Anda di halaman 1dari 4

Pekerjaan Baja

Hal. 1

PEKERJAAN BAJA

1. UMUM

1.1 Pekerjaan yang dimaksud termasuk pengadaan bahan dan


pemasangan semua baja konstruksi secara menyeluruh termasuk
baut-baut, pengerjaan dengan alat las listrik seperti yang tertera
pada gambar rencana.

1.2. Peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia maupun peraturan


bertaraf Internasional dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam spesifikasi antara lain :
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1984
(PPBBI)
- American Institute of Steel Construction Specification (AISC)
- American Society for Testing and Materials (ASTM)
- American Welding Society Structural Welding Code (AWS)
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI-1982)
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah.

1.3. Mutu baja dan mutu baut / baut angker yang dipakai adalah ST Bj
41 (PPBBI-83) atau ASTM A 36 atau SS 41 (JIS U3101-1970)
yang memiliki tegangan leleh minimal Fy = 240 MPa. Semua
pekerjaan las harus menggunakan elektroda yang sesuai dengan
mutu baja dan dilakukan dengan mutu yang layak serta memenuhi
ketentuan pekerjaan baja 1.2

1.4. Konsultan Pengawas berhak menolak ataupun mengeluarkan dari


dalam site semua material yang tidak memenuhi syarat /
melampaui batas toleransi material.

2. MATERIAL

2.1. Bentuk dimensi, berat dan detail-detail lainnya harus sesuai dengan
gambar dan standard yang berlaku.
Toleransi dimensi material baja yang digunakan harus mengikuti
ketentuan ASTM A 6 yang sebagian tercantum dalam AISC
(American Institute of Steel Construction) Code of standard
Practice section 5 & 6.

2.2. Baut dan mur yang digunakan untuk pemasangan dan penyetelan
konstruksi baja harus sesuai gambar rencana dan dari jenis baut
hitam, mutu baja BJ 37.
Pekerjaan Baja
Hal. 2

2.3. Grouting antara pedestal dan base plate memakai grouting produk
MBT type Masterflow 830.
2.4. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib mengajukan contoh
material yang akan digunakan.

2.5. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan


baru, yaitu bahan yang belum pernah digunakan dan bilamana
dirasa perlu, Konsultan Pengawas berhak meminta sertifikat
pengiriman dari pabrik.

2.6. Standard Toleransi Material

JENIS TOLERANSI TOLERANSI


MATERIAL TINGGI / TEBAL
LEBAR (mm) (mm)
WF ( < 400) 2 0,3

Canal C 4 0,1

Pelat - 0,3

Besi Siku 4 0,5

Plat Strip 4 0,1

UNP 3 0,3

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN BAJA

3.1 Kontraktor harus mempersiapkan gambar-gambar detail


pelaksanaan (shop drawing) semua batang dan sambungan untuk
disetujui dan dikoreksi oleh Konsultan Pengawas. Pekerjaan baja
tidak boleh dimulai sebelum Kontraktor menerima gambar-
gambar yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

3.2. Setiap perbaikan atau perubahan dilapangan yang diakibatkan


ketidak-tepatan panjang, maupun lubang-lubang baut atau hal-hal
lain harus ditanggung oleh Kontraktor.
Pekerjaan Baja
Hal. 3

3.3. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga yang ahli dan


berpengalaman. Teknik/cara pengelasan yang dipergunakan harus
memperhatikan mutu-mutu dan kwalitas dari las yang dikerjakan.
Setelah pengelasan maka sisa-sisa / kerak-kerak las harus
dibersihkan dengan baik.

3.4. Untuk sambungan yang menggunakan baut, semua lubang-lubang


untuk baut harus dibor pada ukuran yang sesuai dengan diameter
baut yang digunakan. Tidak diperkenankan membuat lubang
dengan menggunakan brander (las api).

Toleransi diameter lubang baut :

Baut mutu tinggi : < 20 mm d 1 mm


(High tension bolt) : > 20 mm d 1,5 mm
Baut hitam d 0,5 mm
Baut angkur d 5 mm

3.5. Pada semua pengelasan harus dilakukan Visual Inspection untuk


mengetahui :
Persiapan pengelasan sudah dilakukan dengan baik
(kebersihan, gap yang cukup, roof face yang betul dll.)
Pemeriksaan / check porosity, undercut, retak permukaan atau
cacat-cacat lain).
Pemeriksaan ukuran dan type las.

3.6. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas atau bila ada
keragu-raguan / keganjilan terhadap hasil Liquid Penetrant Test
tersebut, maka Konsultan Pengawas dapat meminta Kontraktor
untuk melakukan Radio Grafik atau Ultrasonic Test sesuai AWS D
1.1 90.

3.7. Sedikitnya satu ring harus dipasang dibawah pada bagian yang
diputar waktu mengencangkannya. Pengencangan baut harus
menggunakan kunci ring standard.

3.8. Penutup atap dipasang setelah beton kolom cukup kering dan kuat
(setara dengan kekuatan beton kondisi normal umur 21 hari).
Pekerjaan Baja
Hal. 4

4. PERSYARATAN PENGUJIAN

4.1. Contoh Material Kontraktor wajib menyediakan contoh material


(baja, baut dan lain-lain) untuk diuji pada laboratorium yang
disetuji oleh Konsultan Pengawas segala biaya pengujian harus
termasuk di dalam penawaran yang diajukan.

4.2. Uji pengelasan. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas,


maka akan dilakukan testing pada hasil pengelasan. Type dan
jumlah test untuk pengelasan disesuaikan dengan kebutuhan sesuai
AWS serta dilakukan atas biaya Kontraktor.

5. TOLERANSI PEMASANGAN

Toleransi pemasangan antara kolom dengan kolom dalam kedua arah dan
deviasi sumbu kolom-kolom terhadap garis vertikal pada titik terjauh
masing-masing dibatasi sampai maksimum 5 milimeter.

Anda mungkin juga menyukai