Daftar Kata
Adaptive Rate
Kemampuan alat pacu jantung untuk menyesuaikan kecepatan pacu lebih cepat atau lebih
lambat sesuai dengan kebutuhan dari badan anda pada waktu anda beraktifitas atau
berolah-raga.
Asynchrony
Keadaan dimana jantung anda gagal untuk menjaga tempo kontraksi jantung antara Atrial
(serambi) dan ventricular (bilik).
Atrium (Serambi)
Satu dari dua bagian atas dari jantung, khususnya serambi kiri dan serambi kanan. Serambi
mengumpulkan darah pada waktu darah masuk ke jantung dan mempompa darah kebagian
bilik bawah jantung.
Bradycardia
Detak jantung yang lambat, biasanya dibawah 60 detak per menit.
ECG/EKG (Electrocardiogram)
Gambaran yang menggambarkan aliran listrik pada jantung anda yang dicetak pada kertas.
Gambar ini memperlihatkan bagaimana impuls listrik jantung anda berjalan di dalam jantung
anda. Dokter anda dapat melihat irama jantung anda dengan membaca pola detak jantung
anda.
Electromagnetic Field
Zona yang tidak terlihat yang disebabkan oleh Voltasi listrik dan arus listrik. Zona daerah
elektromagnetik ini menurun kekuatannya bila anda jauh dari sumber.
Heart Attack
Serangan jantung atau Myocardial Infraction / MI (miokardial infrak). Serangan jantung atau
kerusakan pada otot jantung, terjadi karena pembuluh darah (arteri) yang memberi makan
pada otot jantung tersumbat. Karena itu darah tidak bisa mencapai bagaian dari jantung dan
bagian itu jantung itu mati. Gejala dari serangan jantung termasuk sakit pada dada, tangan
atau leher, mual dan atau sesak nafas.
Heart block
Keadaan dimana signal listrik dari bagian pemicu jantung anda (SA node) terlambat atau
tidak sampai ke bilik jantung (ventricle).
Heart Rhythm
Serangkaian detak jantung. Anda mungkin pernah mendengar dokter anda menyatakan
irama jantung anda normal atau tidak normal. Irama jantung yang normal berkisar antara
60-100 detak per menit pada waktu istirahat.
Lead
Kabel yang terinsulasi yang tersambung di alat pacu jantung dan didalam sekat atau bilik
jantung anda. Kabel ini menghantar arus pacu dari alat pacu jantung ke jantung. Kabel ini
masuk ke dalam jantung anda melalau vena.
Myocardial Infarction (MI)
Serangan jantung atau Myocardial Infraction / MI (miokardial infrak). Serangan jantung atau
kerusakan pada otot jantung, terjadi karena pembuluh darah (arteri) yang memberi makan
pada otot jantung tersumbat. Karena itu darah tidak bisa mencapai bagaian dari jantung dan
bagian itu jantung itu mati. Gejala dari serangan jantung termasuk sakit pada dada, tangan
atau leher, mual dan atau sesak nafas.
Pacemaker System/ Alat Pacu Jantung
Sistim ini termasuk generator (alat pacu jantung) dan kabel (lead). Alat sistim pacu jantung di
implant untuk memonitor irama jantung anda dan mengkoreksi bahayanya irama yang
sangat lambat.
Pectoral
Daerah dibagian dada atau dada atas. Tempat dimana alat pacu jantung biasa ditanam.
Programmer
Komputer yang digunakan untuk berkomunikasi dengan alat pacu jantung. Komputer ini
memberi informasi pada waktu pengujian dan kunjungan ulang. Dokter atau teknisi
menggunakan komputer ini untuk mengatur alat pacu jantung untuk memonitor dan
memberikan perawatan pada jantung anda.
Pulse Generator
Bagian dari sistem pacu jantung yang terdiri dari elektronik dan baterai. Biasa ditanam di
bagian perut atau dada atas.
