Anda di halaman 1dari 11

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA :

HARGA DIRI RENDAH PADA KLIEN Tn. M


DI UNIT GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMINO GONDO
HUTOMO SEMARANG

DISUSUN OLEH :
ZAINAL ARIFIN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KARYA HUSADA
SEMARANG
2017
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA : HARGA DIRI RENDAH
PADA KLIEN Tn. M DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

A. Identitas klien
Nama : Tn M
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : belum nikah
Alamat : Mijen Semarang
No. RM : 0004688
Diagnosa medis : Skizofrena tak terinci
Tanggal dirawat : 12 April 2017
Tanggal pengkajian : 12 April 2017

B. Alasan Masuk
Klien masih bingung, malu bergaul

C. Faktor predisposisi
Klien pada saat kelas 2 SMU, menderita sakit radang paru-paru, kemudian ia
cuti dan dengan konsekuensi tidak naik kelas. kemudian klien pindah sekolah
lagi dan mau sekolah masuk kelas 1 SMU, tetapi tidak naik kelas, klien
pindah sekolah lagi, tetapi sakit radang paru-paru lagi, sehingga klien harus
cuti dan tidak naik kelas lagi. Pada tahun 2008 klien ikut penyetaraan kejar
paket C, tetapi tidak lulus. Padahal klien sebelum sakit ia selalu mendapat
rangking tiga besar. Akhirnya klien merasa dirinya tak berguna lagi, putus
asa, melamun, tidak punya teman, bingung, pendiam.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital : TD : 110 / 80 mmHg, N : 88 x / menit, S : 37oC,
RR : 18 x / mnt
2. Ukur : TB : 160 cm, BB : 50 kg
3. Keluhan fisik : Merasa badan tidak enak

E. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
: Klien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
: Wanita
: Pasien (Tn M)
: Laki-laki

Dalam keluarga Tn M tidak ada yang menderita gangguan jiwa selain pada Tn
M. Keluarga memberi kesibukan pada Tn M dengan alat musik di rumah.
Masalah keperawatan : -
2. Konsep diri
a. Harga diri
Keluarga mengatakan Selama di rumah, Tn M malu bergaul, minder,
tidak percaya diri untuk bergaul dengan orang lain karena tidak lulus
SMU, dengan riwayat dulu sering mendapatkan juara.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah
b. Ideal diri
Keluarga mengatakan bahwa klien sering berfikir bahwa klien ingin
seperti teman seusianya, yaitu bisa sekolah sampai setinggi-tingginya.
Masalah Keperawatan: Ideal diri tidak realistis
3. Hubungan sosial
a. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat
Sebelum klien mengalami gangguan jiwa, klien mudah bergaul,
banyak teman. Akan tetapi sejak dia tidak naik kelas ia jarang bergaul
bahkan tidak mau.
b. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mulai tidak mau bergaul dengan orang lain karena merasa orang
lain menyindirnya.
Masalah Keperawatan : Interaksi Sosial, kerusakan

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Menurut keluarga klien stress karena merasa
tidak berguna dan tidak bisa membuat orang tua bahagia.
b. Kegiatan ibadah
Klien masih mau sholat
Masalah Keperawatan: -

F. Status mental
1. Penampilan
Penampilan rapi, bersih, tatapan mata kosong.
Masalah Keperawatan : -
2. Pembicaraan
Bicara lambat, nada sedang, mau menjawab pertanyaan perawat.
Masalah Keperawatan : -
3. Aktifitas motorik
Tingkat aktivitas klien terlihat lesu.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
Klien mengatakan : Sudah berkali-kali masih saja tidak bisa naik.
Klien merasa putus asa, Aku ndak mau sekolah lagi. Klien tampak
sedih, berkali-kali memalingkan muka.
Masalah Keperawatan : sedih
5. Interaksi selama wawancara
Kontak mata ada, tetapi berulang kali ia palingkan muka. Klien
kooperatif saat diajak bicara, meskipun jawaban singkat, dengan mata
klien sayu, kosong,
Masalah Keperawatan : -
6. Persepsi
Pasien tidak pernah mendengar suara bisikan.
Masalah Keperawatan : -
7. Proses fikir
Pembicaraan klien bisa dimengerti oleh perawat. Selama komunikasi
dengan perawat dan keluarga, dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien
terarah, jawaban koheren dengan pertanyaan yang diajukan. Tidak ada
sirkumtansial, tangensial, blocking dan lain-lain.
Masalah Keperawatan : -
8. Arus piker
Klien tidak alami blocking saat mau menjawab pertanyaan
Masalah Keperawatan : -
9. Tingkat kesadaran
Klien dapat berorientasi terhadap orang-orang terdekat, klien tahu
tempat, tahu waktu
Masalah Keperawatan : -
10. Memori
Klien masih bisa menceritakan saat dia tidak naik kelas yang pertama, dia
juga ingat nama orang tuanya.
Masalah Keperawatan : -
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien masih bisa berhitung
Masalah Keperawatan : -
12. Daya tilik diri
Sekarang klien tidak mengingkari sakitnya
Masalah Keperawatan : -

G. Mekanisme koping
Sebelum sakit jiwa, klien adalah seorang yang periang dan mudah bergaul
banyak teman, jika klien terdapat masalah, klien selalu membicarakan dengan
ibunya. Keluarga mengatakan semenjak gagal sekolah, klien menjadi anak
yang pasif, sedih terus, pendiam, tidak mau sekolah lagi.
Masalah Keperawatan : koping individu inefektif
H. Masalah psikososial dan lingkungan
Semenjak klien sakit jiwanya, klien tidak pernah bergaul dengan lingkungan
Masalah Keperawatan: Interaksi Sosial, kerusakan
I. Pengetahuan
Keluarga mengetahui bahwa anaknya minder atau merasa harga dirinya
rendah. Namun keluarga belum tahu penyabab, tanda gejalanya, tetapi
keluarga sudah sering memberi support klien dengan memberi kesibukan
bermain musik di rumah
J. Aspek medik
Diagnosa medik : F.20.3 / schizofrenia tak terinci
Terapi medik : Chlorpromazine 2 x 100 mg
K. Daftar masalah keperawatan
1 Gangguan konsep diri : harga diri rendah
2 Interaksi Sosial, kerusakan
4. Ideal diri tidak realistis
L. Analisa data

DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN


S: Gangguan konsep diri : harga diri
Keluarga mengatakan Selama di rendah
rumah, Tn M malu bergaul, minder,
tidak percaya diri untuk bergaul
dengan orang lain karena tidak lulus
SMU, dulu sering dapat juara.
Keluarga mengatakan Tn M tidak
naik kelas 4 kali yaitu tahun.
Akhirnya klien merasa dirinya tak
berguna lagi, melamun, bingung,
pendiam.
Klien mengatakan : Sudah berkali-
kali masih saja tidak bisa naik. Klien
merasa putus asa, Aku ndak mau
sekolah lagi.
O:
Klien tampak diam, tatapan kosong,
lesu, seperti orang bingung, kadang
memalingkan muka

S: Isolasi social: Menarik diri


Keluarga mengatakan: Semenjak klien
sakit jiwanya, klien tidak pernah
bergaul dengan lingkungan.
Keluarga mengatakan: Klien merasa
orang lain menyindirnya, sehingga
tidak punya teman.
O:-

S: Ideal diri tidak realistis


Keluarga mengatakan bahwa klien
sering berfikir bahwa klien ingin seperti
teman seusianya, yaitu bisa sekolah
sampai tinggi

O:
Klien tampak sedih

M. Pohon Masalah Isolasi sosial:


menarik diri

Harga diri rendah

Ideal diri tidak realistis

N. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Isolasi social: MD berhubungan dengan harga diri rendah
2. Harga diri rendah berhubungan dengan ideal diri tidak realistis
Tanggal Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Implementasi Evaluasi
Perawatan
12 /4/ Keputus asaan Tujuan:
2017 berhubungan Keputusasaan klien teratasi
dengan Harga diri SP1 :
rendah 1.Bina hubungan saling percaya
Rencana tindakan : Menyapa klien dengan ramah S : Klien menyebutkan
b. Beri salam/panggil nama klien selamat pagi Mas? namanya: Nama saya
c. Tanyakan nama panggilan kesukaan klien Menanyakan panggilan H. Ngobrol tentang
d. Sebutkan nama perawatan sambil berjabat kesukaan:Mas suka dipanggil apa? saya? Ndak apa-apa.
tangan Memperkenalkan diri: Nama saya
e. Jelaskan maksud hubungan interaksi perawat S, saya mahasiswa O:
f. Jelaskan kontrak yang akan dibuat YAHOED.
Klien dibantu
g. Beri rasa aman dan sikap empati Menjelaskan tujuan interaksi: Kita
keluarga bercerita
h. Lakukan kontrak singkat tapi sering ngobrol membahas tentang Mas,
tentang masalahnya.
mau?
Klien lebih banyak
Menunjukkan sikap empati dan
diam, dan keluarga
menerima klien: memberikan
explore.
komunikasi non verbal (senyum)
Melakukan kontrak setiap
A:
interaksi :Kita ngobrol disini ya?
SP1 tercapai
Memberi kesempatan pada klien
untuk bicara
P:
Rencana tindak lanjut
SP2
SP 2 :
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki a. Menanyakan kegiatan yang biasa S :
Rencana tindakan : dilakukan klien di rumah Klien mengatakan:
a. Diskusikan kemampuan dan aspek b. Menanyakan kegiatan rutin biasanya saya main
positif yang dimiliki yang dilakukan keluarga dan musik.
b. Setiap bertemu klien hindarkan lingkungan masyarakat sekitar Keluarga
penilaian negatif c. Memberi reinforcement positif mengatakan: dia
c. Utamakan memberi pujian yang realistik pada klien hobinya musik,
mbak, kalau kegiatan
masyarakat dia tidak
mau ikut.

O:
Lebih banyak diam
Keluarga dan perawat
membantu klien
bercerita
Klien belum mau
cerita semua

A:
SP 2 teratasi sebagian

P:
Optimalkan SP 2 dan
rencana tindak lanjut
SP berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai