Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. Corteva Agriscience

PEMBINAAN CALON AHLI K3 KIMIA

KELOMPOK 1
HAMDAN PANGARAPAN PURBA (PT. SOCI MAS)
ALEXANDRO M. KOJOGIAN (PT. AGRO MAKMUR RAYA)
DIMAS ADE PUTRA (PT. INTI BENUA PERKASATAMA)
FRENGKI SIAGIAN (PT. PACIFIC MEDAN INDUSTRI)

PENYELENGGARA
PT. SAFINDO RAYA / 21 OKTOBER - 2 NOVEMBER 2019
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 4
1.2. Tujuan ………………………............................................................................5
1.3. Dasar Hukum ……………................................................................................ 6
1.4. Ruang Lingkup …………..................................................................................7

BAB II POKOK BAHASAN


2.1. Gambaran Umum Perusahaan ...........................................................................8
2.2. Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia serta
pengoperasian dan pemeliharaan instalasi …………………………………….9
2.2.1 Temuan Positif …………………………………………………...……..9
2.2.2 Temuan Negatif …………………………………………………………
10
2.3 Kegiatan pembinaan tenaga kerja di tempat kerja ……………………………
10
2.3.1 Temuan Positif ……………………………...………………………..
11
2.3.2 Temuan Negatif ……………………………………………………….
11
2.4 Pemecah Masalah …………………………………………………………...
13

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan .......................................................................................................17
3.2. Saran .................................................................................................................17

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………19

2
KATA PENGANTAR

Perkembangan Industri di Indonesia semakin pesat ditandai dengan banyaknya industri


yang terus bertumbuh termasuk peningkatan mekanisme, tata operasional, kinerja lembaga dan
penyediaan perangkat-perangkat serta alat-alat pendukung agar sistem penanggulangan terhadap
bahaya K3 dapat di tanggulangi dengan baik

Bahan Kimia adalah bahan penolong dan bahan baku yang sangat melekat dalam industri.
Kecelakaan kerja akibat bahan kimia tersebut dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal waktu dan
kondisi apapun.

Pada setiap peristiwa kecelakaan yang terjadi, penyebab utama adalah faktor kelalaian
pekerja dan kondisi pekerjaan yang belum aman.

Semakin banyak terjadi kecelakaan akibat belum di tanganinya keselamatan dan


kesehatan kerja secara baik dan menyeluruh sesuai dengan Kepmenakertrans no. Per.
187/Men/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya

Kamis, 29 September 2022

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT United Kingdom Indonesia (UKINDO) BLANKAHAN adalah sebuah perusahaan
yang bergerak dibidang usaha perkebunan yang didirikan berdasarkan UU RI, dan
berkedudukan hokum di Medan, Sumatera Utara. PT UKINDO berkomitmen
menghasilkan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan lestari (sustainability). PT
UKINDO komit dan konsisten dalam melakukan pelestarian lingkungan dari tindakan
yang selama ini antara lain, pengidentifikasian konservasi tinggi, pemeliharaan area
konservasi, tidak melakukan pembakaran areal kebun, pengolahan sampah dengan baik
dengan pemisahan organic dan anorganik serta melakukan pengolahan limbah bahan
berbahaya dan beracun (LB3) dengan menyediakan TPS LB3 yang memiliki izin dengan
pengolahan sesuai dengan perundang-undangan serta tindakan lain yang bertujuan untuk
pelestarian lingkungan.

Adapun identitas perusahaan:


Nama perusahaan : PT Corteva Agriscience
Jenis Badan Hukum : Perseroan Terbatas
Alamat Perusahaan : Jalan Medan - Pematang Siantar, Amplas, Kec. Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20149
No. Telepon : 061-7867060
Bidang usaha/kegiatan: perkebunan kelapa sawit dan PKS
Status permodalan : penanaman modal asing (PMA)
Penanggung jawab : - Budi Purwanto (Presiden Direktur)
- Lindon Gultom (SFM)
- Sampetua Malau (EM)

4
Gambar. 1.1. Lokasi PT Ukindo Blankahan

5
1.2. Tujuan
Dokumen ini disusun sebagai persyaratan memenuhi ketentuan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja No. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja dan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. Kep. 84/PPK/X/2012 Tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen
Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah. Dokumen ini antara lain berfungsi :

a. Sebagai persyaratan yang harus dipenuhi dalam Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3
Kimia yang diadakan pada tanggal 19 September 2022 – 2 01 Oktober 2022 di PT
Safindo Raya.

