ASkep INTRANATAL Kelompok
ASkep INTRANATAL Kelompok
Pembimbing Akademik :
Ns. Dwi Susilowati, M.Kep., Sp.Mat
Pembimbing Klinik :
Asih Warastuti, A.Md. Keb
Oleh :
Santi Widianingrum
Nur Lela Fitriani
Luh Juita Amare Putri
PENGKAJIAN INTRANATAL
I. DATA UMUM
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Umur : SMK
penambah darah
5. Alergi (Obat/Makanan)
6. Diet khusus
Spontan bidan
7. Mengikuti kelas prenatal
pertamanya.
Klien mengatakan keluar air ketuban dari jalan lahir dari mulai pukul
07.00 WIB tanggal 22 Februari 2017. Air ketuban tersebut disertai lendir
darah.
11. Rencana KB
melakukan KB IUD
sampai usia 7 bulan, selanjutnya pada usia 7 bulan keatas anaknya diberi
merawat bayinya.
4. Pemeriksaan fisik
Tanda Vital
Monitoring TTV pukul 17.00 WIB
TD : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit
Suhu : 360C RR : 20 x/menit
Pemeriksaan Hasil
Fisik
Kepala dan Inspeksi:
leher Mecochepal, rambut warna hitam lurus, rambut bersih, tidak
ada lesi di kepala, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, telinga simetris, tidak ada pengeluaran cairan dari
telinga, hidung simetris, tidak ada pengeluaran sekret dari
hidung, mukosa bibir kering, tidak ada sariawan, gigi tidak
berlubang, tidak nampak pembesaran kelenjar limfe dan
tiroid.
Palpasi:
Tidak ada massa di kepala, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe dan kelenjar tiroid.
Jantung Inspeksi:
Tidak terdapat lesi, pengembangan thorax dextra dan
sinistra sama, tidak tampak iktus kordis
Palpasi:
- Batas jantung kanan atas : IC II Linea Parasternalis
Dextra
- Batas jantung kanan bawah : IC IV Linea parasternalis
Dextra
- Batas jantung kiri atas : IC II Linea Parasternalis
Sinistra
- Batas jantung kiri bawah : IC IV Linea Medio
Clavicularis Sinistra
Perkusi:
Terdengar dullness pada perkusi batas jantung
Auskultasi:
Terdengar bunyi S1 dan S2 reguler, serta tidak terdengar
murmur atau gallop
Paru-paru Inspeksi:
Tidak terdapat lesi, terlihat retraksi dinding dada saat
ekspirasi dan inspirasi, pengembangan thorax dextra dan
sinistra sama
Palpasi:
Traktil fremitus antara dextra dan sinistra sama, tidak
terdapat nyeri tekan
Perkusi:
Terdapat bunyi sonor
Auskultasi:
Terdengar bunyi vesikuler
Payudara Inspeksi :
Areola tampak berwarna lebih hitam dari kulit sekitar,
puting tampak menonjol keluar, warna payudara dextra dan
sinistra sama, tidak tampak benjolan, payudara dextra dan
sinistra sama besar, tidak tampak lesi
Palpasi :
Tidak terdapat benjolan di sekitar payudara, tidak terdapat
nyeri tekan, kolostrum ASI (+)
Abdomen Inspeksi
Striaegravidarum (+), tidak ada lesi, perut membuncit.
Auskultasi
Bising usus (+)
Palpasi
- Leopold I: 2 jari di bawah processus xiphoideus, teraba
bulat, lunak, tidak melenting (bokong), tinggi fundus
uteri 32 cm.
