href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a22ad6b1&cb=I
NSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=471&cb=I
NSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a22ad6b1' border='0' alt='' /></a>
<a
href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ac22031e&cb=I
NSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1319&cb=
INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=ac22031e' border='0' alt='' /></a>
New
Jelajahi Kompasiana.com Bersama Teman-Teman Facebook Anda
Home
Politik
Hukum
Artikel
Hukum
Musri Nauli
Jadikan Teman | Kirim Pesan
Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil.
Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan,
akan bermakna suatu hari nanti. Lihat kegelisahan saya www.musri-
nauli.blogspot.com
0inShare
Akhir-akhir ini kita dihebohkan peristiwa Mobil Daihatsu Xenia B 2479 XI yang
dikemudikan Afriyani Susanti saat kecelakaan maut di Tugu Tani yang menyebabkan
sembilan nyawa melayang. Peristiwa ini kemudian menyadarkan kita bahwa jalan
raya merupakan salah satu tempat yang paling sadis terjadinya kecelakaan ( penulis
menggunakan istilah pasal pembunuhan terhadap peristiwa tersebut).
Dalam berbagai berita, telah disampaikan bagaimana perilaku pengemudi yang ugal-
ugalan mengendarai kendaraan (apalagi dalam peristiwa ini, pengemudi sama sekali
tidak mempunyai SIM). Perilaku pengemudi yang ugal-ugalan mengingatkan perilaku
pengemudi sebuah Bus yang memakan korban 21 orang. Pengemudi kemudian dijerat
dengan pasal 283, 287 ayat 5, dan pasal 310 ayat 1-4 Undang undang Nomor 22
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu, ia juga dijerat dengan
pasal 112 juncto 132 subsider 127 Undang-undang Nomor 35 tentang Narkotika
dengan ancaman hukuman maksimal dua belas tahun. Berbagai peristiwa kemudian
memberikan perspektif yang baru, bahwa UU Lalu lintas tidak dapat menjangkau
perilaku pengemudi yang ugal-ugalan.
Dalam perkembangan terakhir, selain pengemudi dijerat dengan berbagai pasal dalam
UU Lalu lintas, ada pemikiran untuk menerapkan pasal tentang pembunuhan
sebagaimana dalam rumusan pasal 340 junto pasal 338 KUHP. Dalam pernyataan
resmi dari institusi Kepolisian, penerapan pasal pembunuhan yang berkaitan dengan
peristiwa tersebut, didasarkan karena kelalaian dari pengemudi yang menyebabkan
matinya orang lain. (Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution dalam
jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 25/1/12)
Saud menjelaskan, ada tiga pasal dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana
(KUHP) yang terkait dengan penghilangan nyawa seseorang. Pertama, Pasal 338
KUHP tentang dengan sengaja merampas nyawa seseorang. Ancaman dalam pasal ini
yakni 15 tahun penjara.
Kedua, Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal
dunia. Ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Ketiga, Pasal 340 KUHP
tentang pembunuhan dengan terencana merampas nyawa orang lain. Ancaman
hukuman dalam pasal ini yakni pidana mati atau penjara seumur hidup. Untuk kasus
ini kan dapat berlaku lex specialis atau hukum yang berlaku khusus, ujarnya.
Laporkan
Tanggapi
REGISTRASI | MASUK
<a
href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a37da309&cb=I
NSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=345&cb=I
NSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a37da309' border='0' alt='' /></a>
<a
href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a40e8a5a&cb=I
NSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=639&cb=I
NSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a40e8a5a' border='0' alt='' /></a>
FEATURED ARTICEL KOMPASIANA
Mengenal Lebih Dekat Sosok Irjen Pol Djoko Susilo
Yunita Fatmawati
TRENDING ARTICLES
Hukuman Mati Gembong Narkoba di Obral Demi
Febrialdi
Kenapa PSSI Membedakan Status Klub dan
Frans Az
Baru Sadar Peran SPG Sebenarnya
Annie Sabri
KONTAK KOMPASIANA
2008-2011