PENDAHULUAN
kesehatan ibu, terutama risiko kematian bagi ibu pada waktu hamil dan persalinan. Setiap
tahun diperkirakan 529.000 wanita di dunia meninggal sebagai akibat komplikasi yang timbul
dari kehamilan dan persalinan, sehingga diperkirakan angka kematian maternal di seluruh
berkembang, masih memiliki Angka kematian maternal cukup tinggi. Hasil SDKI 2002/2003
menunjukkan bahwa Angka kematian maternal di Indonesia sebesar 307 per 100.000
dengan Angka kematian maternal di negaranegara maju (20 per 100.000 KH) dan Angka
kematian maternal di negaranegara anggota ASEAN seperti Brunei Darussalam (37 per
100.000 kelahiran hidup) dan Malaysia (41 per 100.000 kelahiran hidup) (Gondo, 2011).
komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun
pencegahannya terbukti sulit. Menurut SKRT 2001, penyebab obstetrik langsung sebesar
90%, sebagian besar perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab tak
1
langsung kematian ibu berupa kondisi kesehatan yang dideritanya misalnya Kurang Energi
Kronis (KEK) 37%, anemia (Hb < 11 g%) 40% dan penyakit kardiovaskuler (Gondo, 2011).
Sebagian besar kematian akibat PPP (perdarahan post partum) terjadi dalam waktu
4 jam setelah melahirkan dan merupakan akibat dari masalah yang timbul selama persalinan
kala tiga. Seorang perempuan dapat bertahan hidup setelah mengalami PPP, namun ia akan
menderita akibat kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah
faktor resiko, namun kebanyakan kasus perdarahan pasca persalinan terjadi pada ibu hamil