Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

STRATEGI PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN DAN


STRATEGI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Rifqah Hafizah (1505112617)
Rifqy Amalia Syahida (1505112195)

Dosen Pengampu :
Dr. Sehatta Saragih, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU
T.A 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Strategi Penyampaian
Pembelajaran dan Strategi Pengelolaan Pembelajaran ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada bapak Dr. Sehatta
Saragih, M.Pd selaku dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
pendidikan serta pengetahuan kita terhadap Strategi Penyampaian Pembelajaran dan
Strategi Pengelolaan Pembelajaran. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan
saran serta usulan untuk memperbaiki makalah yang telah kami buat.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik serta saran demi perbaikan untuk masa akan
datang.

Pekanbaru, 11 Maret 2017

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................. ii


Daftar Isi ......................................................................................................................................... iii
A. Tujuan Mempelajari Topic yang Diangkat ............................................................................ 1
B. Rasional ................................................................................................................................. 1
C. Pembahasan ........................................................................................................................... 2
1. Strategi Penyampaian Pembelajaran .................................................................................. 2
2. Strategi Pengelolaan Pembelajaran .................................................................................... 6
D. Kesimpulan/Intisari................................................................................................................ 8
E. Pertanyaan ............................................................................................................................. 8
F. Daftar Bacaan ........................................................................................................................ 8
Lampiran

ii
i
A. Tujuan Mempelajari Topic yang Diangkat
1. Dapat mengetahui bagaimana strategi penyampaian pembelajaran.
2. Dapat mengetahui komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam
mendiskripsikan strategi penyampaian.
3. Dapat mengetahui bagaimana strategi pengelolaan pembelajaran.
4. Dapat mengetahui komponen dalam strategi pengelolaan pembelajaran.

B. Rasional
Pemahaman tentang pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode
pembelajaran adalah hal yang sangat penting, terutama dalam konteks penguasaan
konsepsional terhadap pembelajaran. Strategi pembelajaran harus mengandung
penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar
dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan
pengalaman belajar yang baik, yaitu yang dapat memberikan fasilitas kepada peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran. Namun, harus diingat bahwa tidak ada satupun
strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk semua kondisi dan situasi yang berbeda,
walaupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sama. Oleh karena itu, dibutuhkan
kreativitas dan ketrampilan pengajar dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan situasi
kondisi yang dihadapinya.
Strategi pembelajaran merupakan cara cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983). Untuk
mencapai hasil yang berbeda dan maksimal maka dibutuhkan variabel strategi
pembelajaran, dimana diklasifikasikan menjadi tiga yaitu strategi penyampaian, strategi
pengelolaan dan strategi pengorganisasian. Strategi penyampaian (delivery strategy)
adalah cara-cara yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa, dan
sekaligus untuk menerima serta merespon masukan-masukan dari siswa. Dengan
demikian, strategi ini juga dapat disebut sebagai strategi untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Sedangkan strategi pengelolaan yaitu suatu cara untuk menata interaksi
antar siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya. Strategi pengelolaan berkaitan
dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi tepat dipakai dalam suatu
situasi pembelajaran. Oleh karena itu, strategi penyampaian dan pengelolaan

1
pembelajaran sangat penting dalam mendukung strategi pembelajaran dan dalam
menunjang proses pembelajaran agar lebih efektif dan efesien.

C. Pembahasan
1. Strategi Penyampaian Pembelajaran
Uraian mengenai strategi penyampaian pembelajaran menekankan pada media
yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran, kegiatan belajar apa yang dilakukan
oleh siswa, dan struktur belajar mengajar yang digunakankan. Strategi penyampaian isi
pembelajaran merupakan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah menyampaikan isi
pembelajaran kepada peserta didik dan menyediakan informasi atau bahan-bahan yang
diperlukan peserta didik untuk menampilkan unjuk kerja seperti latihan dan tes.
Gagne dan Briggs (1979) menyebut strategi ini dengan delivery system, yang
didefinisikan sebagaithe total of all components necessary to make an instructional
system operate as intended. Pada dasarnya strategi penyampaian mencangkupl
ingkungan fisik, guru, bahan pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan satu komponen penting dari
strategi penyampaian pembelajaran. Itulah sebabnya, media pembelajaran merupakan
bidang kajian utama strategi ini (Degeng, 1989).
Menurut Degeng dalam Wane (2013) secara lengkap ada tiga komponen yang
perlu diperhatikan dalam mempreskripsikan strategi penyampaian, yaitu sebagai berikut:
1. Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati
pesan yang akan disampaikan kepada siswa, baik berupa orang, alat, ataupun bahan.
2. Interaksi siswa dengan media adalah komponen strategi penyampaian pembelajaran
yang mengacu kepada kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan bagaimana peranan
media dalam merangsang kegiatan belajar.
3. Bentuk (struktur) belajar mengajar adalah komponen strategi penyampaian
pembelajaran yang mengacu kepada siswa akan belajar dalam kelompok besar,
kelompok kecil, perseorangan, ataukah belajar mandiri.

Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti tengah, pengantar, atau perantara. Dengan
demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

2
Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara
pendidik dengan peserta didik. Menurut Martin dan Briggs dalam Wena (2013), media
adalah semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa. Media
bisa berupa perangkat keras seperti komputer, televisi, proyektor, dan perangkat lunak
yang digunakan pada perangkat keras tersebut.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup
tinggi karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat
dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan
disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media
dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat
tertentu. Dengan demikian, peserta didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa
bantuan media.
Menurut Leshin dkk dalam Wena (2013) mengklasifikasikan media kedalam lima
kelompok, yaitu : (1) Media berbasis manusia (pengajar, instruktur, tutor, bermain peran,
kegiatan kelompok field trip); (2) Media berbasis cetak (buku, buku latihan, dan modul);
(3) Media berbasis visual (buku, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide); (4)
Media berbasis audio visual (video, film, program slide tape, dan televisi); (5) Media
berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan computer, interaktif video, hypertext).
Menurut Degeng (1989) ada lima cara untuk mengklasifikasikan media
pengajaran untuk keperluan memprediksikan strategi penyampaian, yaitu:
(1) Tingkat kecermatannnya dalam menggambarkan sesuatu,
(2) Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya,
(3) Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya,
(4) Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya, dan
(5) Tingkat biaya yang diperlukan.

Interaksi Siswa dengan Media


Dalam proses pembelajaran, media yang digunakan guru harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga mampu merangsang dan
menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Dengan demikian, akan tumbuh interaksi
antara media pembelajaran dan siswa dalam belajar. Adanya interaksi positif antara
media pembelajaran dan siswa pada akhirnya akan mampu mempercepat proses
pemahaman siswa terhadap isi pembelajaran. Itulah sebabnya komponen ini lebih

3
menaruh perhatian pada kajian mengenai kegiatan belajar apa yang dilakukan siswa dan
bagaimana peranan media untuk merangsang kegiatan-kegiatan belajar tersebut (Degeng,
1989).
Bentuk Belajar Mengajar
Pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk maupun cara. Seperti
diungkapkan Gagne bahwa pembelajaran yang efektif harus dilakukan dengan berbagai
cara dan menggunakan berbagai macam media pembelajaran. Dalam kegiatan
pembelajaran, guru harus memiliki kiat maupun seni untuk memadukan anatar bentuk
pembelajaran dan media yang digunakan sehingga mampu menciptakan proses
pembelajaran yang harmonis. Gambar berikut menunjukkan interaksi antara media,
kegiatan belajar, dan bentuk mengajar (Degeng, 1989).
Dalam menyampaikan bahan pelajaran perlu memperhatikan dalam menetapkan
bahan pelajaran. Nana Sudjana (1989), mengemukakan hal-hal yang diperhatikan dalam
menetapkan materi pelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Bahan harus sesuai dengan menunjang tercapainya tujuan
2. Bahan yang ditulis dalam perencanaan pengajaran terbatas pada konsep/garis besar
bahan, tidak perlu dirinci.
3. Menetapkan bahan pengajaran harus sesuai dengan urutan tujuan.
4. Urutan bahan pengajaran hendaknya memperhatikan kesinambungan atau
kontinuitas.
5. Bahan disusun dari yang sederhana menuju yang kompleks, dari yang mudah menuju
yang sulit, dari yang konkret menuju yang abstrak, sehingga siswa mudah
memahaminya.
Hal yang diperlukan dalam menetapkan bahan adalah kemampuan guru memilih
bahan yang akan diberikan pada siswa. Guru harus memilih bahan mana yang perlu
diberikan dan mana yang tidak perlu. Dalam menetapkan pilihan tersebut Nana Sudjana
(1989) mengemukakan untuk memperhatikan beberapa hal yaitu:
a. Tujuan pengajaran
b. Urgensi bahan
c. Tuntutan kurikulum
d. Nilai kegunaan
e. Terbatasnya sumber bahan

4
Tidak hanya itu saja, di dalam strategi penyampaian pembelajaran seorang guru
juga harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Urutan penyampaian
Urutan penyampaian materi pelajaran harus menggunakan pola yang tepat.
Urutan materi yang diberikan berdasarkan tahapan berpikir dari hal-hal yang bersifat
konkret ke hal-hal yang bersifat abstrak atau dari hal-hal yang sederhana atau mudah
dilakukan ke hal-hal yang lebih kompleks atau sulit dilakukan. Selain itu, perlu juga
diperhatikan apakah suatu materi harus disampaikan secara berurutan atau boleh
melompat-lompat atau dibolak-balik, misalnya dari teori ke praktik atau dari praktik ke
teori. Urutan penyampaian informasi yang sistematis akan memudahkan peserta didik
cepat memahami apa yang ingin disampaikan oleh gurunya.
2. Ruang lingkup materi yang disampaikan
Besar kecilnya materi yang disampaikan atau ruang lingkup materi sangat
bergantung pada karakteristik peserta didik dan jenis materi yang dipelajari. Umumnya
ruang lingkup materi sudah tergambar pada saat penentuan tujuan pembelajaran.
Hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memperkirakan besar kecilnya
materi adalah penerapan teori Gestalt. Teori tersebut menyebutkan bahwa bagian-bagian
kecil merupakan satu kesatuan yang bermakna apabila dipelajari secara keseluruhan, dan
keseluruhan tidaklah berarti tanpa bagian-bagian kecil tadi. Atas dasar teori tersebut perlu
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Apakah materi akan disampaikan dalam bentuk bagian-bagian kecil seperti dalam
pembelajaran terprogram (programmed instruction).
b. Apakah materi akan disampaikan secara global/keseluruhan dulu baru ke bagian-
bagian. Keseluruhan dijelaskan melalui pembahasan isi buku, selanjutnya bagian-
bagian dijelaskan melalui uraian per bab.

3. Materi yang akan disampaikan


Materi pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi yang
berbentuk pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan (langkah-
langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat ertentu), dan sikap (berisi pendapat, ide,
saran, atau tanggapan). Merril (1977 : 37) membedakan isi pelajaran menjadi 4 jenis,
yaitu fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Dalam isi pelajaran ini terlihat masing-masing
jenis pelajaran sudah pasti memerlukan strategi penyampaian yang berbeda-beda.

5
Oleh karena itu, dalam menentukan strategi pembelajaran, guru harus terlebih
dahulu memahami jenis strategi yang akan disampaikan agar diperoleh strategi
pembelajaran yang sesuai, contoh :
a. Apabila peserta didik diminta untuk mengingat nama suatu objek, simbol, atau
peristiwa, berarti materi tersebut berbentuk fakta sehingga alternatif strategi
penyampaiannya adalah dalam bentuk ceramah atau tanya jawab.
b. Apabila peserta didik diminta menyebutkan suatu definisi atau menulis ciri khas dari
suatu benda, berarti materi tersebut berbentuk konsep sehingga alternatif strategi
penyampaiannya adalah dalam bentuk resitasi, penugasan, atau diskusi kelompok.
c. Apabila peserta didik diminta mengemukakan hubungan antar beberapa konsep, atau
menerangkan keadaan ataupun hasil hubungan antar berbagai konsep, berarti materi
tersebut berbentuk prinsip sehingga alternatif strategi penyampaiannya adalah
berbentuk diskusi terpimpin dan studi kasus.

2. Strategi Pengelolaan Pembelajaran


Strategi pengelolaan yaitu suatu cara untuk menata interaksi antar siswa dan
variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian). Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau
komponen strategi tepat dipakai dalam suatu situasi pembelajaran (Degeng, 1989).
Menurut Degeng (1989) paling tidak ada empat hal yang menjadi urusan strategi
pengelolaan, yaitu:
1. Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran,
2. Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa,
3. Pengelolaan motivasional, dan
4. Kontrol belajar.

1. Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran


Dalam setiap tindak pembelajaran, seorang guru harus mampu membuat
perhitungan secara akal sehat tentang strategi pembelajaran apa saja yang akan digunakan
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dalam suatu kegiatan pembelajaran seorang guru
tidak mungkin menggunakan satu strategi saja, melainkan harus mampu meramu berbagai
strategi sehingga menjadi satu kesatuan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk mampu merancang tentang kapan,
strategi apa, dan berapa kali suatu strategi pembelajaran digunakan dalam suatu

6
pembelajaran. Untuk menentukan strategi apa, kapan, dan berapa kali suatu strategi
digunakan tentu sangat berhubungan dengan kondisi pembelajaran yang ada.
Ingat bahwa strategi pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran,
yaitu (1) tujuan dan karakteristik bidang studi, (2) kendala dan karakteristik bidang studi,
dan (3) karakteristik siswa. Gunakan ketiga variabel kondisi pembelajaran tersebut untuk
merancang penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran.

2. Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa


Dalam mengajar seorang guru wajib mengetahui seberapa jauh isi pembelajaran
yang telah diajarkan dapat dicapai oleh siswa. Karena hal tersebut merupakan suatu
kewajiban, maka guru perlu mengadakan evaluasi/tes hasil belajar terhadap siswa agar
dapat diketahui tingkat kemajuan belajar siswa.
Catatan kemajuan belajar siswa sangat penting bagi guru, karena dapat digunakan
untuk melihat efektivitas dan efisiensi pembelajaran yang dilakukan. Dari hasil analisis
terhadap efektivitas dan efisiensi pembelajaran, guru akan dapat menentukan langkah
langkah selanjutnya, seperti (1) apakah strategi pembelajaran yang digunakan telah sesuai
atau belum, (2) apakah rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh faktor guru atau
siswa, (3) apakah penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran sudah sesuai/belum,
dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut menjadikan pembuatan catatan kemajuan
belajar siswa sangat penting.

3. Pengelolaan motivasional
Pengelolaan motivasional terkait dengan usaha untuk meningkatkan motivasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pengelolaan motivasional menjadi
bagian integral dan esensial dalam setiap proses pembelajaran. Menurut Degeng (1989)
peranan strategi penyampaian untuk meningkatkan motivasi belajar jauh lebih nyata dari
strategi pengorganisasian. Ini berarti seni dan cara penjadwalan penggunaan strategi
penyampaian dapat memengaruhi motivasi belajar siswa. Jadi seorang guru harus mampu
mengembangkan kiat-kiat khusus dalam melakukan penjadwalan penggunaan strategi
penyampaian.
4. Kontrol belajar
Kontrol belajar terkait dengan kebebasan siswa untuk melakukan pilihan pada
bagian isi yang dipelajari, kecepatan belajar, komponen strategi pembelajaran yang
dipakai dan strategi kognitif yang digunakan (Degeng, 1989). Agar siswa dalam kegiatan

7
pembelajaran dapat melakukan pilihan-pilihan tersebut, maka seorang guru harus mampu
merancang kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan berbagai alternatif pilihan
belajar bagi siswa. Jika guru mampu merancang pembelajaran yang demikian maka
sistem pembelajaran yang bersifat individual akan dapat dilakukan. Dengan sistem
pembelajaran yang demikian, guru lebih berperan sebagai perancang pembelajaran
(instruction designer) daripada hanya sebagai penyampai isi pembelajaran.

D. Kesimpulan/Intisari
Strategi penyampaian pembelajaran merupakan komponen variabel metode untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah cara-
cara yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa, dan sekaligus untuk
menerima serta merespon masukan-masukan dari siswa. Sedangkan strategi pengelolaan
yaitu suatu cara untuk menata interaksi antar siswa dan variabel strategi pembelajaran
lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi
pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi
tepat dipakai dalam suatu situasi pembelajaran (Degeng, 1989).

E. Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana strategi penyampaian pembelajaran disuatu lembaga
pendidikan!
2. Mengapa media pembelajaran sangat mendukung proses pembelajaran bagi
pengajar/pendidik dalam penyampaian pembelajaran terhadap peserta didik?
3. Kenapa didalam strategi pengelolaan pembelajaran, dibutuhkannya sebuah
penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran? Jelaskan!

F. Daftar Bacaan

Degeng, N.S. 1989. Ilmu Pembelajaran: Taksonomi Variabel. Jakarta: Dirjen Dikti.
Dedi. Pengertian Strategi Pembelajaran.
http://dedi26.blogspot.com/2012/06/pengertian-strategi-pembelajaran.html.
(diakses tanggal 09 Maret 2017 pukul 16.26 WIB)
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Biru.
Wena, Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (suatu tinjauan
konseptual operasional). Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai