Anda di halaman 1dari 6

Tanda-tanda dan Tahapan Persalinan

Normal
Kehamilan Anda sudah memasuki tahap akhir dan waktu kelahiran sang buah hati akan
segera tiba. Apa saja hal yang perlu Anda perhatikan menjelang persalinan? Persalinan
normal atau kelahiran cukup bulan terjadi pada kehamilan minggu ke 38-42, dihitung dari
hari pertama haid terakhir (HPHT). Bila persalinan terjadi sebelum minggu ke-38, maka
disebut kelahiran prematur, sementara bila persalinan terjadi setelah minggu ke-42, maka
disebut kelahiran lewat waktu.

Kapan harus segera ke dokter atau rumah sakit?


Menjelang persalinan, Anda akan merasakan posisi bayi berada di bawah, semakin menekan
panggul untuk membuka jalan lahir. Anda mungkin juga akan merasakan beberapa tanda
lainnya yang menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah semakin dekat. Segera hubungi
dokter, bidan, atau langsung pergi ke rumah sakit bila Anda merasakan tanda-tanda
persalinan berikut ini:

Terjadi kontraksi hebat


Segera ke dokter atau rumah sakit bila Anda merasakan kontraksi rahim yang hebat,
disertai rasa mulas serta sakit di pinggang dan paha. Terlebih bila kontraksi tersebut
makin lama makin kuat, muncul secara berkala (teratur) dengan jarak yang semakin
pendek (3-5 menit), dan durasi sekitar 45-60 detik. Kontraksi seperti itu merupakan
tanda-tanda bahwa persalinan akan segera tiba.
Timbul mulas dan nyeri
Anda juga harus segera ke dokter atau rumah sakit bila Anda merasakan mulas dan
nyeri di bagian punggung bawah atau pinggang, serta kram yang tak kunjung hilang.
Keluar lendir bercampur darah
Keluar lendir bercampur darah mendandakan terlepasnya sumbatan tebal pada leher
rahim. Lepasnya sumbatan leher rahim ini menandakan bahwa telah terjadi dilatasi
(pembukaan) dan penipisan leher rahim. Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi
beberapa hari sebelum persalinan, namun Anda tetap harus menghubungi dokter,
terlebih bila terjadi perdarahan hebat.
Air ketuban pecah
Bila ibu hamil merasakan adanya cairan yang keluar dan keluarnya tidak dapat
ditahan, itu menandakan bahwa air ketuban sudah pecah. Normalnya, cairan ketuban
tidak berbau, bersih, dan jernih. Segera ke dokter atau rumah sakit bila air ketuban
sudah pecah, meski Anda tidak merasakan kontraksi sebelumnya. Pecahnya air
ketuban yang tidak disertai kontraksi dan rasa mulas, menandakan bahwa ibu hamil
mengalami ketuban pecah dini, yakni ketuban pecah sebelum tanda-tanda persalinan
muncul. Dalam kondisi ini, Anda tetap harus segera ke dokter atau rumah sakit karena
pecah ketuban dini dapat menjadi risiko infeksi bagi kehamilan Anda.

Persalinan Palsu
Menjelang persalinan biasanya akan muncul kontraksi yang hebat dengan intensitas yang
semakin lama makin kuat, muncul secara teratur, dan dengan jarak yang semakin pendek
(semakin sering). Ini merupakan kontraksi yang sesungguhnya.
Namun, sebelum kontraksi yang sesungguhnya tersebut, dapat juga muncul kontraksi lainnya
yang bukan merupakan tanda akan melahirkan yang disebut kontraksi Braxton Hicks. Kondisi
seperti itu sering disebut dengan istilah persalinan palsu.

Kontraksi Braxton Hicks banyak mengecoh ibu hamil, dikira bayi akan segera lahir, padahal
belum ada pembukaan di mulut rahim. Umumnya, kontraksi ini terjadi di minggu-minggu
akhir kehamilan. Tandanya, kontraksi muncul hanya sekali atau dua kali dalam sehari dengan
jarak waktu yang tidak teratur, tidak bertambah kuat dan cepat. Tanda lainnya, nyeri di
bagian perut bawah, rasa sakit atau kontraksi juga akan hilang bila Anda mengubah posisi,
berbaring, mengusap-usap perut, atau banyak berjalan. Bila Anda mengalami persalinan
palsu dengan ditandai munculnya kontraksi palsu (kontraksi Braxton Hicks), sebaiknya
tundalah ke rumah sakit dan perbanyaklah istirahat di rumah.

