Anda di halaman 1dari 19

AGAMA ISLAM

KETUHANAN DALAM ISLAM

Kelompok 1

Adristy Ratna K (051711133197)

Annisa Dayu S.R (051711133184)

Latifa Nursyabania (051711133204)

Wanda Rizqi Amaliah (051711133229)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA

1
Siapakah Tuhan?

Menurut logika Al-Quran ilah (Tuhan), sesuatu yang dipentingkan


(dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa sehingga manusia merelakan
dirinya dikuasi oleh-Nya. Oleh sebab itu, sangat tidak mungkin jika manusia
menyebutkan dirinya tidak bertuhan.
Menurut Ibnu Taimiyah, ilah adalah Yang dipuja dengan penuh kecintaan
hati, tunduk kepada-Nya, merendahkan diri dihadapan-Nya, takut dan
mengharapan-Nya, kepada-Nya tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan,
berdoa dan bertawakal kepada-Nya, untuk kemashlahatan diri, meminta
perlindungan diri pada-Nya dan menimbulkan ketenangan di saat mengingat-Nya
dan terpaut cinta kepada-Nya. (M. Imaduddin, 199:56).
Dalam islam diajarkan kalimat la ilaha illa Allah yang susunan
kalimatnya dimulai dengan peniadaan, yaitu tidak ada tuhan, kemudian baru
diikuti dengan penegasan selain Allah. Yang maksudnya adalah seorang muslim
harus membersihkan diri dari segala macam Tuhan, sehingga yang ada didalam
hatinya hanya ada satu Tuhan yaitu Allah SWT.
Iman berasal dari Bahasa Arab yang artinya percaya. Menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dalam Islam terdapat 6 rukun yang
diimani yakni :

1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada Rasulullah

3. Iman kepada Kitab Allah

4. Iman kepada Malaikat Allah

5. Iman kepada Hari Akhir

6. Iman kepada Qada dan Qadar

2
Kepercayaan akan Tuhan dimulai dari berakhirnya zaman
protosejarah, awalnya berhubungan dengan kehidupan dan hari kemudian, yang
selanjutnya melahirkan sebuah gagasan tentang hubungan antara yang hidup dan
yang mati. Gagasan ini merujuk pada kehidupan yang abadi, hubungan antara
kehidupan dan kematian melahirkan pemikiran tentang adanya kekuatan
adikodrati yang mampu mengatur hal tersebut. Kepercayaan tentang adanya
Tuhan/kekuatan adikodrati melahirkan sentimen keagamaan dalam diri manusia.

Asal kata ilah selalu diterjemahkann Tuhan, dalam Al-Quran dipakai


untuk menyatakan obyek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia. Misalnya
dalam surat Al-Jatsiyah : 23 dan Al-Qashas ayat 38, pada kedua ayat tersebut,
baik abstrak yaknni nafsu atau keinginan pribadi maupun benda nyata.

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah
mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? Al-
Jaasyiyah (45):23.

3
Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan
bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian
buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan
Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-
orang pendusta". Al-Qashash (28):38

Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhan


Tuhan, diartikan sebagai sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh
manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa. Pencarian manusia tentang
adanya Tuhan, hanya sampai pada eksistensinya saja namun tak pernah berujung
pada subtansinya. Itu karena Tuhan, merupakan suatu yang gaib. Dimana Dia
merupakan sesuatu yang mutlak, dan meliputi segalanya artinya tak terbatas ruang
dan waktu.
a. Dinamisme

Berasal dari bahasa Yunani dynamis sedangkan dalam bahasa Inggris


berarti dynamic dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan arti
kekuatan, daya, atau kekuasaan. Definisi dari dinamisme memiliki arti tentang
kepercayaan terhadap benda-benda di sekitar manusia yang diyakini memiliki
kekuatan ghaib yang bangsa primitif sebut dengan berbagai nama yang berbeda-
beda disetiap tempatnya.

