Anda di halaman 1dari 4

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No.

2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

ANALISIS KANDUNGAN KAFEIN PADA EKSTRAK BUAH KOPI


MENTAH DARI PERKEBUNAN MERAPI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Isnindar1), Subagus Wahyuono2), Sitarina Widyarini3), Yuswanto2)


1)
Fakultas Kedokteran, Prodi Farmasi, Universitas Tanjungpura
2)
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
3)
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT

Coffee is one of the plantation species that has long been cultivated and has a fairly high
economic value. The main compound in coffee beans is caffein. This compound affects the central
nervous system, muscles and kidneys. The purpose of this research was to determine the content of
caffeine in unripe coffee berries extract crude chloroform using UV-Vis spectrophotometer.
Chloroform extract was obtained from maceration using chloroform. Caffeine content was analyzed
using UV-Vis spectrophotometer method. The maximum wavelength measured was 273 nm. Levels of
caffeine in chloroform extract of raw coffee fruit was 838 939 1.6103.

Keywords: caffeine, coffee, UV-Vis spectrophotometry

ABSTRAK

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Senyawa dominan didalam buah kopi adalah kafein.
Senyawa ini mempengaruhi sistem syaraf pusat, otot, dan ginjal. Tujuan penelitian ini yaitu
mengetahui kandungan kafein dalam ekstrak klororform buah kopi mentah dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Ekstrak kloroform diperoleh dari metode maserasi menggunakan pelarut
kloroform. Metode analisis kadar kafein menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Panjang gelombang
maksimum yang diperoleh 273 nm. Kandungan kafein dalam ekstrak kloroform buah kopi mentah
adalah 838.9391.6103.

Kata kunci : kafein, kopi, spektrofotometri UV-Vis

187
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN insomnia, hipertensi, mual dan kejang


Kopi merupakan salah satu hasil (Farmakologi UI, 2002).
komoditi perkebunan yang memiliki Spektrum UV-Vis merupakan
nilai ekonomis yang cukup tinggi di korelasi absorbansi (sebagai ordinat) dan
antara tanaman perkebunan lainnya dan panjang gelombang sebagai absis berupa
berperan penting sebagai sumber devisa pita spektrum. Terbentuknya pita spektrum
negara. Salah satu kandungan senyawa UV-Vis tersebut disebabkan transisi energi
dalam kopi adalah kafein. Kafein yang tidak sejenis dan terjadinya eksistasi
merupakan suatu senyawa berbentuk elektronik. Senyawa tak berwarna diukur
kristal. Penyusun utamanya adalah pada jangka 200 sampai 400 nanamoter
senyawa turunan protein disebut dengan (nm), senyawa berwarna pada jangka 200
purin xantin. Senyawa ini pada kondisi sampai 700 nm (Harborne, 1973). Metode
tubuh yang normal memang memiliki spektrofotometri diharapkan dapat
beberapa khasiat antara lain merupakan digunakan untuk penentuan kadar kafein
obat analgetik yang mampu menurunkan dalam buah kopi mentah merapi karena
rasa sakit dan mengurangi demam. Akan relatif cepat, sederhana, dan relatif
tetapi, pada tubuh yang mempunyai murah. Oleh karena itu dalam penelitian
masalah dengan keberadaan hormon ini dilakukan metode spektrofotometri
metabolisme asam urat, maka kandungan untuk penentuan kadar kafein di dalam
kafein dalam tubuh akan memicu buah kopi mentah. Buah kopi hijau yang
terbentuknya asam urat tinggi (Burnham, digunakan pada penelitian ini merupakan
2001). hasil limbah yang dibuang dari hasil panen
Kopi hijau mengandung kafein, buah kopi. Salah satu usaha dalam
senyawa fenolik, dengan asam klorogenat. pemanfaatan limbah maka telah dilakukan
(Clifford, 1999). Kopi robusta memiliki penelitian penentuan kadar kafein dalam
kadar kafein lebih tinggi daripada kopi ekstrak kloroform buah kopi mentah
Arabika (Soedibyo, 1998). Kadar kafein merapi menggunakan metode
pada kopi hijau (C. Arabica dan spektrofotometri UV-Vis. Tujuan
C.canephora) masing masing 1,45% dan penelitian ini yaitu mengetahui kandungan
2,38% (Bicho et al., 2013). kafein dalam ekstrak klororform buah kopi
Kafein atau 1,3,7 -trimetilxantin mentah dengan menggunakan
merupakan senyawa golongan alkaloid spektrofotometer UV-Vis.
purin (Hesse, 2002) dengan rumus
molekul C8H10N4O2. Kafein memiliki efek METODE PENELITIAN
farmakologis yang bermanfaat secara Bahan
klinis, seperti menstimulasi susunan Bahan utama yang digunakan
syaraf pusat, relaksasi otot polos dalam penelitian ini adalah buah kopi
terutama otot polos bronkus dan mentah yang diperoleh dari perkebunan
stimulasi otot jantung (Coffeefag, 2001). kopi Dusun Petung Desa Kepuharjo,
Berdasarkan efek farmakologis tersebut, Cangkringan Sleman. Bahan pendukung
kafein ditambahkan dalam jumlah yang digunakan adalah kafein standar
tertentu ke minuman. Efek berlebihan (Sigma), pelarut kloroform (E.Merck),
mengkonsumsi kafein dapat asam klorida dan aquades.
menyebabkan gugup, gelisah, tremor,
188
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