Tahapan Persalinan Normal


Persalinan normal terdiri dari tiga tahap (kala) yaitu Kala 1 (Fase Awal, Fase Aktif, Fase
Transisi), Kala 2, dan Kala 3.

1. Kala 1 (Pembukaan)
Tahapan persalinan Kala 1 dimulai dari munculnya tanda-tanda persalinan, yaitu, ketika bayi
bergerak turun ke bawah dan masuk ke panggul, kontraksi teratur mulai muncul, leher rahim
menipis, mengalami dilatasi (terjadi pembukaan) dan berakhir ketika pembukaan mulut rahim
sudah lengkap (pembukaan 10).

Sejalan dengan terjadinya kontraksi, leher rahim membuka secara perlahan. Pembukaan leher
rahim (jalan lahir) biasanya diukur dengan sentimeter (cm), misalnya pembukaan 3 berarti
leher rahim sudah membuka sebesar 3 cm.
Tahapan persalinan Kala 1 terdiri dari beberapa fase, yaitu Fase Awal, Fase Aktif, dan Fase
transisi.

1. Tahapan persalinan Kala 1 Fase Awal


Tahapan persalinan Fase Awal sering disebut juga Fase laten. Fase awal ini
merupakan tahapan yang paling lama, bisa berlangsung selama 12-24 jam, berhari-
hari, bahkan berminggu-minggu, berbeda-beda pada setiap ibu hamil.

Apa saja tanda (ciri-ciri) yang muncul pada Kala 1 Fase awal?

o Terjadinya penipisan dan pembukaan (dilatasi) leher rahim mencapai 3 cm.


o Timbul kontraksi yang berlangsung selama 30-45 detik dengan interval jarak
5-30 menit.
o Kontraksi biasanya belum terlalu kuat, agak tidak teratur, tetapi menjadi
semakin kuat dan lebih sering seiring dengan bertambahnya pembukaan leher
rahim.
o Timbul sakit dan nyeri pada punggung.
o Timbul kram pada perut seperti nyeri haid.
o Keluar lender bercampur darah (bercak darah) akibat lepasnya sumbat leher
rahim yang selama ini melindungi rahim.
o Air ketuban pecah dan keluar, dapat merembes, mengalir, atau menyemprot.

Beberapa ibu hamil dapat mengalami Kala 1 ini dengan tanpa rasa sakit sama sekali
sehingga mereka bisa tetap berdiam diri, istirahat di rumah, sambil terus memantau
kontraksi yang muncul. Namun, beberapa wanita hamil lainnya dapat merasakan sakit
pada Kala 1 ini. Yang perlu dilakukan pada Kala 1 ini adalah, tetaplah tenang dan
hitung terus waktu kontraksi (durasi dan jedanya). Anda bisa mengurangi rasa sakit
dengan mandi air hangat, menggosok punggung bawah, atau melakukan teknik
relaksasi dan pernapasan.

Jika pada masa ini Anda memutuskan untuk ke rumah sakit atau rumah bersalin, ada
kemungkinan Anda diperbolehkan untuk pulang ke rumah, jika memang kondisi
Anda memungkinkan. Biasanya Ibu-ibu yang belum mencapai pembukaan 3 dan tidak
terlalu merasakan sakit diizinkan untuk pulang dulu ke rumah. Bila Anda
memutuskan untuk pulang ke rumah, tetap pantau terus kontraksi dan gerakan janin
Anda. Pastikan Anda tetap makan, minum, istirahat (tidur) yang cukup, agar tubuh
memiliki tenaga untuk menghadapi proses persalinan yang berat. Anda juga
diperbolehkan untuk tetap bergerak aktif di rumah (misalnya berjalan-jalan). Hal ini
justru dapat membantu bayi turun/masuk ke panggul dan mempercepat pembukaan.

2. Tahapan persalinan Kala 1 Fase Aktif


Setelah melewati Fase Awal (Fase Laten), maka Anda akan mulai masuk ke Fase
Aktif, dimana pada fase ini akan banyak kemajuan yang terjadi. Fase ini berlangsung
dalam waktu yang tidak terlalu lama yaitu sekitar 2 3 jam. Pada Fase ini
diharapkan Anda sudah berada di rumah sakit agar bisa segera mendapatkan
penanganan dari tenaga medis.

