Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BUPATI BOALEMO
DALAM RANGKA MENGGAIT BERDIRINYA BANK SYARIAH
DI KABUPATEN BAOLEMO

A. PENDAHULUAN
a. Umum
Kabupaten Boalemo terbentuk berdasarkan UU No. 50 tahun 1999.
Dalam membangun daerah ini telah ditetapkan Pola Dasar Pembangunan
Daerah Kabupaten Boalemo dengan Perda No. 2 tahun 2001 yang
menjadi landasan berpijak dalam melakukan kegiatan pembangunan yang
telah mengacu pada UU No. 22 tahun 1999 dan GBHN tahun 1999 sesuai
visi dan misi Pembangunan Daerah sebagaimana tertuang dalam Poldas
2000-2005 dan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2001-2006, sebagai
berikut :
VISI
Terwujudnya Boalemo yang Mandiri dalam Kegiatan Pemerintahan,
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri yang dimaksudkan adalah kemampuan menginventarisir


permasalahan, merumuskan masalah, mencarikan alternatif, merumuskan
pemecahan masalah, merencanakan upaya pemecahan, melaksanakan
serta mengawasi pelaksanaannya.
Mandiri dalam Pemerintahan adalah kemampuan untuk merencanakan,
merumuskan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan
pemerintahan sesuai kondisi daerah guna pelayanan kepada masyarakat.
Mandiri dalam Pembangunan yakni kemampuan menginventarisir
kebutuhan pembangunan bagi masyarakat, merumuskan secara
demokratis, menyusun skala prioritas, memperhatikan pemerataan,
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pelaksanaan
dan pengawasan serta mempertahankan kesinambungannya.
Mandiri dalam Pemberdayaan Masyarakat adalah kemampuan
menginventarisir data kemiskinan, dan potensi yang dapat dikembangkan,
merimuskan penyebab kemiskinan dan ketidak berdayaan, mencarikan
alternatif pemecahan, melibatkan seluruh komponen dalam pemecahan
masalah serta menciptakan kondisi yang menunjang pemberdayaan
masyarakat.
MISI
a. Bidang Pemerintahan
1) Penyiapan aparatur pemerintahan yang berkualitas;
2) Penyerapan system reward dan Punishment;
3) Pengembangan organisasi pemerintahan sesuai kebutuhan;
4) Pengelolaan administrasi pemerintahan secara komputerisasi;
5) Pengembangan wilayah;
6) Pertemuan berkala dengan lembaga legislative;
7) Perumusan standar pelayanan prima.
b. Bidang Pembangunan
1) Menyiapkan dan memfasilitasi kegiatan pengkajian Poldas yang
dilaksanakan oleh Pemda dan komponen masyarakat;
2) Menyusun kembali mekanisme perencanaan yang sesuai
dengan aspirasi masyarakat;
3) Memberikan kepastian hokum bagi investor untuk
pengembangan usahanya dan kewajiban yang harus dipenuhi
untuk kesejahteraan masyarakat, peningkatan PAD, kelestarian
lingkungan hidup dan HAM;
4) Membentuk BUMD dan membuka peluang keikutsertaannya
bersama komponen masyarakat dalam menanamkan sahamnya
pada investor yang mau mengembangkan usahanya di Boalemo;
5) Memberikan kesempatan kepada pengusaha local untuk
mendapatkan prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan di
Boalemo;
6) Meningkatkan penerimaan daerah sesuai potensi daerah;
7) Mengendalikan penggunaan keuangan untuk anggaran
pembangunan dan rutin secara ketat dan efisien;
8) Mengefektifkan pelaksanaan pengawasan secara fungsional.
c. Bidang Pemberdayaan
1) Melaksanakan pendataan secara terpadu tentang kemiskinan
(Penyebab dan Perumusan Pemecahannya);
2) Mendorong dan membantu keikutsertaan institusi masyarakat
dalam pemberdayaan masyarakat;
3) Menyiapkan dana untuk pemberdayaan Masyarakat dengan
metode sesuai aspirasi masyarakat.
Pemerintah Daerah dalam mengembangkan potensi dan sumber daya
alam yang dimiliki dituangkan dalam program pembangunan daerah yang
dikenal dengan Program LIPUU (Lima Program Unggulan Utama)
Boalemo yang meliputi :
1. Pemberdayaan Masyarakat
2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
3. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
4. Penunjang Sektor Unggulan
5. Peningkatan Pelayanan Masyarakat
Sektor-sektor yang menjadi unggulan dalam membangun adalah :
1. Sektor Pertanian (perkebunan, tanaman pangan, peternakan)
2. Sektor Perikanan dan Kelautan
3. Sektor Kehutanan
4. Sektor Pariwisata
5. Sektor Pertambangan
Kelima Sektor Unggulan dan Kelima Program Unggulan tersebut
diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mampu menunjang dan
mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui peningkatan
produksi disemua Sektor Unggulan tersebut.

