Anda di halaman 1dari 15

TEORI AKUNTANSI

SAP 10
PSAK NO. 48 DAN PSAK NO. 53

KELOMPOK :

1. NI WAYAN FERIYANTI 1215351108


2. GEDE EDY EKAPUTRA 1415351002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM EKSTENSI


UNIVERSITAS UDAYANA

2017
PENURUNAN NILAI atau IMPAIRMENT (PSAK No. 48)

PENURUNAN NILAI atau IMPAIRMENT (PSAK No. 48)


Suatu aset mengalami penurunan nilai jika jumlah
tercatatnya melebihi jumlah terpulihkan
Pada setiap akhir periode pelaporan, suatu entitas
harus menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai,
entitas juga harus:
a) menguji penurunan nilai aset tidak berwujud dengan
masa manfaat tidak terbatas atau aset tidak berwujud
yang belum dapat digunakan, secara tahunan, dengan
membandingkan nilai tercatatnya dengan jumlah
terpulihkannya. Pengujian penurunan nilai ini dapat
dilakukan kapan saja dalam suatu periode tahunan
asalkan dilakukan pada saat yang sama setiap tahunnya.
Aset tidak berwujud yang berbeda dapat diuji penurunan
nilainya pada waktu yang berbeda. Namun untuk aset
tidak berwujud yang baru diakui dalam periode tahunan
berjalan, aset tidak berwujud tersebut diuji penurunan
nilainya sebelum periode tahunan berjalan berakhir.
(b) menguji penurunan nilai goodwill yang diperoleh dalam
suatu kombinasi bisnis secara tahunan sesuai dengan
paragraf 80-94 (PSAK No. 48)

Identifikasi Indikasi Penurunan Nilai


Informasi minimum yang harus dipertimbangkan:
informasi eksternal: 1. perubahan signifikan nilai pasar
2. perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi, dan lingkup hukum
3. perubahan suku bunga
4. jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasar nya
informasi intarnel : 1. bukti keusangan atau kerusakan fisik aset
2. perubahan signifikan atas perubahan, penghentian, dan masa manfaat
aset
3. bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja aset lebih buruk dari yang
diharapkan

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
Jumlah terpulihkan ditentukan untuk suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset-aset atau kelompok
aset lain

Pengukuran Jumlah Terpulihkan Aset Tidak Berwujud Dengan Masa Manfaat yang
Tidak Terbatas
Penghitungan rinci terkini atas jumlah terpulihkan aset yang dilakukan periode
terdahulu dapat digunakan dalam menguji penurunan nilai untuk aset tersebut pada periode
berjalan, sepanjang semua kriteria berikut dipenuhi:
(a) jika aset tidak berwujud tidak menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan secara
berkelanjutan yang sebagian besar independen dari arus kas masuk dari aset-aset atau
kelompok aset lain dan karenanya diuji penurunan nilainya sebagai bagian dari unit penghasil
kas yang mencakup aset tidak berwujud tersebut, aset dan laibilitas yang membentuk unit
tersebut tidak berubah secara signi kan sejak penghitungan terkini jumlah terpulihkan;
(b) penghitungan terkini jumlah terpulihkan menghasilkan suatu jumlah yang melebihi jumlah
tercatat aset dengan marjin yang substansial; dan
(c) berdasarkan analisis peristiwa yang telah terjadi dan kondisi-kondisi yang telah berubah sejak
penghitungan terkini jumlah terpulihkan, kecil kemungkinan bahwa penentuan jumlah
terpulihkan saat ini akan lebih kecil dari jumlah tercatat aset.

Nilai Wajar Dikurangi Biaya Penjualan


Bukti terbaik dari nilai wajar aset dikurangi biaya penjualan adalah harga dalam suatu
perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam suatu transaksi antara pihak-pihak
yang independen, disesuaikan dengan biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung
dengan pelepasan aset.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset diperdagangkan
di pasar aktif
Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat dan tidak ada pasar aktif
untuk aset.
Berdasarkan informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah yang dapat
diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan aset pada nilai wajar dikurangi
biaya pelepasan.

