Anda di halaman 1dari 12

Struktur Otot dan Sendi pada Tulang Belakang

Rizqi Putra Pratama


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no.6 Jakarta 11510.
Telepon : 021-5694 2061; Fax : 021-563 1731.
Email. rizqiputrapratama26@gmail.com

Abstrak
Tulang belakang adalah sumbu utama bagi tubuh manusia. Tulang ini berfungsi
penting untuk menopang badan, sebagai tempat melekatnya tulang rusuk dan
melindungi organ dalam tubuh. Peran tulang belakang sangat vital karena selain
sebagai penopang tubuh, tulang ini juga merupakan tempat terdapatnya saraf utama
tubuh. Bagian dari tulang belakang adalah cervical vertebrae yang terdiri atas atlas
dan axis, thoracic vertebrae, lumbal vertebrae, sacrales, dan coccyx vertebrae. Selain
itu otot juga merupakan jaringan yang paling banyak mengisi tubuh manusia.

Kata Kunci : Tulang, Tulang Belakang, Otot, Tubuh

Abstract
The spine is the main axis of the human body . Bone is an important function to
support the body , as a place of attachment of the ribs and protect the organs in the
body . The role of the spine is very vital because in addition to the support body , this
bone is also the areas where the main nerves of the body . Part of the cervical
vertebrae of the spine is made up of the atlas and axis , thoracic vertebrae , lumbar
vertebrae , sacrales , and coccyxigeae vertebrae . In addition, the muscle is also the
most widely tissue fills the human body.

Keywords : Bone, Cervical Vertebrae, Muscle, Body

1
Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan segala aktifivitas baik berjalan,


tidur, melompat dan merangkak sekalipun. Tanpa kita sadari bahwa kita dibantu oleh
tulang-tulang, otot serta sendi. Salah satunya adalah columna veterbrae yang
merupakan tulang belakang kita atau yang kita sebut juga tulang punggung yang
merupakan tulang penyangga atau penopang kita selama melakukan aktivitas. Tulang
punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang
mudah digerakkan. Dan juga merupakan merupakan pilar utama tubuh yang berfungsi
menyanggah cranium, gelang bahu, ekstremitas superior, dan dinding thorax serta
melalui gelang panggul meneruskan berat badan ke ekstremitas inferior. Columna
veterbrae memiliki 5 tulang yaitu vetebra cervicales, vetebra thoracicus, vetebra
lumbalis, vetebra sacralis dan vetebra columna.1

Columna Vertebrae (Tulang Belakang)


Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk
punggung yang mudah digerakkan. Columna vertebralis terdiri atas 33 vertebrae,
yaitu 7 vertebra cervicales, 12 vertebra thoracicus, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra
sacralis (yang bersatu membentuk os sacrum), dan 4 vertebra coccygis. Struktur
columna tersebut fleksibel, karena columna bersegmen-segmen dan tersusun atas
vertebrae, sendi-sendi, dan bantalan fibrocartilago yang disebut discus intervertebralis
membentuk kira-kira seperempat panjang columna.2

Gambar 1. Columna Veterbralis2

2
Vertebra Cervicales
Vertebra cervicales adalah bagian bawah kepala dengan ruas-ruas tulang leher
yang berjumlah 7 buah (C1 C7). Vertebra servikalis merupakan bagian terkecil di
tulang belakang. Secara anatomi vertebra servikalis dibagi menjadi dua daerah yaitu
daerah servikal atas (C1 dan C2) dan daerah servikal bawah (C3sampai C7). Diantara
ruas-ruas tersebut, ada tiga ruas servikal yang memiliki struktur anatomi yang unik.
Ketiga ruas telah diberi nama khusus, antara lain C1 disebut atlas, C2 disebut axis,
dan C7 disebut prominens vertebra.1,2
Ruas tulang leher umumnya mempunyai ciri yaitu badannya kecil dan persegi
panjang, lebih panjang dari samping ke samping daripada dari depan ke belakang.
Vertebra servikalis mempunyai korpus yang pendek dan korpus ini berbentuk
segiempatdengan sudut agak bulat jika dilihat dari atas. Tebal korpus bagian depan
dan bagian belakang sama. Lengkungnya besar mengakibatkan prosesus spinosus di
ujungnya memecah dua atau bifida. Prosesus tranversusnya berlubang-lubang karena
banyak foramina untuk lewatnya arteri vertebralis.1,2