- Leopold II: Sebelah kiri teraba keras, datar dan
memanjang punggung kiri (puki)
- Leopold III: Teraba bulat, melendung, keras, yaitu
kepala
- Leopold IV: Teraba bulat, keras, melenting (kepala),
kepala janin sudah memasuki PAP Hodge III, konvergen
Ekstremitas Inspeksi
atas Terpasang infus di pergelangan tangan kanan
Sianosis (-), lesi (-), kekuatan otot 5555 5555
5555 5555
Palpasi
Edema (-),capillary refill 2 detik
Ekstremitas Inspeksi
bawah Sianosis (-), lesi (-), kekuatan otot 5555 5555
5555 5555
Palpasi
Edema (-),capillary refill 2 detik
5. Pemerikasaan dalam
6. Ketuban pecah
jernih
7. Laboratorium :
Ny. T berkata Saya senang mbak hamil yang kedua ini dan lahir laki-
laki soalnya anak yang pertama saya sudah pereempuan jadi lengkap,
Ny. T berkata, Suami saya senang sekali mba soalnya emang pengen
anak laki-laki.
Ny. T berkata, Kakaknya seneng mau punya adek, tapi karena masih
I. PENGKAJIAN AWAL
2. Tanda-tanda vital
148x/menit.
b. Pengeluaran pervagina
2) Ketuban (+)
Ketuban pecah 22 Februari 2017 pukul 07.00 WIB, warna jernih ada
sedikit kecoklatan
c. Perdarahan pervagina
A. KALA I
1. Mulai Kala 1
3. Tanda-tanda vital :
dan vulva.
S : skala nyeri 8
5. Hasil Pemeriksaan
6. Tindakan
b. Monitor DJJ
B. KALA II
bagian bawah kepala Hodge III, penurunan kepala 0/5 dan LD (+).
Ds :
Do :
tampak kemerahan.
recumban
5. Keadaan psikososial
Ds:
Do :
- Pengkajian nyeri
perineum
ke punggung.
S: Skala nyeri 8
6. Tindakan
a. Manajemen nyeri
0 1 2 Tanda- 1 5 10
tanda menit Menit menit
Tdk ada < 100 > 100 Denyut 2 2 2
jantung
Tdk ada Tdk Baik Pernafasan 1 2 2
teratur
Lemah Sedang Baik Tonus otot 2 2 2
Tdk ada Meringis Menan Peka 2 2 2
gis rangsang
Biru/put Merah Merah Warna 1 1 2
ih jambu, jambu
ujung biru
Total 9 10 10
e. Lingkar Dada : 33 cm
f. Panjang Badan : 49 cm
g. Lingkar Kepala : 34 cm
h. LILA : 11 cm
i. Anus : berlubang
k. Terapi
gentamicin.
l. Bonding ibu dan bayi
m. Perineum
n. Tanda-tanda vital
Nadi : 146x/menit,
RR : 26 x/menit
o. Pengobatan :-
C. KALA III
Manajemen Aktif Kala III (MAK III) dengan cara PTT (Peregangan
d. Karakteristik plasenta :
1) Ukuran : 25 x 23 x 2 cm3
e. Perdarahan
2) Volume : 300 cc
f. Keadaan psikososial
Pengkajian nyeri :
P: Kontraksi uterus
S: Skala nyeri 7
h. Tindakan :
TD : 120/80 mmHg,
Nadi : 94 x/menit,
RR : 20 x/ menit
Suhu : 360C
c. Keadaan uterus
e. Perdarahan : 55 cc
g. Tindakan :
1) Massase fundus
SYAIR OBSTETRI
Tanggal/jam Keterangan
KALA I
22/02/2017 Klien mengatakan ketubannya sudah merembes dari pukul 07.00
WIB. Klien kemudian datang ke RS Budi Rahayu untuk
melakukan pemeriksaan. Klien datang ke poli dan dokter
menyarankan klien untuk rawat inap karena ketuban sudah
pecah sebelumnya.