Tanda-tanda persalinan Fase Aktif adalah:

o Kontraksi rahim lebih aktif, dan berlangsung kian kuat, makin sering (bisa tiap
3-5 menit), dengan durasi yang semakin lama sekitar 45-60 detik.
o Pembukaan leher rahim mencapai 7 cm (mencapai pembukaan 7).
o Bila pada fase sebelumnya, tidak semua ibu hamil merasakan nyeri dan sakit,
maka pada fase ini, hampir sebagian besar ibu hamil akan merasakan sakit dan
nyeri.
o Nyeri dan sakit pada punggung bertambah.
o Pengeluaran lendir bercampur darah semakin banyak.
o Bila pada fase sebelumnya ketuban belum pecah, maka pada fase ini ketuban
akan mulai pecah.
o Ibu hamil semakin gelisah, sulit tenang dan santai (karena rasa sakit yang
bertambah), dan semakin tegang.
Pada fase ini, Anda perlu untuk terus melakukan teknik relaksasi dan pernapasan
untuk mengurangi nyeri dan sakit kontraksi. Usahakanlah untuk istirahat di sela-sela
kontraksi. Bila memungkinkan dan merasa lebih nyaman, ada baiknya untuk
mengubah posisi atau berjalan-jalan sambil tetap melakukan teknik pernapasan.
Jangan menahan keinginan buang air kecil, dan tetap minum agar tenggorokan dan
bibir tidak kering. Bila memang rasa nyeri dan sakitnya sangat berat dan Anda merasa
tidak tahan, boleh meminta obat pereda nyeri ke dokter.

3. Tahapan persalinan Kala 1 Fase Transisi


Setelah melewati Fase Aktif, selanjutnya akan masuk ke Fase Transisi, dimana fase
ini merupakan fase yang paling berat dan melelahkan. Fase ini berlangsung cepat
antara 30 menit sampai 2 jam.

Apa saja tanda-tanda Fase Transisi?

o Fase ini merupakan fase yang paling sulit karena kontraksi terjadi sangat kuat,
dengan jeda waktu yang semakin sempit sehingga waktu untuk istirahat
semakin sedikit. Mungkin juga akan terasa seolah-olah kontraksi tidak pernah
berhenti dan tidak ada waktu istirahat diantara kontraksi.
o Nyeri dan sakit semakin bertambah hebat karena kontraksi meningkat sangat
kuat, semakin sering (bisa tiap 2-3 menit), dan dengan durasi yang semakin
lama (selama 60-90 detik).
o Pembukaan leher rahim terus bertambah, hingga mencapai 10 cm (pembukaan
10). Umumnya dari pembukaan 7 ke pembukaan 10 berlangsung sangat cepat,
bisa sekitar 15 menit hingga 1 jam.
o Banyak wanita hamil yang merasa gemetar, mual, muntah, panas, dan
berkeringat. Kaki kejang, dingin, dan gemetar tidak terkendali.
o Adanya tekanan yang kuat pada bagian bawah punggung dan perineum.
Akibat adanya tekanan tersebut, Ibu merasa ingin mengejan. Namun, pada
fase ini ibu masih belum boleh untuk mengejan, meski kepala bayi sudah
mendesak keluar. Atasi keinginan mengejan dengan melakukan teknik
pernapasan. Jangan mengejan sebelum pembukaan leher rahim sempurna
karena dapat membuat leher rahim robek dan bengkak. Anda boleh mengejan
bila dokter membolehkan Anda untuk mengejan yaitu bila pembukaan sudah
sempurna yaitu pembukaan 10.
o Pengeluaran lendir dan darah semakin bertambah banyak.
o Leher rahim terasa sakit panas, bahkan mati rasa akibat tekanan dan dorongan
kepala bayi yang semakin kuat.

Pada kondisi yang paling berat ini, Anda dapat merasakan kantuk, mual muntah, dan
kehabisan tenaga. Anda juga dapat merasa amat kesakitan karena kepala bayi sudah
berada di jalan lahir dan leher rahim hampir membuka penuh (mencapai pembukaan
10).

Yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah tetaplah bertahan, karena proses
persalinan sudah berlangsung cukup jauh dan tinggal sedikit lagi.

Kontraksi pada Kala 1 bisa berlangsung lama bila itu adalah persalinan yang pertama kali,
yaitu antara 5-24 jam. Sementara, untuk persalinan yang kedua kontraksi dapat berlangsung
lebih cepat yaitu antara 2-6 jam.
Kala 2 (mengejan dan melahirkan)
Tahapan persalinan Kala 1 dengan tiga fasenya sudah dilalui. Sekarang saatnya memasuki
tahapan persalinan Kala 2.

