Anda di halaman 1dari 4

Pengawasan

Pengawasan adalah proses menilai hasil kerjadibandingkan dengan sasaran


yang ingin dicapai. Sebagai sebuah kesatuan proses, fungsi pengawasan tidak bias
dipisahkan dari fungsi , manajemen lainya, apa yang diperoleh dalam fungsi control
akan digunakansebagai dasar membuat perencanaan.

Ada empat tahapan penting dalam proses pengawasan, yaitu menetapkan


tujuan pengawasan, yaitu menetapkan tujuan atau standar kerja, mengukur hasil kerja
, membandingkan hasil kerja dengan tujuan atau standar kerja,serta melakukan
tindakan perbaikan. Dari keempat tahapan tersebut yang dominan dalam fungsi
pengawasan adalah membandingkan hasil kerja dengan tujuan atau standar kerja, ada
empat parameter umum yang biasa digunakan dalam tahap membandingkan ini, yaitu
kualitas,jumlah,harga, dan waktu.

Pengawasan manajemen dibagi menjadi 3 tipe utama yaitu pengawasan dini


(feedfoward control), pengawasan saat proses berlangsung (concurrent control), dan
pengawasan umpan balik (feedback control). Pengawasan dini dilakukan pada input
kerja untuk memastikan instruksi dan sumber daya telah benar serta tersedia.
Pengawasan saat proses berlangsung dilakukan untuk memastikan segala sesuatunya
dilakukan dengan benar seusai alur dan cara kerja yang telah ditetapkan. Pengawasan
umpan balik dilakukan dengan membandingkan hasil keja dengan standar yang telah
ditetapkan.

Metoda dan alat pengawasan berbeda untuk tiap submanajemen,sebagai


contoh misalnya di manajemen sumber daya manusia terdapat absensi untuk
mengawasi kehadiran pegawai dan performance appraisal untuk mengukur kinerja,
pada manajemen persediaan ada rasio perputaran persediaan (TOR) serta rasio
persediaan dan pendapatan manajemen keuangan memiliki alat pengawasan paling
banyak seperti chas ratio,net profit margin,current ratio,fixed asset turn over, dan
sebagainya.uraian selanjutnya mengenai metoda dan alat pengawasan akan dibahas
pada bab-bab terkait.
Disebuah rumah sakit selain pengawasan yang bersifat ekonomis dan
administrative juga harus ada pengawasan terhadap pelayanan medis dan
keperawatan, barry barber dan david Johnson pada tahun 1973 mepmperkenalkan
grafik barber Johnson yang memadukan hasil pengawasan ekonomis dan pelayanan
medis atau keperawatan dalam satu grafik.

Grafik barber Johnson disusun oleh empat parameter,yaitu rata-rata lamanya


pasien dirawat (length of saty),rata-rata lamanya tempat tidur tidak terisi (tumover
interval), presentasi tempat tidur yang terisi (percentage bed occupation), rata-rata
jumlah pasien yang keluar rumah sakit dalam keaadaan hidup atau mati (bed turnover
rate),barber johson dapat dibuat untuk tiap bangsal perawatan atau untuk sebuah
rumah sakit secara keseluruhan.

Rata-rata lamanya pasien dirawat diperoleh dengan cara menghitung tempat


tidur yang terisi pada pukul 24.00 setiap hari (o) dan mencatat jumlah pasien yang
selesai perawatan baik dalam keadaan hidup maupun mati setiap harinya (D)
kemudian dimasukan kedalam rumus:

L=Ox365/D

Lamanya tempat tidur tidak terisi dihitung dengn mencatat jumlah tempat
tidur siap pakai (A),tempat tidur yang terisi pada pukul 24.00 setiap hari dan jumlah
pasien yang selesai perawatan, baik dalam keadaan hidup ataupun mati setiap harinya
(D) , kemudian dimasukan dalam rumus :

T=(A-O)x365/D

Tempat tidur yang terisi dihitung dengan mencatat tempat tidur yang terisi
pada puklul 24.00 setiap hari (O) dan jumlah tempat tidur siap pakai (A), kemudian
dimasukan dalam rumus :

P=Ox100/A
Jumlah pasien yang keluar dihitung dengan mencatat jumlah pasien yang
selesai perawatan,baik dalam keadaan hidup maupun mati setiap harinya (D) dan
jumlah tempat tidur siap pakai (A) kemuadian dimasukan dalam rumus :

B=D/A

Keempat parameter tersebut kemudian dituangkan kedalam satu buah grafik


,sumbu x menggaambarkan length of stay dalam satuan hari, sumbu y
menggambarkanturnover interval dalam satuan hari ,percentage bed occupation
digambarkan dengan garis yang ditarik dari titik 0 ke arah lain sesuai besar
presentasinya (0 %sejajar sumbu x 100% sejajar sumbu y ), bed turnover ret dalam
satuan jumlah pasien digambarkan dalam garis yang ditarik dari sumbu y ke sumbu x
(pada sumbu x sesuai length of stay nya, pada sumbu y sesua turnover intervalnya)
bila perhitungan benar keempat parameter akan menghasilkan satu titik potong yang
menggambarkan efisiensi suatu bangsal atau rumah sakit secara keseluruhan.

Barber dan Johnson mengatakan bahwa rumah sakit efisien bila turnover
intervalnya antara 1-3 hari dan persentagebed uccupancy minimal 75%. Bila titik
yang terbentuk oleh keempat parameter berada dalam daerah efisien pada grafik ,
maka rumah sakit atau suatu bangsal dirumah sakit dinyatan efisien , bila ada diluar
daerah ini maka dinyatakan tidak efisien dan manajemen harus melakukan sesuatu
untuk memprbaikinya.

Pada skenario diatas, dalam pengawasan dini (feedfoward control) tim


manajemen mengawasi terlebih dahulu masukan rumah sakit berupa dokter, perawat,
pegawai, peralatan, fasilitas dan energi sedangkan keluaran berupa pelayanan
keehatan dan kesehatan pasien sebelum rumah sakit membuka pelayanan rumah sakit
nya setiap hari. Tim manajemen harus memastikan semua aspek input dalam kondisi
baik dan memadai sehingga program dapat berjalan dengan baik. Pada proses
berlangsung (concurrent control), tim manajemen harus memastikan alur administrasi
berjalan dengan baik dan SOP rumah sakit dijalankan dengan baik oleh dokter,
perawat dan pegawai rumah sakit. Pastikan semua berjalan sesuai dengan aturan dan
alur, tertib dan efisien. Dan pengawasan umpan balik (feedback control) yaitu tim
manajemen mebandingkan apakah taret yang diinginkan sudah tercapai, apakah
pasien merasa puas dengan pelayanan rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai