Anda di halaman 1dari 2

KEBERAGAMAN: PERSPEKTIF SALAH ATAU BENAR

DALAM PERSEPSI
Syahid Izzulhaq
Tahun 2015 menjadi tahun di mana saya mulai melakukan kegiatan perkuliahan di Universitas
Diponegoro tepatnya, Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Ketertarikan
terhadap disiplin Ilmu Ekonomi lahir sejak SMA. Pola pikir saya terbentuk seiring makin
banyaknya yang saya pelajari. Di lain sisi, saya juga senang menulis karena di saat kita menulis
di saat itu pula kita mengabadikan sejarah
Keberagaman merupakan kodrat kehidupan yang tidak bisa dihilangkan. Konsep keberagaman
bicara tentang kesesuaian, toleransi, dan kepedulian. Dari keberagaman kita belajar bahwa
manifesto adalah kesesuaian dari mana mereka lahir. Dari keberagaman kita belajar bahwa
perbedaan adalah bentuk implementasi toleransi yang paling efektif dalam kehidupan. Berangkat
dari kesesuaian dan toleransi, maka kepedulian akan muncul dengan sendirinya. Maka dari itu
implikasi sebenarnya dari konsep keberagaman, adalah keadilan.
Bhinneka Tunggal Ika menjadi slogan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjadi
tempat kita tinggal, tempat tinggal lebih dari 300 kelompok etnik, tempat tinggal bermacam-
macam orang dengan ideologi yang berbeda. Mulai dari individu yang berbeda, dari kelompok
etnik yang berbeda, dari dasar ideologi yang berbeda menciptakan pola pikir yang berbeda-beda
di Indonesia.
Perspektif salah atau benar sering kali kita temui dari konflik persepsi yang memiliki landasan
berpikir berbeda-beda. Sering kali terdengar bahwa terdapat individu atau kelompok yang
menyalahkan persepsi individu atau kelompok lainnya. Bukankah terlalu angkuh ketika kita
menyalahkan persepsi orang lain? Karena pada titik itu pula kita menganggap bahwa persepsi
kita yang paling benar. Suatu persepsi lahir karena dasar berpikir yang berbeda-beda dan
landasan berpikir lahir bisa karena banyak faktor, diantaranya adalah lingkungan tempat Ia
tumbuh serta kepercayaan yang Ia anut, entah itu budaya, agama, sains, atau bahkan buku yang
dibaca.
Di sisi lain, bahkan Manifesto Ilmiah atau Teori Ilmiah yang dianggap sebagai suatu
kebenaran pun bisa saja salah. Sering terjadi dalam penelitian terhadap studi kasus yang
menggunakan dasar teori tertentu menghasilkan suatu anomali dalam penelitian tersebut. Tak
hanya itu, kebenaran pada Manifesto Ilmiah bisa saja luntur seiring berjalannya waktu dengan
lahirnya manifesto terbarukan.
Lalu, apakah persepsi adalah masalah salah atau benar? Jawaban pribadi Saya mengatakan
bahwa persepsi bukanlah masalah salah atau benar, akan tetapi masalah sesuai atau tidak sesuai.
Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah, apa yang membedakan permasalahan benar atau
salah dengan sesuai atau tidak sesuai? Perbedaan konsep benar atau salah dengan sesuai atau
tidak sesuai berada pada perhitungan latar belakang atau landasan berpikir individu atau
kelompok. Konsep benar atau salah tidak mem-perdulikan latar belakang berpikir. Artinya
persepsi dinilai benar atau salah berlaku untuk seluruh latar belakang berpikir tidak peduli
apakah landasan berpikir tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan persepsi tersebut. Sedangkan
dalam konsep sesuai atau tidak sesuai memperhitungkan latar belakang dan landasan berpikir.
Artinya ketika terdapat suatu persepsi akan sesuai ketika latar belakang berpikir individu sesuai
dengan persepsi tersebut. Saya pribadi menilai tidak ada yang salah atau benar dalam suatu
persepsi atau bahka pola pikir individu atau kelompok, Saya menilai semua masalah kesesuaian
dengan pribadi kita sendiri terhadap suatu persepsi.
Saya pribadi meyakini konsepsi kesesuaian sebagai landasan berpikir dalam menanggapi suatu
persepsi akan menumbuhkan perilaku toleransi dan kepedulian yang berimplikasi pada keadilan
khususnya untuk Indonesia yang berdiri atas keragaman.
Yakini apa yang kita yakini, hormati apa yang orang lain yakini, karena terlalu angkuh sebagai
manusia untuk mengadili persepsi

Cuplikan : Perspektif salah atau benar sering kali kita temui dari konflik persepsi yang
memiliki landasan berpikir berbeda-beda. Sering kali terdengar bahwa terdapat individu atau
kelompok yang menyalahkan persepsi individu atau kelompok lainnya. Bukankah terlalu
angkuh ketika kita menyalahkan persepsi orang lain? Karena pada titik itu pula kita
menganggap bahwa persepsi kita yang paling benar
Lalu, apakah persepsi adalah masalah salah atau benar?
Dari tulisan ini kita akan bisa menemukan jawabannya....

P.S : Tulisannya sudah mencakup tema dan tidak keluar dari koridor, serta tidak juga
menyinggung SARA

Anda mungkin juga menyukai