Kala 2 adalah tahapan mengejan dan melahirkan. Kala 2 dimulai dari saat pembukaan 10
(pembukaan leher rahim sempurna) hingga bayi lahir. Pada Kala 2 ini, bayi sudah siap di
jalan lahir. Ibu pun sudah diperbolehkan untuk mengejan. Ikuti petunjuk dokter atau bidan
saat mengejan agar prosesnya berjalan lancar.
Biasanya tahapan persalinan Kala 2 berlangsung selama 2 jam, dan bisa lebih cepat lagi bila
sebelumnya sudah pernah melahirkan.

Tanda-tanda datangnya Kala 2 persalinan adalah:

Adanya dorongan mengejan.


Ada tekanan pada anus.
Perineum menonjol.
Keluarnya darah dan lendir semakin bertambah banyak.

Pada Kala 2 ini, Anda sudah boleh untuk mengejan. Ikuti petunjuk yang diberikan dokter atau
bidan saat mengejan agar persalinan berjalan lancar. Namun, Anda juga perlu tahu bagaimana
cara mengejan yang benar untuk memudahkan Anda dalam mengikuti petunjuk dari dokter
atau bidan.

Berikut aturan cara mengejan yang benar:

Pilih posisi tubuh yang paling nyaman dan efektif untuk mengejan.
Saat mengejan, kepala menunduk sampai dagu menyentuh dada bagian atas, dan mata
diarahkan ke pusat.
Mengejanlah seperti mau buang air besar. Tarik napas dalam selama kontraksi terjadi,
lalu mengejanlah sekuat mungkin.
Lakukan dengan tenang. Mengejan dengan tidak tenang justru hanya membuang
tenaga sia-sia karena hanya sedikit kemajuan yang bisa dicapai.
Lebih baik mengejan pendek-pendek (kurang lebih 10 detik). Bila kontraksinya masih
ada, ulangi mengejan agar bayi tidak kehabisan oksigen.
Bila kontraksi berhenti, istirahat saja dulu dan atur napas. Saat kontraksi datang lagi,
mulailah tarik napas dan mengejan lagi (istirahat di sela kontraksi).
Jangan menahan apapun saat mengejan (misalnya menahan air kencing atau feses).
Lemaskan seluruh tubuh saat mengejan untuk mencegah timbulnya robekan pada
perineum.

Pada saat proses persalinan berlangsung, daerah perineum (antara anus dan v.ag.ina) dapat
meregang dan robek. Ibu juga akan merasakan rasa sakit, panas, seperti tersengat dan
terbakar pada v.ag.ina saat kepala bayi mulai muncul. Biasanya, setelah kepala bayi mulai
terlihat maka secara otomatis bayi akan berputar sehingga bahu dan bagian tubuh lainnya
lebih mudah untuk keluar. Rasa sakit seketika hilang setelah bayi keluar.

Kala 3 (pengeluaran plasenta)


Tahapan persalinan yang panjang dan melelahkan telah berhasil Anda lewati. Sang buah hati
pun berhasil keluar dengan selamat. Namun, proses persalinan masih belum selesai. Sekarang
saatnya memasuki tahapan ketiga atau disebut Kala 3.

Kala 3 dimulai dari lahirnya bayi sampai keluarnya plasenta. Tahapan Kala 3 biasanya
berlangsung selama 20 menit dan Anda masih mengalami kontraksi. Kontraksi yang muncul
justru memudahkan Anda mengeluarkan plasenta.
Pada tahap ini Anda masih diminta mengejan untuk mengeluarkan plasenta yang selama ini
mendukung kehidupan janin di dalam rahim. Untuk mengetahui plasenta sudah lepas atau
belum, dokter akan menekan perut bagian bawah Anda. Setelah semua plasenta keluar,
dokter akan menjahit bagian perineum (ini dilakukan bila pada tahap persalinan Kala 2 ada
robekan di perineum).

Seluruh tahapan kehamilan dan persalinan sudah Anda lewati. Sang buah hati pun berhasil
lahir ke dunia, dan selamat, sekarang Anda sudah menjadi seorang Ibu.

Loading...
Sit up untuk Dapatkan Perut Six Pack
Tips Makanan Untuk Mendapatkan Perut Six Pack

Anda mungkin juga menyukai