Anda di halaman 1dari 6

1.a.

Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk
didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya
agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

b.

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/
kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.

2.a.

Tugas seorang pemimpin dalam sebuah organisasi adalah membawa anggota


organisasi untuk bekerja bersama sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing
dan membawa organisasi ke arah pencapaian tujuan yang diharapkan.

Selain itu, tugas pemimpin organisasi adalah mengawasi, membenarkan, meluruskan,


memandu, menterjemahkan, menetralisir, mengorganisasikan, dan mentransformasikan
kebutuhan dan harapan anggota organisasi. Dalam konteks nilai dan norma sosial,
tugas pemimpin adalah membuat organisasi sebagai suatu sistem sosial yang
menyenangkan bagi anggota organisasinya, organisasi menjadi satu tempat
berinteraksi dan aktualisasi diri bagi anggotanya.

b.
Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi, yaitu: pertama, dimensi yang berkenaan
dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas
pemimpin. Kedua, dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau
keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok
kelompok atau organisasi.

Secara operasional fungsi kepemimpinan dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok,
yaitu:
Fungsi Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan
pihak yan menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan
agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif
memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau
melaksanakan perintah.

Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang
mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai
mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.
Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat
dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu
dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feed back) untuk
memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan.

Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas melakukan semaunya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri
atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam
fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

Fungsi Delegasi
Fungsi delegasi dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang
membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan
dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang
penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki
kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.

Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses (efektif) mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi, yaitu: pertama, dimensi yang berkenaan
dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas
pemimpin. Kedua, dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau
keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok
kelompok atau organisasi.

Secara operasional fungsi kepemimpinan dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok,
yaitu:
Fungsi Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan
pihak yan menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan
agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif
memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau
melaksanakan perintah.

Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang
mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai
mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.
Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat
dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu
dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feed back) untuk
memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan.

Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas melakukan semaunya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri
atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam
fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

Fungsi Delegasi
Fungsi delegasi dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang
membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan
dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang
penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki
kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.

Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses (efektif) mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.

3.
1) Mempunyai visi yang jelas

Visi merupakan sebuah daya atau kekuatan agar dapat melakukan perubahan yang mendorong
terjadinya proses yang lebih baik dan kreatif kedepannya oleh orang yang ada dalam suatu organisasi.
Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas kemana
organisasinya akan menuju. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Menjadi pemimpin
tidaklah mudah, visi merupakan hal penting yang harus dimiliki agar dapat memiliki suatu perubahan
yang lebih baik bagi kemajuan suatu organisasi.

2) Responsif

Responsif berarti bahwa pemimpin harusnya tanggap pada setiap persoalan yang terjadi dalam
organisasinya, kebutuhan pada organisasinya dan harapan serta impian yang hendak dituju. Selain itu,
selalu aktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi
organisasinya.

3) Seorang pelatih atau pendamping bagi orang-orang yang dipimpinnya (performance coach)

Artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan mendorong anak buahnya dalam menyusun
perencanaan (termasuk rencana kegiatan, target/sasaran, rencana kebutuhan sumber daya dsb).
Misalnya melakukan kegiatan monitoring dan mengevaluasi kinerja perawat saat melayani pasien.

4.

GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona
dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya
kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.

Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan
peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang
kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena
ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta
pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang
seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi
keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua
sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.

Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya,
mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat
keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi
pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya
meninggalkan si pemimpin.

GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER

Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun
tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan,
itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh
perhitungan dan sistematis.

Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka
sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan
adalah prinsip hidupnya.

GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS

Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan
kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para
bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang
– orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.

5.

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. kewirausahaan
adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan kerja, tenaga kerja dan modal-
menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru.

71. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun bertindak. Jujur ini
perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha
tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung Jawab
Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak
hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan
pemerintah.
3. Menepati Janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman
barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati
sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan
masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan telah dibuatkan
berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha
apabila tidak diselesaikan segera.
6. Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan.
Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha
yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7. Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan
pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan
atau disepakati akan dihargai ol;eh berbagai pihak.
8. Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin tujuannya agar
perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus
ditingkatkan. Disamping itu, perusaha juga harus tahan mental tidak mudah putus asa terhadap
berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi

Anda mungkin juga menyukai