Nilai Pakai
Elemen-elemen berikut harus diperhitungkan dalam penghitungan nilai pakai aset:
(a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset;
(b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan tersebut;
(c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang berlaku;
(d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset; dan
(e) faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam
menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset tersebut.

Dalam mengukur nilai pakai, suatu entitas harus:


(a) mendasarkan proyeksi arus kas pada asumsi-asumsi yang memadai dan terdukungkan yang
mencerminkan estimasi terbaik manajeman mengenai rentang kemungkinan-kemungkinan
kondisi ekonomi yang akan terjadi selama masa manfaat aset. Bukti eksternal diberi bobot yang
lebih tinggi.
(b) mendasarkan proyeksi arus kas pada anggaran atau prakiraan keuangan terkini yang disetujui
manajemen, tetapi harus mengeluarkan unsur estimasi arus kas masuk atau arus kas keluar yang
berkaitan dengan restrukturisasi masa depan atau perbaikan maupun peningkatan kinerja aset.
Proyeksi berdasarkan anggaranatau prakiraan keuangan tersebut harus meliputi jangka waktu
maksimum lima tahun, kecuali jika penggunaan waktu yang lebih panjang dapat dijusti kasi.
(c) mengestimasi proyeksi arus kas yang melewati periode yang tercakup dalam anggaran atau
prakiraan terkini dengan mengekstrapolasi proyeksi yang didasarkan pada anggaran atau
prakiraan tersebut dengan menggunakan tingkat pertumbuhan tetap atau menurun untuk tahun-
tahun berikutnya, kecuali jika peningkatan tingkat pertumbuhan dapat dijusti kasi. Tingkat
pertumbuhan ini tidak boleh melebihi tingkat pertumbuhan rata-rata jangka panjang suatu
produk, industri, negara atau negara-negara tempat entitas beroperasi, atau untuk pasar tempat
aset digunakan, kecuali tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dapat dijustikasi.

Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan


Estimasi arus kas di masa depan meliputi:
(a) proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset;
(b) proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan
aset (termasuk arus kas keluar untuk menyiapkan aset agar dapat digunakan) dan dapat
dikaitkan secara langsung, atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten, pada aset;
dan
(c) arus kas neto, jika ada, yang akan diterima (atau dibayarkan) untuk pelepasan aset pada akhir
masa manfaatnya

Dasar Estimasi Arus Kas Masa Depan:


1. Asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori.
2. Anggaran keuangan terbaru dan telah disahkan manajemen.
3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan dari restrukturisasi.
4. Penggunaan dasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5 tahun, kecuali jika periode
yang lebih lama dapat dijustifikasi.
5. Periode setelah anggaran menggunakan tingkat pertumbuhan tetap atau menurun, kecuali jika
pertumbuhan naik dapat dijustifikasi.
6. Tingkat pertumbuhan dalam proyeksi tidak boleh melebihi rata-rata jangka panjang
pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara tempat entitas beroperasi atau pasar dimana
aset digunakan, kecuali jika tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.

Pengukuran Jumlah Terpulihkan

Arus Kas Masa Depan Valuta Asing


Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang ketika akan dihasilkan dan
kemudian didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang
tersebut. Entitas mentranslasikan nilai sekarang dengan menggunakan tingkat pertukaran spot
pada tanggal penghitungan nilai pakai.
Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari:
(a) nilai waktu uang; dan
(b) risiko spesi k atas aset dimana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Pengakuan Dan Pengukuran Rugi Penurunan Nilai


Jika, dan hanya jika, nilai terpulihkan aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tecatat
aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan
nilai.
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset disajikan pada
jumlah direvaluasisesuai dengan Pernyataan lain (contoh, sesuai dengan model
revaluasi pada PSAK 16). Setiap rugi penurunan nilai aset revaluasian diperlakukan sebagai
penurunan revaluasi sesuai dengan Pernyataan lain.
Ketika jumlah estimasi rugi penurunan nilai lebih besar dari nilai tercatat aset yang
terkait, entitas mengakui laibilitas jika, dan hanya jika, hal ini disyaratkan oleh Pernyataan lain.
Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan (amortisasi) aset
disesuaikan di masa depan untuk mengalokasikan nilai tercatat aset revisian, setelah dikurangi
nilai sisa (jika ada), secara sistematis selama sisa masa manfaatnya.

Unit Penghasil Kas Dan Goodwill

Jumlah terpulihkan dari aset individual tidak dapat ditentukan jika:


(a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan;
dan
(b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.

Dalam kasus ini, nilai pakai dan, jumlah terpulihkan, dapat ditentukan hanya untuk Unit
Penghasil Kas Aset.
Tidak mungkin mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual menentukan nilai
terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup (aset dari unit penghasil
kas = UPK).
Unit penghasil kas aset kelompok terkecil dari aset yang termasuk aset tersebut dan
menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok
aset lain.
Jumlah terpulihkan dari UPK adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar unit
penghasil kas dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.
Jumlah tercatat dari UPK:
(a) Mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset yang dapat diatribusikan langsung, atau
dialoksikan dengan dasar yang layak dan konsisten, ke UPK dan akan menghasilkan arus kas
masuk yang digunakan dalam menentukan nilai pakai unit penghasil kas; dan
(b) Tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap liabilitas yang diakui, kecuali jumlah terpulihkan
dari unit penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa mempertimbangkan liabilitas tersebut.

Rugi Penurunan Nilai


Diakui untuk UPK
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) < jumlah
tercatatnya.
Dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut (kelompok dari unit)
dengan urutan sbb:
(a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan ke unit
penghasil kas (kelompok dari unit); dan
(b) selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat setiap aset
di dalam unit tersebut (kelompok dari unit).
Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai, entitas tidak harus mengurangi jumlah tercatat
aset dengan jumlah yang tertinggi dari:
(a) nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual (jika ditentukan);
(b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan
(c) nol.

Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai


Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui pada
periode-periode sebelumnya untuk aset (selain goodwill) mungkin tidak ada lagi atau mungkin
telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut ini:
1. Infomasi yang bersumber dari luar
2. Informasi yang bersumber dari dalam
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk
menentukan jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada pengecualian) dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.

Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai Aset Individu

Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain goodwill), yang disebabkan pembalikan
rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau
depresiasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun
sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset (selain goodwill) diakui segera dalam laba
rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataa lain
(contohnya, model revaluasi di PSAK 16).
Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset revaluasian harus diperlakukan sebagai
kenaikan penilaian kembali sesuai dengan PSAK terkait.
Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai untuk UPK

Dialokasikan kepada aset-aset dari unit (kecuali untuk goodwill) pro rata dengan jumlah
tercatat dari asetnya.
Diperlakukan sebagai pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset individual dan diakui
sesuai dengan PSAK ini.
Alokasi pembalikan rugi penurunan nilai jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan
diatas nilai yang terendah dari:
(a) jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan
(b) jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau depresiasi neto) seandainya tidak ada
rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode sebelumnya.
Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya telah dialokasikan untuk aset
tersebut harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill.

Pengungkapan
Untuk setiap kelompok aset, entitas mengungkapkan hal berikut ini:
(a) Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode tersebut dan
unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai.
(b) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode
tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi penurunan
nilai yang dibalik
(c) jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif lainnya selama periode itu.
(d) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif lainnya selama periode tersebut.

