Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVIII Komda Sul-Sel, 2007

BEBERAPA SENYAWA PESTISIDA YANG BERBAHAYA

M. Sudjak Saenong
Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros

ABSTRAK
Kerusakan lingkungan sebagai dampak dari penggunaan teknologi produksi sekarang
dirasakan dimana-mana. Fenomena tersebut sebagai akibat penerapan teknologi yang
kurang bijaksana, tidak ramah lingkungan dan tidak tepat sasaran. Tulisan ini
mengangkat beberapa senyawa kimia pestisida yang telah diteliti dan tercata sebagai
bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Kata Kunci: Senyawa pestisida, berbahaya

PENDAHULUAN
Pestisida mempunyai peranan penting untuk membantu mengatasi permasalahan
organisme pengganggu. Bahkan telah menjadi alat yang sangat penting didalam
meningkatkan produksi pertanian. Di Amerika Serikat penggunaan pestisida terbukti
mampu menyelamatkan sepertiga dari kehilangan hasil akibat organisme pengganggu
dengan nilai sebesar U$ 20 milyar setiap tahunnya (Ware, 1983). Melihat kenyataan
tersebut peranan pestisida tidak dapat diabaikan begitu saja karena implikasinya yang
sangat besar terhadap ekonomi suatu negara. Pengalaman penggunaan pestisida di
Indonesia, untuk program intensifikasi (inmas, bimas, insus) menunjukkan bahwa
pestisida dapat mengatasi masalah-masalah hama padi. Pestisida dengan cepat
menurunkan populasi organisme pengganggu tanaman pada saat timbulnya eksplosi,
sehingga meluasnya serangan hama-hama padi dapat dicegah dalam waktu singkat.
Kerugian dunia akibat organisme pengganggu setiap tahunnya U$ 100 milyar. Oleh
karena itu pengguanaan pestisida dirasakan masih sangat perlu untuk dapat
memperkecil kerugian, dengan dampak yang nyata yang dapat dicacat yakni, efek
pengendalian yang tinggi dan memberikan kualitas hasil yang baik (Toto Himawan,
1999).
Penggolongan/jenis-jenis pestisida yang beredar di pasaran dapat diklasifikasi
antara lain adalah insektisida, rodentisida, molusisida, avisida, dan mitisida. Sedangkan
yang mengendalikan jazad renik antara lain bakterisida, fungisida, algisida. Selain dari
pada itu terdapat senyawa kimia yang sifatnya hanya sebagai pengusir serangga (insect
repellant), dan sebaliknya ada pula yang justru menarik serangga untuk datang (insect
attracant) serta ada yang dapat memandulkn serangga.
Peristiwa resietensi dan resurgensi muali mencuat tercatat setelah digunakannya
pestisida-pestisida anorganik dan pestisida organik secara besar-besaran. Beberapa jenis
yang mula-mula dilaporkan menyebabkan resistensi dan resurgensi adalah senyawa-
senyawa dari kalium arsenat, kriolit, DDT, BHC, aldrin, toksapen dan paration.
Pencemaran oleh pestisida dalam wujud adanya residu sudah ditemukan pada hampir
semua ekosistem dari lingkungan biotik dan abiotik sekitar kita. Dengan adanya bahan
racun dalam lingkungan dikhawatirkan dapat mengakibatkan terjadinya keracunan
kronis yang berdampak panjang bagi kesehatan manusia. Monitoring terbtas yang
dilakukan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian melalui Direktorat
Perlindungan Tanaman tahin 1980 menemukan sejumlah residu pestisida yang telah
mencemari beberapa jenis sayuran seperti kentang, kubis, sawi, tomat dan wortel pada
daerah-daerah sentra sayuran di Jawa Barat (Pacet, Pengalengan, Lembang), Jawa
Tengah (Getasan, Ambarawa, Tawangmangu) dan Jawa Timur (Batu). Hasil analisa
192
M. Sudjak Saenong: Beberapa Senyawa Pestisida yang Berbahaya

menunjukkan bahwa residu pestisida tersebut di atas adalah dari jenis DDT, Diazinon,
Dieldrin, Fenitrithion dan Klorfirifos. Di negara-negara maju beberapa pestisida telah
diteliti dapat bersifat carsinogenic agent, mutagenic agent, teratogenic agent dan menjadi
penyebab dari penyakit-penyakit lain seperti leukemia dan sebagainya.