Dinamisme lahir dari rasa kebergantungan manusia terhadap daya dan


kekuatan lain yang berada di luar dirinya. Pada zaman Mesir kuno, sungai Nil
yang banjir dianggap roh sungai marah. Untuk membujuk roh tersebut, maka
dikorbankan seorang gadis cantik. Di sini muncul kepercayaan bahwa setiap
benda yang yang ada di sekeliling manusia mempunyai kekuatan misterius.
Dalam paham ini ada benda-benda tertentu yang mempunyai kekuatan
gaib dan berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan gaib itu ada
yang bersifat baik dan ada yang bersifat jahat. Benda yang mempunyai kekuatan
gaib baik tentu akan disenangi, senantiasa dipelihara dan dilindungi oleh kekuatan

4
gaib yang terdapat di dalamnya. Sebaliknya, benda yang mempunyai kekuatan
gaib jahat tentunya akan ditakuti dan dijauhi.
Dalam Ensiklopedi umum, dijumpai defenisi dinamisme sebagai
kepercayaan keagamaan primitif yang ada pada zaman sebelum kedatangan
agama Hindu di Indonesia. Dinamisme disebut juga dengan nama preanimisme,
yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda atau makhluk mempunyai daya dan
kekuatan.
Kesaktian dan kekuatan yang dimaksud berada dalam zat suatu benda
dan diyakini mampu memberikan manfaat atau marabahaya. Kesaktian itu bisa
berasal dari api, batu-batuan, air, pepohonan, binatang, atau bahkan manusia
sendiri.
Contohnya seperti penyembahan masyarakat Jepang terhadap matahari.
Mereka sangat mengagungkan dan menghormati matahari karena mereka percaya
bahwa matahari-lah yang pantas disembah disebabkan kekuatan sinarnya yang
memancar ke seluruh dunia.

b. Animisme
Animisme berasal dari bahasa latin anima yang artinya jiwa atau roh.
Yang beranggapan bahwa setiap benda baik yang bernyawa ataupun tidak,
adalah mempunyai roh. Yang dimaksud roh oleh masyarakat animisme
berbeda dengan pengertian roh bagi kita di masa modern ini. Menurut filosof
lain seperti Tylor dan Comte, mereka menyebutkan bahwa animisme adalah
tahap pertama pembentukan agama. Dalam istilah mereka, peradaban itu
dimulai dengan adanya pemikiran animisme, kemudian berkembang menjadi
agama.
Tujuan mempercayai roh ini adalah untuk mengadakan hubungan baik
dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha
menyenangkan hati mereka dan menjauhi perbuatan yang dapat membuat
mereka marah. Bagi mereka roh adalah sesuatu yang sangat halus, yang
menyerupai uap atau udara. Roh mempunyai bentuk, umur, perlu makan,
punya kehendak, punya kekuatan dan sejenisnya.

5
Paham animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini (seperti
laut, gunung, hutan, gua, atau tempat-tempat tertentu), mempunyai jiwa yang
mesti dihormati agar jiwa tersebut tidak mengganggu manusia, atau bahkan
membantu mereka dalam kehidupan ini. Keyakinan ini berlanjut menjadi
khurafat atau takhayul. Kepercayaan bahwa ruh adalah sumber gerak manusia
melahirkan pemikiran lain. Timbullah keyakinan bahwa ruh orang yang sudah
meninggal bisa memasuki jasad manusia lain atau bahkan memasuki jasad
binatang. Salah satu yang masih kental melekat pada kepercayaan masyarakat
ialah pantai selatan, Nyi Roro Kidul.
Terdapat pula seperti, kepercayaan masyarakat Nias yang meyakini bahwa
tikus yang sering keluar masuk rumah adalah jelmaan dari roh wanita yang
meninggal dalam keadaan melahirkan. Atau, keyakinan bahwa roh orang yang
sudah meninggal bisa masuk ke dalam jasad binatang lain, seperti babi hutan
dan harimau. Biasanya, roh tersebut akan membalas dendam terhadap orang
yang pernah menyakitinya ketika hidup.

c. Politheisme
Politeisme berasal dari kata Yunani polus berarti banyak dan theos berarti
dewa. Politeisme adalah teori yang menganggap bahwa kenyataan adanya
banyak dewa. Dalam politeisme dewa-dewa itu mempunyai kepribadian
sendiri. Pada mulanya dewa-dewa dalam politeisme`mempunyai kedudukan
yang hampir sama. Akan tetapi karena beberapa hal lambat laun beberapa
diantara mereka mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada dewa-dewa
lain.
Di samping itu perlu juga diketahui bahwa dalam paham politeisme Tuhan
bisa bertambah dan barkurang. Ketika mereka melihat Tuhan satu sudah tidak
dapat memenuhi kewajibannya mereka akan berkata bahwa Tuhan baru sudah
muncul. Begitu juga sebaliknya sesuatu sifat misterius yang di dewakan tidak
lagi mempunyai pengaruh maka Tuhan sudah pergi dan digantikan lagi oleh
yang lain silih berganti.

6
Dalam kepercayaan ini hal-hal yang menimbulkan perasaan takjub dan
dahsyat bukan lagi dikuasai oleh ruh-ruh, tetapi oleh dewa-dewa. Kalau ruh
dalam animisme tidak diketahui tugas-tugasnya yang sebenarnya, dewa-dewa
dalam politeisme telah mempunyai tugas-tugas tertentu.
Dalam paham politeisme, tiga dari dewa-dewa yang banyak meningkat ke
atas dan mendapat perhatian dan pujaan yang lebih besar dari yang lain. Dewa
yang tiga itu mengambil bentuk Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Dewa yang tiga
ini dalam agama Veda disebut Indra, Vitra dan Varuna; dalam agama Mesir
Kuno dikenal dengan Osiris dengan istrinya Isis dan anaknya Herus; dan
dalam agama Arab Jahiliyah dikenal dengan al-Lata, al-Uzza, dan Manata.
Selain itu, dalam paham politeisme, ada satu dari dewa-dewa itu yang
meningkat di atas segala dewa yang lain, seperti Zeus di atas Poseidon dan
Hades dalam agama Yunani Kuno, Yupiter dalam agama Rumawi, dan Amor
dalam agama Mesir Kuno. Paham ini belum menunjukkan adanya pengakuan
terhadap satu Tuhan, tetapi baru pada pengakuan dewa terbesar di antara dewa
yang banyak. Paham ini belum meningkat menjadi paham monoteisme, tetapi
masih berada pada paham politeisme.

d. Henotoisme
Kepercayaan politeisme tidak memberikan kepuasan terutama pada kaum
cendikiawan. Oleh karena itu dari dewa-dewa yang diakui diadakan seleksi,
karena tidak mempunyai ekuatan yang sama. Sehingga muncullah
kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa yang disebut henotisme (Tuhan
tingkat nasional). Tahap keagamaan yang dimaksud adalah Tahap perubahan
keyakinan dari keyakinan bahwa ada banyak dewa yang berkuasa (politeisme)
sampai keyakinan bahwa hanya ada satu dewa berkuasa (monoteisme). Dalam
kaitannya dengan ibadah atau penyembahan, henoteisme dilihat sebagai suatu
ibadah yang secara temporal dilakukan terhadap satu dewa yang dianggap
berkuasa. Namun, dewa yang dianggap berkuasa tersebut menyerap dewa-
dewa lainnya

7
e. Monoteisme
Monoteisme berasal dari kata Yunani Monos atau Mono berarti satu
dan theos berarti dewa. Monoteisme adalah suatu kepercayaan yang
menganggap Tuhan itu hanya satu, dialah yang mencipta, memelihara, dan
kemudian menghancurkan alam semesta ini. Dia adalah penguasa Tunggal
yang berbeda dan berasal dari luar alam semesta ini. Dalam masyarakat yang
sudah maju, kepercayaan yang dianut bukan lagi dinamisme, animisme,
politeisme, atau henoteisme, tetapi kepercayaan monoteisme. Baik
monoteisme praktis (kepercayaan yang tidak mengingkari dewa-dewa lain,
tetapi hanya satu Tuhan saja yang diarah dan dipuja), monoteisme spekulatif
(kepercayaan yang terbentuk karena bermacam gambaran dewa-dewa lebur
menjadi satu gambaran yang akhirnya dianggap sebagai satu-satunya dewa),
monoteisme teoritis (paham yang mempercayai bahwa Tuhan itu Esa dalam
teori, tetapi dalam praktek dipercayai lebih dari satu Tuhan), maupun
monoteisme murni (paham yang menyatakan bahwa Tuhan itu Esa dalam
jumlahnya dan sifat, dalam teori dan praktek, dan dalam pemikiran dan
penghayatan).
Untuk meningkatkan ke monoteisme, politeisme, tidak selalu harus
melalui henoteisme. Di abad ke-14 SM. Raja Firaun Amenhotep IV
menjadikan Aton (tuhan matahari) sebagai satu-satunya Tuhan bagi seluruh
Mesir. Tuhan-tuhan lain seperti Amon dan Osiris tidak boleh disembah lagi.
Pada akhirnya Amenhotep menganggap Aton bukan saja Tuhan bagi rakyat
Mesir, tetapi Tuhan bagi seluruh Alam dan seluruh manusia. Dari sini bisa
dianggap bahwa politeisme bisa meningkat menjadi monoteisme tanpa
melewati honoteisme.
Secara konsep agama Islam di anggap sebagai agama yang paling
mewakili monoteisme. Monoteisme Islam menitik beratkan pada zat Tuhan
yang murni keesaannya. Keesaan Tuhan dalam Islam, bukan kumpulan karena
mengandung arti banyak (kumpulan dari benda-benda). Tuhan juga bukan
merupakan bagian karena dia tidak termasuk bagian dari benda-benda. Dia
tidak tersusun dari materi dan bentuk adalah benda yang ada di alam tetapi dia