Normalnya, denyutan listrik ini datang dari area kecil di jantung anda yang disebut dengan
Sino-Atrial (SA) node. Area ini terletak di bagian atas atrial/ serambi kanan jantung. Pada
waktu SA node memberi signal kedua atrium/serambi jantung berdenyut bersamaan. Pada
saat kedua atrium/serambi selesai berdenyut, kedua ventrikel/ bilik jantung terisi oleh
darah. Pada saat denyutan listrik mencapai ventrikel/ bilik jantung dan menyebabkan
ventrikel/ bilik jantung berkontraksi (Gambar 1). Kontraksi dari ventrikel/ bilik jantung ini
yang anda rasakan sebagai detak jantung. Setelah istirahat sesaat, urutan ini diulang
kembali.
Bradycardia
Terkadang jantung dapat berdetak terlalu perlahan. Ini dapat disebabkan karena SA node
jantung tidak berfungsi semestinya atau disebabkan oleh kondisi yang disebut dengan Heart
Block. Kondisi heart block terjadi bila terdapat masalah dengan lajur listrik antara atrial dan
ventrikel (serambi dan bilik). Signal alami untuk memacu jantung yang dikeluarkan oleh SA
node dapat tertunda atau signal tidak dapat mencapai ventrikel/ bilik.
Pada bradycardia, ruang-ruang jantung tidak dapat memompa darah sesering yang
dibutuhkan tubuh, karena itu, tubuh tidak mendapatkan cukup darah untuk bersirkulasi. Bila
anda mengalami Bradycardia (gambar 2) gejala yang anda rasakan dapat berupa seringnya
tubuh lemah atau pingsan.
SISTIM PACU JANTUNG ANDA: GUIDANT
Sistim pacu jantung anda memonitor dan merawat irama jantung anda. Sistim ini termasuk
pulse generator/ alat pacu jantung, yang biasanya ditanam pada dada anda. Satu atau dua
lead/ kabel yang ditanam ke dalan ruang jantung anda yang terhubung ke alat pacu jantung.
Pulse Generator
Alat pacu jantung ini adalah sebuah computer kecil. Berfungsi dengan energy yang
tersimpan dalam baterai, tersegel dengan aman di dalam alat.
Alat ini terus menerus memonitor fungsi dan irama jantung anda dan menghantar energi
listrik untuk memacu jantung anda bila irama yang terlalu pelan terdeteksi.
Selagi alat ini memonitor irama jantung anda, alat ini juga dapat menyimpan informasi
tentang jantung anda. Dokter anda akan dapat melihat rekaman informasi yang terekam
dengan menggunakan sebuah programmer; dengan itu dokter anda dapat mengevaluasi
irama jantung anda lebih lanjut. Dengan informasi ini dokter anda juga dapat menilai apakah
setting alat pacu jantung anda sudah sesuai/ optimal dengan kondisi anda. Bila diperlukan,
dengan programmer tersebut dokter anda juga dapat merubah setting alat pacu jantung
anda.
Alat pacu jantung dual chamber ini dapat diindikasikan untuk beberapa kondisi sebagai
berikut: Untuk sebagian orang, signal SA node mereka terlalu lambat dan lajur listrik ke
ventrikel/ bilik terhambat sebagian/ terhambat total. Alat pacu jantung dual chamber
tersebut dapat merawat kedua kondisi tersebut. Untuk sebagian orang lainnya, waktu
denyut atrial/ serambi dan ventrikel/ bilik mereka tidak berirama (asynchronius). Alat pacu
jantung dual chamber dapat memperbaiki keadaan tersebut, membuat waktu denyut
atrium/ serambi dan ventrikel/ bilik bergantian seperti semestinya. (lihat AV Synchrony)
Bila dokter anda mendiagnosa anda untuk memerlukan alat pacu jantung dual chamber,
lead kedua juga akan di implant. Satu ke atrium kanan dan lead ke dua ke dalam ventrikel
kanan anda. (gambar 4).
Setelah lead/ kabel telah pada posisi yang semestinya, alat/ pulse generator dan lead /kabel
di tes untuk memastikan seluruh sistim berfungsi semestinya dan dapat merekan sinyal
jantung anda. Setelah tes ini, alat pacu jantung / pulse generator di tanam pada dada,
biasanya dibawah tulang bahu, di bawah kulit dan di atas otot.
Laporkan ke dokter anda bila menemui kemerahan, bengkak, keluarnya cairan pada insisi
anda.
Hindari mengangkat beban berat sampai instruksi lanjut dari dokter anda.
Berjalan, olahraga dan mandi sesuai dengan instruksi yang diberikan dokter anda.
Jangan memakai baju ketat, yang dapat mengiritasi kulit di atas alat pacu jantung anda.
Hubungi dokter anda bila demam, apalagi bila demam tidak turun setelah dua/ tiga hari.
Tanyakan dokter bila anda memiliki pertanyaan-pertanyaan mengenai sistim pacu jantung,
irama jantung, obat anda.
Hindari mengusap-usap alat pacu jantung anda dan daerah sekitarnya.
Bila dokter anda menginstruksikan, sementara, hindari pergerakan tangan yang dapat
merubah letak lead/ kabel anda.
Hindari kontak keras pada lokasi implant alat pacu jantung anda.
Beritahukan dokter-dokter lain anda, dokter gigi, dan perawat darurat bahwa anda memiliki
sistim pacu jantung.
Hubungi dokter anda segera bila mengamati adanya kelainan/ sesuatu yang tidak normal,
seperti gejala baru atau gejala-gejala lama (seperti yang anda pernah alami sebelum sistim
pacu jantung anda ditanam) yang muncul kembali.
Obat-obatan
Sistim pacu jantung anda dimaksudkan untuk membantu kondisi jantung anda. Disamping
itu anda mungkin masih harus meminum obat-obat tertentu. Sangatlah penting untuk
mematuhi instruksi dokter anda mengenai obat-obatan yang di resepkan untuk anda.
Konsultasikan pertanyaan anda mengenai sistim pacu jantung anda atau bila anda
mengamati ada sesuatu yang tidak normal dengan alat anda.
Minumlah obat yang diresepkan dokter, ikuti petunjuk yang diberikan.
Selalu bawalah kartu identifikasi dan daftar resep obat-obat yang anda minum.
Beritahukan dokter umum, dokter gigi dan perawat darurat bahwa anda menggunakan
sistim pacu jantung.
Pertimbangan Khusus
Dokter anda mungkin akan memberitahu anda untuk menghindari aktifitas dimana resiko
anda kehilangan kesadaran dapat membahayakan anda atau orang lain di sekitar anda.
Aktifitas yang harus dihindari mungkin termasuk menyetir mobil, berenang atau berlayar
sendirian atau memanjat tangga.
Menyetir Mobil
Peraturan mengendarai mobil dan gejala yang disebabkan oleh gangguan irama jantung
anda seringkali yang menjadi factor penentu apakah anda diperbolehkan menyetir mobil
atau tidak. Dokter anda akan menyarankan apa yang terbaik untuk keselamatan anda dan
juga keselamatan orang lain.
Perlu di ingat, sistim pacu jantung anda selalu memonitor dan mengkoreksi irama jantung
anda yang terlalu pelan. Ini bisa memberikan ketenangan untuk anda, keluarga dan teman
anda.
Untuk memeriksa alat pacu jantung anda, dokter/ perawat anda akan menggunakan sebuah
programmer. Programmer tersebut dapat berkomunikasi dengan alat pacu jantung anda
dari luar tubuh dengan menggunakan tongkat yang diletakkan di atas lokasi alat anda di
tanam.
Kunjungan lanjutan biasanya akan memakan waktu sekitar 20 menit. Selama kunjungan
anda, dokter atau perawat akan menggunakan programmer untuk meng interogasi atau
mengecek alat pacu jantung anda. Mereka akan dapat meninjau memori daya guna alat
pacu jantung anda sejak kunjungan dokter anda yang terakhir. Bila diperlukan mereka akan
merubah setting alat anda. Mereka juga akan dapat melihat berapa banyak energi baterai
yang tersisa dalam alat pacu jantung anda.
Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Baterai Pada Alat Pacu Jantung Anda
Baterai pada alat pacu jantung anda tersegel aman di dalam alat pacu jantung, memberikan
energi yang dibutuhkan untuk memonitor dan mengkorekasi irama jantung anda. Seperti
baterai lain nya, energi baterai akan habis terpakai. Waktu baterai alat pacu jantung anda
habis, alat tersebut akan perlu diganti dengan yang baru. Berapa lamanya alat pacu jantung
anda akan bertahan tergantung pada banyak factor seperti: setting yang diprogram oleh
dokter anda, juga tergantung berapa banyak jantung anda bergantung pada alat pacu
jantung untuk mengkoreksi irama jantung anda.
Bagaimana Anda Akan Tahu Apabila Baterai Alat Pacu Jantung Anda Habis?
Baterai alat pacu jantung memiliki pola yang bisa diramalkan. Alat anda akan secara regular
mengecek level energi baterai yang tersisa. Juga pada setiap kunjungan lanjutan dokter dan
perawat anda akan memeriksa level energi baterai alat anda. Bila energy baterai berkurang
dan hamper habis, alat pacu jantung tersebut akan perlu di gantikan dengan yang baru.
Penggantian Alat Pacu Jantung
Pada waktu penggantian alat pacu jantung, dokter anda akan membuka kulit dimana alat
anda pertama kali di tanam. Dokter akan melepaskan lead/ kabel dari alat pacu jantung yang
lama. Dokter akan mengecek dan melakukan tes apakah lead/ kabel masih berfungsi dengan
baik dan cocok/ kompatibel untuk alat pacu jantung yang baru. Dokter lalu akan
menyambungkan lead/ kabel yang telah di tes ke alat pacu jantung yang baru. Lalu satu tes
lagi akan dilakukan untuk mengecek apakah sistim baru ini berfungsi semestinya.
Setelah tes selesai, insisi akan di jahit kembali. Seluruh prosedur akan memakan waktu
sekitar satu jam. Prosedur ini diklasifikasikan sebagai operasi ringan. Waktu pemulihan
biasanya singkat, dan anda akan dapat beraktivitas normal secepatnya.
Tuberculosis Paru adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman
mycrobacterium tuberculosis (Sallin, 2007)
1. Etiologi
3. Manifestasi Klinis
4. Demam
Biasanya sub febris menyerupai demam influenza. Tapi kadang-kadang panas badan
mencapai 40C-41C.
1. Batuk
Batuk terjadi karena adanya iiritasi pada bronkus, batu ini berfungsi untuk membuang
produk-produk radang keluar. Karena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit berkembang
dalam jaringan paru yakni berminggu-minggu atau berulan-bulan dari peradangan bermula.
Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non produktif) kemudian setelah timbul perandangan
menjadi produktif ( menghasilkan sputum). Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah
(hemapnoe) karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk berdarah pada
tuberculosis terjadi kavitas, tetapi dapat juga terjadi ulkus dinding bronchus.
1. Sesak
Pada penyakit ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak nafas, akan ditemukan pada
penyakit yang sudah lanjut. Dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru.
1. Nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke
pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
1. Mailase
Penyakit tuberculosis bersifat radang yang menahun. Gejala mailase sering ditemukan berupa
anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan turun), sakit kepala,
meriang, nyeri otot, keringat malam dan lain-lain. Mailase makin lama makin berat dan
terjadi hilang timbul secara tidak teratur (Bahar, 1998)
4. Patofisiologis
TB. Primer
Sitoplasma makroflag
Membentuk sarang TB Pneumonia kecil
(limfangitis regional)
Komplek primer
TB Sekunder
Infeksi endogen
Tuberkel
Reorpsi Meluas Meluas
Sembuh
Sembuh Kavitas
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis tuberculosis paru. Disamping itu juga dapat
memberikan evaluasi terhadap pengobatan yang diberikan. Kadang-kadang tidak mudah
untuk mendapatkan sputum terutama pada penderita yang tidak batuk maupun batuk tetapi
non produktif.
Dalam hal ini dianjurkan satu hari sebelum pemeriksaan sputum, penderita dianjurkan minum
sebanyak 2 liter dan idanjurkan melakukan batuk efektif. Dapat juga memberikan tambahan
obat-obatan mukolitik ekspektoran atau dengan inhalasi larutan garam hipertonik slama 20-
30 menit. Bila masih sulit sputum dapat diperoleh dengan bronchoscopy. Sputum yang sudah
didapat harus mengandung kuman BTA. Criteria sputum BTA positif adalah bila sekurang-
kurangnya ditemukan 3 batang kuman BTApada sediaan. Dengan kata lain diperlukan 50000
kuman dalam 1 ml sputum. Pada pemeriksaan dengan biakan, setelah 4-6 minggu penanaman
sputum dalam medium biakan, koloni kuman tuberculosis mulai tampak. Bila setelah 8
minggu pananaman, kolini tidak tampak, biakan dinyatakan negatif. Medium biakan yang
sering digunakan adalah Lowenstien Jensen dan ATS.
1. Test Tuberculin
Biasanya memakai cara Mantaux yakni yakni dengan menyuntikan 0,1 cc Tuberculin PPD
(Purified Protein Derivate) intra cutan 5 TU(intermediate strength). Setelah 48-72 jam
tuberculin disuntukkan akan timbul reaksi berupa indurasi kemerahan yang terdiri dari
infiltrat limfosit yakni persenyawaan antara anti bodi dan antigen tuberculin.
6. Penatalaksanaan /Pengobatan
Tujuan :
1. Menyembuhkan Penderita
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
4. Menurunkan tingakat penularan 85%
5. Mencegah terjadinya resisten obat (Cermin Dunia Kedokteran, 2006 : 137)
Isoniasid (H)
Dikenal dengan INH, bersifat bakteriasid, dapat membunuh 90% populasi kuman dalam
beberapa hari pertama pengobatan. Obat ini sangat efektif dalam keadaan metabolic efektif,
yaitu kuman yang sedang berkembang. Dosis hariannya dianjurkan 5mg/kgBB, sedangkan
untuk pengobatan intermitten 3 kali seminggu diberikan dengan dosis 10mg/kgBB.
Rifamphisin (R)
Bersifat bakteriasid, dapat membunuh kuman semi-dormant (persister) yang tidak dapat
dibunuh oleh INH. Dosis 10mg/kgNN diberikan sama untuk pengobatan harian maupun
intermitten seminggu 3 kali.
Pirasinamid (Z)
Bersifat bakteriasid, dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana
asam. Dosis harian dianjurkan 25 mg/kgBB, sedangkan untuk pengobatan intermitten 3 kali
seminggu diberikan dengan dosis 35mg/kgBB.
Streptomicin (S)
Ethambutol (E)
Merupakan dasar utama dari proses keperawatan. Melalui pengkajian ini, semua data pasien
dapat dikumpulkan untuk menentukan masalahmasalah keperawatan yang mungkin timbul
pada setiap kasus penyakit Tuberkulosis Paru. Pengkajian menurut Doenges (1999) meliputi :
1. Identitas Pasien.
Pengkajian ini mencakup nama klien, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama,
suku/bangsa, status perkawinan, alamat, tanggal masuk RS, diagnosa medis, ruang
dan nomor register.
2. Identitas Penanggung Jawab.
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pelajaran, agama, alamat, hubungan
dengan klien.
3. Aktifitas/istirahat.
Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan.
Napas pendek karena kerja.
Kesulitan tidur pada malam hari atau demam malam hari, menggigil dan atau
berkeringat.
Tanda : Takikardia, takipnea/dispnea pada kerja.
Kelelahan otot, nyeri, dan sesak (tahap lanjut).
4. Integritas Ego
Gejala : Adanya/faktor stres lama.
Masalah keuangan, rumah.
Perasaan tak berdaya/etnik : madura, dll.
Tanda : Menyangkal (khususnya selama tahap dini).
Ansietas, ketakutan, mudah terangsang.
5. Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan.
Tak dapat mencerna.
Penurunan berat badan.
Tanda : Turgor kulit buruk, kering/kulit bersisik.