Gambar 2. Atlas cervicales (C1) dilihat dari kranial dan kaudal.3

3
Gambar 3. Axis cervicales (C2) dilihat dari ventral dan dorsal.3

Gambar 4. Vertebra Prominens (C7) dilihat dari kranial dan kaudal.3

4
Vertebra Thoracicus
Vertebra thorakalis atau ruas tulang punggung lebih besar daripada yang
servikal dan sebelah bawah lebih besar. Ciri khas vertebra torakalis adalah badannya
berbentuk lebar lonjong (bentuk jantung) dengan faset atau lekukan kecil di setiap
sisi untuk menyambung iga, lengkungnya agak kecil, prosesus spinosus panjang dan
mengarah ke bawah. Sedangkan prosesus tranversus, yang membantu mendukung iga
adalah tebal dan kuat serta memuat faset persendian untuk iga.1,2

Gambar 5. Vertebra thoracic (T5) dilihat dari kranial.3

Vertebra Lumbalis
Vertebra lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar. Badannya
sangat besar dibandingkan dengan badan vertebra lainnya dan berbentuk seperti
ginjal. Prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusnya
lebar dan berbentuk seperti kapak kecil. Prosesus transversusnya panjang dan
langsing. Ruas kelima membentuk sendi dengan sacrum pada sendi lumboakral.1,2

5
Gambar 6. Vertebra lumbalis (L4) dilihat dari kranial.3

Vertebra Sacrum
Sakrum atau tulang kelangkang berbentuk segitiga dan terletak pada bagian
bawah kolumna vertebralis, terjepit diantara ke dua tulang inominata (tulang koxa)
dan membentuk bagian belakang rongga pelvis (panggul). Dasar dari sacrum terletak
di atas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima dan membentuk sendi
intervertebral yang khas. Tapi anterior dari basis sacrum membentuk promontorium
sakralis. Kanalis sakralis terletak di bawah kanalis vertebralis (saluran tulang
belakang) dan memang lanjutan dari padanya. Dinding kanalis sakralis berlubang
lubang untuk dilalui saraf sakral. Prosesus spinosus yang rudimeter dapat dilihat pada
pandangan posterior dan sacrum. Permukaan anterior sacrum adalah cekung dan
memperlihatkan empat gili gili melintang, yang menandakan tempat penggabungan
kelima vertebra sakralis. Pada ujung gili gili ini, di setiap sisi terdapat lubang -
lubang kecil untuk dilewati urat urat saraf. Lubang lubang ini disebut foramina.
Apex dari sacrum bersendi dengan tulang koksigeus. Di sisinya sacrum bersendi
dengan illium dan membentuk sendi sakro iliaka kanan dan kiri.1,2,4

6
Gambar 7. Os sacrum dilihat dari ventral.3

Vertebra Coccygis
Coccygis atau tulang ekor terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimeter
yang bergabung menjadi satu. Di atasnya ia bersendi dengan sacrum. Permukaan yang
menghadap os sacrum mempunyai cornua/tanduk yang dibentuk dari persatuan
sempurna processus articularis vertebra coccygis I.1,4

Gambar 8. Os coccygis dilihat dari kranial.3

7
Medula Spinalis
Medulla spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu yang mengecil pada
bagian atas menuju ke bagian bawah samapi servikal dan torakal. Pada bagian ini
terdapat pelebaran dan vertebra servikal IV sampai vertebra torakal II. Pada daerah
lumbal pelebaran ini semakin kecil disebut konus medularis. Konus ini berakhir pada
vertebra lumbal I dan II, akar saraf yang berasal dari lumbal bersatu menembus
foramen interventebralis.5
Penyebaran semua saraf medulla spinalis, dimulai dari torakal I sampai lumbal
III mempunyai cabang cabang dalam saraf yang akan keluar membentuk fleksus
dan ini akan membentuk saraf tepi (perifer) terdiri dari: (1) Fleksus servikalis,
dibentuk oleh cabang-cabang saraf servikalis anterior. Cabang ini bekerja sama
dengan nervus vagus dan nervus assesorius. (2) Fleksus brakialis dibentuk oleh
persatuan cabang cabang anterior dari saraf servikal 4 dan torakal 1. (3) Fleksus
lumbalis, dibuat oleh serabut saraf dan torakal. (4) Dibentuk oleh saraf dan lumbal
dan sakral. Saraf skiatik yang merupakan saraf terbesar keluar mempersarafi otot
anggota gerak bawah.5