PSAK 53 Akuntansi Kompensasi berbasis saham

Transaksi Kompensasi Non Karyawan

Apabila perusahaan menerbitkan instrumen ekuitas sebagai kompensasi atas perolehan


barang atau jasa dari pihak non karyawan, maka transaksi kompensasi tersebut harus
ditentukan berdasarkan pilihan nilai mana yang lebih terukur secara andal berikut ini: nilai
wajar barang/jasa atau nilai wajar instrumen ekuitas yang diterbitkan.

Transaksi Kompensasi Karyawan

Instrumen ekuitas yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan jasa karyawan dan jasa
karyawan yang dikompensasi diukur dan diakui sebesar nilai wajar instrumen ekuitas yang
bersangkutan. Bagian dari nilai wajar instrumen ekuitas yang dapat dihitung sebagai jasa
karyawan adalah sebesar jumlah nettonya yaitu nilai wajar setelah dikurangi dengan jumlah
yang harus dibayar oleh karyawan pada saat instrumen ekuitas tersebut diberikan.

Penentuan Nilai Wajar

Penentuan nilai wajar dilakukan sebagai berikut:

a)Nilai wajar ditentukan dengan dasar harga pasar pada suatu pasar yang aktif.
b)Apabila harga pasar tersebut tidak mungkin diperoleh maka nilai wajar ditentukan dengan
estimasi berdasar pada harga aktiva sejenis.
b)Apabila estimasi tersebut tidak mungkin diperoleh makan nilai wajar ditentukan dengan
metode penilaian yang sesuai dengan kondisi masing-masing.

Saham Tanpa Hak

Nilai wajar saham tanpa hak yang diberikan kepada karyawan diukur dengan harga pasar
saham (atau harga pasar estimasian apabila saham tersebut tidak tercatat di bursa efek),
seolah-olah saham tersebut telah menjadi hak karyawan dan di terbitkan pada tanggal
pemberian kompensasi.

Saham Berbatas Jual

Saham berbatas jual dinilai sebesar nilai wajar saham yang berhak penuh (vested share) dan
beredar (atau taksiran harga pasar, bila saham tersebut tidak tercatat di bursa efek).

Saham berbatas jual yang diberikan kepada karyawan diukur sebesar nilai wajarnya, yang
sama dengan nilai saham berbatas sejenis yang diberikan kepada pihak non karyawan.

Opsi Saham Perusahaan Publik

Nilai wajar opsi (atau yang setara) perusahaan publik di estimasi dengan menggunakan model
penentuan harga opsi (option pricing model). Nilai wajar opsi yang diestimasi pada tanggal
pemberian kompensasi tidak boleh disesuaikan walaupun terjadi perubahan harga saham,
ketidak stabilan harga saham (stock volatilitas), periode opsi, dividen atas saham tersebut,
atau suku bunga bebas resiko (risk free interest rate).

Nilai wajar opsi (atau yang setara) perusahaan non publik diestimasi dengan menggunakan
model penentuan harga opsi yang memperhitungkan variabel-variabel seperti tersebut pada
paragraf 21, kecuali variabel ketidakstabilan harga saham selama periode opsi.

26.Apabila nilai wajar opsi atau instrumen ekuitas lainnya tidak dapat di estimasi pada
tanggal pemberian kompensasi, maka beban kompensasi ditentukan berdasarkan nilai wajar
yang diukur dengan menggunakan harga saham dan variabel terkait lainnya pada tanggal
terdekat dengan tanggal pemberian kompensasi yang memungkinkan berbagai variabel
tersebut diestimasi. Selama periode nilai wajar tidak mungkin di estimasi, estimasi beban
kompensasi didasarkan pada nilai intrinsik kini kompensasi tersebut, yang ditentukan sesuai
dengan persyaratan yang akan berlaku apabila opsi atau instrumen ekuitas lainnya tersebut
dapat dieksekusi saat ini.

Program Pembelian Saham oleh Karyawan.