Pestisida Yang Berbahaya


1. Yang Bersifat Carsinogic Agent
Senyawa-senyawa pestisida yang telah diteliti dapat menyebabkan atau menjadi
pemicu timbulnya penyakit kanker adalah ada sekitat 51 buah termasuk diantaranya
yang sudah dikenal masyarakat seperti aldrin, carbaryl, DDT, dieldrin, endosulfan,
formaldehyde, lindane, MPCA, parathion dan 2,4-D (Tabel 1).

Tabel 1. Senyawa-senyawa pestisida yang telah terbukti dapat menjadi factor penyebab
penyakit kanker (Carsinogenic agent) pada hewan dan manusia

Bahan aktif Hewan Manusia Bahan aktif Hewan Manusia


acrylonitrile + - ethylene dibromide + +
aldrin + - ethylene thiourea - +
aminotriazole + + formaldehyde + +
amitraz + - hempa + -
arsenic oxide + - heptachlor + -
azinphos-metyl + - lindane + -
(guthion) maleic hydrazide + -
cadmium + - maneb + -
captan + - MCPA - +
carbaryl + - methidathion + -
carbontettrachloride + + methyylene bromide + -
chloramben + - methylene dichloride + -
chlordane + - mexacarbamate + -
chlordecone (kepone) + - mirex + -
chlordimeform + + monuron + -
chlorobenzilate + - parathion + -
chlorofenol (group) + + pentachlorophenol - +
chlorothalenil + - permethrin - +
2,4-D + + picloram - +
DBCP + - rotenone + -
DDT + - sodium azide + -
diallate + - sulfallate + -
1,2, dichloropropane + - 2,4,5-T + +
1,3, dichloropropane + - 2,3,6 TBA + -
dicofol + - tetrachlorvinphos + -
dieldrin + - trichlorfon + -
dimethoate + - trifluralin + -
endosulfan + -
+ = ditemukan bukti
- = tidak ditemukan bukti
Sumber : NCI/DHEW/NIH (1981); Gosselin (1984); IARC (1978); Saleh (1980)

193
Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVIII Komda Sul-Sel, 2007
2. Yang Bersifat Mutagenic Agent
Senyawa-senyawa pestisida yang bersifat mutagenic agent (penyebab mutasi
genentik) ada sekitar 80 buah. Yang sudah dikenal oleh masyarakat umum hanya
sedikit antara lain captan, carbaryl, carbofuran, chlorfirifos, DDT, dicrotovos, fenitrithion,
monocrotophos, dan MPCA, selebihnya masih kurang dikenal (Tabel 2).

Tabel 2. Senyawa-senyawa pestisida yang telah terbukti dapat menjadi factor penyebab mutasi genetic
(multigenic agent)

acephate dicrotophos NBT (2,4-


allethtin dichlorvos dinitrophenylthiocyanate)
azinphos-methyl dimethoate NNN (5-nthro-1-
benomyl dinocap napthalonitrile)
bromocil dinoseb nitofen
butaclor disulfoton oxydemeton-methyl
cocodylic acid echlomezel oxine copper
captafol ethylnechlorohydrin parathion-methyl
captan ethylenedibromide pentachlorophenol
carbaryl ethylenedichloride phenazine oxide
carbendazim ethylene oxide phosmer
carbofuran ethylene thiourea pirimiphosmethyl
chlormethoxynil EMS polycarbamate
chlorfenvinphos ESP polyoxin D-Zn
chloropicrin fenaminosulf propanil
chlorpyrifos fenitrithion salithion
cyclophosphamide ferbam simazine
2,4-D acid folpet 2,4,5-T
2,4-BB acid HEH (2- thiometon
DBCP hydroxyethylenehydrazin) thiram
DD hemel toxaphene
DDC MAF triallate
DDT MCPA trichlorfon
demeton malaeic hydrazide TTCA (asomate)
1,2, dibromethane metepa vamidothion
dicamba methyl dibromide ziram
dichlorfluanid monocrotophos

