Hal. 1
PEKERJAAN BAJA
1. UMUM
1.3. Mutu baja dan mutu baut / baut angker yang dipakai adalah ST Bj
41 (PPBBI-83) atau ASTM A 36 atau SS 41 (JIS U3101-1970)
yang memiliki tegangan leleh minimal Fy = 240 MPa. Semua
pekerjaan las harus menggunakan elektroda yang sesuai dengan
mutu baja dan dilakukan dengan mutu yang layak serta memenuhi
ketentuan pekerjaan baja 1.2
2. MATERIAL
2.1. Bentuk dimensi, berat dan detail-detail lainnya harus sesuai dengan
gambar dan standard yang berlaku.
Toleransi dimensi material baja yang digunakan harus mengikuti
ketentuan ASTM A 6 yang sebagian tercantum dalam AISC
(American Institute of Steel Construction) Code of standard
Practice section 5 & 6.
2.2. Baut dan mur yang digunakan untuk pemasangan dan penyetelan
konstruksi baja harus sesuai gambar rencana dan dari jenis baut
hitam, mutu baja BJ 37.
Pekerjaan Baja
Hal. 2
2.3. Grouting antara pedestal dan base plate memakai grouting produk
MBT type Masterflow 830.
2.4. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib mengajukan contoh
material yang akan digunakan.
Canal C 4 0,1
Pelat - 0,3
UNP 3 0,3
3.6. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas atau bila ada
keragu-raguan / keganjilan terhadap hasil Liquid Penetrant Test
tersebut, maka Konsultan Pengawas dapat meminta Kontraktor
untuk melakukan Radio Grafik atau Ultrasonic Test sesuai AWS D
1.1 90.
3.7. Sedikitnya satu ring harus dipasang dibawah pada bagian yang
diputar waktu mengencangkannya. Pengencangan baut harus
menggunakan kunci ring standard.
3.8. Penutup atap dipasang setelah beton kolom cukup kering dan kuat
(setara dengan kekuatan beton kondisi normal umur 21 hari).
Pekerjaan Baja
Hal. 4
4. PERSYARATAN PENGUJIAN
5. TOLERANSI PEMASANGAN
Toleransi pemasangan antara kolom dengan kolom dalam kedua arah dan
deviasi sumbu kolom-kolom terhadap garis vertikal pada titik terjauh
masing-masing dibatasi sampai maksimum 5 milimeter.