Cara Penelitian
1. Penyiapan bahan utama HASIL DAN PEMBAHASAN
Buah kopi diperoleh dari buah Hasil uji kandungan kafein pada
mentah berwarna hijau dan merupakan buah kopi mentah dengan menggunakan
limbah terbuang hasil panen pada bulan metode spektrofotometri UV-Vis (Hitachi
maret 2015 dari perkebunan kopi Dusun U-2500). Spektra ultra violet ekstrak
Petung Desa Kepuharjo, Cangkringan kloroform buah kopi mentah menunjukkan
Sleman. adanya absorbansi maksimum pada
2. Pembuatan ekstrak panjang gelombang () 273 nm. Adanya
Sejumlah simplisia buah kopi hijau gugus kromofor yang panjang
dimaserasi dengan pelarut kloroform mengakibatkan ekstrak kloroform
dalam bejana selama 3x24 jam, setiap berpendar pada deteksi awal menggunakan
1x24 jam pelarut diganti dan dilakukan UV254. Dari spektra ultra violet ini, tidak
pengadukan sesering mungkin. begitu banyak memberikan informasi,
Kemudian filtrat disaring dan sehingga diperlukan data-data spektra yang
dipekatkan dengan rotary evaporator lain seperti terlihat pada gambar 1.
dan penangas air hingga diperoleh
ekstrak kloroform.
3. Penentuan kandungan kafein metode
spektrofotometri UV-Vis
Sejumlah ekstrak kloroform
masing masing ditimbang 0.1007 mg,
0.1009 mg, dan 0.1008 mg dilarutkan Gambar 1. Panjang gelombang maksimum
dalam 10 mL pelarut, dengan faktor
pengenceran 100 kali. Penentuan Berdasarkan hasil analisis kandungan
kandungan sampel yaitu dibaca serapan kafein pada kopi dapat ditunjukkan dalam
sinar (absorbansi) dengan Tabel 1 yakni diperoleh kadar kafein
spektrofotometer pada panjang rata-rata pada buah kopi mentah adalah
gelombang 273 nm dengan blanko 838.9391.6103.
serapan dan dihitung jumlah kafein dari
angka serapan masing-masing.

Tabel 1.Hasil Analisis Kuantitatif ekstrak kloroform buah kopi mentah metode
spektrofotometri UV-Vis
Volume Kadar Kadar
Berat
No pelarutan FP absorbansi regresi sebenarnya SD
(mg)
(mL) (mg/mL) (mg/mg)
1 0.1007 10 100 0.624 0.084 837.914
2 0.1009 10 100 0.625 0.085 838.107 1.6103
3 0.1008 10 100 0.626 0.085 840.795
Kadar rata rata ekstrak kloroform buah kopi mentah 838.939

189
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

Kadar kafein pada ekstrak DAFTAR PUSTAKA


kloroform buah kopi mentah lebih tinggi Bicho, N.C., Lidon, F.C., Ramalho, J.C.,
daripada standar FDA (Food Drug Leitao, A.E., 2013. Quality
Administration) yang diacu dalam Liska assessment of Arabica and Robusta
(2004), dosis kafein yang diizinkan 100- green and roasted coffees a
200mg/hari, sedangkan menurut SNI 01- review. Emir. J. Food Agric. 25,
7152-2006 batas maksimum kafein dalam 945950
makanan dan minuman adalah 150 mg/hari Burnham, T.A. 2001. Drug Fact and
dan 50 mg/sajian. Hal ini disebabkan oleh Comparison. St Louis : A Wolters
adanya kandungan senyawa lain berupa Kluwers Company
senyawa organik yang mempengaruhi Clifford, M. N., 1999. Chlorogenic
metabolit sekunder. Kafein pada kopi acids and other cinnamates -
terdapat baik sebagai senyawa bebas nature, occurrence and dietary
maupun dalam bentuk kombinasi dengan burden. J. Sci. Food Agr. 79, 362-
klorogenat sebagai senyawa kalium kafein 372
klorogenat. Kafein dalam basa bebas akan Coffefag. 2001. Frequently Asked
terikat oleh kloroform dan semakin banyak Questions about Caffeine. Diakses
(Williamson, 1987) . Hasil pengujian 5 Mei 2016
kuantitatif kafein memberikan persamaan Farmakologi UI. 2002. Farmakologi dan
Y=5.345x+0.173, adapun gambar dapat Terapi Edisi 4. Gaya Baru : Jakarta
dilihat pada gambar 2 di bawah ini: Harborne, J.B., 1973, Phytochemical
Methods, terbitan ke-2,
1,000 diterjemahkan oleh Kosasih
y = 5,345x + 0,173
absorbansi

Padmawinata dan Iwang Sudiro,


R = 0,9973
0,500 ITB, Bandung.
Hesse M. 2002. Alkaloids: Natures Curse
0,000 or Blessing. Zurich: Verlag
0,00 0,05 0,10 0,15 Helvetica
konsentrasi
Chimica Acta
Liska, K. 2004. Drugs and The Body with
Implication for Society. Edisi ke-7.
Gambar 2. Kurva Baku Kafein New 1Jersey: Pearson.
Williamson, K, L. 1987. Microscale
Hasil perhitungan menunjukkan Organic Experiment. Canada, DC
bahwa persamaan memberikan nilai r Heath and Compan.
yaitu 0.9973. Dari nilai r tersebut dapat
dikatakan bahwa kurva kalibrasi senyawa
aktif cukup linear.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa kandungan kafein pada
ekstrak kloroform buah kopi mentah
merapi yaitu 838.9391.6103.
190

Anda mungkin juga menyukai