Karakteristik Umum Tulang Belakang


Semua vertebra mempunyai pola yang sama. Vertebra tipikal, terdiri atas
corpus yang bulat di interior dan arcus vertebrae di posterior. Keduanya melingkupi
sebuah ruang disebut foramen vertebralis, yang dilalui oleh medulla spinalis dan
bungkus-bungkusnya. Arcus vertebrae terdiri atas sepasang pediculus yang berbentuk
silinder, yang membentuk sisi-sisi arcus, dan sepasang lamina gepeng yang
melengkapi arcus dari posterior. Arcus vertebrae mempunyai 7 processus yaitu 1
processus spinosus, 2 processus transversus, dan 4 processus articularis.2
Processus spinosus atau spina, menonjol ke posterior dari pertemuan kedua
laminae. Processus transversus menonjol ke lateral dari pertemuan lamina dan
pediculus. Processus spinosus dan processus ransversus berfungsi sebagai pengungkit
dan menjadi tempat melekatnya otot dan ligamentum.2,5
Processus articularis superior terletak vertical dan terdiri atas 2 processus
articularis superior dan 2 processus articularis inferior. Processus ini menonjol dari
pertemuan antara lamina dan pediculus, dan facies articularisnya diliputi oleh
cartilago hyaline. Kedua processus articularis superior dari sebuah arcus vertebrae

8
bersendi dengan kedua processus articularis, inferior dari arcus yang ada di atasnya
membentuk sendi sinoval.2,5
Pediculus mempunyai lekuk pada pinggir atas dan bawahnya, membentuk
incisura vertebralis superior dan inferior. Pada masing-masing sisi, incisura
vertebralis superior sebuah vertebra dan incisura vertebralis inferior dari vertebra di
atasnya membentuk foramen intervertebrale. Foramina ini pada kerangka yang
berartikulasi berfungsi sebagai tempat lewatnya nervi spinals dan pembuluh darah.
Radix anterior dan posterior nervus spinalis bergabung di dalam foramina ini,
bersama dengan pembungkusnya membentuk saraf spinalis segmentalis.2

Otot-Otot Yang Berperan Pada Tulang Belakang


Pada posisi berdiri otot yang berperan pada tulang belakang adalah otot antara
ruas vertebra dan kosta selain itu ada juga otot punggung sejati. Otot antara ruas
vertebra dan kosta yang bekerja menggerakkan kosta atau otot bantu pernapasan,
terdiri dari dua otot yaitu muskulus seratus inferior superior dan muskulus seratus
posterior superior. Muskulus seratus inferior superior (otot gergaji belakang bawah).
Terletak di bawah otot punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju
ke kosta V dari bawah. Gunanya menarik tulang kosta ke bawah pada waktu
bernapas. Muskulus seratus posterior superior, terletak dibawah otot belah ketupat
dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ke tujuh dari ruas os vertebra yang
kedua. Gunanya menarik os kosta ke atas waktu inspirasi.6
Otot punggung sejati terdiri dari muskulus interspinalis transversi dan muskulus
semispinalis selain itu ada juga muskulus skarospinalis dan mukulus quadratus
lumborum. Muskulus interspinalis transversi dan Muskulus semispinalis, terdapat di
antara kiri kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap
dan pergelangan vertebra. Muskulus sakrospinalis (muskulus erector spina), terletak
disamping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga
kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas os vertebra. Muskulus
quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari dua lapisan
yaitu fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian
belakang rongga perut.1

9
Sendi Pada Tulang Belakang
Sendi pada tulang belakang ada empat yaitu sendi antar corpus vertebrae,
sendi antar arcus veterbrae, articulation atlanto occipitalis dan articulation atlanto
axialis. Sendi Antar Corpus Vertebrae yaitu permukaan atas dan bawah corpus
vertebrae yang berdekatan dilapisi oleh lempeng tulang rawan hialin tipis. Diantara
lempeng e rawan hialin tersebut, terdapat discus intervertebralis yang disusun oleh
jaringan fibrocartilago. Serat-serat collagen discus dengan erat menyatukan kedua
corpus vertebrae. Di daerah cervical bawah ditemukan banyak sendi synovial kecil di
kiri-kanan discus intervertebralis, antara permukaan atas dan bawah corpus
vertebrae.7
Sendi Antar Arcus Vertebrae terdiri atas dua sendi synovial diantara proceccus
artikularis superior dan inferior vertebra berdekatan. Facies artikularis tertutup oleh
tulang rawan hialin, dan sendi dikelilingi oleh lig. Capsularis. Articulation Atlanto
Occipitalis merupakan sendi synovial antara condilus occipitalis, di kiri-kanan
foramen magnum di atas dan facies articularis superior masa lateralis atlas di bawah.
Sendi synovial jenis avoid. Gerak utamanya dalah fleksi-ekstensi yaitu yes joint,
dengan ROM 10-15 / 0 / 20-25. Articulatio Atlanto Axialis terdiri atas 3 sendi
synovial, satu diantaranya antara dens axis dengan arcus anterior atlas, sedangkan 2
lainnya diantara masa lateralis kedua tulang. Sendi synovial jenis sendi putar. Gerak
utamanya adalah rotasi atau no joint. Dengan ROM 35-40 / 0 / 35-40. Gerak
lainnya adalah fleksi-ekstensi ROM 10-15 dan lateral fleksi 5, rotasi 45 arteri
vertebralis ipsilateral terjepit.7