8
mampu menggerakkan alam (al-Muharrik al-lazi la yataharrak). Ia adalah
yang benar pertama dan yang benar tunggal. Hanya dialah yang satu, selain
dia mengandung arti banyak.

Dalam sejarah ilmu Ketuhanan dalam Islam tersebut terdapat beberapa komunitas
antara lain:
Mutazilah
Merupakan sekelompok masyarakat yang selalu mengedepankan
kemampouan akal (rasio) serta menekankan pemakaian akal pikiran
dalam memahami semua ajaran keimanan dalam Islam.
Menurut mereka orang Islam yang berbuat dosa besar makan ia tidak
kafir dan juga tidak mukmin, ia berada diantara dua sisi (al manzilu
bayna manzilatayn)
Analisis Ketuhanan mutazilah : mereka memakai bantuan ilmu logika
Yunani, satu sistem teologi untuk mempertahankan kedudukan
keimanan.
Qodariyah
Pendapat Qodariyah : manusia mempunyai kebebasan dalam berkehendak
dan berbuat. Manusia sendiri yang mengkehendaki apakah ia kafir atau
mukmin dan hal tersebut menjadikan manusia bertanggung jawab atas
perbuatannya.
Jabariyah
Pendapat Jabariyah : manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam
berkehendak dan berbuat. Semua tingkah lau manusia ditentukan dan
dipaksa oleh Allah

Tuhan Menurut Agama Wahyu


Pengkajian manusia tentang Tuhan, yang hanya didasarkan atas pengamatan
dan pengalaman serta pemikiran manusia, tidak akan pernah benar. Sebab Tuhan
adalah sesuatu yang ghaib, sehingga informasi tentang Tuhan yang hanya berasal

9
dari manusia biarpun dinyatakan sebagai hasil renungan maupun pemikiran
rasional, tidak akan benar.

Informasi tentang asal usul kepercayaan terhadap Tuhan antara lain tertera
dalam :

1. Al-Anbiya 92 :


Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu, yaitu agama Tauhid.
Oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi mereka telah
berpecah belah. Mereka akan kembali kepada Allah dan Allah akan menghakimi
mereka.

2. Al-Maidah 72 :





Dan Nabi Isa Almasih berkata : Hai Bani Israil sembahlah Allah Tuhanmu,
sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah pasti mengharamkan atasnya
syurga, sedangkan tempat mereka adalah neraka.

3. Al-Ikhlas 1-4 :
(1)

(2)
(3)
(4)

Katakanlah, Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula
diperanakan dan tidak seorangpun yang setara dengan Dia.

10
Dari ungkapan ayat-ayat tersebut, jelas bahwa Tuhan adalah Allah. Kata
Allah adalah nama isim jamid atau personal name. Merupakan suatu pendapat
yang keliru, jika nama Allah diterjemahkan dengan kata Tuhan, karena
dianggap sebagai isim musytaq.

