Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dalam kemajuan ilmu pada saat ini, terutama pada ilmu pertanian, yang
mana perkembangan, kemajuan, dan kecanggihan yang dirasakan oleh manusia
pada saat sekarang. Namun pada kesempatan ini pemakalah akan menyampaikan
sebuah pokok permasalahan khusus, yang mana pemakalah akan menyampaikan
secara jelas tentang Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Pertanian . Dalam hal
ini secara garis besar pemakalah telah membawa pembaca kepada sebuah pokok
pelajaran yang mana bisa memeberi sebuah pelajaran kemajuan dunia pertanian.
Namun dalam perkembangan saat ini tidak lepas dari generasi-generasi
muda yang cerdas, dan tak lepas dari pemikiran bagaimana bisa lahirnya generasi-
generasi yang cerdas. Sudah barang tentu tidak lepas peran dari ilmu pertanian,
yang terus berkembang sampai saat ini dan tetap memberi kontribusinya terhadap
manusia.
Tidak lepas dari itu pemakalah juga memberi bentuk penulisan yang baik,
agar mudah dibaca, dan dengan bahasa yang mudah dipahami, agar makalah ini
tetap baik kedepannya, pemakalah mengharapkan kritik dan sarannya, supaya
makalah ini dapat mengalami perubahan kedepannya, sekian dan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Radiasi matahari sejak dulu sampai sekarang tak habis-habis dibicarakan dan
ditulis. Dahulu yang sangat populer dibahas mengenai iklim dan pengunaan untuk
pemanasan/mengeringkan, penguapan dan pencahayaan alami dalam bangunan di
siang hari. Sekarang tidak hanya permasalahan itu saja, tapi sudah sangat
berkembang, seperti berkaitan dengan permasalahan cuaca, atmosfir, pertanian,
kehutanan, perikanan, peternakan, pengairan, lingkungan hidup, kesehatan,
bangunan, kesehatan dan berbagai kegunaan yang sangat praktis. Orang juga
mempelajari ketersediaan radiasi matahari dengan berbagai cara dan pemodelan.
2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui Pengertian Radiasi Matahari
2. Mengetahui Peranan Matahari Terhadap Tumbuhan Berklorofil
3. Mengetahui Peranan Matahari Terhadap Keberlangsungan Ekosistem.
4. Mengetahui Intensitas Cahaya Matahari.
5. Mengetahui Radiasi Matahari Untuk Pengeringan Produk Pertanian
6. Mengetahui Peranan Cahaya Matahari Sebagai Sumber Energi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Radiasi Matahari

Pengertian. Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses
thermonuklir yang terjadi di matahari. Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan
gelombang elektromagnetik.
Radiasi elektromagnetik bisa dibedakan,
1. Radiasi yang terlihat oleh mata kita (visible radiation) (cahaya)
2. Radiasi yang dapat kita rasakan (kulit, wajah), namanya radiasi infra merah.
panjang gelombang radiasi inframerah lebih panjang daripada panjang gelombang
cahaya (visible radiation)
Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 (empat)
faktor.
1.Jarak matahari. Setiap perubahan jarak bumi dan matahari menimbulkan variasi
terhadap penerimaan energi matahari
2.Intensitas radiasi matahari yaitu besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada
permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya
sudut datang. Sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi
pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan
yang luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang
lebih jauh ketimbang jika sinar dengan sudut datang yang tegak lurus.
3. Panjang hari (sun duration), yaitu jarak dan lamanya antara matahari terbit dan
matahari terbenam.
4. Pengaruh atmosfer. Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh
gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya
diteruskan ke permukaan bumi.
Radiasi matahari yang diterima oleh bumi kita (energi matahari) akan diterima
dengan cara sebagai berikut:
1. Diserap oleh aerosol* & awan di atmosfer bumi yang akhirnya menjadi panas.
Radiasi yang terserap ini menyebabkan naiknya temperatur gas-gas dan aerosol-
aerosol. aerosol= kumpulan cairan kecil atau partikel-partikel solid yang
menyebar dalam suatu gas, seperti uap air di atmosfir, debu-debu angkasa, etc.
2. Ditangkis oleh atmosfer (oleh gas2 dan aerosol-aerosol), dalam hal ini radiasi
ditangkis dan disebarkan ke segala penjuru. Sebagian radiasi menuju kembali ke
angkasa, sebagian sampai ke permukaan bumi.Penangkisan dan penyerapan
radiasi bisa terjadi di segala lapisan atmosfir, yang paling sering lapisan bawah di
mana massa atmosfir lebih terkonsentrasi.
3. Radiasi yang tidak tertangkis maupun terserap oleh atmosfir, sampai ke
permukaan bumi. Karena bumi sangat padat, maka radiasi ini bukan ditangkis,
melainkan dikembalikan satu arah ke atmosfir (proses ini biasa disebut refleksi -
walaupun sebenarnya sama saja dengan tangkisan). Es dan salju merefleksi
hampir kebanyakan dari radiasi solar yang sampai ke permukaan bumi, sedangkan
laut, merefleksi sangat sedikit.
4. Radiasi yang sampai ke permukaan bumi yang tidak direfleksi, akan diserap
oleh bumi. Di lautan, penyerapan ini sampai pada puluhan meter dari permukaan
laut, sedangkan di daratan, hanya pada level yang lebih tipis.
Seperti halnya yang terjadi pada atmosfir, penyerapan radiasi di permukaan bumi
menyebabkan naiknya temperatur permukaan tersebut

