Anda di halaman 1dari 21

KINGDOM ANIMALIA

Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme
dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil
sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu,
hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut
dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
sebagai zat sisa.

Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak mengandung
sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.

CIRI CIRI KINGDOM ANIMALIA


Ciri Utama Kingdom Animalia Adalah :
Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)
Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
Memerlukan Oksigen
Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi
aseksual
Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)

Selain ciri-ciri yang disebutkan di atas, terdapat beberapa cir-ciri lain yang akan di uraikan di bawah
ini:
1. Bentuk Tubuh
Bentuk Tubuh hewan dibedakan atas:

BENTUK TUBUH

a. Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi bagian yang sama
jika ditarik bidang melewati garis tengah tubuh, contohnya pada anemone laut. Pada
gambar dibawah, jika garis tengah di bagian oral ditarik ke bagian aboral, maka terbentuklah
bidang simetri radial.

b. Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu bidang
pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama persis,
contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah pada bagian tengahnya, maka belahan
tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang sama persis yaitu bagian kiri dan kanan.
Bagian tersebut itulah yang dinamakan simetri bilateral.

2. Jaringan Dasar
Berdasarkan jaringan dasar penyusun tubuh hewan terbagi atas:
a. Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan jaringan dasar
diantaranya yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm), contohnya pada
porifera.

b. Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan tubuh
diantaranya yaitu ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan endoderm, contohnya
Acelomata, pseudocelomata dan celomata.
3. Rongga Tubuh (Selom)
Kelompok hewan bilateria berdasarkan selomnya terdiri atas aselomata dan selomata.

RONGGA TUBUH

Hewan aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga tubuh,


contohnyaPlathyhelminthes (cacing pipih). Selomata terbagi lagi berdasarkan tipe selomnya
yaitu Pseudoselomata dan selomata.
Hewan pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga tubuh semu (rongga
tubuh yang tidak terbungkus mesoderm). Hewan yang termasuk dalam kelompok ini
yaitu Porifera dan Nemathelminthes (cacing gilig), dan
Hewan selomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh yang secara
keseluruhan dibatasi oleh mesoderm. Contohnya Annelida sampai Chordata

4. Cara Reproduksi
Hewan dapat bereproduksi secara seksual, aseksual maupun keduanya. Reproduksi
secara seksual terjadi dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina yang akan
menghasilkan zigot, contohnya yaitu tikus, kucing, anjing dan hewan mamalia lain.

Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembelahan, regenerasi dan pembentukan


tunas, contohnya pada hydra, amoeba dan hampir seluruh hewan invertebrate. Selain itu, ada
pula organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang
menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contohnya pada lebah dan semut
KLASIFIKASI KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrate yaitu kelompok hewan yang tidak
mempunyai tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.

1. Invertebrate
Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata,
Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.

a. Porifera

PORIFERA

Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka
serta saluran air.
Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh melalui
pori.
Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan
regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu Hexactinellida,
Demospongiae dan Calcaera.

b. Coelenterata

COELENTERATA
Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip atau
medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf
sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.
Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
Habitat terdapat di laut
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu
Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.

c. Platyhelminthes

PLATYHELMINTHES

Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki
system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi,
respirasi dan ekskresi.
Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual
dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
d. Nemathelminthes

NEMATHELINTHES

Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi
kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom,
tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
Hidup bebas atau parasit
Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia,
hewan dan tumbuhan.
Reproduksi secara seksual
Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi,
cacing filarial dan cacingTrichinella.

e. Annelida

ANNELIDA

Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system
pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitusistem saraf yang terdiri
dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen
tubuhserta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit
atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada
vertebrata.
Reproduksi secara seksual atau aseksual.
Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.

f. Mollusca

MOLLUSCA

Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air
tawar maupun darat.
Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang
lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan
serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia,
bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan
dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan
betina pada satu individu).
Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
g. Arthropoda

ARTHROPODA

Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup
di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka
luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga
tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali
saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula
malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan
kelenjar ekskresi tertentu.
Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi
terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa
terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea,
Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
h. Echinodermata

ECHINODERMATA

Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas
di dasar laut.
Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat
saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat
dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan
Crinoidea.