b. Membekali para calon AK3 Kimia dalam praktek nyata agar bisa memahami dalam
pelaksanaan K3 kimia secara umum serta pengawasan terhadap potensi bahaya kimia
sesuai dengan Permenakertrans no. 187/Men/1999
c. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Kimia di tempat kerja untuk mencari
solusi keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait dalam bahaya – bahaya yang
ditimbulkan dari aktifitas kerja

1.3. Dasar Hukum


Dasar hukum penyusunan dokumen ini antara lain :

- Undang-undang No.: 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


- Permenaker No.4 Tahun 1980 Tentang Pemeliharaan APAR

- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-01/MEN/1982


Tentang Bejana Tekanan
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1983 Tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-02/MEN/1992 tentang
tata cara penunjukan kewajiban dan wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.Kep-187/MEN/1999 Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya

6
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.Kep-186/MEN/1999 Tentang
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
- Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No.11/M/B/1999 Tentang Pengawasan Khusus
K3 Penanggulangan Kebakaran.
- Undang-undang Republik Indonesia No.: 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
- Permenaker 08 Tahun 2010 Tentang Alat Pelindung Diri
- Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. SE. 140/MEN/PPK-
KK/II/2004 Tentang pemenuhan kewajiban syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja di industri kimia dengan potensi bahaya besar (major hazard installation)
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per. 13/MEN/X/2011

tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
- Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.
84/PPK/X/2012 Tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi
Bahaya Besar dan Menengah
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
- Peraturan Mentri No 38 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pesawat dan Tenaga Produksi
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar adalah
Utility PT Corteva Agriscience. Rincian isi dokumen ini sesuai dengan ketentuan Pasal
19 ayat (1) dan (2) Kepmenaker No. 187/1999, antara lain mencakup :

a. Gambaran umum proses

b. Identifikasi bahaya dan penilaian dan pengendalian risiko

c. Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia serta


pengoperasian dan pemeliharaan instalasi

d. Kegiatan pembinaan tenag kerja di tempat kerja

7
e. Rencana dan prosedur keadaan darurat

f. Prosedur kerja aman.

BAB II

POKOK BAHASAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT United Kingdom Indonesia (UKINDO) BLANKAHAN adalah sebuah perusahaan yang


bergerak dibidang usaha perkebunan yang didirikan berdasarkan UU RI, dan berkedudukan
hukum di Medan, Sumatera Utara. PT UKINDO berkomitmen menghasilkan minyak kelapa
sawit yang berkelanjutan lestari (sustainability). Proses produksi PT UNITED KINGDOM
BLANKAHAN MILL secara garis besar diawalai oleh proses pemilihan bahan sawit. Proses
pemilihan sawit ini merupakan proses penting untuk menghasilkan produk yang bagus. Setelah
pemilihan buah sawit, selanjutnya adalah proses pemuatan buah sawit dari kebun ke pengolahan.
Setelah berada di tempat pengolahan, buah sawit ini akan masuk ke proses sterilizer kemudian
threshing dan proses terakhir adalah proses pressing. Hasil akhir dari proses ini terbagi dua
yakni:
1. NUT yang kemudian diproses menjadi PK (Palm Kernel)
2. Crude Oil yang kemudian diproses menjadi CPO (Crude Palm Oil)

8
Gambar 2.1. Alur proses pengolaha

2.2 Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia serta
pengoperasian dan pemeliharaan instalasi.
Beberapa temuan yang didapat selama PKL berlangsung, sebagai berikut:
2.2.1 Temuan Positif
- Tersedia GHS label dalam setiap bahan kimia mulai dari material hingga ke produk
jadi.
- Tersedia papan peringatan APD yang digunakan dalam setiap aktifitas yang dilakukan.
- Terdapat performance test untuk pompa hydrant di rumah hidran setiap 6 bulan sekali.
- Terdapat ijin instalasi pemadam kebakaran
- Tersedianya alat pemadam kebakaran dimasing-masing area dan dilakukannya
pemeliharaan rutin terhadap alat pemadam kebakaran
- Tersedianya SDS digudang chemical, di laboratorium, Safety & security
- Tersedianya TPS LB3
- Terdapat safety zone untuk penyeberangan forklift sebagai tindakan preventif
kecelakaan
- Terdapat safety shower setiap area yang kontak dengan bahan kimia

