Anda di halaman 1dari 5

BAB XV

Budaya organisasi

PENDAHULUAN

Budaya merupakan perwujudan dari tingkah laku para pelaku dalam berorganisasi. Budaya
organisasi mengacu kepada suatu sistem yang dianut oleh para anggota organisasi yang
membedakan organisasi itu dengan yang lainnya. Dibutuhkannya budaya organisasi dalam
pemahaman organisasi, karena budaya organisasi mempelajari tentang suatu perilaku yang
khas sebagai identitas dari organisasi tersebut untuk mengembangkan kinerja para pelaku
organisasi dalam pencapaian tujuan yang dinginkan.

A. KONSEP BUDAYA ORGANISASI

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang
diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam
keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan
yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya
mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang
menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu,
budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam
memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :

a. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya


organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi
dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya
organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola
tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang
dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh
organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu
beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu
harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang
benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai
organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan
berperilaku.

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam penelitian ini
adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian
mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

B. FUNGSI BUDAYA DALAM ORGANISASI

Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :


a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan
memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk
sikap serta perilaku karyawan.

C. UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BUDAYA ORGANISASI

Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk
bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.

Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi,
analisis, d perhatian pada hal-hal detail.

Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada
teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan


efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang
pada indvidu-individu.

Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.

Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan


dipertahankannya status quo dalam perbandingannya denganpertumbuhan.

D. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUDAYA ORGANISASI

Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:264), budaya
organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Pengaruh umum dari luar yang luas
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat
dikendalikan oleh organisasi.
2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya
kesopansantunan dan kebersihan.
3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah
eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian
yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi
tumbuhnya budaya organisasi.

E. PROSES PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI


Selanjutnya, kita akan membicarakan tentang proses terbentuknya budaya dalam
organisasi. Munculnya gagasan-gagasan atau jalan keluar yang kemudian tertanam
dalam suatu budaya dalam organisasi bisa bermula dari mana pun, dari perorangan atau
kelompok, dari tingkat bawah atau puncak. Taliziduhu Ndraha (1997) menginventarisir
sumber-sumber pembentuk budaya organisasi, diantaranya : (1) pendiri organisasi; (2)
pemilik organisasi; (3) Sumber daya manusia asing; (4) luar organisasi; (4) orang yang
berkepentingan dengan organisasi ( stake holder); dan (6) masyarakat. Selanjutnya
dikemukakan pula bahwa proses budaya dapat terjadi dengan cara: (1) kontak budaya;
(2) benturan budaya; dan (3) penggalian budaya. Pembentukan budaya tidak dapat
dilakukan dalam waktu yang sekejap, namun memerlukan waktu dan bahkan biaya yang
tidak sedikit untuk dapat menerima nilai-nilai baru dalam organisasi.

F. BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA

Budaya Organisasi berfungsi sebagai perkat, pemersatu,


identitas, citra, motivator bagi seluruh staff dan orang-orang yg ada di dalamnya.
Selanjutnya, sistem nilai tersebut diwariskan kepada generasi
berikutnya, dan dapat dijadikan acuan prilaku manusia dalam organisasi yang
berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasil/target kinerja yang ditetapkan.

PENUTUP

Budaya organisasi adalah suatu sistem yang memiliki keterkaitan atau hubungan yang akan
mempengaruhi individu dalam berperilaku organisasi. Budaya organisasi tercipta melalui
perilku individu dengan yang lainnya sehingga tercipta suatu keterkaitan dan akan
berpengaruh dalam kinerja seseorang. Apabila budaya dalam organisasi itu baik, akan
membuat suasana kerja yang nyaman dan menyenagkan. Sebaliknya, apabila budaya dalam
organisasi tersebut buruk, maka akan berdampak kepada tujuan yang ingin dicapai pun
tidak akan terlaksana dengan baik.

SUMBER REFERENSI :

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/27/budaya-organisasi-di-sekolah/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://cokroaminoto.wordpress.com/2008/06/10/budaya-organisasi-dalam-peningkatan-
kinerja-3/

Anda mungkin juga menyukai