Program pembelian saham oleh karyawan yang memenuhi semua kriteria yang terdapat
dalam paragraf 29 bukan merupakan kompensasi kepada karyawan (not compensatory).
Untuk program yang tidak bersifat kompensasi, jmlah diskonto (yang merupakan penjualan
saham di bawah nilai wajarnya) mengurangi jumlah yang diperoleh dari penerbitan saham.

Kompensasi Yang Dilakukan Dengan Pembayaran Kas

Pada setiap periode, jumlah kewajiban program kompensasi yang dapat menimbulkan
kewajiban yang disebutkan pada paragraf 31 diukur dengan harga saham kini. Perubahan
harga saham selama masa bakti karyawan diakui sebagai beban kompensasi selama masa
bakti karyawan. Perubahan jumlah kewajiban yang disebabkan oleh perubahan harga saham
setelah masa bakti karyawan merupakan beban kompensasi yang dibebankan pada periode
terjadinya perubahan tersebut.

Pengakuan Beban Kompensasi

Jumlah beban kompensasi yang diakui untuk program kompensasi karyawan berbasis saham
ditentukan berdasarkan atas jumlah instrumen ekuitas yang pada akhirnya akan menjadi hak
karyawan. Jika karyawan gagal memenuhi persyaratan jasa untuk memperoleh hak
kompensasi pada suatu kompensasi penghargaan tetap (fixed award), maka beban
kompensasi yang berasal dari program kompensasi yang gagal dimiliki karyawan, tidak
diakui perusahaan. Beban kompensasi juga tidak diakui jika perusahaan tidak mencapai suatu
persyaratan kinerja (misalnya, perusahaan tidak mencapai laba bersih sebagaimana yang
ditentukan dalam program). Namun, beban kompensasi akan tetap diakui apabila persyaratan
memperoleh hak kompensasi atau eksekusi didasarkan pada suatu target harga saham (target
stock price) atau pada nilai intrinsik tertentu.

Untuk program kompensasi dengan persyaratan perolehan hak kompensasi atau eksekusi
berdasarkan suatu target harga saham atau pada nilai intrinsik tertentu, beban kompensasi
diakui untuk program kompensasi yang diberikaan kepada karyawan yang masih bekerja
pada periode yang telah ditentukan, tanpa memperhatikanapakah target harga saham atau
nilai intrinsik tertentu telah tercapai atau tidak. Beban kompensasi yang telah diakui pada
periode sebelumnya tidak boleh disesuaikan apabila opsi yang telah menjadi hak karyawan
habis masa berlakunya tanpa dieksekusi.

Beban kompensasi yang diestimasi pada tanggal pemberian kompensasi untuk jumlah
instrumen yang diharapkan akan menjadi hak karyawan berdasarkan persyaratan kinerja,
disesuaikan dengan perubahan kemudian atas ekspektasi hasil atau hasil sesungguhnya
persyaratan jasa dan persyaratan kinerja sampai dengan tanggal hak kompensasi tersebut.
Penyesuaian ini juga berlaku untuk instrumen yang hak kepemilikannya tergantung dari jasa
masa mendatang yang di estimasi perusahaan jumlah kegagalan pemberian opsinya pada
tanggal pemberian kompensasi. Estimasi tersebut disesuaikan dengan perubahan kemudian
atas persyaratan jasa dan dilakukan sampai dengan tanggal hak kompensasi tersebut.
Perubahan estimasi jumlah saham atau opsi yang diharapkan akan menjadi hak karyawan
adalah perubahan estimasi akuntansi, dan pengaruh kumulatif perubahan tersebut diakui pada
periode terjadinya apabila perubahan tersebut diakui pada periode terjadinya apabila
perubahan tersebut mempengaruhi periode berjalan dan sebelumnya.