Sumber : Moriya (1983); Weinstein (1984); Sandhu (1980); Simmmon (1980)

3. Yang Bersifat Alergent dan Irritant


Senyawa-senyawa pestisida yang dapat menjadi penyebab penyakit radang kulit
dan penyakit kulit lainnya yang dapat menyebabakan peradangan dan iritasi ada sekitar
ada 51 buah. Yang sudah dikenal oleh masyarakat antara lain endosulfan, glyphosate,
lindane, malathion, mancozeb, parathion dan sulphur (Tabel 3), selebihnya masih
terlaslu asing buat masyarakat pada umumnya.

194
M. Sudjak Saenong: Beberapa Senyawa Pestisida yang Berbahaya

Tabel 3. Senyawa-senyawa pestisida yang telah terbukti dapat menjadi faktor penyebab
penyakit radang kulit dan penyakit kulit lainnya (alergi dan iritasi)

Jenis peradangan Jenis peradangan


Bahan aktif Bahan aktif
alergi iritasi alergi iritasi
acephate - + Kelthane - +
anilazine - + Lindane - +
benomyl + + malathion + +
captafol + + mancozeb + -
captan + + maneb + +
chloropicrin - + mercaptobenothiazole + -
chlorothalonil - + methidathion - +
cyhexatin - + methomyl - +
DCDA - + methylphenol (cresol) + -
demeton - + methyl parathion - +
dialifur - + mevinphos - +
chazinon - + monocrotophos - +
dimethoate + - naled + +
dinobuton - + nitrofen + +
dinoseb - + parathion + -
disulfoton - + PCNB + -
DNCB - - phosmet - +
DNOC - + propagate - +
DVDP - + pyrethroids + -
Endosulfan - + sulphur - +
Ethephon - + thiram + +
Ethion - + toxaphene - +
Ferbam - + triazine + -
Folpet + - zineb + +
Formaldehyde + + zitram + +
glyphosate - +
+ = ditemukan bukti
- = tidak ditemukan bukti
Sumber : Weinstein (1984); Gosselin (1984);

Penyakit-Penyakit Yang Disebabkan Oleh Pestisida


Dampak aplikasi suatu pestisida dapt berakibat timbulnya beberapa penyakit
berbahaya pada manusia. Menurut Watterson (1988), kurang lebih ada sekitar 13 jenis
penyakit penting yang telah diteliti dapat terbukti berakibat fatal atau sebagai faktor
pemicu timbulnya penyakit tersebut. Penyakit-penyakit tersebut antara lain Leukemia
(kanker darah), myeloma ganda, lymphomas, sarcomas jaringan lunak, kanker prostat,
kanker perut, melanoma, penyakit otak, penyakit hati, kanker kulit, kanker paru, tumor
syaraf dan neoplasma indung telur.

Cara Pestisida Meracuni dan Gejalanya


Cara bekerja suatu senyawa kimia pestisida meracuni tubuh dan gejalanya dapat
digolong menurut jenis pestisidanya, Secara umum pestisida dapat digolongkan kedalam
6 golongan, dimana tiap golongan menampakkan gejala keracunan yang berbeda
demikian pula dengan cara pestisida tersebut bekerja (Anonim, 1984).

195
Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVIII Komda Sul-Sel, 2007
1. Golongan Klor Organik
Pestisida yang masuk dalam golongan ini antara lain endrin, aldrin, endosulfan
(thiodan), dieldrin, lindane (gamma BHC) dan DDT. Senyawa ini bekerja mempengaruhi
syaraf pusat terutama otak yang menimnulkan efek keracunan dengan gejala mual, sakit
kepala, tak dapat berkonsentrasi. Pada dosis tinggi dapat terjadi kejang-kejang, muntah
dan dapat terjadi hambatan pernafasan.

