Anda di halaman 1dari 2

Makalah Seminar Kerja Praktek

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PANEL ATS (AUTOMATIC TRANSFER


SWITCH) DAN AMF (AUTOMATIC MAIN FAILURE) DI PT. FINACO INDONESIA

Dwi Novia Prasetyo.1, Bagus Fatkhurrozi, S.T., M.T.2


1
Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar
Jl. Kapten S. Parman No. 39 Magelang 56116, Magelang, Indonesia
Email: dwi.noviaprasetyo@gmail.com

Abstrak

Catu daya utama yaitu PLN (Pembangkit Listrik Negara) tidak selamanya kontinyu dalam
penyaluranya, suatu saat pasti terjadi pemadaman yang kemungkinan dapat disebabkan oleh
gangguan pada sistem transmisi atau sistem distribusi. Untuk mengantisipasi dari pemadaman
tersebut, laporan ini bertujuan untuk mendesain sebuah kontrol otomatis yang disebut ATS
(Autamatic Transfer Switch) dan AMF (Automatic Main Failure) atau sistem interlock PLN
Genset. ATS dan AMF dapat digunakan untuk mengontrol status genset seperti tegangan dan
frekuensi output genset. ATS dan AMF akan melepaskan suplai dari PLN ke beban ketika catu
daya PLN terdapat gangguan dan mengganti catu daya utama dengan catu daya cadangan dari
genset untuk menyuplay beban, ketika tegangan pada PLN kembali normal maka ATS dan
AMF akan melepaskan catu daya cadangan dan mengalihkan ke catu daya PLN dan waktu
yang di butuhkan genset untuk mensuplai beban setelah starting adalah 5 detik.
Panel ATS-AMF dengan basis modul DSE (Deepsea 4420) PLC yang diproduksi oleh
PT.Finaco Indonesia mendukung dua operasi transfer atau pemindahan beban yaitu secara
manual dan otomatis. Sedangakan fungsi utama saat operasi otomatis ATS-AMF sebagai
kontrol utama emergency power yaitu memonitoring dan sensoring catu daya utama (PLN),
jika PLN mengalami gangguan maka modul ini akan memberikan perintah kepada Genset
untuk melalukan starting serta memonitoring dan sensoring Genset, apabila genset telah
starting dan running maka module ini akan memonitoring kualitas energi listrik yang
dihasilkan genset sekaligus proteksi.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi di akibatnya seluruh aktifitas produksipun
segala bidang, maka catu daya utama PLN berhenti. Berdasarkan hal diatas agar tidak
sangat berpengaruh terhadap penyedian terjadi pemadaman total pada penerangan
energi listrik bagi layanan publik, baik itu ruangan maupun daerah penting yang harus
daya besar maupun daya kecil. Akan tetapi mendapat suplai energi listrik secara terus-
suplai daya utama yang berasal dari PLN menerus, maka dibutuhkan generator set
tidak selamanya kontinu dalam (genset) sebagai back-up suplai utama
penyalurannya. Suatu saat pasti terjadi (PLN).
gangguan yang disebabkan oleh gangguan Sebagai kontrol kapan genset
pada sistem pembangkit, atau gangguan mengambil alih suplai tenaga listrik ke
pada sistem transmisi dan sistem distribusi. beban ataupun sebaliknya maka diperlukan
Sedangkan suplai energi listrik sangat sistem kontrol yang dapat bekerja secara
diperlukan pada pusat perdagangan, otomatis untuk menjalankan genset saat
perhotelan, perbankkan, rumah sakit terjadi pemadaman dari PLN. Kontrol
maupun industri dalam menjalankan otomatis tersebut biasanya disebut
produksinya. Sehingga jika PLN padam, Automatic Transfer Switch (ATS) dan
maka suplai energi listrik pun berhenti, dan Automatic Main Failure (AMF) atau sistem
interlok PLN - Genset. ATS yang di desain
menggunakan controller Deep Sea
Electronics (DSE) dari segi ekonomis DSE
harganya murah dibandingkan dengan
AMF buatan pabrik. Selain itu bentuk
pemograman dan fungsinya lebih simple,
yang telah dilengkapi dengan berbagai
kelebihan dan keunggulan sehingga
memungkinkan alat ini dapat diandalkan
sebagai perangkat otomatis. Gambar 1. Bentuk Fisik Kontaktor
Kontaktor magnet merupakan sakelar yang
1.2 Tujuan bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya
Hal-hal yang menjadi tujuan penulisan laporan bekerja bila ada gaya kemagnetan. Sebuah
kerja praktek ini adalah:
koil dengan inti berbentuk huruf E yang
1. Mengetahui ruang lingkup kerja dan proses
produksi dari PT. Finaco Indonesia.
diam, jika koil dialirkan arus listrik akan
2. Mengaplikasikan pengetahuan yang menjadi magnet dan menarik inti magnet
sudah dipelajari di bangku kuliah pada yang bergerak dan menarik sekaligus
dunia kerja. kontak dalam posisi ON. Batang inti yang
3. Mengetahui prinsip kerja, perancangan dan bergerak menarik paling sedikit 3 kontak
pembuatan Panel Automatic Transfer utama dan beberapa kontak bantu bisa
Switch (ATS) - Automatic Main Failure kontak NC atau NO.
(AMF) produksi PT. Finaco Indonesia.
Sekering Dan MCB
1.3 Batasan Masalah Pengaman sistem daya bisa menggunakan
Untuk lebih memfokuskan sekering atau Miniatur Circuit Breaker
pembahasan laporan kerja praktekini, maka (MCB). Sekering sering disebut juga
masalah yang ditangani dari laporan kerja dengan pengaman lebur atau fuse. Fungsi
praktek ini dibatasi pada beberapa rincian sekering adalah mengamankan peralatan
sebagai berikut: atau instalasi listrik dari gangguan hubung
1. Konfigurasi sistem modul Automatic singkat.
Transfer Switch (ATS) dan Automatic
Main Failure (AMF) beserta prinsip
kerjanya.
2. Konfigurasi PLC yang difungsikan
sebagai modul Automatic Transfer
Switch (ATS) dan Automatic Main
Failure (AMF) ,yang meliputi Gambar 2. Bentuk MCB
konfigurasi dan prinsip kerjanya. MCB sering disebut juga pengaman
3. Membuat software dari ATS dan AMF. otomatis. Pengaman otomatis ini
memutuskan sirkit secara otomatis apabila
II. KOMPONEN-KOMPONEN arusnya melebihi setting dari MCB
PADA ATS DAN AMF tersebut. Pengaman otomatis dapat
2.1 Komponen Daya langsung dioperasikan kembali setelah
Kontaktor mengalami pemutusan (trip) akibat adanya
Kontaktor adalah komponen elektromekanik gangguan arus hubung singkat dan beban
yang dapat berfungsi sebagai penyambung dan lebih.
pemutus rangkaian, yang dapat dikendalikan
dari jarak jauh pergerakan kontak-kontaknya MCCB
terjadi karena adanya gaya elektromagnet.

Anda mungkin juga menyukai