Beban kompensasi program pemberian instrumen ekuitas kepada karyawan diakui selama
masa bakti karyawan, yaitu dengan mengakui beban kompensasi dan mengkredit modal
saham (paid in capital) jika kompensasi tersebut untuk jasa masa mendatang. Jika masa bakti
karyawan tidak ditentukan untuk periode yang lebih awal atau lebih pendek maka masa bakti
karyawan dianggap sama dengan periode dari tanggal pemberian kompensasi sampai dengan
tanggal saat kompensasi tersebut menjadi hak karyawan dan eksekusinya tidak lagi
tergantung kepada berlanjut atau tidaknya masa bakti karyawan (paragraf 36). Apabila
program kompensasi diperuntukan bagi jasa masa lalu maka beban kompensasi diakui pada
periode pemberian kompensasi.

40.Beban kompensasi dalam program skedul hak bertingkat (graded vesting schedule) diakui
dengan asumsi bahwa nilai wajar program tersebut ditentukan berdasarkan periode ekapektasi
yang berbeda-beda atas opsi yang akan menjadi hak karyawan setiap tahun, seolah-olah
program tersebut terdiri dari beberapa program tersendiri dengan tanggal berlaku hak
kompensasi karyawan yang berbeda-beda. Apabila periode ekspektasi program kompensasi
ditentukan dengan cara lain, kompensasi diakui dengan metode garis lurus. Namun jumlah
beban kompensasi yang diakui pada tanggal tertentu, paling tidak, harus sama dengan nilai
kompensasi yang telah menjadi hak karyawan pada tanggal tersebut.
Dividen atau setara dividen yang dibayarkan kepada karyawan atas bagian dari program
kompensasi saham atau instrumen ekuitas lainnya yang menjadi hak karyawan, dibebankan
ke saldo laba. Dividen atau setara dividen yang tidak terbatalkan (non-forfeitable), yang
dibayarkan atas saham tanpa hak diakui sebagai beban kompensasi tambahan. Pilihan untuk
mengestimasi kegagalan pada tanggal pemberian kompensasi atau mengakui pengaruh
kegagalan pada saat terjadinya seperti diatur dalam paragraf 37, juga berlaku untuk
pengakuan dividen yang tidak terbatalkan (non-forfeitable) yang dibayarkan atas saham tanpa
hak.

Program Tambahan dan Perubahan Program yang Sedang Berjalan.

Nilai wajar setiap program kompensasi instrumen ekuitas diukur secara terpisah berdasarkan
persyaratan dan harga saham kini serta faktor-faktor terkait lainnya, pada tanggal pemberian
kompensasi.

Perubahan persyaratan program kompensasi yang dapat menyebabkan program tersebut


menjadi lebih bernilai merupakan transaksi pertukaran program lama dengan program baru.
Selisih kedua nilai tersebut diakui pada periode perubahan.

Penyelesaian Program Kompensasi

Jumlah kas atau aktiva lain yang dibayarkan (atau kewajiban yang timbul) untuk
memperoleh kembali instrumen ekuitas yang telah menjadi hak karyawan dibebankan ke
ekuitas, dengan syarat jumlah pembayaran tersebut tidak melebihi nilai instrumen yang
diperoleh kembali. Perusahaan yang menyelesaikan program kompensasi yang belum
menjadi hak karyawn dengan kas, pada dasarnya, memberi hak program kompensasi kepada
karywan. Karena itu, jumlah beban kompensasi yang diukur pada tanggal pemberian
kompensasi namun belum diakui, diakui pada tanggal pemerolehan kembali.

Untuk opsi saham karyawan, tambahan beban berupa selisih nilai opsi baru dengan nilai opsi
lama, jika ada, yang akan diakui sebagai beban kompensasi tambahan pada saat pembayaran
kas ditentukan dengan cara membandingkan jumlah yang dibayarkan dengan nilai opsi yang
diperoleh kembali, yang dihitung berdasarkan ekspektasi sisa periode opsi pada tanggal
pengakuan. Apabila opsi telah diperoleh kembali sebelum opsi tersebut menjadi hak
karyawan, jumlah beban kompensasi yang belum diakui dibebankan pada tanggal
pemerolehan kembali.