Tuhan yang haq dalam konsep Al-Quran adalah Allah. Hal ini dinyatakan
antara lain dalam surat Ali Imran ayat 62, surat Shad ayat 35 dan 65, surat
Muhammad ayat 19, dalam Al Quran diberitahukan pula bahwa ajaran tentang
Tuhan yang diberikan kepada para Nabi sebelum Muhammad adalah Tuhan Allah
juga. Perhatikan antara lain surat Hud ayat 84 dan surat Al-Maidah ayat 72. Tuhan
Allah adalah esa sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Ankabut ayat 46, Thaha
ayat 98, dan Shad ayat 4.
Dengan mengemukakan alasan-alasan tersebut di atas, maka menurut
informasi Al-Quran, sebutan yang benar bagi Tuhan yang benar-benar Tuhan
adlaah Allah:, dan ke Maha Esa an Allah tidak melalui teori evolusi melainkan
melalui wahyu yang datang dari Allah. Hal ini berarti konsep tauhid telah ada
sejak datangnya Rasul Adam AS di muka bumi. Esa menurut Al-Quran adalah
esa yang sebenar-benarnya esa, yang tidak berasal dari bagian-bagian dan tidak
pula dapat dibagi menjadi bagian-bagian ataupun jika disebut monoteisme adalah
monoteisme mutlak.

Pembuktian Keberadaan Tuhan


Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan rahasianya yang
pelik, tidak boleh tidak memberikan penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang
telah menciptakannya, suatu Akal yang tidak ada batasnya. Setiap manusia
normal percaya bahwa dirinya ada dan percaya pula bahwa alam ini ada.
Dengan dasar itu dan dengan kepercayaan inilah dijalani setiap bentuk kegiatan
ilmiah dan kehidupan.

Jika percaya tentang eksistensi alam, maka secara logika harus percaya
tentang adanya Pencipta Alam. Belum pernah diketahui adanya sesuatu yang

11
berasal dari tidak ada tanpa diciptakan. Segala sesuatu bagaimanapun ukurannya,
pasti ada penyebabnya. Oleh karena itu bagaimana akan percaya bahwa alam
semesta yang demikian luasnya, ada dengan sendirinya tanpa pencipta?

a. Tinjauan dari segi astronomi.

Benda alam yang paling dekat dengan bumi adalah bulan, yang jaraknya
dari bumi sekitar 240.000 mil, yang bergerak mengelilingi bumi dan
menyelesaikan setiap edarannya selama dua puluh sembilan hari sekali.
Demikian pula bumi yang terletak 93.000.000 mil dari matahari berputar
pada porosnya dengan kecepatan seribu mil per jam dan menempuh garis
edarnya sepanjang 190.000.000 mil setiap setahun sekali. Di samping bumi
terdapat gugus sembilan planet tata surya, termasuk bumi, yang
mengelilingi matahari dengan kecepatan luar biasa.

Matahari tidak berhenti pada suatu tempat tertent, tetapi ia beredar bersama-
sama dengan planet-planet dan asteroid mengelilingi garis edarnya dengan
kecepatan 600.000 mil perjam. Di samping itu masih ada ribuan sistem
selain sistem tata surya kita dan setiap sistem mempunyai kumpulan atau
galaxy sendiri-sendiri. Galaxy-galaxy tersebut juga beredar pada garis
edarnya. Galaxy dimana terletak sistem matahari kita, beredar pada
sumbunya dan menyelesaikan edarannya sekali dalam 200.000.000 tahun
cahaya.

Logika manusia dengan memperhatikan sistem yang luar biasa dan


organisasi yang teliti, akan berkesimpulan bahwa mustahil semuanya ini
terjadi dengan sendirinya, bahkan akan menyimpulkan bahwa dibalik
semuanya itu ada kekuatan maha besar yang membuat dan mengendalikan
sistem yang luar biasa tersebut, kekuatan maha besar tersebut adalah Tuhan.

12
Kadang-kadnag kepercayaan seseorang seolah-olah tertutupi dan tidak
ternyatakan, namun dalam keadaan tertentu ia muncul dengan tiba-tiba.
Misalnya, dalam keadaan gembira ria orang sering melupaan Tuhan, bahkan
sebagian orang dengan sombong berani mengatakan tidak ada Tuhan.
Namun dalam keadaan kritis, ketika sedang diancam bahaya maut atau
sedang berlayar di tengah lautan yang dilanda badai dan topan, orang
dengan khusu berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, demikian pula ketika naik pesawat dengan cuaca buruk begitu sangat
ketakutan dan bermohon perlindungan-Nya. Hal tersebut memungkinkan
bahwa pada prinsipnya setiap manusia mengakui adanyan Tuhan, memang
dalam Al Quran, Allah sudha menjelaskan bahwa roh manusia sudah
meyakini adanya Tuhan sebelum manusia dilahirkan di muka bumi.

b. Al-Quran secara ilmiyah menerangkan tentang proses kejadian alam.

