Anda di halaman 1dari 10

Manajemen K3 Rumah Sakit :

Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di Rumah Sakit.

. Menempatkan & memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya.

1. Upaya K3 Rumah Sakit

Tenaga Kerja, cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Meliputi;
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan.

Tiga komponen K3 Rumah Sakit yaitu :

1.Kapasitas Kerja : kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik
pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.

Beban Kerja : Suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun non fisik dalam
menyelesaikan poekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi lingkungan yang
tidak mendukung secara fisik atau non fisik.

3. Lingkungan Kerja : Kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor fisik, kimia,
biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya.

1. Bahaya Potensial di Rumah Sakit

1.Mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja disebabkan faktor Biologi (virus, bakteri
dan jamur); faktor kimia (antiseptik, gas anestasi); faktor ergonomi (cara kerja yang salah);
faktor Fisika (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi); faktor Psikososial (kerja bergilir,
hubungan sesama karyawan/atasan).

2.Yang dimungkinkan adalah mikrobiologik, desain/fisik, kebakaran, mekanik,


kimia/gas/karsinogen, radiasi dan siriko hukum/keamanan.

3.Penyakit Akibat Kerja (PAK) : faktor biologik (kuman patogen yang berasal dari pasien);
faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus, seperti antiseptik pada kulit,
gas anestasi pada hati;

faktor ergonomi (cara duduk salah, cara mengangkat beban pasien salah); faktor fisik dalam
dosis kecil terus menerus (panas pada kulity, tegangan tinggi pada sistem reporoduksi, radiasi
pada sistem pemroduksi darah); faktor psikologis (ketegangan di kamar bedah, penerimaan
psien, gawat darurat dan bangsal penyakit jiwa).

1. Respon Kegawatdarutan di Rumah Sakit


Merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi pekerja,
pengunjung ataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha, mengganggu operasi,
menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finasial dan citra rumah sakit.

q Lingkungan Kerja & Penyakit Akibat Kerja

1.Pengenalan lingkungan kerja

2.Evaluasi lingkungan kerja

3.Pengendalian lingkungan kerja

Pengendalian lingkungan (Environmental Control Measures) : Disain dan tata letak.

Pengendalian perorangan (Personal Control Measures) : APD ; Pembatasan waktu pekerja


thdp zat tertentu yang berbahaya ; Personal Hygiene pekerjaan yang berhubungan dengan bahan
kimia serta partikel lain.

PENYAKIT AKIBAT KERJA

Asma disebabkan oleh inflamasi bronkial akut atau kronis.


Pneumonitis Hipersentif (PH)
Rinitis berupa alergi atau non- alergi
Dermatitis dan Urtikaria

v KECELAKAAN AKIBAT KERJA

1.Kecelakaan medis

2.Kecelakaan kerja

q Penyebab Kecelakaan :

1.Kondisi berbahaya (unsafe condition) :

Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain


Lingkungan kerja
Proses kerja
Sifat pekerjaan
Cara kerja

2. Perbuatan berbahaya (unsafe act)

Kurangnya pengetahuan & keterampilan pelaksana.


Cacat tubuh yg tdk kentara (bodily defect)
Keletihan & kelemahan daya tahan tubuh
Sikap & perilaku kerja yg tidak baik

Peranan K3 (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja) Di Rumah


Sakit
3/13/2017

3 Comments
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yaitu salah satu bentuk usaha untuk
membuat tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, hingga dapat
kurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang selanjutnya dapat
tingkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menyebabkan korban
jiwa ataupun kerugian materi untuk pekerja dan entrepreneur, namun dapat juga mengganggu
sistem produksi secara detail, mengakibatkan kerusakan lingkungan yang selanjutnya akan
beresiko pada orang-orang luas.

Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kelompok petugas kesehatan dan
non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Bila kita tekuni angka
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa penilaian)
memberikan kecenderungan penambahan prevalensi. Sebagai aspek penyebabnya, sering terjadi
karena kurangnya kesadaran pekerja dan kwalitas dan ketrampilan pekerja yang kurang
mencukupi. Banyak pekerja yang menyepelekan resiko kerja, hingga tidak memakai alat-alat
pengaman meskipun telah ada.

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Th. 2003 mengenai Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan kalau
usaha Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diadakan di semua tempat kerja, terutama
tempat kerja yang memiliki resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau memiliki
karyawan paling sedikit 10 orang. Bila memerhatikan isi dari pasal diatas maka jelaslah kalau
Tempat tinggal Sakit (RS) termasuk kedalam persyaratan tempat kerja dengan beragam ancaman
bahaya yang bisa menyebabkan efek kesehatan, bukan sekedar pada beberapa pelaku segera
yang bekerja di RS, namun juga pada pasien ataupun pengunjung RS. Hingga telah semestinya
pihak pengelola RS mengaplikasikan bebrapa usaha K3 di RS.

Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi ada juga potensi bahaya-bahaya lain yang
memengaruhi kondisi dan keadaan di RS, yakni kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan
yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera yang lain), radiasi,
beberapa bahan kimia yang beresiko, gas-gas anastesi, masalah psikososial dan ergonomi. Semua
potensi bahaya itu diatas, terang meneror jiwa dan kehidupan untuk beberapa karyawan di RS,
beberapa pasien ataupun beberapa pengunjung yang ada di lingkungan RS.

Segi Legal K3 RS

Tempat tinggal sakit adalah tempat kerja di mana terdapat karyawan, orang sakit, pengunjung,
alat medis dan non medis. Tempat tinggal sakit di bangun diperlengkapi dengan perlengkapan
yang digerakkan dan dipelihara untuk sedemikian rupa untuk melindungi dan menghindar
kebakaran dan persiapan dalam menghadapai bencana ataupun kebakaran.

Rumah sakit :

Padat modal
Padat teknologi
Padat Karya
Padat System

Kesehatan dan Keselamatan Kerja yaitu kesehatan dan keselamatan yang terkait dengan tenaga
kerja, pekerjaan dan lingkungan kerja, yang mencakup semua usaha untuk menghindar dan
menanggulangi semua sakit dan kecelakaan akibat kerja.
Basic Hukum dan Dasar :

UU No. 1/1970 mengenai keselamatan kerja


UU No. 23/1992 mengenai kesehatan
Permenkes RI No. 986/92 mengenai kesehatan lingkungan RS
Permenkes RI No. 472 th. 1996 mengenai pengamanan bahan beresiko untuk kesehatan
SK Menkes No. 351 th. 2003 mengenai Komite K3 bidang Kesehatan
Permenaker no. 05/Men/1996 mengenai System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Ketentuan Dir. Jen. P2PLP nomor 1204 th. 2004 mengenai kriteria kesehatan lingkungan
tempat tinggal sakit
Dasar K3 dirumah sakit th 2006 (BinKesja DepKes)
Dasar tehnis pengelolaan limbah klinis dan desinfeksi dan sterilisasi dirumah sakit th.
2002.

System Manajemen K3-RS


Adalah bagian dari system manajemen RS keseluruhannya yang mencakup susunan organisasi,
rencana, tanggung jawab, proses, prosedur, sistem, dan sumber daya yang diperlukan untuk
pengembangan, aplikasi, pencapaian, dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan
kerja dalam rencana ingindalian kemungkinan yang terkait dengan aktivitas kerja manfaat
terwujudnya tempat kerja yang sehat, aman, efektif, dan produktif.

Tujuan SM-K3RS
Membuat suatu system kesehatan dan keselamatan kerja dirumah sakit dengan melibatkan unsur
manajemen, karyawan, keadaan dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rencana
menghindar dan kurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Step Aplikasi K3-RS

Step persiapan
Step pelaksanaan
Step pemantauan dan pelajari

Step Persiapan

Prinsip manajemen : kebijakan, penyediaan dana, fasilitas dan prasarana untuk


mensupport aktivitas K3 RS
Membuat Unit Organisasi K3 di RS yang terlihat dalam susunan organisasi RS

Susunan/Organisasi K3-RS
Susunan Unit K3-RS terbagi dalam :

Bagian I : Bagian pengamanan perlengkapan medik, pengamanan radiasi dan limbah


radioaktif
Bagian II : Bagian pengamanan perlengkapan nonmedik, pengamanan dan keselamatan
bangunan
Bagian III : Bagian pengembangan sanitasi fasilitas kesehatan
Bagian IV : Bagian service kesehatan kerja dan mencegah penyakit akibat kerja
Bagian V : Bagian mencegah dan penanggulangan bencana
Pekerjaan Unit Organisasi K3-RS

Berikan referensi dan pertimbanagan pada Direktur RS mengenai beberapa masalah yang
terkait dengan K3_RS
Bikin program K3-RS
Melakukan program K3_RS
Melakukan pelajari program K3-RS

Step Proses
Program K3-RS

Proses kesehatan kerja untuk karyawanb (prakerja, berkala, khusus)


Usaha pengamanan pasien, pengunjung dan petugas
Penambahan kesehatan lingkungan
Sanitasi lingkungan RS
Pengelolaan dan pemrosesan limbah padat, cair, gas
Mencegah dan penanggulangan bencana (Disaster program)
Pengelolaan layanan, bahan dan barang berbahaya
Pendidikan dan kursus K3
Sertifikasi dan kalibrasi fasilitas, prasarana, dan perlengkapan RS
Pengumpulan, pemrosesan dan pelaporan K3

Step Pemantauan dan Evaluasi

Inspeksi dan audit program K3


Perbaikan dan ingindalian K3 yang didasarkan berdasar hasil temuan dari audit dan
inspeksi
Referensi dan tindak lanjut hasil pelajari program K3