b. Perkembangan Daerah
Letak Geografis Kabupaten Boalemo sebelah barat belahan utara
Sulawesi terletak antara 0,30 1,30 o LU dan 121,30 123,30o bujur timur.
Luas wilayah Kabupaten Boalemo sebelum dimekarkan 6761,67 Km 2 atau
55,17 % dari luas Prov.Gorontalo. Dan setelah dimekarkan Boalemo
menjadi 2 Kabupaten yakni Boalemo dan Pohuwato, maka luas Kab.
Boalemo 2.248,24 Km2 atau 18,40 % dari luas Propinsi Gorontalo.
Jumlah penduduk sesuai perhitungan BPS yang tertuang pada Boalemo
dalam angka sebelum dimekarkan sebanyak 193.788 jiwa dan setelah
dimekarkan jumlah penduduk Kabupaten Boalemo sebanyak 97.134 jiwa
terdiri dari berbagai etnis, suku dan agama. Walaupun demikian semangat
persatuan dan kesatuan tetap menjadi landasan berpijak dari semua
suku, agama dan ethnis di daerah ini.
Kabupaten Boalemo pada saat didirikan mempunyai 10 kecamatan yakni :
Paguyaman, Wonosari, Dulupi, Tilamuta, Mananggu, Paguat, Marisa,
Randangan, Lemito, dan Popayato. Secara Administratif Kabupaten
Boalemo Pasca Pemekaran dengan Kabupaten Pohuwato terdiri dari : 5
kecamatan yaitu Kecamatan Paguyaman, Wonosari, Dulupi, Tilamuta, dan
Mananggu. Selanjutnya Kecamatan Paguyaman dimekarkan yakni
Paguyaman Pantai; Kecamatan Tilamuta dimekarkan menjadi Kecamatan
Botumoito dan Kec. Tilamuta sebagai Ibukota Kabupaten.

Letak strategis Kabupaten Boalemo yang berada pada jalur trans


Sulawesi dan menjadi daerah tujuan dan transit bagi para pedagang
sehingga menjamin kelancaran lalu lintas perekonomian di Provinsi
Gorontalo khususnya dan sulawesi pada umumnya.
Batas Wilayah :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Sumalata Kab. Gorontalo dan
Buol Toli-toli Kab. Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Boliyohuto Kabupaten
Gorontalo.
- Sebelah Barat dengan Kec. Paguat Kab. Pohuwato.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Toluk Tomini atau Gorontalo.

B. KONDISI SOSIAL EKONOMI


Kondisi Sosial
Jumlah keluarga di Kabupaten Boalemo Tahun 2001 sebanyak 51.271 KK
dan KK miskin sebanyak 29.656 KK atau 57,25%. Selanjutnya keadaan
pada tahun 2002 jumlah KK miskin sebanyak 24.493 KK atau 45,27 %
(sesuai Pendataan BKKBN) termasuk Kabupaten Pohuwato.
Khusus Keadaan KK miskin Kabupaten Boalemo sebagaimana tabel
dibawah ini

Tabel: Keadaan keluarga miskin Kabupaten Boalemo Pasca Pemekaran


sebagai berikut :

Total KK Miskin
Jumlah KK Miskin Alasan Ekonomi
No. Kecamatan KK Miskin
Miskin % % KK %
Sekali
1. Paguyaman 7.638 4.09 53,6 - 0 4.094 53,6
2. Wonosari
3. Dulupi 4.838 4 41,17 - 0 1.992 41,17
4. Tilamuta 3.326 1.992 42,36 - 0 1.409 42,36
5. Botumoito 6.331 1.409 47,54 - 0 3.010 47,54
6. Mananggu 2.327 3.010 46,49 - 0 1.082 46,49
2.610 1.082 32,41 73 2,79 919 35,21
846
Kab. Boalemo 27.070 12.433 45,93 73 0,26 12.50 46,19

