Anda di halaman 1dari 16

PELAYANAN KLINIK RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMMA SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Adalah pelayanan kepada pasien rawat jalan


TUJUAN Melayani pasien dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan ramah dalam
bersikap
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Pasien datang mendaftar ke bagian pendaftaran.
2. Petugas pendaftaran memberikan kartu RM kepada petugas rawat jalan.
3. Petugas rawat jalan menyiapkan pasien (memeriksa tanda-tanda vital dan
menanyakan keluhan utama).
4. Dokter klinik rawat jalan (dokter umum/spesialis) memeriksa pasien.
5. Petugas penunjang medis (laboratorium dan radiologi) melakukan
tindakan/pemeriksaan jika memang dokter klinik rawat jalan memerlukannya.
6. Pasien mendapatkan resep selanjutnya diserahkan kepada apotik.
7. Pasien melunasi biaya rawat jalan di kasir.
8. Pasien pulang.
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan.

1
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMMA SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Adalah pelayanan kepada pasien rawat jalan


TUJUAN Agar pasien memperoleh pelayanan rawat jalan sesuai dengan kebutuhannya
dan pasien tercatat serta terdaftar dalam buku register pendaftaran.
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Pasien baru
a. Pasien mendaftar ke bagian pendaftaran dengan menunjukkan identitas
diri yang benar dan menunjukkan surat rujukkan (kalau ada). Kemudian
petugas pendaftaran mencatat dalam buku register pendaftaran pasien
baru.
b. Petugas memberikan nomor pada kartu Rekam Medis (RM) dan pada
kartupasien (rawat jalan) untuk satu orang pasien.
c. Data/identitas disalin pada kartu pendaftaran, kartu RM pasien terlebih
dahuludiberi tanggal pendaftaran kamudian petugas pendaftaran
menyerahkan keklinik yang dituju.
d. Kartu pendaftaran diberikan kepada pasien untuk digunakan lagi jika
sewaktu-waktu berobat kembali.
2. Pasien lama
a. Pasien mendaftar ke bagian pendaftaran dengan menyerahkan kartu
pasien kepada petugas untuk dicatat dalam buku register pendaftaran.
b. Petugas mengambilkan kartu RM klinik rawat jalan dari rak penyimpanan
RM.
c. Petugas menulis tanggal berobat dan klinik yang dituju pada kartu RM
rawatjalan pasien kemudian petugas menyerahkan ke klinik yang di tuju.
3. Pasien rekanan
a. Pasien Askes sosial, Askes komersial mendaftar dengan menyerahkan
fotocopykartu Askes serta menunjukkan surat rujukan dari instansi yang
bersangkutan.
b. Prosedur selanjutnya sama dengan prosedur yang berlaku. Pasien
anggota, PNSPOLRI dan keluarga serta karyawan prosedurnya sama
dengan pasien laindisertai dengan fotocopy KTA / KPI / Kartu
Kesehatan.
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan.

2
ANAMNESE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Adalah pelayanan pemeriksaan tanda-tanda vital dan keluhan utama pasien
sebelum dilakukan pemeriksaan oleh dokter
TUJUAN Agar pasien memperoleh pelayanan rawat jalan sesuai dengan kebutuhannya
dan pasien tercatat serta terdaftar dalam buku register pendaftaran.
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Petugas rawat jalan memanggil pasien sesuai urutan.
2. Petugas rawat jalan mengukur tanda-tanda vital.
3. Petugas rawat jalan menanyakan keluhan utama pasien.
4. Petugas mendampingi pasien diperiksa dokter di kamar periksa.
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan.

3
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Adalah pemeriksaan radiologi bagi pasien rawat jalan


TUJUAN Melakukan pemeriksaan radiologi untuk membantu menentukan diagnosa
dokter.
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Blanko permintaan pemeriksaan radiologi dari klinik rawat jalan diserahkan
kepadapetugas radiologi
2. Petugas radiologi memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan
yang akandilakuakan serta menyiapkan pasien dan peralatan radiologi
3. Melakukan identifikasi pasien
4. Petugas radiologi melakukan tindakan pemeriksaan radiologi (sesuai
prosedur)
5. Pasien diberikan form tindakan pembayaran dan membayarnya di bagian
kasir
6. Hasil foto ditandai dan hasil bacaan foto diserahkan kepada dokter
yangbersangkutan
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan.