2.2.1 Temuan Negatif


- Terdapat operator yang tidak berjalan di pedestrian way
- Terdapat cover drainase yang menghalangi di jalur pedestrian

2.3 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan pengendalian resiko


Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan pada PT Corteva telah menetapkan identifikasi
Bahaya, penilaian dan pengendalian resiko, mengacu pada peraturan perundangan yaitu Undang-
undang No.: 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No.Kep-187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya, PP No 50 Tahun 2012
tentang penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, Peraturan Menteri

9
Tenaga Kerja RI No. 03/MEN/1986, Undang-undang Republik Indonesia No.: 13 tahun 2003,
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per. 13/MEN/X/2011 dan
mensosialisasikan ke seluruh karyawan

Beberapa temuan yang didapat selama PKL berlangsung, sebagai berikut:


2.3.1 Temuan Positif
- Dilakukan safety talk sekali seminggu
- Dilakukan safety jika ada unsafe condition
- Melakukan Pre risk analysis (JSA) untuk pekerjaan non rutin dan high risk.
- Melakukan kalibrasi setiap instrument sekali setahun
- Melakukan performance test setiap alat
- Terdapatnya Rambu-rambu keselamatan kerja di lokasi critical
- Terdapat nama setiap tempat dan peralatan safety yang dibuthkan
- Terdapatnya Emergency respon untuk kebakaran, tumpahan bahan kimia dan bencana
alam
- Dilakukan medical check sekali setahun dan sekali sebulan untuk medical check up
khusus untuk melihat paparan racun di dalam tubuh
- Tersedianya emergency button yang berbeda antara kebakaran & tumpahan bahan kimia
dan PA sistem

2.3.2 Temuan Negatif


- Jalur evakuasi yang kurang sehingga petunjuk arah ke titik kumpul tidak jelas
- Rambu-rambu K3 tidak sesuai standart (MSDS/GHS)
- Tidak adanya ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia

2.4. Kegiatan Teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia serta
pengoperasian dan pemeliharaan instalasi.

2.4.1. Temuan positif


- Tersedianya daftar peralatan di PT Corteva.

10
- Terdapat instalasi pemadam kebakaran dan memiliki ijin dari DISNAKER
- Tersedia shut down otomatis jika ada tumpahan/kebocoran di filling
- Tersedia sprinkle jika ada kebakaran.

2.5. Pemecahan Masalah.


Berdasarkan hali PKLyang telah dilakukan bahwa telah dilakukan inpeksi di PT Corteva
Agriscience diperoleh pemecahan permasalahan yang bias kami sarankan antara lain :
- Melakukan safety talk terkait prosedur berjalan di pabrik.
- Melakukan sosialisasi kepada setiap karyawan/project untuk tidak meletakkan property di
jalur pedestria

11
FORM HASIL TEMUAN PLANT VISIT

No Lokasi Temuan Analisa Potensi Peraturan/Standart


Bahaya

Temuan Positifs

1 Kantor Tersedianya identitas perusahaan Kekurangpahaman Undang-Undang No 3 tahun


yang telah didokumentasikan (1.1) pekerja pada 1982
perusahaan
Undang-undang No 1
Tahun 1970

2 Training Tersedianya tempat pelatihan atau Kecelakaan dan UU No 1 Tahun 1970


Center training, dan program-program penyakit akibat kerja
training yang sudah dijadwalkan serta pencemaran
(5.4) lingkungan karena

12
kurangnya
pemahaman terkait
K3L

3 Kantor Tersedianya SOP (Standar Terjadinya kecelakaan UU No 1 Tahun 1970


Operasi Prosedur) dan WI untuk kerja karena unsafe
seluruh proses produksi dan action
pemeliharaan instalasi (4.2; 4.2.1;
4.2.4; 5.4)

4 Area Terdapat performance test pada Terjadinya kecelakaan Permenaker No 37 Tahnun


produksi setiap peralatan seperti pipa, kerja 2016
vessel (4.2.1; 4.2.3; 4.2.5)