Lengkung Kolumna Vertebralis


Kalau dilihat dari sisi lateral, maka columna vertebralis akan terdapat 4
lengkung yang berarah anterior maupun posterior. Regio cervical pada leher
melengkung ke arah anterior (Lordosis), pada daerah torakal melengkung kea rah
posterior (Kyphosis), pada daerah lumbal melengkung ke arah anterior dan daerah
pelvis melengkung ke arah belakang. Lengkung yang menghadap ke posterior yaitu
torakal dan pelvis adalah lengkung primer karena mempertahankan lengkung asli
belakang dari tulang belakang.8

10
Pada saat masa embryo, vertebrae akan membentuk 1 lengkungan di anterior
atau kyphosis. Cekungan yang di bagian posterior yaitu torakal dan sakralis adalah
lengkung primer karena mempertahankan lengkung asli belakang dari tulang belakang
disebut dengan lengkung primer. Cekungan yang di bagian anterior yaitu cervical dan
lumbalis adalah lengkung sekunder karena cekungan ini terbentuk saat kita beranjak
dewasa.8

Ligamen Pada Tulang Belakang


Tulang belakang didukung oleh otot-otot ligamen diantaranya ligamen flavum,
ligamen interspinosus, ligamen intertranversus dan ligamen supraspinosus. Ligamen
flavum merupakan ligamen yang menghubungkan lamina dari dua arkus vertebra
yang berdekatan. Ligamen ini panjang, tipis dan lebar diregio servikal, lebih tebal di
regio torakal dan paling tebal di regio lumbal. Ligamen ini mencegah terpisahnya
lamina arkus vertebralis dan juga mencegah terjadinya cidera di diskus
intervertebralis. Ligamen flavum yang kuat dan elastis membantu mempertahankan
kurvatura kolumna vertebralis dan membantu menegakkan kembali kolumna
veretbralis setelah posisi fleksi.8
Ligamen interspinosus merupakan ligamen yang menghubungkan prossesus
spinosus mulai dari basis hingga apex, merupakan ligamen yang lemah hampir
menyerupai membran. Ligamen intertranversus adalah ligamen yang menghubungkan
prossesus tranversus yang berdekatan. Ligamen ini di daerah lumbal tipis dan bersifat
membranosa. Ligamen supraspinosus menghubungkan prosesus spinosus di daerah
apex vertebra servikal ke 7 (VC7) sampai dengan sakrum. Ligamen ini dibagian
kranial bergabung dengan ligamen nuchae. Ligamen supraspinosus ini kuat,
menyerupai tali.7

Kesimpulan

Tulang belakang atau kolumna vetebra merupakan bagian dari tulang yang
menyusun tubuh manusia, dimana rangkaian tulang tersebut befungsi sebagai
penyokong kepala dan anggota tubuh bagian bawah dan sekaligus pelindung otak dan
sumsum tulang belakang dari goncangan. Tulang belakang memiliki bagian-bagian
yang saling berkaitan struktur dan fungsinya.

11
Daftar Pustaka

1. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama; 2009.
2. Snell Richard S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6.
Jakarta: EGC; 2006.h.881-4.
3. Paulsen F, Waschke J. Sobotta Atlas of Human Anatomy : General Anatomy and
Musculoskeletal System. 15th ed. Urban & Fischer, October 2011. h. 41-67.
4. Setiadi TH. Diktat osteologi fakultas kedokteran universitas tarumanagara.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara; 2012. h.13-26 .
5. Medicinesia. Medula spinalis, batang otak dan thalamus. Edisi 6 Mei 2010.
Diunduh dari URL: http://www.medicinesia.com/kedokteran-
dasar/neurosains/medula-spinalis-batang-otak-dan-thalamus/, 23 Maret 2017.
6. Davies K. Buku pintar nyeri tulang dan otot. Jakarta: Erlangga. h.51-3.
7. Junquera, Luiz carlos. Histologi Dasar: Teks dan Atlas. Jakarta. EGC; 2007. Hal
123,132,181.
8. Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.

12

Anda mungkin juga menyukai