Kehilangan otot/hilang lemak subkutan.
6. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Tanda : Berhatihati pada area yang sakit. perilaku distraksi, gelisah.
7. Pernapasan
Gejala : Batuk, produktif atau tak produktif.
Napas pendek.
Riwayat tuberkulosis/terpajan pada individu terinfeksi.
Tanda : Peningkatan frekuensi pernapasan.
Pengembangan pernapasan tak simetris.
Perkusi pekak dan penurunan fremitus (cairan pleural atau penebalan pleural).
Karakteristik sputum : Hijau/purulen, mukoid kuning, atau bercak darah.
Deviasi trakeal (penyebaran bronkogenik).
Tak perhatian, mudah terangsang yang nyata, perubahan mental (tahap lanjut)
8. Keamanan
Gejala : Adanya kondisi penekanan imun, contoh AIDS, Kanker.
Tes HIV positif.
Tanda : Demam rendah atau panas akut.
9. Interaksi Sosial.
Gejala : Perasaan isolasi/penolakan karena penyakit menular.
Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab/perubahan kapasitas fisik untuk
melaksanakan peran.
10. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Riwayat keluarga Tuberkulosis
Ketidakmampuan umum/status kesehatan buruk
Gagal untuk membaik/kambuhnya tuberkulosis paru dan tidak berpartisipasi dalam
terapi.
Rencana pemulangan : memerlukan bantuan dengan/gangguan dalam terapi obat dan
bantuan perawatan diri dan pemeliharaan/perawatan rumah.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivasi ulang ) B.d Pertahanan primer tak
adekuat , penurunan kerja silia ,Kerusakan jaringan ,Penurunan ketahanan, Malnutrisi
,Terpapar lngkungan ,Kurang pengetahuan untuk menghindari pemaparan patogen.
4. Bersihan jalan nafas tak efektif B.d adanya secret Kelemahan , upaya batuk
,burukEdema tracheal.
5. Gangguan pertukaran gas B.d Penurunan permukaan efektif paru , atelektasis
,Kerusakan membran alveolar kapiler ,Sekret kental , tebal, Edema bronchial.
6. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi paru, batuk menetap.
3. Intervensi Keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivasi ulang ) B.d
Pertahanan primer tak adekuat , penurunan kerja silia
Kerusakan jaringan
Penurunan ketahanan
Malnutrisi
Terpapar lngkungan
Kriteria hasil :
Intervensi :
3) Anjurkan pasien untuk batuk /bersin dan mengeluarkan pada tissue dan menghindari
meludah
8) Kaji pentingnya mengikuti dan kultur ulang secara perodik terhadap sputum
1. Bersihan jalan nafas tak efektif B.d adanya secret Kelemahan , upaya batuk
,burukEdema tracheal.
Kriteria Evaluasi :
Intervensi :
1) Kaji fungsi pernafasan , kecepatan , irama , dan kedalaman serta penggunaan otot
asesoris
Kriteria Evaluasi :
Pasien menunjukkan perbaikan venilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam
rentang normal dan bebas gejala distress pernapasan
Intervensi :
2)Evaluasi perubahan tingkat kesadaran , catat sianosis dan atau perubahan pada warna kulit
4) Tingkatkan tirah baring / batasi aktivitas dan atau Bantu aktivitas perawatan diri sesuai
kebutuhan
5) Kolaborasi oksigen
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan B.d Kelemahan ,Sering batuk / produksi
sputum ,Anorexia ,Ketidakcukupan sumber keuangan
Kriteria hasil :
Menunjukkan peningkatan BB, menunjukkan perubahan perilaku / pola hidup untuk
meningkatkan / mempertahankan BB yang tepat
Intervensi :
1) Catat status nutrisi pasien pada penerimaan , catat turgor kulit , BB, Integrtas mukosa
oral , kemampuan menelan , riwayat mual / muntah atau diare
4) Selidiki anorexia , mual , muntah dan catat kemungkinan hhubungan dengan obat .
6) Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohodrat.
8) Kolaborasi antipiretik