Al-Quran yang ayat-ayatnya diturunkan sekitar 14 abas yang lalu


mengandung uraian secara garis besar tentang penciptaan alam semesta,
namun umat yang awam tidak mengetahui maknanya secara jelas,
sebagaimana Allah SWT telah menguraikan secara ringkas dalam firman-
Nya surat Ali Imron ayat: 190-191.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya


malam dan siang, terdapat tanda kekuasaan Allah SWT bagi para ulul
albab. Yakni orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, sambil
duduk dan dalam keadaan berbaring dan memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata) : Yaa Tuhan kami, tiadalah Engkau

13
menciptakan ini semua dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari azab neraka.

Al-Ambiya ayat : 104

(Yaitu) pada hari kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-


lembaran kertas. Sebagaimana kami telah menciptakan pertama begitulah
kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati:
sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakan.

Ayat tersebut menunjukkan bahwa tatkala Allah membuat langit, bermula


berwujud benda sempit kemudian dengan Iradat kekuasaan-Nya ia meluas.
Kejadian semacam ini akan diulangi nanti pada hari qiamat yakni langit
akan dikembalikan sempit lagi sebagaimana asal mulanya. Disebutkan pula
dua ayat lain yang menjanjikan suatu sintesa singkat dari pada fenomena-
fenomena yang menyusun proses fundamental tentang pembentukan
kosmos.

Surat Al-Ambiya ayat 30 :

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan


bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu lalu kami pisahkan
antara keduanya, dan daripada air, kami jadikan sesuatu yang hidup, maka
mengapakah mereka tiada juga beriman.

14
Surat Al-Ambiya 30 menyebutkan bahwa proses perpisahan (fatq) dari suatu
kumpulan pertama yang unik dari beberapa unsur yang dipadukan (ratq)
secara hukum alam yang biasa berlaku adalah bahwa sesuatu benda yang
pecah, biasanya ada tenaga yang dapat memecahkannya.Mislanya petasan
(mercon) bisa meledak karena didalamnya ada tenaga peledak (obat
peledak).

Suatu ledakan dahsyat yang melontarkan materi ke seluruh penjuru ruangan


alam yang berkembang dengan cepet sehingga tercipta uiversum yang
berekspansi. Mengenai ekspansi alam semesta yang menaburkan materi
paling tidak sebanyak 100 milyard galaxy yang masing-masing berisi rata-
rata 100 milyard bintang, dijelaskan Allah SWT.

Adz Dzariyat ayat 47 :




Dan langit (ruang alam) itu kami bangun dengan kekuatan dan kamilah
sesungguhnya yang meluarkannya.

Dari perbandingan semacam ini dapat diketahui bahwa pada akhirnya fisika
yang dikembangkan mencari kebenaran sampai juga pada fakta yang
ditunjukan oleh Al-Quran. Kenyataan ini menurut Baiquni (dalam bukunya
Al-Quran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) menggusarkan para fisikawan
pada umumnya karena penciptaan alam raya dari ketiadaan memerlukan
adanya Sang Pencipta Yang Maha Perkasa, suatu keadaan yang mereka
ingin hindari sebab mereka hanya membicarakan apa-apa yang dapat
diinderakan atau dideteksi dengan peralatan saja.

Usaha lain dengan mengemukakan teori alam ajeg, namun teori ini
gugur/tidak berlaku setelah 1964 Wilson dan penzias dalam observasinya
menemukan sisa-sisa kilatan dentuman besar yang terjadi sekitar 15 milyard

15
tahun yang lalu, telah mendorong para pakar untuk mengakui sebagai
kilatan alam semesta yang tersisa dari peristiwa dentuman besar.

Jika disimak ayat Allah dalam surat Fushilat ayat 53 :






Akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kamai di segenap
penjuru dan dalam diri mereka sendiri sehingga jelaskah bagi mereka
bahwa Al-Quran itulah yang benar.