B. Peranan Matahari Terhadap Tumbuhan Berklorofil

Tidak diragukan bahwa tumbuhan dan organisme memegang peran utama dalam
menjadikan bumi sebagai tempat yang dapat dihuni. Tumbuhan membersihkan
udara untuk kita, menjaga suhu bumi tetap konstan, dan menjaga keseimbangan
proporsi gas-gas di atmosfer.
Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian penting dari
makanan kita juga disediakan oleh tumbuhan. Setiap tahun, seluruh tumbuhan di
muka bumi dapat menghasilkan zat-zat atau bahan-bahan sebanyak 200 miliar ton.
Berbeda dari sel manusia dan hewan, sel tumbuhan dan organisme berklorofil
dapat memanfaatkan langsung energi matahari. Tumbuhan dan organisme
berklorofil mengubah energi matahari menjadi energi kimia dan menyimpannya
sebagai nutrisi dengan cara yang sangat khusus. Proses ini disebut "fotosintesis".
Fotosintesis merupakan proses biologi yang dilakukan tanaman dan organisme
berklorofil untuk menunjang proses hidupnya yakni dengan memproduksi gula
(karbohidrat) pada tumbuhan hijau dengan bantuan energi sinar matahari, yang
melalui sel-sel yang ber-respirasi, energi tersebut akan dikonversi menjadi energi
ATP sehingga dapat digunakan bagi pertumbuhannya. Reaksi umum dari proses
fotosintesis adalah :
6 H2O + 6 CO2 C6H12O6 + 6 O2
Cahaya Proses fotosintesis adalah reaksi yang hanya akan terjadi dengan
keberadaan sinar matahari, baik kualitas maupun kuantitasnya. Hasil dari
fotosintesis seperti yang sudah tersebut di atas adalah C6H12O6 atau dengan
sebutan umum yaitu gula (karbohidrat).

C. Peranan Matahari Terhadap Keberlangsungan Ekosistem.

Karbohidrat merupakan jenis molekul yang paling banyak ditemukan di alam.


Karbohidrat terbentuk pada proses fotosintesis sehingga merupakan senyawa
perantara awal dalam penyatuan karbon dioksida, hidrogen, oksigen, dan energi
matahari kedalam bentuk hayati. Pengubahan energi matahari menjadi energi
kimia dalam reaksi biomolekul menjadikan karbohidrat sebagai sumber utama
energi metabolit untuk organisme hidup.
Dari karbohidrat hasil fotosintesis dalam tanaman inilah yang merupakan dasar
dari perkembangan kehidupan makhluk hidup dalam suatu ekosistem yang
kemudian masuk pada piramida makanan dan rantai makanan dalam suatu
ekosistem yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu sama lain dan juga
berinteraksi dengan lingkungan abiotik. Interaksi suatu organisme dengan
lingkungannya terjadi untuk kelangsungan hidupnya. Kelangsungan hidup
organisme memerlukan energi.
2. Energi untuk kegiatan hidup diperoleh dari bahan organik yang disebut energi
kimia. Bahan organik dalam komponen biotik awalnya terbentuk dengan bantuan
energi cahaya matahari dan unsur-unsur hara, seperti karbon dan nitrogen.
3. Bahan organik yang mengandung energi dan unsur-unsur kimia ditransfer dari
suatu organisme ke organisme lain melalui interaksi makan dan dimakan.
Peristiwa makan dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk
struktur trofik yang terdiri dari tingkat-tingkat trofik dimana setiap tingkat trofik
merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan tertentu.
4. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof yaitu organisme
yang dapat membuat bahan organik sendiri dengan bantuan cahaya matahari yaitu
tumbuhan dan fitoplankton. Organisme autotrof disebut Produsen. Produsen pada
ekosistem darat adalah tumbuhan hijau sedangkan pada ekosistem perairan adalah
fitoplankton, ganggang dan tumbuhan air.
5. Tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu ekosistem ditempati oleh
berbagai organisme yang tidak dapat membuat bahan organik sendiri. Organisme
tersebut tergolong organisme heterotrof. Bahan organik diperoleh dengan
memakan organisme atau sisa-sisa organisme lain sehingga organisme heterotrof
disebut juga konsumen. Pada tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu
ekosestem adalah Konsumen primer (herbivora).