KALA III
22/02/2017 a. Tindakan:
23.10 WIB Injeksi oksitosin 10 UI
Melakukan managemen aktif kala III
Pemotongan tali pusat
b. Plasenta diambil oleh bidan setelah 35 menit tidak lahir
spontan
Bentuk cakram, utuh
Berat 500 gram
Tali pusat 50 cm
c. Tanda-tanda vital
TD : 100/60 mmHg
N : 84 x/m
RR : 21x/m
S : 36,5 0C
d. Pengkajian nyeri PQRST :
P : nyeri terjadi karena perut berkontraksi, pelepasan plasenta
Q : nyeri seperti diiris-iris, mules
R : nyeri di bagian perut dan vagina
S : skala nyeri saat kontraksi 8
T : nyeri terus menerus
22/02/2017 a. Tindakan:
23.10 WIB Methergin 0,2 mg
IMD
Massage fundus uteri
Perdarahan : 5 cc
Kontraksi uterus : keras
TFU : 3 jari dibawah pusat
b. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/m
RR : 21x/m
S : 36,5 0C
KALA IV
23/02/2017 Hasil monitoring perdarahan:
00.30 WIB 15 menit pertama: perdarahan 5 cc
15 menit kedua: perdarahan 10 cc
15 menit kertiga: perdarahan 10 cc
15 menit keempat: perdarahan 10 cc
Masalah
Hari,
No Data Fokus Etiologi Keperawata Diagnosa TTD
Tanggal
n
KALA I
1. Rabu Data Subyektif: Kontraksi Nyeri akut Nyeri akut b.d. Lela, Juita,
22/02/20 Klien mengeluh nyeri : uterus kontraksi uterus Santi
17 P : kontraksi uterus (00132)
Jam Q: nyeri seperti mules ingin BAB dan kenceng-
21.00 kenceng
WIB R : pinggang, perut
S : Klien memilih skala 8 (rentang 0 10)
T : hilang timbul
Data Obyektif:
Klien tampak menahan nyeri.
Klien memegangi area nyeri : perut dan punggung
Klien masih bisa mengontrol nyeri dengan nafas
dalam
Air ketuban merembes
HIS: 2x/10/40 DJJ: 148x/menit
Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 21 x/menit
S : 36,20C
KALA II
2 Rabu Data Subyektif: Krisis Ansietas Ansietas berhubungan Lela, Juita,
22/02/167 - Klien mengatakan cemas terhadap proses situasional: dengan krisis Santi
Jam 22.55 persalinannya proses situasional: proses
WIB Data Obyektif: persalinan persalinan (00146)
- Klien tampak cemas dan kesakitan.
- Klien tampak berkeringat
- Klien nampak gemetar
KALA III
3 Rabu Data Subyektif: Pelepasan Nyeri akut Nyeri akut b.d. Lela, Juita,
22/02/16 - Pengkajian nyeri plasenta pelepasan plasenta Santi
7 P : nyeri terjadi karena perut berkontraksi, (00132)
Jam pelepasan plasenta yang dibantu oleh bidan
23.20 Q : nyeri seperti diiris-iris, mules
WIB R : nyeri di bagian perut dan vagina
S : skala nyeri saat kontraksi 7
T : hilang timbul
Data Obyektif:
- Klien terlihat meringis dan kesakitan saat
pelepasan plasenta
- TD : 100/60 mmHg
N : 84 x/m
RR : 21x/m
S : 36,5 0C
4. Rabu Data Obyektif : Luka bekas Resiko Resiko Perdarahan
22/02/16 - Klien terlihat lemas, pucat lepasnya Perdarahan
berhubungan dengan
7 - TD : 100/60 mmHg plasenta
Jam N : 84 x/m Luka bekas lepasnya
23.20 RR : 21x/m
plasenta
WIB S : 36,5 0C
- Konjungtiva anemis
KALA IV
5 Rabu Data Subyektif: Prosedur Risiko Risiko infeksi b.d Lela, Juita,
22/02/16 invasif: Infeksi prosedur invasif: Santi
7 Data Obyektif: persalinan persalinan (00004)
Jam - Klien post partum partus spontan
23.55 - Pengeluaran plasenta dibantu oleh bidan
WIB - Pengeluaran darah melalui vagina
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,20C
- Kontraksi uterus teraba keras
- TFU: 2 jari dibawah pusat
- Perdarahan 55 cc
IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kala I
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus (00132)
Kala II
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional: proses persalinan (00146)