Struktur Perekonomian.
Kondisi ekonomi Kabupaten Boalemo secara bertahap menunjukkan
peningkatan yang cukup berarti.
Indikator struktur perekonomian sesuai hasil pendataan BPS Kabupaten
Gorontalo sebagai berikut :
No Perkembanga 2000 2001 2002 2003 (Prediksi)
n

1. Pertumbuhan 5,27% 7,44% 7,57% 7,60%


Ekonomi

2. Incame 2.593.903 2.903.302 3.260.309 3.500.000


Perkapita

3. PDRB atas Rp. 493.542,- Rp. 554.281,- Rp. 633.677,- Rp. 758.679,-
Harga
Berlaku

4. PDRB atas Rp. 232.752,- Rp. 250.065,- Rp. 268.996,- Rp. 287.927,-
Harga
Konstan

5. Penerimaan 1.361.219.022 4.081.556.659 5.324.512.415 7.400.000.000,-


Daerah (PAD)

Penerimaan
144.989.699.160,-
6. Dana 10.646.069.980 86.147.556.659 119.952.542.370
Perimbangan

7. Penerimaan - 7.412.922.200 1.904.058.433 549.335.000


lain-lain

Kontribusi masing-masing Sektor pada PDRB (Harga Berlaku)

No. Sektor 1999 2000 2001 2002


(%) (%) (%)
(%)
1. Pertanian 37,37 35,04 38,46 37,46
2. Pertambangan 8,05 6,44 6,23 5,59
3. Industri Pengolahan 11,14 12,84 12,09 12,08
4. Listrik, Gas dan Air 0,52 0,44 0,68 0,63
5. Bangunan 8,35 8,41 7,90 7,90
6. Perdagangan, Hotel & 13,45 14,49 14,01 14,01
Restoran
7. Angkutan dan Komunikasi 5,24 4,28 3,38 4,22
8. Keuangan dan Persewaan 4,24 4,73 4,74 5,10
9. Jasa jasa 11,65 13,36 12,07 13,01
Jumlah PDRB 100 100 100 100

C. POTENSI SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN BOALEMO.


Potensi Sumber Daya Alam yang cukup besar tersedia di Kabupaten
Boalemo menjadi modal utama Pembangunan Daerah. Potensi tersebut
menjadi dasar pengembangan 5 ( Lima ) Sektor Unggulan meliputi :
1. Pertanian.
1.1. Tanaman Pangan.
a. Lahan Sawah.
1. Yang sudah diolah : 2.447 Ha.
2. Yang belum diolah : 6.991 Ha.
Jumlah : 9.438 Ha.
b. Lahan Kering.
1. Yang telah diusahakan : 12.230 Ha.
2. Yang belum diusahakan : 20.942 Ha.
Jumlah : 33.172 Ha.
1.2. Peternakan.
a. Sapi. : 61.747 Ekor
b. Kuda. : 1.019 Ekor
c. Kambing. : 26.653 Ekor
d. Babi. : 6.611 Ekor
e. Ayam Buras : 203.912 Ekor
f. Ayam Ras : 22.000 Ekor
g. Itik. : 2.219 Ekor
1.3. Perkebunan.
a. Kelapa : 23.477,68 Ha
b. Cengkeh : 49,13 Ha
c. Pala : 3,20 Ha
d. Kopi : 124,20 Ha
e. Kakao : 2.537,15 Ha
f. Jambu Mete : 408,54 Ha
g. Vanili : 3,00 Ha
h. Kemiri : 230,75 Ha
i. Aren : 23,70 Ha
j. Tebu : 4.150,30 Ha
k. Kapok : 40,31 Ha
l. Jahe : 3,75 Ha
J u m l a h : 31.052,11 Ha

2. Perikanan dan Kelautan.


Kabupaten Boalemo yang memiliki potensi sumber daya Perikanan
dan Kelautan yang cukup besar, baik dari perikanan tangkapan, perikanan
budidaya maupun perikanan air payau dapat diuraikan sebagai berikut :
Potensi Perikanan Tangkap berupa
Ikan tuna, cakalang, Pelagis dll : 10.320 ton/thn.
Potensi Perikanan budidaya berupa
Rumput laut, kerang mutiara, lobster
Ikan karapu, teripang, ikan hias dll : 2.300 Ha
Potensi Perikanan air payau/tambak
Udang windu, kepiting bakau dan
Bandeng. : 9.800 Ha
Rumah Tangga Perikanan : 4.322 RT
Jumlah Nelayan : 5.829 Orang
Hampir seluruhnya tergolong Kel. Miskin.
Jumlah Pulau : 44 pulau (dengan kisaran luas 0,02 s/d 1,18 Km).