D. Intensitas Cahaya Matahari.

Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan, tanpa adanya
cahaya matahari kehidupan tidak akan ada lagi pertumbuhan tanaman ternyata
pengaruh cahaya selain ditentukan oleh kualitasnya ternyata ditentukan
intensitasnya (Hari Suseno, 1976).
Intensitas cahaya berpengaruh nyata terhadap sifat morfologi tanaman. Tanaman
yang mendapatkan cahaya matahari dengan intensitas yang tinggi menyebabkan
lilit batang tumbuh lebih cepat, susunan pembuluh kayu lebih sempurna,
internodianya lebih pendek, daun lebih tebal, tetapi ukurannya lebih kecil
dibanding dengan tanaman yang terlindung.
Beberapa effek dari cahaya matahari yang penuh (yang melebihi) kebutuhan
optimum dapat menyebabkan layu, fotosistesi lambat, laju respirasi meningkat
tetapi cenderung mempertinggi daya tahan tanaman. Intensitas cahaya yang tinggi
di daerah tropis tidak seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman.
Energi cahaya matahari yang digunakan oleh tanaman dalam proses fotosintesis
berkisar antar 0,5 2,0 % dari jumlah total energi yang tersedia. Sehingga hasil
fotosintesis berkurang apabila intensitas cahaya kurang dari batas optimum yang
dibutuhkan oleh tanaman, yang tergantung pada jenis tanaman (Leopold &
Kriedemann, 1975) hal ini juga berlaku terhadap jenis-jenis anggrek. Pemberian
naungan pada tanaman baik secara alami & buatan, akan berarti mengurangi
intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tersebut, hal ini akan mempengruhi
pertumbuhan maupun hasil tanaman . Tanaman yang kurang mendapatkan cahaya
matahari akan mempunyai akar yang pendek, cahaya matahari penuh
menghasilkan akar lebih panjang dan lebih bercabang. Begitu juga diperkuat ole
menyatakan bahwa tanaman anggrek yang cukup sinar matahari perakaran akan
berkembang lebih baik, jumlah akar akan banyak, ukurannya besar dan banyak
bercabang. Akar keluarnya lebih awal, jadi tidak seberapa jauh dari puncak
tanaman jenis anggrek monopodial seperti Vanda, Bila cahaya matahari kurang,
karena tanaman anggrek berada dalam keadaan terlalu teduh, maka proses
assimilasi akan berkurang, sehingga hidratarang sebagai hasil proses tersebut juga
kurang jumlahnya.

E. Radiasi Matahari Untuk Pengeringan Produk Pertanian

Energi surya dapat dimanfaatkan ke dalam dua bentuk yaitu pemanfaatan secara
termal dan pemanfaatan untuk listrik. Pada bidang pertanian pemanfaatan energi
surya termal biasa digunakan pada proses pengeringan bahan pertanian.
Pengeringan bisa dilakukan secara alami (penjemuran) maupun secara buatan
Terdapat berbagai tipe pengering surya yang telah berkembang saat ini, salah
satunya adalah pengeringan yang menggunakan kolektor berbentuk bangunan
yang disebut dengan efek rumah kaca ERK) yang telah dikembangkan di IPB oleh
Kamaruddin dan para kolega penelitinya sejak tahun 1993 sampai saat ini secara
(berkesinambungan.
Pada prinsipnya pengeringan efek rumah kaca yaitu sinar matahari yang memiliki
radiasi gelombang panjang masuk untuk kemudian diserap oleh absorber atau
komponen lain di dalam bangunan pengering sehingga suhu absorber dan
komponen tersebut akan meningkat. Radiasi yang dipancarkan oleh
absorber/komponen dalam pengering dalam bentuk gelombang panjang sehingg a
sulit untuk menembus dinding transparan. Dengan demikian, terjadi peningkatan
suhu udara pengering dan udara dihembuskan melalui produk yang akan
dikeringkan. Udara yang telah lembab kemudian dikeluarkan dari bangunan
pengering.

