KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA
Riwayat perawatan : -
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. SH
Tempat & tanggal lahir : Sukabumi, 2 April 1968 (49 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Magister (S2)
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Bercerai
Alamat : Jln. Jambu, Ciputat, Jawa Barat
1
A. KELUHAN UTAMA
Pasien tiba-tiba pingsan pada 1 hari SMRS.
2
C. RIWAYAT HUKUM
Dua minggu SMRS, pasien baru saja keluar dari tahanan dengan status bebas
bersyarat. Pasien ditahan selama 2 tahun 5 bulan. Pasien ditangkap saat sedang
memegang shabu. Pasien mengaku sudah tidak memakai shabu dalam 3-4 bulan
terakhir, sebagai gantinya pasien merokok, minum kopi, dan main gadget.
3
E. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat Perkembangan Kepribadian
a. Masa Kanak-Kanak
Menurut ibunya, pasien merupakan anak yang baik, penurut dan ramah
terhadap semua orang. Tetapi pasien sedikit pemalu dan minder karena
tubuhnya yang lebih kecil dibandingkan teman-teman seusianya.
b. Masa Remaja
Pasien merupakan anak yang cerdas dan berprestasi di sekolahnya. Saat SMP,
pasien mulai mengenal shabu karena pergaulannya. Saat SMA pasien masuk ke
jurusan IPS yang merupakan bidang yang ia minati. Pasien cenderung tertutup
dan jarang berbicara mengenai masalah yang ia miliki. Pasien sudah merokok,
minum alkohol, namun tidak menggunakan obat-obatan terlarang.
c. Masa Dewasa
Pasien mengaku mulai berubah menjadi orang yang cenderung menutup diri
dan emosional tetapi masih bersifat ramah dan murah hati terhadap teman-
temannya.
2. Riwayat Pendidikan
Pasien merupakan lulusan S2 Ilmu Komputer dari Universitas Indonesia, dan
lulusan S1 Ilmu Akuntansi Univesitas Merdeka, Malang. Sebelumnya pasien
sempat kuliah di Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, hingga akhirnya
pindah ke Universitas Merdeka.
3. Riwayat Pekerjaan
Pasien masih bekerja sebagai penjual mobil hingga saat ditangkap polisi.
4. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Namun pasien belum menjalankan ibadah secara teratur.
4
5. Kehidupan Sosial
Pasien tinggal satu rumah dengan ibu dan neneknya. Pasien merupakan anak
tunggal. Sejak kecil pasien dititipkan kepada neneknya karena orangtua pasien
sudah bercerai sejak berusia 6 tahn dan ibu pasien bekerja sebagai TKI di
Malaysia. Setelah bercerai pasien tidak pernah bertemu dengan ayahnya karena
ayahnya bekerja di Lampung. Saat pasien berusia 8 tahun ayahnya meninggal
dunia karena keracunan peptisida. Sehingga pasien kecewa dan tidak merasakan
kehadiran seorang ayah. Dari usia 8 tahun sampai 10 tahun pasien ditinggal
ibunya bekerja. Dalam keluarga setelah ditinggal ayahnya tidak terdapat
permasalahan yang berarti dan komunikasi antar keluarga cukup baik. Kondisi
keuangan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lingkungan
sekitar pasien tidak mengucilkan pasien
f. RIWAYAT KELUARGA
Laki-laki sehat :
Perempuan sehat :
Pasien :
5
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
Pasien tinggal bersama dengan ibu. Orang yang mencari nafkah dalam keluarga
adalah ibu. Namun pamannya juga sering memberikan uang untuk keluarga mereka.
Pengahasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rumah yang mereka
tinggali adalah rumah permanen. Pasien jarang mengikuti kegiatan di daerahnya dan
jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
2. Kesadaran
a. Kesadaran neurologis : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Cepat, koheren, spontan
b. Gangguan berbicara : Tidak ada gangguan bicara
6
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana Perasaan (Mood) : Disforik
2. Afek Ekspresi Afektif
a. Arus : Cepat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dalam
d. Skala diferensiasi : Sempit
e. Keserasian : Serasi
f. Ekspresi : Wajar
g. Dramatisasi : Tidak ada
h. Empati : Sulit dinilai
C. GANGGUAN PRESEPSI
1. Halusinasi : Tidak ditemukan (Dahulu ada saat sedang memakai shabu)
2. Ilusi : Tidak ditemukan
3. Depersonalisasi : Tidak ditemukan
4. Derealisasi : Tidak ditemukan
E. PROSES PIKIR
1. Arus Pikir
a. Produktifitas : Berbicara spontan, berfikir cepat,
b. Kontinuitas : Jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan, terarah dan
relevan
c. Hendaya Bahasa : Tidak ditemukan
2. Isi Pikir
a. Preokupasi dalam pikiran : Menetap, terus menerus mengemukakan
ingin pulang
b. Waham : Tidak ditemukan
c. Obsesi : Tidak ditemukan
d. Fobia : Tidak ditemukan
e. Gagasan rujukan : Tidak ditemukan
f. Gagasan pengaruh : Tidak ditemukan
8
F. PENGENDALIAN IMPULS
Tidak baik, terdapat agresivitas verbal
G. DAYA NILAI
1. Daya Nilai Sosial : Cukup baik, pasien dapat menilai bahwa
mencuri bukanlah hal yang baik
2. Uji Daya Nilai : Cukup baik, pasien dapat menilai tindakan yang ia
lakukan pada suatu situasi imajiner tertentu misalnya bila
menemukan uang dijalan mengambilnya dan menunggu
orang yang mencari, kalau tidak ada yang datang akan di
taruh ke kotak amal
3. Daya Nilai Realitas : Baik, pasien tidak mengalami halusinasi maupun waham
H. TILIKAN
Tilikan derajat 4, dimana pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan, namun
tidak memahami penyebab sakitnya.
I. Reliabilitas
Baik, pasien dapat di percaya.
9
Mulut : Hipersalivasi (-)
Leher : KGB tidak membesar
Thorax : Tidak tampak retraksi sela iga, dalam batas normal
Abdomen : Supel, datar, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan
lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Normal,tremor (-), cog wheel (-)
8. Sistem Kardiovaskular : BJ I-II murniregular, murmur (-), gallop(-)
9. Sistem Respiratorius : BN vesikular, ronki -/-, wheezing -/-
10. Sistem Gastrointestinal : Bising usus (+) normal
11. Sistem Muskuloskeletal : Deformitas (-), nyeri gerak (-), krepitasi (-)
12. Sistem Urogenital : Nyeri ketok CVA -/-, nyeri tekan suprapubik (-)
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf Kranial (I-XII) : Tidak ditemukan kelainan
2. Gejala Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-), Lasegue (-), Kernig (-)
3. Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
4. Pupil : Isokor, diameter 3 mm, reflex cahaya +/+
5. Oftalmoskopi : Tidak dilakukan
6. Motorik : Normotoni, normotrofi
7. Sensibilitas :
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
10
ngantuk, dan kemudian tertidur pulas sampai di tempat tujuan, pasien tidak bisa
dibangunkan dan tetap tertidur. Setelah satu jam berlalu, pasien kemudian keluar sambil
berpegangan pada mobil, dan selanjutnya pasien pingsan. Ibu pasien kemudian
membawanya ke RS Mawar. Disana dilakukan tes urine, dengan hasil positif samar
terhadap metamfetamin.
Pasien memiliki riwayat penggunaan shabu sejak SMP disertai perubahan emosi dan
pembawaan diri dari sebelumnya.
Menurut pengakuan pasien, selama 30 tahun ini pasien menggunakan shabu
sebanyak - g dalam sehari. Saat sedang memakai shabu, pasien merasa semangat,
lebih percaya diri, optimis, senang terus terus dan terasa lebih energik sewaktu
melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu pasien juga mengaku sulit tidur, lebih senang
menyendiri, serta sering merasa curiga jika melihat orang banyak. Saat tidak sedang
menggunakan shabu, pasien mengaku terasa ngilu dan sakit pada seluruh badan,
sehingga pasien akan merasa ingin menggunakan shabu lagi. Pasien mengkonsumsi
shabu dengan cara dihisap menggunakan bong dan pipet kaca. Pasien mendapatkan uang
dari hasil penjualan mobil.
Selama berada di RSKO, pasien cenderung marah-marah, namun dapat berinteraksi
dengan baik bersama teman-temannya. Pasien tidak terima untuk dirawat di RSKO,
karena pasien mengaku dapat berhenti dari ketergantungannya. Pasien merasa terganggu
karena tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya yang dapat mengalihkannya dari
sugesti untuk menggunakan shabu.
B. Axis II
Tidak ditemukan gangguan kepribadian maupun retardasi mental
11
C. Axis III
Tidak ditemukan gangguan
D. Axis IV
Masalah keluarga (Dua kali bercerai dengan istri)
E. Axis V
GAF HLPY : 60-51 gejala sedang (moderate), disabilitas sedang (pasien terlihat
tenang, dapat menjawab pertanyaan dengan baik, nafsu makan masih baik, malas
mandi, rambut beruban panjang berantakan)
GAF Current : 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik.
IX. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad malam
X. DAFTAR PROBLEM
A. Organobiologik : Tidak ada
B. Psikiatri : Agresif, irritable, mood labil, dan tilikan derajat 4
C. Psikososial : Tidak ada
12
XI. TERAPI
A. Farmakoterapi
R/ Risperidone tab 2 mg No. X
S 2 dd tab 1 ( Pagi dan Sore)
--------------------------------------- (sign)
B. Psikoterapi
Memotivasi pasien supaya minum obat teratur, mengajar memberi bimbingan cara
berhubungan yang baik antar manusia dan peduli terhadap lingkungan sekitar serta
keluarganya.
C. Terapi sosial
Manipulasi lingkungan dengan tidak mengucilkan pasien dan dengan mengikut
sertakan pasien dalam kegiatan.
D. Edukasi
- Edukasi keluarga mengenai penyakit pasien
- Edukasi keluarga agar belajar menerima kondisi pasien
- Edukasi untuk kontrol teratur
13
FOLLOW UP
S : Pasien sudah merasa baikan dan sudah mulai dapat menerima keputusan ibu pasien untuk
di tempatkan di rehabilitasi. Pasien tidak ada keinginan untuk mencari barang dan
keinginan untuk mengkonsumsi shabu lagi. Pasien merasa bersalah karena sebelumnya
sering membentak ibunya dan ingin sekali meminta maaf kepada ibunya.
O:
A:
F15.21 gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein.
Kini abstinen tetapi dalam lingkungan terlindungan
14
P:
15