4
PENYULUHAN PADA INDIVIDU/KELOMPOK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Menyampaikan informasi melalui penyuluhan kepada pasien dan keluarganya


baik ceramah langsung maupun melalui media leaflet, audio, maupun audio
visual
TUJUAN Klien dan keluarga mengetahui dan mengerti tentang materi yang disampaikan
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Satuan pelajaran
2. Alat bantu :(disesuaikan dengan kebutuhan)
- visual (leaflet, poster dll)
- audio (tape recorder, audioline dll)
- audio visual (TV-VCD)
Persiapan lingkungan :
Siapkan ruangan beserta fasilitas lain yang diperlukan saat penyuluhan
Persiapan klien / keluarga :
1. Beritahukan kepada klien dan keluarga tentang hal-hal dan tujuan
penyuluhan yangakan dilakukan
2. Perhatikan posisi klien pada saat penyuluhan berlangsung (atur senyaman
mungkin)
Pelaksanaan :
1. Pembukaan
- Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
- Apersepsi untuk memperkenalkan topik yang akan dibahas
2. Isi
- Menjelaskan isi materi
- Memberikan kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk bertanya
3. Penutup
- Memberikan pertanyaan sebagai sebagaievaluasi
- Menyimpulkan materi
- Menutup dan mengucapkan salam
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan.

5
ANTE NATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Perawatan yang diberikan kepada ibu semasa kehamilan


TUJUAN agar kehamilan berakhir dengan baik
agar kelahiran bayi yang sehat baik fisik maupun mental
ibu dalam keadaan selamat,sehat baik fisik maupun mental
untuk mencegah timbulnya kelainan dan gangguan kesehatan yang dapat
diketahui sedini mungkin
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR Pemeriksaan antenatal terdiri dari:
1. Anamnesa
riwayat kehamilan sekarang atau yang lalu bagi multipara
2. Pemeriksaan umum
keadaan ibu, tensi, berat badan, refleks lutut dan ada oedem/tidak
3. Pemeriksaan obstetri
4. Pemeriksaan laboratorium
5. Imunisasi
6. Pemeriksaan ulang
7. Hal-hal yang perlu disampaikan pada waktu kunjungan ibu hamil antara lain
a) Pemeriksaan kesehatan pada waktu hamil
b) Perawatan payudara sewaktu hamil dan menyusui
c) Gizi ibu hamil dan menyusui
d) Tanda-tanda bahaya waktu hamil
e) Persiapan bersalin
f) Memelihara kesehatan waktu nifas
g) Memandikan bayi baru lahir dan merawat tali pusat
h) Makanan bayi dan anak
i) Imunisasi bayi
j) Keluarga berencana
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan.

6
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN KB
(AKDR/ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 2
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Tindakan mempersiapkan klien berikut peralatyn untuk pelaksanaan tindakan


pemasangan AKDR.
TUJUAN Agar klien sipa untuk dilakukan tindakan AKDR
Agar alat dalam keadaan siap pakai sehingga mempermudah dalam
pelaksanaan tindakan
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Seperangkat alat steril berisi:
a. Sarung tangan
b. Spekulum
c. Duk
d. Tampon tang
e. Cogel tang/alis klem
f. Sonde uterus
g. Kom kecil
h. Kasa
i. Alat kontrasepsi
2. Lampu sorot
3. Betadine
4. Kapas sublimat
5. Bengkok
6. Baki dan alas
7. Selimut
8. Bed untuk tempat berbaring pasien

Persiapan Pasien :
1. Beritahukan kepada klien tentang hal-hal serta tujuan tindakan yang akan
dilakukan
2. Berikan HE tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
3. Anjurkan klien untuk BAK terlebih dahulu

Persiapan Lingkungan :
1. Tutup gorden/pasang sampiran
2. Anjurkan keluarga untuk menunggu diluar

7
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN KB
(AKDR/ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 2 dari 2
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

PROSEDUR Pelaksanaan:
1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
2. Atur posisi klien litotomi
3. Buka pakaian klien bagian bawah kemudian pakai selimut
4. Pasang duk dibawah bokong
5. Kolaborasi dengan dokter/bidan untuk pemasangan AKDR
6. Buang alat habis pakai ke dalam bengkok
7. Rapihkan kembali klien dan pakaikan pakaian klien bagian bawah
8. Bersihkan dan sterilkan kembali peralatan yang telah digunakan
9. Buang sampah medis kedalam tempat sampah medis
10. Buka sarung tangan dan masukan ke dalam tempat sampah medis
11. Cuci tangan

UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan


- Instalasi Kebidanan

8
PEMERIKSAAN BUTA WARNA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Tindakan pemeriksaan mata untuk melihat kemampuan membedakan warna


menggunakan alat Pseudoisokromatik Ischihara.
TUJUAN Untuk mengetahui klien buta warna atau tidak
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR Persiapan alat :
- Pseudoisokromatik Ischihara.

