Validitas data TB paru adalah hal utama, bagaimana kriteria seseorang dikategorikan
sebagai penderita (pasti) TB-Paru
Jawab : Dikatakan sebagai penderita (pasti) TB-Paru jika hasil pemeriksaan dahak
menunjukan Tuberkulosis BTA positif.Berikut kriterianya :
a. Sekurang-kurangnya 2-3 spesimen dahak. Sps hasilnya dahak positif
b. Satu spesimen dahak sps hasilnya BTA positif dan foto toraks dada menunjukan
gambaran tuberkulosis.
c. Satu spesimen dahak sps hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB positif
d. Satu atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak sps pada
pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotika non OAT
2. Bagaimana kebijakan program , untuk menjaring penderita TB Paru,sehingga
penderita TB Paru yang tercatat lebih valid dan representatif menggambarkan
banyaknya penderita TB paru di Wilayah tertentu
Jawab : Berdasarkan permenkes no.67 tahun 2016 tentang penanggulangan
tuberkulosis penemuan kasus TB dilakukan secara aktif dan pasif
a. Aktif dilakukan dengan
1) Investasigasi dan pemeriksaan kasus kontak
2) Skrining secara massal terutama pada kelompok rentan dan kelompok berisiko
dan
3) Skrining pada kondisi situasi khusus
b. Pasif dilakukan melalui pemeriksaan pasien yang datang ke fasyankes
3.
4. Lakukan interprestasi terhadap grafik treatmen completion and cure in TB cases,
1994-1997! Bagaimana penilaian anda terhadap pelaksanaan program TB Paru ?
Jawab : Penyelesaian pengobatan dan pengobatan kasus TB tahun 1994-1997
menunjukan bahwa semakin fingi kasus yang ditemukan maka semakin tinggi pula
penyelesaian pengobatan dan prosen pengobatan . Ini berarti pelaksanaan progran TB
paru bisa dikatakan Baik karena angka penyelesaian pengobatan dan proses
pengobatan meningkay seiring berjalan jumlah kasus yang ditemukan .
Berdasaerkan tabel diatas angka API dikabepaten A mencapai 1,46 pada tahun
1999,sehingga kabupaten A masuk kategori daerah endemis sedang malaria .