Anda di halaman 1dari 12

4

ZAB
4
Peta Konsep

ZAB
4

KINGDOM FUNGI
e) Dinding sel tersusun dari karbohidrat kompleks (kitin,
manan, glukan)
Kompetensi Dasar : f) Tubuh jamur dalam bentuk vegetatif tersusun atas filamen
3.7 Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan yang disebut hifa. Hifa membentuk jaring-jaring benang
peranannya dalam kehidupan
yang disebut miselium. Macam-macam hifa:
Indikator :
1. Menjelaskan ciri umum jamur
2. Menjelaskan ciri-ciri Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota
3. Menjelaskan reproduksi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota
4. Menjelaskan daur hidup Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota
5. Menjelaskan peranan Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota
6. Menganalisis simbiosis jamur membentuk lumut kerak (lichen) dan mikroriza
7. Mengelompokkan jamur berdasarkan persamaan ciri, cara reproduksi dan peranannya Gambar 1 Macam-macam hifa
(Sumber : Pratiwi, 2012 )

1. Hifa bersepta, yaitu hifa-hifa terpisah oleh sekat antar


bagian selnya, tetapi tetap terdapat celah untuk
A. Ciri Umum Jamur
perpindahan molekul.
2. Hifa senositik, yaitu hifa-hifa tidak terpisah oleh sekat
a) Eukariotik antar bagian selnya, sehingga menjadi satu badan
b) Uniselular dan multiselular sitoplasma yang terdiri dari banyak sel.
c) Heterotrof g) Penghasil spora untuk reproduksi, dapat dilakukan secara
d) Tidak berklorofil aseksual maupun seksual.

ZAB
4

b. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan


B. Klasifikasi Jamur substrat
c. Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan
a) Divisi Zygomycota substrat, terdapat sporangium globuler di ujungnya
Ciri ciri : d. Sporangium, adalah kotak tempat spora aseksual dimatangkan
1. Habitat di darat, di tanah atau pada sisa organisme mati e. Sporangiospora (aplanospora), merupakan spora aseksual
2. Sebagian besar hidup sebagai saprofit Zygomycota.
3. Miselium bercabang banyak dan tidak bersekat 6. Reproduksi secara aseksual dengan spora nonmotil yang
4. Hifa bersifat senositik dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya
5. Struktur tubuh: dengan konjugasi
Daur Hidup Zygomycota:

Gambar 2 Struktur tubuh Zygomycota


(Sumber : www.materi78.co.nr )

a. Rhizoid, hifa yang menyerupai akar, digunakan untuk


menembus subtrat dan menyerap makanan

Gambar 3 Daur hidup Zygomycota


(Sumber : Campbell, 2002 )

ZAB
4

1. Dua hifa zigofor homotalik atau heterotalik yang telah memiliki b) Divisi Ascomycota
gametangium akan saling bertemu. Ciri ciri :
2. Kedua hifa saling bertemu (singami). 1. Uniseluler atau multiseluler
3. Kedua hifa melakukan peleburan sitoplasma (plasmogami) dan 2. Hidup sebagai saproba atau parasit
pertukaran materi genetik (fase heterokaryotik). 3. Hifa bersekat
4. Pertemuan menghasilkan zigosporangium yang berisi zigospora. 4. Reproduksi aseksual dengan menghasilkan spora konidium yang
terbentuk pada ujung konidiofor. Kecuali pada kelompok kecil,
5. Zigospora yang siap untuk disebar mengalami perkecambahan
pada umumnya askus dibentuk di dalam tubuh buah yang disebut
(germinasi) dan peleburan materi genetik (karyogami), fase
askokarp. Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam
heterkaryotik berakhir.
askus.
6. Zigospora berkembang menjadi hifa dan terjadi reproduksi
5. Struktur tubuh:
aseksual oleh sporangiospora.
7. Dihasilkan dua hifa baru dengan jenis berbeda yang kemudian Gambar 5 Struktur tubuh Ascomycota
siap bertemu kembali. (Sumber : materi78.co.nr)

)
Peranan Zygomycota :
1. Rhizopus oryzae (pembuatan tempe)
2. Mucor javanicus (pembuatan tape)
3. Rhizopus stolonifer (pada roti basi) a. Rhizoid
b. Stolon
c. Konidiofor, bentuk hifa berupa tangkai, terdapat konidia di
ujungnya
d. Konidia, adalah kotak tempat spora aseksual dimatangkan

Gambar 4 Rhizopus oryzae


(Sumber : www.materi78.co.nr)
ZAB
4

e. Konidiospora, merupakan spora aseksual Ascomycota Daur Hidup Ascomycota :


