Anda di halaman 1dari 2

Ok, sebelum kita ingin mengetahui tentang bagaimana manfaat dari mempelajari dinamika perairan laut dan startifikasinya,

langkah pertama kita harus


mengetahui tentang ilmu-ilmu/pengetahuan apa saja yang berisikan teori-teori yang berhubungan dengan laut. Diantaranya, Apa itu Oceanografi dan
Hidrografi. Hal ini sangat berperan sekali dalam dinamika perairan laut nantinya beserta startifikasinya.

Pengertian Oceanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk laut/samudera , diantaranya mengenai batas-batas samudera/laut, topografi
dasar laut, sifat fisis dan kimiawi ir laut, macam dan sifat air laut, pasang naik dan pasang surut, serta gelombang dan kehidupan mahkluk hidup yang ada di
dalamnya.

Hidrosfer meliputi perairan laut dan darat yang sangat penting bagi kehidupan di permukaan bumi. Kalau Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari perairan
dalam yang hubungannya dengan kegunaannya untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan lainnya. Hidrologi lebih memperhatikan studinya pada air tawar
yang berada di daratan, di danau, di sungai dan air tanah yang berada di lapisan batuan kulit bumi.

Hidrografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari yang mempelajari perairan dalam hubungan dengan kegunaannya untuk lalulintas air, baik disungai-
sungai, danau, selat, laut dan samudera , jadi menyangkut perairan tawar/darat dan air laut/asin. kalau Hidrografi lebih menitik beratkan pada perhatiannya
pada keselamatan pelayarannya, yang berhubungan dengan sebab akibat dari kedalaman lautnya, arus laut, pasang surutnya, gelombang dan morfologi
dasar lautnya atau sungai. Intinya Pencegahan terhadap dampak-dampak negatif yang tidak kita inginkan yang akan timbul nantinya.

Kalau ditinjau dari segi Biotanya hal-hal yang harus diperhatikan antara lain sbb :

- Suhu dan Stratifikasi Vertikal

Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran
organisme.

Proses kehidupan yang vital, yang secara kolektif disebut Metabolisme, yang hanya berfungsi di dalam kisaran suhu yangn relatif sempit.

Di dalam kisaran suhu di mana proses-proses kehidupan berlangsung, metabolisme bergantung pada suhu.

Semua organisme laut, kecuali burung-burung yang berterbangan dari wilayah pesisir pantai menuju ke laut dan juga mamalia laut yang bersifat
poikilotermik/ektotermik, artinya suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu massa air di sekitarnya,

sedangkan Burung-burung yang beterbangan dari wilayah pesisir pantai menuju ke permukaan laut untuk mencari makan beserta hewan mamalia laut yang
ada di dalamnya bersifat Homiotermik atau Endotermik, artinya mempunyai kemampuan mengatur sendiri suhu tubuhnya tanpa di pengaruhi oleh suhu
massa airnya. Suhu dalam lautan sangat bervariasi , sesuai dengan kedalaman.

Selain itu suhu juga sangat berpengaruh terhadap kerapatan air laut, karena Air laut yang hangat kerapatannya lebih rendah daripada airlaut yang dingin
pada salinitas yang sama. Dan Variasi suhu yang ditemukan di seluruh samudera lebih besar daripada variasi salinitas.

- Massa dan Sirkulasi Air

Sebagai akibat perbedaan suhu dan salinitas serta pengaruhnya terhadap kerapatan airlaut di samudera dapat di bagi menjadi beberapa massa air, antara
lain : massa air permukaan (upper water mass yang meluas ke dasar laut.

massa air permukaan selalu dalam keadaan bergerak. Gerakan ini ditimbulkan terutama oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air.
Akibatnya menghasilkan 2 macam gerakan , yaitu ombak/gelombang dan arus.

Selain ketinggian, gelombang selanjutnya dicirkan oleh panjang gelombang, yang merupakan jarak horisontal antara puncak dua gelombang yang
berurutan. Periode satu gelombang adalah waktu yang diperlukan oleh puncak gelombang yang berurutan melalui satu titik yang sama.

Jadi kesimpulannya, yang bisa kita petik dari manfaat mempelajari dinamika perairan laut dan startifikasinya adalah : karena lautan menyimpan potensi
yang begitu besar dan sedang menunggu kita kelola dengan sebaik mungkin dan bijaksana ,terutama bagi para penduduk disekitar wilayah pesisir pantai
pada khususnya.

Stratifikasi suhu ini terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari ke dalam kolom air yang
mengakibatkan terjadinya gradien suhu yang vertikal. Pada kolam yang kedalaman airnya kurang
dari 2 meter biasanya terjadi stratifikasi suhu yang tidak stabil. Oleh karena itu, bagi para
pembudidaya ikan yang melakukan kegiatan budi daya ikan kedalaman air tidak boleh lebih dari 2
meter. Selain itu untuk memecah stratifikasi suhu pada wadah budi daya ikan diperlukan suatu alat
bantu dengan menggunakan aerator/blower/ kincir air
Kisaran suhu air yang sangat diperlukan agar pertumbuhan ikan-ikan pada perairan tropis dapat
berlangsung berkisar antara 25 C 32 C.

Suhu air sangat berpengaruh terhadap proses kimia, fisika dan biologi di dalam perairan, sehingga
dengan perubahan suhu pada suatu perairan akan mengakibatkan berubahnya semua proses di
dalam perairan.Hal ini dilihat dari peningkatan suhu air maka kelarutan oksigen akan berkurang.

Pada perairan yang tergenang yang mempunyai kedalaman air minimal 1,5 meter biasanya akan
terjadi pelapisan (stratifikasi) suhu. Pelapisan ini terjadi karena suhu permukaan air lebih tinggi
dibanding dengan suhu air dibagian bawahnya. Stratifikasi suhu pada kolom air dikelompokkan
menjadi tiga yaitu pertama lapisan epilimnion yaitu lapisan sebelah atas perairan yang hangat
dengan penurunan suhu relatif kecil (dari 32 C menjadi 28 C). Lapisan kedua disebut dengan
lapisan termoklin yaitu lapisan tengah yang mempunyai penurunan suhu sangat tajam (dari 28 C
menjadi 21 C). Lapisan ketiga disebut lapisan hipolimnion yaitu lapisan paling bawah di mana pada
lapisan ini perbedaan suhu sangat kecil relatif konstan.

Tiap kenaikan air bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6C.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradien temperatur ...

Anda mungkin juga menyukai