2. Vertebrata
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang) memanjang
pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas beberapa kelas,
diantaranya yaitu:

a. Pisces
PISCES

Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh ikan dilindungi
oleh eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air berkat insang yang ada
pada tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang dapat
menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Ordo dari pisces yaitu,
Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.

b. Amfibi

AMFIBI

Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan
amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis
amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi disebut
kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong
bernapas dengan insang. Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo dari
Amfibi yaitu: Anura, Caudata, Gymnophiona.
c. Reptilia

REPTILIA

Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil bersifat
autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh,
ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia, Chelonia
dan Rynchochepalia.

d. Aves

AVES

Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan
plumae (untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung
memiliki Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang,
mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar
tidak dingin ketika terbang.
Kelas Aves memiliki 27 ordo diantaranya yaitu: Apterygiformes, Struthioniformes, Rheiformes,
Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes, Gaviiformes, Spheniscitormes,
Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes, Falconiformes, Galliformes,
Gruiformes, Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, Strigiformes,
Caprimulgiformes, Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes, Coraciiformmes, Piciformes dan
Passeriformes.
e. Mammalia

MAMALIA

Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar susu) dan rambut
yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur (ex: platypus),
Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta yang
bersifat vivipar (melahirkan) (ex:kucing, anjing, harimau, hyena dll). Ordo dari Kelas Mammalia
yaitu, Karnivora, Monotremata, insectivore, pholidota, chiroptera, marsupialia, prosboscidae,
artidactyea, Perissodactyla, Cetacea, Sirenia, Rodentia, Lagomorpha, Pholidota, Edentata
dan Primata.
SISTEM ORGAN KINGDOM ANIMALIA
1. Sistem Rangka
Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton dan Endoskeleton.
Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan fungsinya untuk membungkus
dan melindungi organ dalam yang lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum
Athropoda.
Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan. Endoskeleton
dibungkus oleh kulit dan daging. Contoh pada hewan Vertebrata.

2. Sistem Respirasi (Pernapasan)


Kelompok Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Sistem
Pernapasan Serangga disebut system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan Laut
lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas menggunakan system
Insang.
Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak
(berudu) menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa.
Burung memiliki paru-paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus(kantung hawa).

3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)


Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas peredaran
darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah yang
mengalir tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah
mengalir dalam sistem pembuluh darah.
Jantung ikan memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia, jantungnya
memiliki tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung Reptilia memiliki empat
ruang, namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia,
jantungnya memiliki empat ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya
O2 dengan darah kaya CO2 .

4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi secara
Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara aseksual yaitu reproduksi yang terjadi
secara pembelahan, pertunasan dan regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi
secara aseksual yaitu amoeba, hydra dll.
Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan antara gamet
jantan dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan individu baru. Fertilisasi
terbagi menjadi dua, fertilisasi internal dan eksternal. Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang
terjadi di dalam tubuh, contoh hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dsb. Sedangkan
fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contoh hewannya yaitu Katak,
kodok, dan beberapa jenis ikan.

Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang
menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contoh lebah dan semut.
KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Kingdom Plantae, kita harus tahu terlebih dahulu
definisi dari Kingdom Plantae. apa sih definisi dari Kingdom Plantae? Jadi, Kingdom Plantae atau
yang lebih dikenal dengan tumbuhan merupakan salah satu organisme eukariotik multiseluler yang
memiliki dinding sel dan klorofil. Nah, klorofil merupakan zat hijau daun yang fungsinya untuk
fotosintesis sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau bersifat autotrof. Inilah
yang membedakan antara Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia. Selain itu, perbedaan lainnya
yaitu Kingdom Plantae tidak dapat bergerak bebas seperti Kingdom Animalia.

KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

CIRI CIRI KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)


Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri khusus yang menjadikan Kingdom ini berbeda dengan
Kingdom Animalia. Ciri-ciri tersebut akan dibahas berikut ini.
Dinding sel yang tersusun atas selulosa.
Memiliki klorofil yang berfungsi sebagai fotosintesis.
Karena memiliki klorofil, maka kingdom plantae bersifat autotrof (dapat membuat makanan
sendiri) dengan bantuan sinar matahari.
Eukariot
Multiseluler
Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
Mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.
KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

Selain memiliki ciri-ciri yang telah disebutkan di atas. Kingdom Plantae juga memiliki klasifikasinya
sendiri. Klasifikasi ini membantu kita untuk dapat membedakan antara spesies yang satu dengan
spesies yang lain dalam Kingdom Plantae.

Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)


Tumbuhan lumut sangat mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Terutama di berbagai
tempat yang lembab seperti tembok, tanah, bebatuan lapuk bahkan menempel di kulit pohon.
Tumbuhan lumut menyukai tempat yang lembab. Ini dikarenakan saat bereproduksi tumbuhan
lumut membutuhkan air untuk melakukan pembuahan. Ketiadaan air, meyebabkan sel kelamin
jantan tidak bisa membuahi sel kelamin betina. Bagian tubuh pada lumut yang memiliki kemiripan
dengan akar disebut Rizoid. Rizoid memiliki fungsi untuk menyerap air dan garam mineral serta
sebagai alat perlekatan pada habitatnya. Contoh pada tembok. Tumbuhan lumut tidak memiliki
floem dan xylem yang berfungsi sebagai pembuluh angkut. Karena itulah, lumut sangat menyukai
tempat yang lembab dimana terdapat kandungan air yang cukup untuk pertumbuhannya.
Tumbuhan lumut terbagi atas 3 yaitu, Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) , Kelas Anthocerotopsida
(Lumut Tanduk) dan Kelas Bryopsida (Lumut Daun).

TUMBUHAN LUMUT
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Paku yang dimaksud disini bukan paku yang biasanya digunakan untuk menggantung
lukisan atau cermin yang ada di rumah kita sobat. Tapi, paku yang dimaksud disini yaitu Tumbuhan
Paku. Seperti apa sih struktur dari tumbuhan paku ini? Jadi tumbuhan paku merupakan bagian dari
Kingdom Plantae yang tubuhnya telah memiliki akar, batang dan daun sejati. Susunan daun
tumbuhan paku menyirip seperti bulu. Berbeda dengan lumut, tumbuhan paku telah memiliki
pembuluh angkut yaitu xylem dan floem. Selain itu tumbuhan paku juga dapat hidup dimana saja
terutama di tempat yang lembab seperti di air, permukaan batu, tanah, hutan hujan tropis bahkan
menempel di kulit pohon. Tumbuhan paku memiliki bentuk yang bervariasi seperti lembaran, perdu
atau berbentuk seperti tanduk rusa. Nah, nama lain dari tumbuhan paku yaitu Pakis.
Tumbuhan paku terdiri atas 4 kelas, diantaranya yaitu Kelas Psilopsida (Paku Purba), Kelas
Lycopsida (Paku Kawat), Spenopsida (Paku ekor kuda) dan Pteriopsida (Paku Sejati).

TUMBUHAN PAKU

Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)