Kala III
1. Nyeri akut berhubungan dengan pelepasan plasenta (00132)
2. Resiko Perdarahan berhubungan dengan luka bekas lepasnya plasenta
Kala IV
1. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif: persalinan (00004)
RENCANA KEPERAWATAN
KALA IV
4 Rabu, 22 Risiko infeksi Setelah dilakukan asuhan Infection control Lela, Juita,
Februari 2017 b.d prosedur keperawatan selama 2 jam, 1. Inspeksi adanya tanda gejala infeksi Santi
invasif: diharapkan klien tidak berisiko (kemerahan, pembengkakan,
persalinan terkena infeksi dengan kriteria kenaikan suhu tubuh)
(00004) hasil: 2. Ajarkan klien untuk menjaga
1. Klien bebas dari tanda dan kebersihan area vagina
gejala infeksi 3. Anjurkan klien untuk mengonsumsi
2. Menunjukkan kemampuan makanan bergizi
untuk mencegah timbulnya 4. Intruksikan klien untuk meminum
infeksi antibiotik sesuai resep
3. Jumlah leukosit dalam batas 5. Anjarkan klien dan keluarga
normal mengenai tanda dan gejala infeksi
V. IMPLEMENTASI
TANGGAL/
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI TTD
JAM
KALA I
1 Rabu, 22 Nyeri akut b.d. kontraksi uterus S: Klien mengatakan melakukan nafas dalam saat nyeri Lela, Juita,
Februari 2017 (00132) terasa Santi
jam 22.55 WIB Pengkajian Nyeri:
P : kontraksi uterus
Q: nyeri seperti mules dan diremas remas.
R : pinggang, perut
S : Skala nyeri menurun dari 5 (rentang 0 10)
T : nyeri terasahilang timbul
O:
- Klien tampak melakukan teknik nafas dalam
A : Masalah belum teratasi , klien masih merasakan
nyeri tetapi klien sudah dapat memanajemen nyeri
secara mandiri.
P :Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri pasien, instruksikan untuk tetap
melakukan teknik nafas dalam untuk meredakan
nyeri,
- Mendampingi ibu selama persalinan
KALA II
1 Rabu, 22 Ansietas berhubungan dengan S : Klien mengeluh cemas akan persalinannya yang Lela, Juita,
Februari 2017 krisis situasional: proses persalinan awalnya akan dilakukan tindakan SC Santi
jam 23.05 WIB (00146) O:
- Klien terlihat cemas dan kesakitan
- Klien terlihat gemetar
A : Masalah belum teratasi klien terlihat masih
merasakan sakit saat persalinan
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan klien menggunakan teknik nafas dalam
- Dampingi ibu bersalin
KALA III
1 Rabu, 22 Nyeri akut b.d. pelepasan plasenta S : Klien mengatakan nyeri saat dimasase pada bagian Lela, Juita,
Februari 2017 (00132) perut. Santi
jam 23.40 WIB P : nyeri terjadi karena perut berkontraksi,
pelepasan plasenta tidk kunjung keluar dan dibantu
oleh bidan
Q : nyeri seperti diiris-iris, mules
R : nyeri di bagian perut dan vagina
S : skala nyeri saat kontraksi 5
T : nyeri hilang timbul
O : Klien terlihat meringis kesakitan ketika dilakukan
masase pada perut.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri pasien PQRST
- Anjurkan teknik nafas dalam ketika nyeri.
- Pantau tanda-tanda vital klien
KALA IV
1. Kamis, 23 Risiko infeksi b.d prosedur invasif S: Wulan
Februari 2017 (luka jahitan) (00004) - klien menyatakan darahnya masih keluarseperti
jam 06.00 WIB sedang menstruasi
- klien menyatakan akan selalu menjaga kebersihan area
vagina
O: Perdarahan : 300 cc
A: masalah belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
- Ajarkan klien dan keluarga mengenai tanda dan
gejala infeksi
- Intruksikan klien untuk meminum antibiotik sesuai
resep
- Anjurkan klien untuk meningkatkan konsumsi
makanan bergizi
- Buat discharge planning