Persiapan pasien :
Beritahukan kepada klien / keluarga tentang hal-hal dan maksud tindakan yang
akan dilakukan

Pelaksanaan :
1. Siapkan buku pseudoisokromatik Isschihara .waktu pemeriksaan masing-
masingpoint tidak boleh lebih dari 3 detik.
2. Melakukan identifikasi klien.
3. Klien diminta untuk membaca angka-angka yang tersusun dari suatu warna
dengan latar belakang warna lain.
4. Anjurkan klien untuk menunjuk garis-garis yang tersusun dari suatu warna.
5. Bila klien tidak dapat membaca semua point dalam pemeriksaan tersebut
maka klien dinyatakan total blindest colour.
6. Bila klien hanya dapat membaca sebagian dari pemeriksaan tersebut, maka
dinyatakan partial blindest colour .
7. Setelah tindakan catat hasilnya di status.
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan.

9
PENYULUHAN CARA MENYUSUI YANG BENAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 2
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Suatu kegiatan yang ditujukan untuk memberikan infon menyusui tentang teknik
dan posisi menyusui yang benar
TUJUAN Agar ibu-ibu hamil dan menyusui mampu mengatur posisi dan melakukan teknik
menyusui dengan benar
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR Persiapan alat:
Leaflet dan boneka bayi (kalau perlu)

Persiapan klien :
1. Beritahukan kepada klien & keluarga tentang hal-hal serta tujuan tindakan
yang akandilaksanakan
2. Anjurkan klien untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui
3. Dekatkan bayi disamping ibu (bila memungkinkan)

Pelaksanaan :
1. Bimbing klien untuk membaca basmalah sebelum latihan
2. Jelaskan pada klien tentang teknik menyusui dengan beberapa alternatif
posisimenyusui yang benar

I. Teknik menyusui yang benar


a. Mendekatkan posisi bayi
Pada saat menggendong bayi, letakkan lengan ibu dibelakang bahu bayi, tidak
pada dasar kepala, leher bayi tidak menengadah, badan bayi
menempel pada ibu, telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis
lurus, pegang payudara kanan dengan tangan kiri atau payudara kiri
dengan tangan kanan, ibu jari berada di atas puting susu, sedangkan
keempat jari lain dibawah putting susu.

10
PENYULUHAN CARA MENYUSUI YANG BENAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 2 dari 2
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

PROSEDUR b. Memasukan putting susu pada mulut bayi


Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuhkan
puting susu pada pipi atau sudut mulut bayi sampai mulut bayi
terbuka lebar. Masukan puting kedalam mulut bayi sampai areola
bagian bawah, dagu bayi menempel pada payudara, perhatikan
hidung bayi jangan sampai tertutup payudara.

c. Melepas putting susu dari mulut bayi


Setelah bayi selesai menyusu, cara melepaskan puting tidak boleh dengan cara
menarik putting susu tetapi dengan cara memasukan jari kelingking
ibu kemulut bayi sehingga putting dilepaskan dengan sendirinya.

d. Menyendawankan
Setelah bayi selesai menyusu harus disendawakan dengan cara sebagai
berikut:
- Menyandarkan bayi ke pundak ibu, lalu ditepuk-tepuk punggung
bayi dengan perlahan-lahan.
- Bayi ditengkurapkan di pangkuan ibu sambil digosok-gosok
punggungnya
- Lakukan sampai udara dalam lambung keluar atau bayi sendawa

II. Alternatif posisi menyusui yang benar


a. Posisi bawah lengan (Underarm position)
Kepala bayi diletakan pada lengan ibu, tetapi ibu tidak mendorongnya
kepayudara, bila perlu ibu dapat menopang dengan bantal (posisi ini
berguna untuk bayi kembar, bila ibu nyaman dengan posisi tersebut)

b. Posisi lengan berlawanan dengan payudara


Lengan depan ibu menopang badan bayi, kemudian tangan ibu memegang
kepala bayi dan tangan satunya menopang payudara (cara ini
berguna untuk bayi baru lahir, bayi sakit, dan bila ibu nyaman dengan
posisi tersebut)

c. Posisi berbaring

3. Rapihkan kembali peralatan

UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan


- Instalasi Kebidanan

11
PEMERIKSAAN DOKTER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter (dokter umum/dokter gigi/dokter
spesialis) di klinik rawat jalan.
TUJUAN Menentukan diagnosa/penyakit dan pengobatan pasien
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Dokter menganamnese pasien
2. Melakukan identifikasi pasien
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah (tindakan)
4. Dokter memeriksa/melakukan tindakan terhadap pasien
5. Dokter memberikan surat pengantar pemeriksaan penunjang
medis(laboratorium/radiologi)
6. Dokter memberikan resep
7. Dokter memberikan petunjuk-petunjuk yang perlu bagi pasien
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan

12
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Adalah pelayanan pemeriksaan laboratorium bagi pasien rawat jalan


TUJUAN Melakukan pemeriksaan laboratorium untuk membantu menentukan diagnosa
sehingga memudahkan pengobatan
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Petugas laboratorium menerima blanko permintaan pemeriksaan
laboratorium
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah (tindakan)
3. Petugas laboratorium memberikan pengarahan kepada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan pemeriksaan laboratorium
dan petugas mengambil sampel pemeriksaan laboratorium
4. Pasien diberi form tindakan pembayaran dan membayarnya di bagian kasir
5. Pasien dipersilahkan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium
6. Petugas laboratorium mencatat hasil laboratorium dibuku dan mengisi
formulir hasil pemeriksaan
7. Petugas laboratorium menyerahkan formulir hasil pemeriksaan kepada
pasien untuk diserahkan kepada dokter yang memeriksa
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan

13
PEMBAYARAN PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Adalah pelayanan pembayaran bagi pasien rawat jalan


TUJUAN Agar pasien rawat jalan dapat membayar dengan cepat dan aman
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Pasien menyerahkan form tindakan dari rawat jalan, radiologi atau
laboratorium juga nota resep ke petugas kasir.
2. Petugas kasir membuat kwitansi pembayaran rangkap tiga:
2.1 lembar 1 untuk pasien
2.2 lembar 2 untuk kasir
2.3 lembar 3 untuk unit terkait
3. Petugas kasir menerima uang pembayaran dari pasien dan memberikan
kwitansi rawat jalan lembar 1 ke pasien
.

UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan


- Bagian kasir

14
PELAYANAN APOTIK PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Adalah pelayanan obat dan alat kesehatan bagi pasiey rawat jalan
TUJUAN Memberikan obat dan alat kesehatan pasien rawat jalan sehingga jelas
penggunaannya
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Pasien menyerahkan resep kepada petugas apotik
2. Petugas apotik memberi harga pada resep tersebut dan menyerahkan
kepada pasien/keluarga
3. Pasien/keluarga menyerahkan nota harga ke kasir
4. Pasien/keluarga menunggu petugas apotik meracik dan menyiapkan sediaan
obat
5. Setelah petugas selesai kemudian obat diserahkan ke pasien dengan
menjelaskan pemakaian obat dan alat kesehatan
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan
- Bagian kasir
- Instalasi apotik

15
MENIMBANG BERAT BADAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SEKOLAH STAFF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI SKP/ /I/2016/RSBS 00 1 dari 1
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMA

Ditetapkan,
KARUMKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 04 Januari 2016
(SPO)
dr. RINI AFRIANTI, MKK
PEMBINA NIP. 1973041720022122003

PENGERTIAN Suatu tindakan menimbang berat badan dengan menggunakan timbangan


badan
TUJUAN Sebagai acuan persiapan pasien dan alat dalam men imbang berat badan untuk
menentukan diagnosa dan keadaan umum pasien
KEBIJAKAN Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / II / VII / 2007 tanggal 11 Juli 2007 tentang
Organisasi dan tata kerja RS Bhayangkara.
PROSEDUR 1. Persiapan alat
1.1. Timbangan
1.2. Pulpen

2. Persiapan pasien
2.1 Pasien diberi tahu

3. Pelaksanaan
3.1 Bila pasien dapat berjalan, disuruh naik sendiri ke atas timbangan
3.2 Baca angka petujuk jarum secara tepat, kemudian hasilnya dicacat
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Kebidanan

16

Anda mungkin juga menyukai