BAB I
DESKRIPSI
BAB II
PERSYARATAN PENGUJIAN
2.1 Jumlah Contoh (3) asal pabrik;
Ikhwal yang dipersyaratkan sebagai (4) jumlah contoh;
berikut : (5) teknis yang mengambil contoh;
1) Jumlah contoh yang diperlukan, untuk (6) tanggal pengambilan contoh.
pengujian, kehalusan semen ditetapkan
berdasarkan ketentuan yang berlaku;
2) Jika suatu struktur akan menggunakan 2.3 Sistem Pengujian
lebih dari satu tipe semen, maka setiap Sistem pengujian dipersyaratan sebagai
tipe semen harus dilakukan pengujian berikut:
kehalusan; 1) Pengujian kehalusan semen portland
3) Pengambilan contoh-contoh untuk dilakukan secara ganda (duplo), dengan
setiap tipe semen dilakukan secara acak demikian untuk setiap contoh harus
berdasarkan ketentuan yang berlaku; disiapkan 2 (dua) buah benda uji;
4) Berat atau volume setiap contoh 2) Pencatatan data pengujian harus
ditetapkan berdasarkan jumlah dan menggunakan formulir laboratorium
berat benda uji. yang berisi;
(1) identitas benda uji dan contoh;
2.2 Pengelolaan Contoh (2) teknisi penguji;
Proses pengelolaan contoh (3) tanggal pengujian;
dipersyaratkan, sebagai berikut: (4) penanggung jawab pengujian;
1) Setiap contoh harus diberi label yang (5) pencatatan data pengujian;
jelas, sehingga identitas contoh dapat (6) nama laboratorium dan isntansi
diketahui; penguji.
2) Label contoh meliputi; 3) Hasil pengujian harus ditanda tangani
(1) nomor contoh; oleh penanggung jawab pengujian.
(2) tipe semen;
BAB III
KETENTUAN-KETENTUAN
BAB V
LAPORAN UJI
Kehalusan