2. Golongan Fosfat Organik


Pestisida yang masuk dalam golongan ini antara lain mevinfos (fosdrin), paration,
gution, monokrotofos (azodrin), dikrotofos, fosfamidon, diklorvos (DDVP), etion, fention
dan diazinon. Senyawa dari golongan pestisida ini berkerja menhambat aktivitas enzim
kolinestrase yang dapat berakit fatal pada tubuh dengan gejala antara lain sakit kepala,
pusing-pusing, lemah, pupil mengecil, gangguan penglihatan dan sesak nafas, mual,
muntah, kejang pada eperut dan diare, sesak pada dada dan detak jantung menurun.

3. Golongan Karbamat
Senyawa pestisida yang masuk dalam golongan ini antara lain aldikarb (temik),
carbofuran (furadan), metomil (lannate), propoksur (baygon) dan karbaryl (sevin). Cara
bekerja dari senyawa ini adalah menghambat aktivitas enzim kolinestrase tetapi
reaksinya reversible dan lebih banyak bekerja pada jaringan bukan dalam darah atau
plasma. Tanda-tanda keracunannya umumnya lambat sekali baru terlihat.

4. Golongan Dipidril
Senyawa pestisida dari golongan ini sangat sedikit antara paraquat, diquat dan
morfamquat. Cara bekerjanya adalah membentuk ikatan dan merusak jaringan ephitel
dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, sedangkan pada
konsentrasi larutan yang pekat dapat menyebabkan peradangan. Gejala keracunan
selalu lambat diketahui seperti perut mual, muntah dan diare karena iritasi pada sa;uran
pencernaan, 48-72 jam baru terdeteksi adanya kerusakan pada ginjal (albunuria,
proteinura, hematura dan peningkatan kreatinin lever dan setelah 72-14 hari baru
terlihat kerusakan pada paru-paru.

5. Golongan Antikoagulant
Senyawa pestisida dari golongan ini antara lain tipe kumarin (warfarin), tipe 1,3
indantion seperti difasion dan difenadion (ramik). Pestisida ini cepat diserap oleh
pencernaan makanan, penyerapan dapat terjadi saat tertelan 2-3 hari. Kedua tipe
pestisida ini menghambat pembentukan zat yang berguna untuk koagulasi/pembekuan
darah antara lain protrombin.

6. Golongan Arsenik
Golongan senyawa arsenik terdiri dari arsen trioksid, kalium arsenat, asam
arsenat dan arsin gas. Keracunan arsen pada umunya melalui mulut walaupun bisa juga
diserap melalui kulit dan saluran pernafasan. Pada keracunan akut gejalanya nyeri pada
perut, muntyah dan diare, pada keracunan sub akut akan timbul gejala sakit kepala,
pusing dan banyak keluar ludah (Tabel 4).

196
M. Sudjak Saenong: Beberapa Senyawa Pestisida yang Berbahaya

Tabel 4 Gejala keracunan dan petunjuk cara pertolongan pertama pada penderita

Golongan Pestisida Cara bekerjanya Gejala keracunan yang timbul


Klor organic : endrin, aldrin, mempengaruhi susunan mual, sakit kepala, tak dapat
endosulfan (thiodan), dieldrin, syaraf pusat terutama berkonsentrasi. Pada dosis tinggi dapat
lindane (gamma BHC), DDT otak terjadi kejang-kejang, muntah dan dapat
terjadi hambatan pernafasan.

Fosfat organik : mevinfos menghambat aktivitas sakit kepala, pusing-pusing, lemah, pupil
(fosdrin), paration, gution, enzim kholinnestrase mengecil, gangguan penglihatan dan sesak
monokrotofos (azodrin), nafas, mual, muntah, kejang pada perut dan
dikrotofos, fosfamidon, diklorvos diare, sesak pada dada dan detak jantung
(DDVP), etion, efntion, diazinon. menurun.