F. Cahaya Matahari Sebagai Sumber Energi.

Matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan. Energi cahaya


matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen,
energi cahaya matahari diubah menjadi energi kima Energi kimia mengalir dari
produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan.
Energi kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk kegiatan hidupnya
sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan
organisme menunjukan energi kimia yang tersimpan dalam organisme tersebut.
Jadi, setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi.
Pemasukan dan penyimpanan energi dalam suatu ekosistem disebut sebagai
Produktifitas ekosistem. Produktifitas ekosistem terdiri dari produktifitas primer
dan produktifitas sekunder.
Semua organisme memerlukan energi untuk pertumbuhan, pemeliharaan,
reproduksi, dan pada beberapa spesies,pengaturan energi suatu ekosistem
bergantung pada produktivitas primer. Produktifitas primer adalah kecepatan
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk bahan
organik oleh organisme autotrof. Produktifitas sekunder adalah kecepatan energi
kimia mengubah bahan organik menjadi simpanan energi kimia baru oleh
organisme heterotrof. Bahan organik yang tersimpan pada organisme atotrof dapat
digunakan sebagai makanan bagi organisme heterotrof. Dari makanan tersebut,
organisme heterotrof memperoleh energi kimia yang akan digunakan untuk
kegiatan kehidupan dan disimpan. Aliran energi dalam ekosistem tersebut sumber
utama dan proses pertamanya adalah cahaya matahari.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir
yang terjadi di matahari. Ada beberapa radiasi solar, yang terpenting: radiasi
elektromagnetik (yg berhubungan dengan listrik dan magnet).
Radiasi elektromagnetik bisa dibedakan,
1. radiasi yang terlihat oleh mata kita (visible radiation) (cahaya).
2. radiasi yang dapat kita rasakan (kulit, wajah), namanya radiasi infra merah.
Fotosintesis merupakan proses biologi yang dilakukan tanaman dan organisme
berklorofil untuk menunjang proses hidupnya yakni dengan memproduksi gula
(karbohidrat) pada tumbuhan hijau dengan bantuan energi sinar matahari, yang
melalui sel-sel yang ber-respirasi, energi tersebut akan dikonversi menjadi energi
ATP sehingga dapat digunakan bagi pertumbuhannya.
Radiasi matahari berperan bagi kelangsungan pertanian, yaitu sebagai proses
fotosintesa bagi tanaman, membantu kelangsungan ekosistem, sebagai sumber
energi dan digunakan untuk pengeringan produk pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Brington, Richard Stevens. (1973), Handbook of Mathematical Tabel and


Formulas. Fifth Edition. Mc Graw-Hill. New York.
Daniel, Cuthbert., Fred S. Wood dan John W. Gorman (1980). Fitting Equations
For Data. John Wiley & Son, New York.
Duffie, John A. and William A. Beckman, (1974). Solar Energy Thermal
Processes Wiley-Interscience Publication. New York.
Exell, RHB. (1981), A Mathematical Model for solar Radiation in South East
Asia (Thailand). Solar Energy 26, 161 168.
Hoesin, Haslizen. (1983). Simulasi Matematis Radiasi Matahari di Indonesia.
LFN-LIPI, Bandung. Agustus.
Hoesin, Haslizen. (2000). Model Matematis Radiasi Matahari Langit Bening dan
Langit Sembarang. Teknik Industri Tak Teknik, Universitas ARS Internasional,
Bandung, November.
Korn, Granino A. And Theresa M. Korn (1968). Mathematical Handbook For
Scientist and Engineers. Mc Graw-Hill. New York.
Robinson. N (1966). Solar Radiation. Elsevier Publ. Company, Amsterdam.
Sharma. M. R. dan R. S. Pal. (1965) Interrelationships Between Total, Direct and
Diffuse Solar Radiation in Tropics. Solar Energy. Vol 9, no 4, 183 192.

Anda mungkin juga menyukai