Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Operasi Rumah Sakit

A. Manajemen Operasi Jasa

Rumah sakit adalah salah satu bentuk usaha yang menghasilkan produk berupa
jasa kesehatan, keberadaan usaha jasa merupakan perkembangan terakhir evolusi
aktivitas perekonomian manusia.

Jasa (services) didefinisikan sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang


ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain dalam bentuk tidak berwujud fisik
dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, bisa berhubungan ataupun tidak
dengan produk fisik.

Salah satu bentuk jasa adalah jasa rumah sakit yang memiliki kekhasan tertentu
dibandingkan dengan bentuk jasa lainnya, yaitu : produknya berupa jasa yang
hanya dapat menjanjikan usaha bukan hasil, pasien hanya akan memanfaatkan
jasa bila diperlukan atau terpaksa memerlukan, tarif tidak memegang peranan
penting dalam pemilihan jasa terutama dalam kondisi darurat, jasa hanya
dirasakan pada saat digunakan dan tidak bisa dicoba terlebih dahulu, jasa bukan
hanya berupa pembicaraan belaka tetapi dapat dirasakan. Produk utama rumah
sakit adalah jasa kesehatan, di dunia perumahsakitan Indonesia istilah jasa
(services) lazim disebut sebagai pelayanan, sehingga produk rumah sakit disebut
sebagai pelayanan kesehatan.

Manajemen Operasi Jasa (Services Operations Management) terbagi atas

1. Manajemen Pelayanan Medis


2. Manajemen Pelayanan Keperawatan
3. Manajemen Pelayanan Penunjang Medik.

Operasi didefinisikan sebagai transformasi yang merubah masukan (input)


menjadi keluaran (output). Pada usaha jasa, titik berat masukan adalah sumber
daya manusia yang memberikan keluaran berupa jasa dengan memanfaatkan
masukan lain seperti peralatan, modal, dan bahan baku. Dalam sistem operasi
rumah sakit masukan berupa dokter, perawat, pegawai, peralatan, fasilitas dan
energi sedangkan keluaran berupa pelayanan keehatan dan kesehatan pasien.

Manajemen operasi adalah ilmu yang mendesain dan mengoperasikan sistem


produksi, dengan merubah masukan (input) menjadi keluaran (output) melalui
suatu proses transformasi.

1. Desain Proses Pelayanan

Desain adalah kreasi pola hubungan antar aktifitas, ide dan atau entitas fisik, dalm
desain proses pelayanan yang dikreasi adalah proses pemberian jasa kepada
konsumen, desain yang dibuat sangat menentukan kualitas produk yang akan
dihasilkan. Setiap rumah sakit memiliki karakteristik pelayanan yang berbeda
beda sehingga tidak bisa disamaratakan.

Tahapan kerja dalam membuat desain proses pelayanan adalah

1. Mengumpulkan informasi
2. Mengembangkan berbagai konsep alternatif
3. Mendesain dan mentes prototip
4. Membuat desain final
5. Uji coba pelaksanaan
6. Perkenalan
7. Evaluasi

Dokumen desain proses pelayanan di rumah sakit disebut Standar Prosedur


Operasi, yaitu suatu perangkat instruksi berisi langkah-langkah yang dibakukan
untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu.

2. Layout Fasilitas

Proses alokasi ruangan, penataan ruangan, dan peralatan sedemikian rupa,


sehingga pergerakan berlangsung seminimal mungkin, seluruh luasan
termanfaatkan, serta pegawai dan konsumen merasa nyaman.Layout fasilitas
memegang peranan penting dalam efektivitas dan efisiensi rumah sakit. Layout
fasilitas berbeda dengan gambar arsitek, tetapi hanya berupa sketsa penataan
ruangan rumah sakit berdasarkan perhitungan pergerakan informasi, bahan dan
orang.

3. Perencanaan Kapasitas

Perencanaan jangka panjang mengenai kemampuan produksi atau kemampuan


melayani sebuah rumah sakit, dihubungkan dengan ketersediaan sumber daya
manusia, peralatan dan fasilitas. Ada tiga strategi dalam membuat perencanaan
kapasitas,

1. Capacity lead strategy


Perencanaan kapasitas yang dibuat dengan mengantisipasi
kemungkinan lonjakan permintaan.
2. Capacity lag strategy
Strategi konservetif yang hanya merencanakan kapasitas sama
dengan perkiraan kapasitas
3. Average capacity strategy
Dibuat dengan moderat sehingga bisa efektif pada saat
permintaan normal ataupun saat ada lonjakan permintaan

4. Perencanaan Agregat

Perencanaan jangka menengah yang dibuat untuk membat suatu rencana produksi
yang visibel dan optimal, perencanaan ini digunakan untuk mengatasi
permasalahan di rumah sakit dalam penyediaan kebutuhan sumber daya.

5. Penjadwalan

Perencanaan yang dibuat sebelum proses pelayanan dimulai, berisi pengaturan


tenaga kerja, bahan, dan peralatan serta fasilitas yang akan digunakan dalam
proses pelayanan. Ada 2 cara dalam membuat penjadwalan pegawai yaitu
sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi berarti penjadwalan ditentukan sepihak
oleh manajemen sedangkan desentralisasi ditentukan sendiri oleh pegawai di
suatu unit kerja.

Anda mungkin juga menyukai