Tumbuhan biji merupakan tingkatan tertinggi dari Kingdom Plantae. Tumbuhan biji telah
memiliki akar, batang dan daun sejati. Tumbuhan biji menghasilkan biji sebagai alat perkembang
biakan. Selain itu, tumbuhan biji memiliki ketinggian dan bentuk yang bervariasi dari divisi-divisi
kingdom plantae sebelumnya. Mempunyai habitat di darat dan sebagian di air contohnya pada
teratai yang mengapung di air. Reproduksi pada tumbuhan berbiji bereproduksi melalui
penyerbukan dan pembuahan. Divisi spermatophyte terbagi lagi atas dua sub divisi yaitu sub divisi
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) dan sub divisi angiospermae (tumbuhan berbiji
tertutup).
a. Sub divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)
Tumbuhan berbiji terbuka tidak mempunyai pembungkus biji. Artinya bakal bijinya itu
terbuka dan terdapat pada permukaan daun buah. Umumnya terdiri dari tumbuhan
berkayu dan berakar tunggang yang memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.
Tumbuhan berbiji terbuka memiliki alat kelamin betina dan jantan pada satu pohon tetapi
terpisah letaknya, sebagiannya memiliki alat kelamin betina dan jantan tidak pada satu
pohon, tetapi berlainan pohon. Maksudnya disini pada pohon kelamin jantan hanya
memiliki satu alat kelamin, yaitu kelamin jantan. Begitupun sebaliknya. Sub divisi
Gymnospermae terbagi atas 4 kelas diantaranya yaitu, Kelas Cycadinae, kelas
Ginkgoinae, kelas Coniferae dan kelas Gnetinae.

b. Sub divisi Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)


Berbeda dengan Gymnospermae, tumbuhan berbiji tertutup dimana bijinya ini ditutupi
oleh buah. Tumbuhan berbiji tertutup dapat berupa pohon besar, perdu, tumbuhan rambat
serta tumbuhan tidak berkayu. Daun pada tumbuhan biji tertutup umumnya pipih dan
relative lebih lebar dengan bentuk yang bervariasi. Selain itu, tumbuhan biji tertutup
memiliki peran penting bagi makhluk hidup terutama manusia karena hampir semua bahan
makanan yang dikonsumsi oleh manusia berasal dari tumbuhan biji tertutup. Sistem
reproduksi pada Angiospermae berupa bunga. Bunga ini terdiri atas bunga sempurna dan
tidak sempurna. Bunga sempurna selain memiliki alat kelamin jantan dan betina juga
memiliki kelopak dan mahkota. Sedangkan bunga tidak sempurna tidak memiliki salah
satu ataupun keduanya. Reproduksi berlangsung secara penyerbukan dan pembuahan.

Angiospermae terbagi atas 2 kelas yaitu Kelas Monocotyledone (Monokotil / Biji berkeping satu)
dan Kelas Dycotyledone (Dikotil / Berkeping dua).

1. Kelas Monocotyledone (Monokotil / Berkeping satu)


Struktur tumbuhan Monocotyledone terdiri dari akar yang berserabut. Akar serabut pada
monocotyledone tidak sekokoh pada akar tunggang yang dimiliki oleh Kelas Dicotyledone.
Tumbuhan monokotil juga memiliki batang yang yang beruas dan tidak bercabang. Batang ini
juga tidak memiliki cambium sehingga tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh membesar. Daun
pada tumbuhan monokotil mempunyai tulang daun yang sejajar atau melengkung. Sedangkan
pada bunganya memiliki bagian-bagian yang jumlahnya kelipatan tiga. Tumbuhan monokotil
terbagi atas lima ordo, yaitu Ordo Graminae (Rumput-rumputan), ordo palmae (palem-paleman),
Ordo Zinggiberaceae (jahe-jahean), Ordo Bromeliaceae (Nanas) dan Orchicidaceae (Anggrek).
2. Kelas Dycotyledone (Berkeping dua)
Berbeda dengan kelas monokotil, akar pada tumbuhan dikotil yaitu akar tunggang. Sehingga
akar ini sangat kokoh. Pada akar dan batang tumbuhan dikotil memiliki cambium yang artinya
akar dan batang dikotil dapat tumbuh membesar. Batang pada dikotil bercabang-cabang serta
buku-buku dan ruas yang tidak jelas. Daun pada dikotil berbentuk tunggal ataupun majemuk dan
mempunyai tulang daun menjari atau menyirip. Bagian bunga pada tumbuhan dikotil berjumlah
kelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa ordo diantaranya yaitu, Ordo
Euphorbiaceae (Getah-getahan), Leguminoceae (polongan), Solanaceae (Terongan), Rutaceae
(Jeruk), Malpaceae (Kapas), Mertaceae (Jambu) dan Kompositae.