Karbamat : aldikarb (temik), menghambat aktivitas tanda-tanda keracunan umumnya lambat


carbofuran (furadan), metomil enzim kholinestarse, sekali baru terlihat.
(lannate), propoksur (baygon), tetapi reaksinya
karbaril (sevin). reversible dan lebih
banyak bekerja pada
jaringan, bukan dalam
darah/plasma.

Dipiridil : paraquat, diquat dan dapat membentuk ikatan gejala keracunan selalu lambat diketahui,
morfamquat. dan merusak jaringan seperti perut, mual, muntah dan diare
ephitel dari kulit, kuku, karena ada iritasi pada saluran pencernaan.
saluran pernapasan dan 48-72 jam baru gejala kerusakan seperti
saluran pencernaan, ginjal seperti albunaria, proteinura,
sedangkan larutan yang hematuria, dan peningkatan kreatinin lever,
pekat dapat 72 jam 14 hari terlihat tanda-tanda
menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
peradangan.

Antikoagulan : tipe kumarin pestisida ini cepat hematuria (kencing berdarah), hidung
(warfarin), tipe 1,3 indantion : diserap oleh pencernaan berdarah, sakit pada rongga perut, kurang
difasinon, difenadion (Ramik) makanan, penyerapan darah dan kerusakan ginjal.
dapat terjadi sejak saat
tertelan sampai 2-3 hari.
Kumrain dapat diserap
melalui. Kedua tipe
pestisida ini
menghambat
pembentukan zat yang
berguna untuk
koagulasi/pembekuan
darah antara lain
protrombin

Arsen : arsen trioksid, kalium Keracunan arsen pada pada keracunan akut : nyeri pada perut,
arsenat, asam arsenat dan arsin
(gas).

197
Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVIII Komda Sul-Sel, 2007
KESIMPULAN
Database dari hasil-hasil penelitian tentang dampak aplikasi pestisida perlu
dicatat secara berkala sebagai bahan infomrasi penting pada masyarakat pengguna agar
dapat mengantisipasi bahaya yang ditimbulkannya dan sekaligus menjadi bahan
referensi bagi peneliti yang berkecimpung dibidang pangan, kesehatan dan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA DAN BACAAN


Anonim. 1984. Pestisida Untuk Pertanian dan Kehutanan. Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman pangan. Jakarta. 1984
Gosselin, R.E. 1984. Clinical toxicology of commercial products. William and Wilkin,
Baltimore, 5th.ed Supplement 4.IARC, Lyon.pp.14-22
Moriya,M.1983. Further mutagenicity studies on pesticides in bacterial reversion assay
systems.Mutat.Res.,vol.116.pp.185-216
NCI/DHEW/NIH.1981/82.Survey of compounds which have been tested for carsinogenic
activity.vol.sec.1&2,NCI/DHEW/NIH.Official US Publication, Washington
Sandhu, S.S. and Water, M.D. 1980. Mutagenicity evaluation of chemical pesticides.
J.Environ.Sci.Health/B15(6):pp.929-948
Saleh,M.A.1980. Mutagenic and carsinogenic effects of pesticides.Environ.Sci. Health.
vol.B15(6):pp.867-906
Simmon,V.F.1980. An overview of shortterm test for the mutagenic and carsinogenic
potential of pesticides.J.Environ.Sci.Health,vol.B15(6):pp.867-906
Toto Himawan. 1999. Resistensi serangga hama terhadap insektisida dan upaya
penanggulangannya. Perhimpunan Entomologi Indonesia cabang Malang. 1999.
Watterson,A.1988. Pesticides Users Health and Safety Handbook.An International
Guide.Gower Technical Publishing Company Limites. England
Weinstein,S.1984. Fruits of Your Labor: An Guide to Pesticides Hazards for Californian
Field Workers. Univ. of Calif.Barkeley, USA,pp.V-23, v-25
Ware, G.W. 1983. Pesticide, Theory and Application. N.H.Freeman and Co. San Fransisco.

198

Anda mungkin juga menyukai