5 Kantor Terdapat izin pemakaian bejana Bahaya ledakan Permnenaker No 37 Tahnun


tekan (4.1.2) 2016

6 Kantor Terdapatnya HIRA setiap - PP 50 Tahun 2012


pekerjaan (5)

7 Semua area Tersedianya alat pemadam - Permenaker No 4 tahun


kebakaran dimasing-masing area 1980
(4.1.4)
Keputusan Mentri Tenaga
Kerja R.I No.
KEP-186/MEN/1999

8 Semua area Terdapat pemeliharaan alat - Permendaker No. 4 tahun


pemadam kebakaran yang 1980
dilakukan sesuai jadwal (4.3)

79 Semua area Adanya assembly point dilokasi Tidak tersedia tempat UU No 1 Tahun 1970
yang telah ditetapkan (5.4) aman saat keadaan
darurat

10 Area Tersedianya tempat penyimpanan Pencemaran Peraturan pemerintah No


Produksi Limbah B3 (4.1.2) lingkungan 101 tahun 2014

11 Area Terdapat MSDS di gudang Potensi kecelakaan Kepmenaker No 187 tahun


produksi Chemical (4.2 kerja akibat kegagalan 1999
system

12 Semua Area Terdapat rambu-rambu K3 dan Potensi kecelakaan Kepmenaker No 187 tahun
tanda batas di lokasi kerja (5) kerja akibat kegagalan

13
system 1999

13 Area Terdapat containment (4.2.4 Pencemaran Peraturan pemerintah No


Gudang secara manual) lingkungan jika 101 tahun 2014
Chemical terdapat tumpahan
dan TPS
Limbah B3

14 Semua Area Papan pengumuman berupa data Tidak mendapatkan Peraturan pemerintah No
limbah yang masuk ke TPS (4.2.4; informasi ter-update 101 tahun 2014
5) terkait limbah yang
masuk

15 Semua Area Penamaan lokasi (5) Kesalahan penafsiran UU No 1 Tahnun 1970


lokasi oleh tamu
perusahaan

16 Semua Area Terdapat mading di lokasi kerja Tidak mendapatkan UU No 1 Tahun 1970
(5) informasi ter-update

Temuan Negatif

1 Chemical Tumpahan Chemical di area yang - Paparan bahan Keputusan Menteri Tenaga
Store dan tidak benar (4.2.4) kimia yang bersifat Kerja RI
TPS korosif terhadap No.Kep-187/MEN/1999
Limbah B3 pekerja dan
kontaminasi
lingkungan
- Pencemaran
Lingkungan

2 Area Safety shower yang tidak Kecelakaan kerja yang UU NO 1 TAHUN 1970
produksi berfungsi dan tidak sesuai (4.3) berakibat PAK

3 Area Kotak P3K yang tidak memenuhi P3K yang terlambat Permen No 15 Tahun 2008
produksi standard (4.3)

4 Semua area Rambu tidak sesuai standar (5.4) Tidak adanya Permenlh No 14 tahun 2013
peringatan bahaya
ditempat kerja yang
dapat menyebabkan

14
kecelakaan kerja

5 Gudang Kotak APD tidak standard di Terpaparnya karyawan Undang-Undang No. 1


chemical Gudang chemical dan TPS LB3 dengan bahan kimia tahun 1970
dan TPS (4.3)
Permenaker 08 Tahun 2010
Limbah B3
Tentang Alat Pelindung Diri

6 Gudang Lokasi MSDS yang terhalang oleh Kesalahan dalam Kepmenaker No. 187 tahun
Chemical material di dalam Gudang penanganan bahan 1999
Chemical (4.2.4) kimia

7 TPS Tidak ada pemberian label dan Kesulitan dalam Permenlh No 14 tahun 2013
Limbah B3 rambu pada container/drum mengidentifikasi
Peraturan pemerintah No
limbah (4.2.4) limbah
101 tahun 2014

8 TPS Genteng gudang TPS yang Kontaminasi Bahan Peraturan pemerintah No


Limbah B3 berlubang (4.3) 101 tahun 2014

9 Area Hydrant pump tidak memiliki izin Kebakaran lokasi kerja Kepmen 186 Tahun 1999
produksi dan tidak sesuai standard (4.1;
4.1.2; 4.2.1)