SISTEM ORGAN KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)


Tumbuhan sama seperti makhluk hidup lainnya. Agar dapat berkembang dan tumbuh
dengan baik, mereka membutuhkan sistem organ yang baik. Sistem organ pada tumbuhan terdiri
atas beberapa organ yaitu akar, batang, daun dan bunga.

1. Akar
Akar pada tumbuhan berfungsi untuk menyerap zat hara dan air di dalam tanah. Akar
berkembang dari meristem apical ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung
akar berfungsi untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Akar juga berfungsi
sebagai alat untuk memperkokoh tanaman sehingga tidak mudah roboh ketika angina tau badai
datang. Selain itu, pada beberapa jenis tanaman akar digunakan sebagai alat pernapasan dan
tempat menyimpan cadangan makanan.

Struktur akar terdiri atas epidermis atau kulit luar, korteks, endodermis, dan stele yang
terdapat xylem dan floem sebagai alat angkut. Akar terdiri atas dua yaitu akar serabut pada
monokotil dan akar tunggang pada dikotil.

PERBEDAAN AKAR TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL


2. Batang
Batang merupakan organ berpembuluh yang memiliki fungsi sebagai alat pengangkut. Di
batang juga memiliki xylem dan floem yang fungsinya telah kita ketahui sebagai alat angkut.
Fungsi dari batang yaitu sebagai alat angkut zat makanan dari akar ke daun dan dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan. Selain itu batang juga berfungsi mengarahkan tumbuhan untuk
mendapatkan sinar matahari yang cukup yang fungsinya untuk kelangsungan proses fotosintesis.
Batang juga memiliki fungsi yang lain yaitu sebagai alat perkembangbiakan vegetative, tempat
penyimpanan makanan dan sebagai tempat perlekatan cabang, daun dan buah.
Batang terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe berkayu, tipe lembut dan lunak (herbaseus) dan
tipe rumput (kalmus). Struktur batang terdiri atas Epidermis, korteks, endodermis dan stele.

PERBEDAAN BATANG TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

3. Daun
Daun pada tumbuhan memiliki fungsi sebagai alat penguapan dan tempat berlangsungnya
proses fotosintesis. Selain itu daun juga berperan sebagai alat pernapasan dan penyerap
matahari. Daun terdiri atas Helai daun, Tangkai daun dan pelepah daun. Struktur daun terdiri
atas epidermis yang memiliki kutikula untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, Mesofil
yang memiliki kloroplas yang banyak dan Hipodermis yang memiliki stomata.

4. Bunga
Umumnya orang melihat bunga sebagai objek yang memperindah tumbuhan karena memiliki
bentuk dan warna yang bervariasi. Nah, sebenarnya fungsinya lebih dari itu sobat. Salah satu
fungsi penting dari bungan yaitu sebagai sistem reproduksi pada tumbuhan. Reproduksi ini
membantu menjaga spesies tumbuhan tersebut tetap eksis.
Struktur bunga terdiri atas :
Kelopak bunga yang umumnya berwarna hijau. Kelopak ini berfungsi untuk melindungi dan
membungkus bunga ketika masih kuncup.
Mahkota bunga, memiliki warna cerah dan menarik. Nah, mahkota inilah yang menjadikan
bunga menjadi cantik dan indah untuk dipandang mata. Sebenarnya, mahkota yang berwana
cerah ini berfungsi untuk menarik pollinator yaitu serangga yang membantu pada proses
polinasi (penyerbukan) bunga. Contoh serangganya yaitu Kupu-kupu dan Lebah.
Benang Sari, berfungsi sebagai alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari jatuh ke
kepala putik maka terjadilah pembuahan.
Dan yang terakhir putik. Putik adalah alat kelamin betina, disinilah terjadinya pembuahan dan
berkembangnya zigot pada bunga.

Anda mungkin juga menyukai