kerja 25 (dua puluh lima)

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 11

orang.

KEP.186/MEN/1999 pasal 2 ayat (1) Pengurus atau


Sudah ada mapping lokasi bahaya
pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan
sehingga pihak security bisa memadamkan kebakaran,
PP
12 dengan cepat memantau dan latihan penanggulanggan kebakaran di tempat kerja.

menuju lokasi jika terjadi KEP.186/MEN/1999 pasal 2 Ayat (2) huruf (b)
Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
emergency kebakaran dan sarana evakuasi

Permen No. Per-08/MEN/VII/2010 Pasal 4 ayat (1)


Workshop Pekerja melakukan pekerjaan dibuat, dicoba, dipakai, atau dipergunakan mesin,
13 pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang
maintenace pengasahan gunting berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran atau peledakan

Permenakertrans No. PER.08 MEN/VII/2010 pasal 2


Ayat 1 Pengusaha wajib menyediaan APD di tempat
kerja
Ayat 2 APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus sesuai dengan SNI atau standar yang berlaku
Workshop Tempat APD karyawan sebelum Ayat 3 APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
14 wajib diberikan oleh pengusaha secara Cuma-cuma
maintenance melakukan kerja

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 12

B. TEMUAN NEGATIF

Lokasi Potensi
No. Temuan Negatif Rekomendasi Peraturan Perundangan K3
Temuan Bahaya
Orang tidak
akan tahu
apabila di dalam
Pada Bejana bertekanan  Peraturan Uap Tahun 1930.
bejana
stiker pelebelan sudah Mengganti sign ( label )  Permen No. 37/Men/2016 Tentang Bejana
01 Boiler PP bertekanan terisi
rusak ( awas panas yang sudah rusak Tekan
air panas, dan
rusak )
yang menyentuh
akan terluka (
melepuh )

Warna pipa yang teraliri Orang  Permenaker No. Per-37 Tahun 2016 pasal
gas warna tidak sesuai dikawatirkan Menyesuikan dengan 21 ayat 1
02 Boiler PP standar pipanisasi warna salah peraturan perundang- Bejana penyimpanan gas harus diberi
gas alam menerjemahkan undangan warna sesuai kode warna RAL 840-HR
perwarnaan

Penempatan apar
kurang tepat  Permen No. Per-04/Men/1980 Bab II
Dapat tertabrak Memindahkan pada
menghalangi jalan Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal
03 Fire Station bila terjadi posisi yang tidak
karena posisi apar perlu 8, Pasal 9, Pasal 10 tentang
emergency menghalangi pintu
di pindahkan pemasangan APAR di tempat kerja

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 13

Dapat berpotensi Memberikan double Kepmenakertans No. Kep-75/MEN/2002 pasal 2


terjadinya proteksi pada kotak kontak ayat 1
Ada stop kontak yang hubungan arus tersebut sesuai PUIL 2000
04 PP diletakkan dibawah Perencanaan, pemasangan, penggunaan,
singkat 8.2.3.1, 8.17.2.4.2
pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik di
tempat kerja.

Kepmenakertans No. Kep-75/MEN/2002 pasal 2


Adanya stop kontak yang Dapat berpotensi Melakukan perbaikan ayat 1
PP tidak terpasang dengan adanya hubungan penempatan terhadap stop
05 benar arus singkat kontak tersebut Perencanaan, pemasangan, penggunaan,
pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik di
tempat kerja.

Kepmenakertans No. Kep-75/MEN/2002 pasal 2


Terdapat alat pengubah Berpotensi Menempatkan peralatan ayat 1
SPP arus a.b ke a.s pada tempat tersengat listrik & listrik pada panel listrik
06 yang tidak semestinya (di hubungan pendek sesuai PUIL 2000 point Perencanaan, pemasangan, penggunaan,
atas meja) 2.5.3.5 pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik di
tempat kerja.

Berpontensi Menggunakan APD yang


terhadap lengkap untuk Permen No. Per-08/MEN/VII/2010 Pasal 4 ayat
Workshop Penggunaan APD yang tidak (1) dibuat, dicoba, dipakai, atau dipergunakan
kecelakaan kerja meminimalisir kecelakaan
07 kacamata dan sarung mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau
maintenance akibat perputaran kerja
tangan lengkap mesin baik di instalasi yang berbahaya yang dapat menimbulkan
tangan dan mata kecelakaan, kebakaran atau peledakan

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 14

Permen No. Per-08/MEN/VII/2010 Pasal


Berpotensi Penggunaan APD yang 4 ayat (1) dibuat, dicoba, dipakai, atau
08 terhadap sesuai dengan standart dipergunakan mesin, pesawat, alat
Workshop Penggunaan APD yang tidak kecelakaan kerja kerja untuk meminimalisir perkakas, peralatan atau instalasi yang
maintenance lengkap akibat mesin terjadinya kecelakaan kerja berbahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan, kebakaran atau peledakan

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 15

B A B IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan ini merupakan laporan yang bersifat dasar dan umum. Untuk
mencapai hasil kegiatan yang optimal maka tenaga pelaksana di lapangan harus
professional dan menguasai semua peraturan perundangan maupun standar
teknik yang terkait dengan pesawat uap dan bejana tekan, berpengalaman dalam
praktek pemeriksaan dan atau pengujian pesawat uap dan bejana tekan.
Untuk petugas Pesawat Uap dan Bejana Tekan harus handal dan tersertifikasi
dan unit harus selalu dilakukan Pengujian Rutin sesuai dengan Undang-undang
No. 1 Tahun 1970, Undang-undang Uap Tahun 1930 dan Peraturan Uap 1930,
serta Peraturan Menteri No.01/ MEN/ 1982

Untuk K3 penanggulangan kebakaran tim PMK sudah terdidik dan


tersertifikasi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan selalu
mengadakan latihan secara berkala dalam penanggulangan kebakaran.

PT. HM.Sampoerna.Tbk telah menjalankan peraturan perundang-


undangan K3, hal ini terbukti dengan fakta dan temuan yang kami temukan saat
melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di area Boiler, Gedung-gedung & Fire
Station Sukorejo Plant.

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 16

C. SARAN

Setelah membaca, mempelajari, memahami dan melakukan tinjauan


lapangan tenaga pelaksana dapat melakukan identifikasi resiko bahaya peralatan
dan lingkungan terhadap diri sendiri dan orang lain, sehingga harus berhati – hati
dalam mengoperasikan pesawat uap dan bejana tekan serta mematuhi
perundangan yang telah ditetapkan oleh undang – undang no. 1 tahun 1970.
Untuk peralatan yang berhubungan dengan Pesawat Uap dan Bejana
Tekan yang rusak supaya segera diperbaiki, sehingga tidak menimbulkan faktor
bahaya kecelakaan kerja
Dipasang sign larangan selain petugas di larang masuk di pintu masuk
ruang boiler.

D. REFERENSI

Sumber bacaan yang kami masukkan dalam makalah di atas :


 Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Profil Perusahaan
 Modul Ahli K3 Umum ( Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan,
Pengawasan K3 Penanggulan Kebakaran, Pengawasan K3 Bidang Listrik, dan
Pengawasan K3 Pesawat Tenaga & Produksi)

Kel 3. Pengawasan bidang Listrik, Kebakaran, PUBT dan Pesawat Produksi Halaman 17

Anda mungkin juga menyukai