6. Berdasarkan macam-macam askus, Ascomycota terbagi
menjadi tiga kelas :
a. Hemiascomycetes
Askus tidak memiliki askokarp
(telanjang) dan tidak memiliki hifa.
Tubuhnya terdiri atas sel bulat atau oval
yang dapat bertunas atau berkuncup
sehingga terbentuk rantai sel atau hifa
semu. Contoh jamur yang termasuk kelas
Hemiascomycetes di antaranya Saccharomyces.
b. Plectomycetes
Askokarp berbentuk bola yang disebut
kleistotesium. Jamur yang termasuk
kelas Plectomycetes di antaranya
Gambar 9 Daur hidup Ascomycota
Aspergillus dan Penicillium.
(Sumber : Campbell, 2002 )
c. Pyrenomycetes
Askokarp berbentuk botol dengan leher dan Keterangan:
memiliki ostiolum disebut peritesium. 1. Hifa dua jamur yang berbeda jenis (+/-) yang telah memiliki
Ostiolum adalah lubang untuk melepas askus askogonium dan anteridium akan saling bertemu.
dan askospora. Contoh jamur yang 2. Di bagian hifa lainnya, dapat terjadi reproduksi aseksual oleh
termasuk kelas Pyrenomycetes yaitu konidiospora.
Neurospora.

ZAB
4

3. Hifa (+) dan hifa (-) saling bertemu (singami) dengan jembatan
dari askogonium, yaitu trikogin.
4. Hifa (+) dan hifa (-) melakukan peleburan sitoplasma
(plasmogami) dan pertukaran materi genetik (karyogami) pada
askokarp dan terbentuk askus-askus berisi materi genetik (fase
dikaryotik).
5. Terjadi peleburan materi genetik (karyogami) hifa kedua jamur
dan fase dikaryotik berakhir.
Gambar 10 Aspergillus sp.
6. Askospora meiosis menjadi total 4 spora.
(Sumber : www.materi78.co.nr)
7. Askospora mitosis menjadi total 8 spora.
8. Askus yang berisi askospora yang telah matang pecah dan
c) Divisi Basidiomycota
menyebarkan askospora.
Ciri -ciri:
9. Terbentuk hifa baru, miselium baru, dan siklus berulang.
1. Multiseluler
2. Sering dijumpai di lapangan dan hutan
Peranan :
3. Jamur ini berdaging dan bersifat saproba
1. Saccharomyces cerevisiae (pembuatan roti dan alkohol)
4. Hifa bersepta dengan sambungan apit
2. Saccharomyces ellipsoideus (pem-buatan minuman anggur)
5. Reproduksi aseksual dengan membentuk konidia dan reproduksi
3. Aspergillus sojae (pembuatan kecap)
seksual dengan membentuk basidium yang berbentuk gada.
6. Pada ujung basidium akan tumbuh empat basidiospora.
Basidiospora terdapat di permukaan lamela atau bilah yang
terbentuk di bagian bawah tudungnya

ZAB
4

7. Tubuh cendawan Basidiomycota mencakup struktur seperti 4. Terjadi peleburan materi genetik (karyogami) hifa jamur (+)
batang dan tudung yang disebut basidiokarp. Basidiokarp ada dan hifa jamur (-), dan fase dikaryotik berakhir.
yang berbentuk payung, kuping, atau setengah lingkaran 5. Basidiospora meiosis menjadi total 4 spora.
6. Basidiospora disebar oleh basidia-basidia dan membentuk
hifa baru, miselium baru, dan siklus berulang.

Gambar 11 Struktur tubuh Basidiomycota


(Sumber : www.materi78.co.nr)

Reproduksi seksual :

1. Hifa dua jamur yang berbeda jenis (+/-) akan saling bertemu.
2. Hifa (+) dan hifa (-) saling bertemu (singami).
3. Hifa (+) dan hifa (-) melakukan peleburan sitoplasma
(plasmogami) dan pertukuran materi genetik pada
basidiokarp dan terbentuk basidio-basidio berisi materi Gambar 12 Daur hidup Basidiomycota
genetik (fase dikaryotik). (Sumber : Campbell, 2002 )

ZAB
4

Peranan Basidiomycota: 4. Bereproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau


1. Auricularia polytricha (jamur kuping) menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor
2. Pleurotes sp. (jamur kayu)
3. Lentinus edodes (jamur shitake) Peranan :
4. Volvariella volvacea (jamur merang) 1. Trichophytan dan Epidermophyton (kurap)
2. Tinea versicolor (panu)
3. Epidermophyton floocosum (penyakit kaki atlet)

Gambar 13 Auricularia polytricha


(Sumber : www.materi78.co.nr) Gambar 14 Tinea versicolor
(Sumber : www.materi78.co.nr)
d) Divisi Deuteromycota
Ciri ciri :
1. Belum diketahui cara reproduksi seksualnya
2. Sering disebut jamur imperfecti (jamur tidak sempurna)
3. Ditemukan di daratan

ZAB
4

C. Cara Hidup Jamur

a) Fungi mendapatkan zat anorganik dari lingkungannya, dengan


menguraikan zat organik komplek dengan enzim (kimiawi).
b) Fungi umumnya hidup di daerah yang lembap dan mengandung
zat organik secara kosmopolitan.
c) Cara hidup Fungi antara lain:
1. Saprofit, yaitu mengambil zat organik dari sisa-sisa batang pohon, kayu busuk, bebatuan dan di atas tanah. Lumut
organisme mati, biasanya merupakan dekomposer. kerak dapat bertahan dalam keadaan panas, dingin dan sangat
2. Parasit, yaitu mengambil zat organik dari organisme hidup kering. Oleh karena itu, lumut dianggap sebagai vegetasi
lain yang merugikan inang. perintis (pioneer).
3. Simbiosis mutual, yaitu mengambil zat organik dari Hifa khusus, yaitu rizoid dari jamur, berfungsi sebagai
organisme hidup lain yang saling menguntungkan. pelekat. Alga memperoleh air dan unsur esensial dari jamur, dan
d) Dalam melakukan simbiosis mutual dengan organisme lain, sebaliknya alga memberikan makanan hasil fotosintesis kepada
Fungi dapat membentuk lumut kerak dan mikoriza. jamur. Reproduksi lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi
1. Lumut kerak (lichen) atau dengan soredium. Soredium terdiri atas satu atau beberapa
sel alga yang terbungkus rapat oleh hifa jamur. Jika serodium
Lumut kerak (Lichens) merupakan hasil simbiosis dari:
terlepas dan terbawa angin atau air ke tempat lain akan tumbuh
a. Jamur mikobion (Ascomycota atau Basidiomycota),
menjadi lumut kerak baru. Menurut bentuknya, lumut kerak
b. Alga fikobion (Chlorophyta atau Cyanobacteria). dapat dibagi menjadi 3 kelompok :
Bentuk kehidupannya khas dan berbeda dari komponen a. Krustos, bentuknya seperti bercak/kerak pada pohon.
masing-masing (jamur dan alga). Lumut kerak tumbuh pada b. Folios, bentuknya seperti daun pada bebatuan.

ZAB
4

c. Frutikos, bentuknya seperti serabut/jenggot/semak. 2. Mikoriza


Mikoriza merupakan hasil dari simbiosis akar jamur
(Zygomycota, Ascomycota atau Basidiomycota) dengan akar
tumbuhan. Mekanisme simbiosis mikoriza :
a. Jamur mendapat asam amino dan glukosa dari tumbuhan, dan
menyediakan air dan mineral bagi tumbuhan, menyediakan
hormon pertumbuhan bagi tumbuhan, dan melindungi akar
tumbuhan dari infeksi.
b. Tumbuhan memberikan hasil fotosintesis dan mendapat air dan
mineral yang disediakan jamur.
Mikoriza terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Ektomikoriza, yaitu hifa jamur hanya menembus epidermis akar,
sehingga menyelubungi akar tumbuhan.
Gambar 16 Bentuk-bentuk lumut kerak b. Endomikoriza, yaitu hifa jamur menembus jaringan korteks,
(Sumber : www.materi78.co.nr) sehingga hifanya tidak terlihat.

Lumut kerak bermanfaat sebagai makanan bagi hewan,


sebagai bahan pewarna dan penyamak, digunakan dalam Gambar 17 Struktur
industri parfum, produksi litmus dan indikator tingkat Endomikoriza dan
polusi. Ektomikoriza
(Sumber :
www.materi78.co.nr)

ZAB
4

Daftar Rujukan

Campbell, Neil A. and Jane B. Reece. 2002. Biologi Edisi kedelapan jilid
1. Jakarta : Erlangga.

Pratiwi, D.A, dkk. 2012. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :


Erlangga.

Siswa SMAN 78 Jakarta. Fungi. (Online). Tersedia :


www.materi78.co.nr. (24 September 2017).

ZAB

Anda mungkin juga menyukai