Allah SWT telah memenuhi janjinya dengan memperlihatkan ekspansi


kosmos dan memperlihatkan sisa-sisa kilatan dentuman besar untuk
menolong hamba-Nya dari kesesatan. Memang semula hasrat fisikawan
untuk mempertahankan konsepsi alam semesta yang tidak berawal (tak
terciptakan) selalu memenuhi kegagalan karena tidak sesuai dengan
kenyataan observasinya.
Informasi dari Al-Quran ternyata memberikan andil besar dan merupakan
sumber aspirasi yang memberikan teori-teori bagi para sarjana terutama para
fisikawan kosmos dalam penjelajahannya terhadap alam raya ini.

Konsep Tauhid
Tauhid adalah suatu upaya dalam mengesakan dan mempercayai Allah
SWT (faith in the unity of God).
a. Tauhid Rububiyah : suatu kepercayaan yang menegaskan bahwa Allah SWT
zat yang menciptakan, memberi hukum-hukum, mengatur dan mengarahkan
alam semesta ini.
b. Tauhid Ulhiyah : Allah SWT adalah satu-satunya yang wajib disembah,
dimohon pertolongan, serta yang harus ditakuti.
Istilah Tauhid memiliki makna yang berlawanan dengan makna syirik :
Surat An-Nisa: 48

16
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni perbuatan syirik, dan akan
mengampuni selain dari itu bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan
barang siapa yang menyekutukan Allah SWT (syirik) maka
sesungguhnya dia telah membuat dosa besar.
Surat Luqman: 13
Sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang besar.
Surat An-Nisa: 101
Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh kamu yang paling
nyata.

Tauhid adalah ajaran yang disampaikan oleh para nabi dan rasul, hal ini
dijelaskan dalam surat Al-Anbiya: 25 :
Dan kami tidak mengutus seorang rasul sebelum engkau (Muhammad)
melainkan kami wahyukan kepadanya bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
selain Aku, karena itu sembahlah Aku.
Fungsi Tauhid dalam kehidupan Manusia :
Membebaskan manusia dari seribu satu macam belenggu kejahatan duniawi.
Membebaskan manusia dari belenggu-belenggu ketakutan dan duka cita dalam
kemiskinan harta benda, karena yakin bahwa semua harta berasal dari Allah
SWT.
Membebaskan manusia dari ikatan-ikatan kursi kedudukan dan jabatan, surat
Fathir: 10 Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah
segala kemuliaan itu.
Membebaskan manusia dari perasaan takut mati.
Membebaskan manusia dari keluh kesah, bingung menghadapi persoalan hidup
dan keputusasaan.

Sejalan dengan uraian-uraian di atas, diketahui bahwa keberadaan alam raya adalah satu
bukti adanya Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT. Namun masih saja seseorang tidak mau
mengakui keberadaan Than. Coba Anda jabarkan lebih lanjut mengapa manusia masih atheis
padahal bukti kebenaran sudah berada dihadapannya.

17
Rangkuman
Dengan lahirnya pendalat Andrew Lang, maka berangsur-angsur golongan
evolusionisme menjadi reda dan sebaliknya sarjana-sarjana agama terutama di
Eropa Barat mulai menantang evolusionisme dan memperkenalkan teori baru
untuk memahami sejarah agama. Mereka menyatakan bahwa ide tentang Tuhan
tidak datang secara evolusi, tetapi dengan relevansi atau wahyu.

Tuhan adalah sesuatu yang ghaib, sehingga informasi tentang tuhan yang
hanya berasal dari manusia biarpun dinyatakan sebagai hasil renungan maupun
pemikiran rasional, tidak akan benar.

Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu, yaitu agama


Tauhid. Oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi mereka
telah berpecah belah. Mereka akan kembali kepada Allah dan Allah akan
mengakhiri mereka.

Keberadaan dan keteraturan alam raya adalah sebagai bukti keberadaan


Tuhan Sang Maha Pencipta.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Dosen Aagama Islam I, 2013, Islamica, Sidoarjo, Kelapa Pariwara


2. http://satriasputraaa.blogspot.co.id/2012/06/asal-usul-3-dewa-terkuat-di-
yunani.html
3. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6
&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjqp5n3_OfVAhVI1mMKHQWfAQsQ
FghFMAU&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FTuhan_
dalam_Islam&usg=AFQjCNFgkU_FZP86px1HJ_GDqHkFaMWqTw

19

Anda mungkin juga menyukai