Pengungkapan

Perusahaan yang memiliki satu atau lebih program kompensasi berbasis saham menyajikan
penjelasan mengenai program kompensasi, termasuk persyaratan umum program
kompensasi, seperti persyaratan pemberian hak kompensasi, periode maksimum opsi, dan
jumlah saham yang ditetapkan untuk opsi, dan atau instrumen ekuitas lainnya. Perusahaan
yang menggunakan instrumen ekuitas sebagai kompensasi dalam pemerolehan barang atau
jasa dari pihak non karyawan menyajikan pengungkapan yang serupa dengan yang
diharuskan oleh paragraf ini dan paragraf 53 dan 54, sepanjang pengungkapan tersebut
memang diperlukan untuk memahami pengaruh transaksi-transaksi tersebut atas laporan
keuangan.

Informasi berikut ini diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:

a)Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi untuk setiap kelompok opsi berikut ini:
i)opsi yang beredar pada awal tahun,
ii)opsi yang beredar pada akhir tahun,
iii)opsi yang dapat dieksekusi pada akhir tahun,
iv)opsi yang diberikan dalam suatu periode,
iv)opsi yang dieksekusi dalam suatu periode,
v)opsi yang gagal diperoleh (forfeit) oleh karyawan dalam suatu periode,
vi)opsi yang saat jatuh temponya telah lewat dalam suatu periode.
b)Rata-rata tertimbang nilai wajar opsi pada tanggal pemberian kompensasi yang diberikan
dalam suatu periode. Jika harga eksekusi opsi berbeda dari harga pasar saham pada tanggal
pemberian kompensasi, rata-rata tertimbang harga eksekusi dan rata-rata tertimbang nilai
wajar opsi diungkapkan secara terpisah untuk opsi yang harga eksekusinya (1) sama dengan,
(2) melebihi, atau (3) kurang dari harga pasar saham pada tanggal kompensasi.
a)Jumlah dan rata-rata tertimbang nilai wajar pada tanggal pemberian kompensasi dari
instrumen ekuitas selain opsi, sebagai contoh, saham tanpa hak, yang diberikan dalam suatu
periode.
b)Penjelasan mengenai metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam suatu periode
untuk mengestimasi nilai wajar opsi, termasuk informasi rata-rata tertimbang variabel berikut
ini:

i)suku bunga bebas resiko,


ii)periode opsi yang diharapkan,
iii)ketidakstabilan harga saham (stocks volatility) yang diharapkan, dan
iv)dividen yang diharapkan.

e)Jumlah beban kompensasi yang diakui untuk program kompensasi berbasis saham.
a)Perubahan persyaratan signifikan dari program kompensasi yang sedang berjalan.

Perusahaan yang memberikan opsi dengan beberapa program kompensasi berbasis saham
menyajikan informasi seperti tersebut diatas, secara tersendiri, untuk jenis program yang
berbeda apabila perbedaan karakteristik program menjadikan pengungkapan secara terpisah.

Untuk opsi yang beredar pada tanggal neraca terakhir, diungkapkan rentang harga eksekusi
(juga rata-rata tertimbang harga eksekusi), dan rata-rata tertimbang sisa periode opsi
diungkapkan. Apabila rentang harga eksekusi tersebut sangat besar (sebagai contoh, harga
eksekusi tertinggi melebihi 150% dari harga eksekusi terendah), maka harga eksekusi
dikelompokan dalam reutang-reutang yang lebih kecil dalam rangka penentuan jumlah dan
saat penerbitan saham tambahan dan penerimaan kas dari eksekusi opsi. Informasi berikut ini
diungkapkan untuk setiap kisaran:

a) Jumlah, rata-rata tertimbang harga eksekusi, dan rata-rata tertimbang sisa periode opsi
yang beredar.

b) Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi dari opsi terakhir yang dieksekusi.

Anda mungkin juga menyukai