3. Kehutanan
Luas Areal Hutan Kabupaten Boalemo Yaitu :
a. Hutan Lindung 51.250 Ha
b. Hutan Produksi Terbatas 268.199 Ha
c. Hutan Produksi Tetap 35.817 Ha
d. Hutan Suaka 45.500 Ha
e. Hutan Bakau 8.658 Ha
f. Hutan Produksi Konvensi 12.768 Ha
J u m l a h .. 422.192 Ha

4. Pariwisata
Wisata Bahari seperti :
Taman Laut P. Limba di Desa Limbatihu Kec. Paguyaman.
Taman Laut P. Bitila di Desa Pentadu Kec. Paguat.
Pulau Asiangi di Desa Dulupi Kec. Tilamuta.
Pulau Mohupombadaa dan Mohupombakiki di Kecamatan
Tilamuta.
Pasir Putih di Pantai Boalemo Indah di Desa Bolihutuo
Kecamatan Tilamuta.
Kawasan Pemukiman diatas air Suku Bajo di Desa Bajo
Kecamatan Tilamuta.
Air terjun terdapat di Desa Ayuhulalo Kecamatan Tilamuta.

5. Pertambangan & Energi


Hasil galian tambang diwilayah Boalemo cukup besar, sesuai penelitian
bakorsurtanal tahun 1998 sebagai berikut :
a. Granit : Cadangan Produksi 2.500 ton di Kec. Paguyaman.
b. Lempeng : Cadangan Produksi 888 M3 Kec. Paguyaman
c. Pasir Kuarsa : Di Kec. Paguyaman

D. PELUANG USAHA DI KABUPATEN BOALEMO.


Pemerintah Daerah melalui APBD II kabupaten boalemo sejak tahun 2001,
2002, dan 2003 telah membangun sarana dan prasarana fisik antara lain
dibidang tranportasi jalan pada tahun 2001 telah dibangun jalan atb sepanjang
36.450 m dan awcass sepanjang 36.100 m, pada tahun 2002 ATB yang
dibangun sepanjang 23.836 m dan awcass sepanjang 26.085 m serta pada
tahun 2003 ini sedang dibangun jalan ATB sepanjang 21.361 m, lapen 20.557,3
m dan awcass sepanjang 13.086 m. pembangunan bidang tranportasi jalan ini
diarahkan bagi pembukaan kantong produksi pertanian, serta membuka wilayah
yang masih terisolasi sehingga dapat membuka akses ekonomi masyarakat
baik sisi produksi maupun pemasarannya.

Arah dan Kebijakan Pemerintah dalam Mendorong Perekonomian


a). Arah kebijakan.

Kebijakan pembangunan melalui program pemberdayaan


masyarakat diarahkan pada upaya upaya kemandirian dan
partisipasinya dalam pelaksanaan pembangunan daerah dengan
menitikberatkan pada peningkatan kemampuan masyarakat,
kemandirian dan swadaya masyarakat.

b). Strategi.

Dengan memberikan bantuan usaha dan memberikan


kepercayaan dan kesempatan kepada masyarakat pada setiap
aktifitas dan tahap pembangunan dengan melibatkannya dalam proses
pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
dan evaluasi / monitoring.

c). Tujuan.

Meningkatkan kemampuan dan keberdayaan keluarga dan


kelompok masyarakat melalui penyediaan kebutuhan dasar dan
pelayanan umum berupa sarana dan prasarana sehingga terbuka
kesempatan berusaha .

d). Sasaran.

Terciptanya kehidupan yang layak bagi masyarakat dan menurunya


angka kemiskinan sebagian besar penduduk Boalemo.

e). Program Dan Kegiatan

1). Program pemberdayaan masyarakat.