10 Gudang Tidak terdapat APAR di Gudang Kebakaran dan Permenaker No. 4 tahun
chemical Chemical (4.1.4) kecelakaan kerja 1980

Kepmen 186 Tahun 1999

11 Area Tidak terdapat machine guarding kecelakaan kerja Peraturan Mentri No 38


produksi (4.2.4) Tahun 2016

12 Gudang Lampu tidak standar (4.2.4) Terjadinya peristiwa Permenaker No 5 Tahun


Chemical yang tidak diinginkan 2018

15
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemantauan dan verifikasi lapangan yang mengacu pada bab 4 dan bab 5 dari
checklist verifikasi dokumen pengendalian potensi bahaya besar, maka dapat disimpulkan bahwa
PT United Kingdom Indonesia (UKINDO) BLANKAHAN telah menerapkan system/manajemen
pengendalian potensi bahaya besar dengan menyediakan TPS LB3 dan Gudang chemical yang
setiap bahan kimia dilengkapi dengan MSDS dan beberapa poin seperti
- Menyediakan kantin dan makan siang untuk tenaga kerja
- Memberikan jaminan kesehatan kepada pekerja
- Memperoleh Penghargaan Kecelakaan Nihil Ditempat Kerja (Lampiran)
- Terdapat kebijakan K3 yang ditempelkan di kantor-kantor (Lampiran)
- Menyediakan Peralatan Pemadam Kebakaran (Lampiran)
- Memberikan training sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat (Lampiran)
- Melakukan Inspeksi dan performancetest untuk setiap peralatan yang akan digunakan
(Lampiran)

16
- Melakukan safety Induction kepada pekerja baru maupun visitor yang ingin berkunjung
di area kerja (Lampiran)

SARAN

Berdasarkan hasil analisa kelompok 2, beberapa saran yang ingin disampaikan:


- Menyediakan Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia di perusahaan sesuai Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI No.Kep-187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya
- Melakukan perbaikan terhadap safety shower dilokasi kerja yang rusak
- Perlunya pemeliharaan kotak P3K dan melakukan inpeksi (ceklis)
- Perlunya pemeliharaan kotak APD dan melakukan inspeksi (ceklis)
- Membuat rambu-rambu K3 sesuai standart (GHS)
- Menempatkan material/pastikan tidak menghalangi area kerja (kotak SDS terhalang
material)
- Memberikan label setiap limbah TPS LB3 sesuai dengan PERMEN LH No 14 Tahun 2013
- Perlunya pemeliharaan atap bangunan Gudang chemical
- Membuat izin peralatan pemadam kebakaran dan menyediakan hydrant system sesuai
standart terdiri dari 3 pump Jocky pump, d=diesel pump, dan Duty pump, dan
pengecatannya sesua standart yaitu warna merah
- Meletakkan APAR dilokasi berbahaya (Gudang chemical)
- Memasang pelindung mesin pada setiap peralatan berputar dan memberikan training berupa
sosialisasi terkait bahaya peralatan berputar
- Menyediakan lampu penerangan untuk area mudah terbakar (Gudang chemical)

17
LAMPIRAN :

(Dokumentasi)

Alat Pemadam Api 18


Titik Kumpul Papan Informasi
Ringan
Dokumen Ijin
Dokumen HIRA SDS
Bejana Tekan

PenghargaanNihil
Kebijakan K3 Sertifikasi ISPO
Kecelakaan Kerja

19
Containment
SDS Digudang Daftar Dokumen
digudang chemical
Chemical (SPO/WI)
dan limbah LB3

Hydrant Pillar &


TPS LB3 Hydrant Pump Box (Noozle, Hose)

20
Tumpahan Bahan Tidak ada pelabelan Kotak P3K & APD
Kimia pada limbah LB3 tidak standart

Chemical warehouse
Tidak ada pelindung
tidak dilengkapi Atap chemical
mesin pada peralatan
APAR dan safety warehouse Bocor
berputar
sign tidak standart
(GHS)

21
Wawancara terkait
K3L

22
Sesi Foto Bersama

23

Anda mungkin juga menyukai