Pendahuluan
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah HIV/AIDS itu?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui HIV/AIDS tersebut.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin saya sampaikan adalah untuk memberikan
informasi kepada para pembaca , utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda
tentang AIDS, sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan
diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit AIDS. Dan
memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dan akibat dari HIV/AIDS
itu.
2
BAB II
Metodelogi
3
BAB III
Pembahasan
3.2 Pengertian
3.2.1 Virus HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan
AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi
genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang
berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA
sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.
4
Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah
putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia
yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat
ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang
biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel
darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh
maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya
adalah kita dapat meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.
5
Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III
(HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik
dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam
deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah
lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia.
6
Dan bukan tidak mungkin jika pasangan seksual itu juga terjangkit penyakit HIV/AIDS
apalagi tidak menggunakan kondom. Baik penderita pria maupun wanita sangat
beresiko menularkan virus HIV ini ketika pasangan melakukan hubungan badan, yakni
melalu cairan sperma(laki-laki) dan melalu darah menstruasi pada vagina(perempuan).
Selain itu HIV juga ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan bersamaan dengan
penderita HIV dengan yang bukan penderita(kemungkinan besar akan terinfeksi). Dan
juga virus HIV bias ditularkan oleh seorang ibu yang positif menderita HIV/AIDS
ketika ia hamil dan memberi ASI untuk anakanya.
dengan:
Bagaimana sesungguhnya sikap Islam terhadap kasus HIV & AIDS dan terhadap
orang dengan HIV & AIDS ?. Islam yang oleh para pemeluknya sering dinyatakan
sebagai agama yang selalu relevan untuk dapat menjawab segala problem sosial
kemanusiaan tentu sangat diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi bangsa
guna memecahkan persoalan yang sangat krusial ini.
7
Kemajuan iptek telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersumber
pada doctrine of permissiveness yang kemudian melahirkan permissive society, hal
tersebut tercermin pada pola dan gaya hidup misalnya : perdagangan seks, pengesahan
perkawinan sesama jenis, pameran seks, pornografi, legalisasi aborsi tak bertanggung
jawab, dan seterusnya. Allah SWT berfirman:
maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan, kami pun
membuka semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka
bergembira, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka
terdiam terdiam berputus asa. (Al-Anam:44)
HIV terutama terdapat di dalam darah, air mani, dan cairan vagina. Penularannya
melalui:
Hubungan seksual dengan pengidap HIV (homo atau heteroseksual)
Transfusi darah yang mengadung HIV
Alat suntik bekas pengidap HIV : tindik, tattoo, narkoba (IDU), injeksi, dan lain-lain
Dari ibu hamil kepada janinnya.
Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Arbaah:
berobatlah hai hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali
diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit yang satu (pikun).
Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV/AIDS yakni secara fisik, psikis,
dan social. Secara fisik melalui medis dan sejenisnya hingga yang terbaru ARV
(AntiRetroviral) secara psikis melalui kesabaran, taubat, taqarrub ilallah (dzikrullah),
dan berdoa, sedangkan secara social melalui penerimaan dan dukungan penuh
masyarakat terutama keluarga.
Media utama penularan HIV/AIDS adalah seks bebas. Oleh karena itu
pencegahannya harus dengan menghilangkan praktik seks bebas itu sendiri. Hal ini
bisa dilakukan melalui pendidikan Islam yang menyeluruh dan komprehensif, dimana
setiap individu muslim dipahamkan untuk kembali terikat pada hukum-hukum Islam
dalam interaksi sosial (nizhom ijtimai/aturan sosial).
Seperti larangan mendekati zina dan berzina itu sendiri, larangan khalwat (beruda-
duaan laki perempuan bukan mahram, seperti pacaran), larangan ikhtilat (campur baur
laki perempuan), selalu menutup aurat, memalingkan pandangan dari aurat, larangan
masuk rumah tanpa izin, larangan bercumbu di depan umum, dll. Sementara itu,
8
kepada pelaku seks bebas, segera jatuhi hukuman setimpal agar jera dan tidak ditiru
masyarakat umumnya. Misal pezina dirajam, pelaku aborsi dipenjara, dll.
9
hubungan dengan ODHA dengan tidak ODHA. ODHA pun masih berkesempatan
menjadi seorang muslim yang baik, sama seperti muslim lainnya.
Sikap yang harus dimiliki menurut agama Kristen terhadap penderita HIV/AIDS
adalah Way Of Attitude, bergaul dengan penderita HIV/AIDS sebagai sebagai sesama
manusia dan memperlakukan mereka dengan baik dan berbagi kasih sayang. Ini
terdapat pada Kitab Suci yaitu di dalam Amsal pasal 3 Ayat 3-4 ( Janganlah kiranya
kasih dan setia meninggalkan Engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu
pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan
Allah serta manusia). Ayat-ayat ini menekankan suatu nilai moral kebaikan terhadap
orang yang menderita HIV/AIDS, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang tidak
berdosa,dan tak ada manusia yang ingin hidupnya terkucilkan dan menderita.Itulah
tentang pandangan tentang penyakit HIV/AIDS menurut agama Kristen
10
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa kita harus waspada terhadap virus HIV/AIDS.
Makalah di atas juga menjelaskan pengertian, sejarah, cara penularan , gejala-gejala
dan pencegahannya. Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan mengenai
makalah ini adalah:
1. HIV (Human ImmunoDevesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh
manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired
ImmunoDeviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan
tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
2. Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal
permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya
mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat
mendapat kontak virus HIV tersebut.
3. Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang
dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS yang ada
hanyalah pencegahannya saja.
4.2 Saran
Menurut kami sebaiknya anda sebagai pembaca harap lebih waspada dengan
penyakit AIDS, karena penyakit ini sungguh berbahaya. Dan anda juga harus
menghindari gaya hidup seks bebas tanpa pelindung, karena jika anda melakukan hal
tersebut maka kemungkinan besar anda akan terkena penyakit yang sangat mematikan
tersebut atau juga disebut dengan penyakit HIV/ AIDS , adapun anda melakukan seks
bebas dengan pelindung maka yang terjadi adalah kerusakan moral yang ada pada diri,
maka dari itu kami berharap agar anda benar- benar mengerti akan bahaya penyakit
HIV/ AIDS.
11
Daftar Pustaka
http://deqwan1.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-tentang-hiv-aids.html
https://www.academia.edu/6373911/MAKALAH_IKM_HIV_AIDS
www.rijalhabibulloh.com/2014/08/makalah-hiv-aids.html
https://rahha.wordpress.com/2008/09/03/hiv-dan-aids/
12