Tujuan program pemberdayaan masyarakat adalah mendukung
masyarakat agar mempunyai kemampuan dan mandiri dalam bidang
ekonomi dan sosial budaya sehingga dapat berpartisipasi dalam
pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
Program pemberdayaan masyarakat akan lebih diarahkan pada
penanggulangan kemiskinan, penanggulangan pengangguran,
memberdayakan perempuan, pengembangan desa, pengembangan koperasi
& UKM, peningkatan ketrampilan tenaga kerja, peningkatan peran BPD dan
peran PKK.
2). Program peningkatan kualitas SDM.

Pada tahun 2004 langkah kebijakan pembangunan pendidikan


diarahkan untuk peningkatan perluasan dan pemerataan pelayanan
pendidikan dengan mengutamakan upaya pencapaian target Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun yang memberikan perhatian besar pada
kelompok miskin dan tinggal di daerah pedesaan.
Adapun sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya
organisasi pendidikan yang lebih demokratis, transparan, efesien serta
mendorong partisipasi masyarakat melalui pendekatan managemen
berbasis sekolah dan pendidikan berbasis masyarakat.
3). Peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Peningkatan derajat kesehatan ditujukan untuk mewujudkan tingkat
kesehatan dan gizi masyarakat secara optimal serta kesejahteraan
keluarga dengan sasaran :
(1) Program lingkungan sehat dan prilaku sehat.
(2) Program upaya kesehatan
(3) Program perbaikan gizi masyarakat
(4) Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
(5) Program Keluarga Berencana
(6) Program penguatan kelembagaan dan jaringan KB

4). Program penunjang sektor unggulan.

Sektor Unggulan dimaksud adalah pertanian (tanaman pangan,


perkebunan dan peternakan ), sektor perikanan dan kelautan, sektor
pariwisata, sektor pertambangan dan energi, sektor kehutanan. Kelima sektor
tersebut akan dibangun melalui berbagai upaya :
- Pembangunan / Pemeliharaan sarana dan prasarana fisik bidang
perhubungan / transportasi, irigasi, pariwisata, kehutanan, pertanian dan
pertambangan.
- Peningkatan sarana prasarana penunjang pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
- Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap jasa pelayanan sarana dan
prasarana.
- Penyertaan modal bagi program-program yang menunjang sektor
unggulan antara lain pengertaan modal disektor Komunikasi, sektor
perbankan dan lain lain.

5). Program peningkatan pelayanan masyarakat.

Pelayanan masyarakat dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan pelayanan


secara mudah, cepat dan tepat dari pemerintah dengan biaya yang terjangkau
oleh masyarakat. Sebagai landasan menuju pelayanan yang prima, melalui
pembangunan sarana / prasarana pusat pusat pelayanan dan fasilitas
penunjang lainnya (pembelian bis Pemda) dengan memberdayakan aparatur
pemerintah yang bersih dan baik bebas dari KKN dalam menciptakan Good
Gevernance. Untuk itu perlu lebih disempurnakan kualitas dan kuantitas mutu
pelayanan pemerintah kepada masyarakat di Kecamatan dan Kabupaten serta
pendataan dengan sistim Komputer untuk menunjang pelayanan masyarakat.
Adapun program inovatif yang di lakukan oleh Pemerintah daerah Adalah:
1. Bantuan modal usaha melalui dana pemberdayaan t.a. 2002 sebesar Rp
2 milyar dan T.A 2003 sebesar Rp. 4 milyar pelaksana lsm/pkk (untuk
rencana tahun 2004 penyalurannya melalui manajemen perbankan).
2. Di Bidang Imtaq melalui wajib busana muslim bagi aparatwajib shalat
berjamaah wajib aparat, wajib baca al-quran bagi aparat, menghajikan
pemuka agama, wajib zakat mal dan infaq bagi aparat diharapkan dapat
di kelola melaui Manajemen perbankan .
3, Di Bidang pengembangan sdm
1. program s-2 bagi aparat pemda boalemo bidang akuntansi
manajemen sdm (40 orang).
2. kursus bahasa inggeris bagi aparat.
3. kursus kilat baca al-quran sistem mahir 1 jam.
4.

E. PENUTUP
Demikianlah Selayang Pandang tentang Kabupaten Boalemo yang menjadi
bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menjadi bahan
informasi bagi Manajemen Bank Syariah Mandiri, mudah-mudahan hal ini
akan membawa manfaat yang berlipat ganda bagi kemajuan pembangunan
Kabupaten Boalemo, Insya Allah

Anda mungkin juga menyukai