Tanda kesuksesan SM-K3RS

Terlaksanakannya program K3-RS


Penurunan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Ruang lingkup K3 di Rumah Sakit

Fasilitas higene yang memonitor dampak lingkungan kerja pada tenaga kerja diantaranya
pencahayaan, bising, suhu/iklim kerja.
Fasilitas Keselamatan kerja yang mencakup pengamanan pada perlengkapan kerja,
penggunaan alat pelindung diri dan sinyal/rambu-rambu peringatan dan alat pemadam
kebakaran.
Fasilitas Kesehatan Kerja yang mencakup kontrol awal, berkala dan khusus, gizi kerja,
kebersihan diri dan lingkungan.
Ergonomi yakni kesehatan pada alat kerja dengan tenaga kerja

Sumber Stres Di Tempat tinggal Sakit

Beban kerja terlalu berat


Perseteruan dan ketidakjelasan peran
Kurang supervisi dan pengarahan
Bekerja di daerah yang asing
Nada gaduh
Kurang bertindak - kenikmatan kerja rendah
Kurang penghargaan
Kerja bergilir
Pajanan terhadapa toksikan, pasien infeksius
Ketidakpastian (politik, kerja kontrak)

Kondisi Darurat di RS
Kondisi darurat yaitu setiap peristiwa yang bisa menyebabkan masalah pada kelancaran
operasi/aktivitas di lingkungan RS Macamnya :

Kebakaran
Kecelakaan, contoh : terpeleset dan tertusuk benda tajam
Masalah tenaga, contoh : masalah listrik, air, dll
Ganggua keamanan, contoh : huru-hara, demonstrasi, pencurian
Bencana alam, contoh : gempa bumi, angin topan, banjir, dll
Kondisi darurat di ruangan, ruang bedah, ICCU contoh : tidak berhasil jantung, tidak
berhasil napas

Pemantauan Lingkungan Kerja


Laporan pemantauan lingkungan kerja dilakukan

Penyehatan lingkungan tempat tinggal sakit dilakukan setiap triwulan dengan cara
berjenjang
Pemantauan kwalitas hawa ruang minimum 2 kali dalam setahun
Pemantauan bahan makanan dilakukan minimum 1 kali setiap bln. di ambil sampel untuk
konfirmasi laboraturium
Tenaga kerja dipewriksa kesehatannya 1 kali setahun
Kontrol air minum dan air bersih dilakukan 2 kali setahun
Perbaikan tangga (diperlengkapi karet anti terpelesetr), ram, pintu dan tangga darurat
Penyempurnaan pemrosesan limbah
Pemasangan detektor asap
Pemasangan alat komunikasi
Perbaikan dan penyempurnaan vertilasi dan pencahayaan

Untuk Karyawan

Inventarisasi semua karyawan bersama tempat kerja


Laporan karyawan yang sakit kronis
Jumlah kunjungan karyawan yang berobat di Poli
Usulan medikal check-up untuk karyawan yang sering sakit (absensi)
Usulan skrening test untuk pegawai yang bekerja ditempat kemungkinan tinggi (IGD,
dapur, laundr, lab)
Usulan vaksinasi pegawai terlebih yang bekerja ditempat kemungkinan tinggi
Usulan kursus K3 di luar dan di dalam Tempat tinggal Sakit
Usulan pembelian APD (topi, masker, pakaian keselamatan, sepatu safety terbaru, sarung
tangan)
Perbaikan kesejahteraan karyawan (makanan penambahan, vasilitas kesehatan)

Manajemen Resiko di RS

Rekognisi hazards
Menilainya resiko hazards
Intervensi mengatur resiko
Maksud Manajemen Resiko
Meminimasikan kerugian
Tingkatkan peluang/peluang
Memotong mata rantai peristiwa kerugian
Mencegah pada terjadinya kerugian akibat kecelakaan dan atau penyakit akibat kerja.

Hazard VS Risk

Hazard is asource or situation with a potential for harm in terms of human injury or ill
health, damage to properti or the environment, or a combination of these.
Hazard is the potential for the risk factor to be realized in particular situation
Risk is the probability for hazard to be realized

Hazard di RS
Hazard Kecelakaan

Physical extention - Hernia, back injury


Kebakaran dan bencana alam
Gas dalam tabung
Larutan, uap dan gas mudah terbakar dan meledak
Alat elektronik

Hazard penyakit infeksi


Hazard penyakit noninfeksi

Kimia (desinfektan, etilenoksida, antikanker, gas anestesi)


Fisik (panas, bising, radiasi)
Mutagen dan terarogen
Dermatologik
Stres

Hirarki Manajemen Resiko

Eliminasi
Subtitusi
Redukasi cara tehnis (isolasi, ventilasi, dan lain-lain)
Reduksi cara administratif (SOP, edukasi, dan lain-lain)
Alat pelindung diri

Anda mungkin juga menyukai