Anda di halaman 1dari 3

Pada suatu sore yang cerah di apotek Ruwet Farma datanglah seorang bapak yang diantar

putrinya. Bapak itu datang dengan merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.

Karyawan Apotek : Selamat Sore, Pak. Ada yang bisa kami bantu?

Anak : selamat Sore, Mbak. Ini Bapak Saya dari tadi pagi sering ke

belakang terus.

Karyawan Apotek : Mungkin bapak adik terkena diare. Tapi untuk lebih

jelasnya, Bapak bisa berkonsultasi dengan apoteker kami.

Sebentar saya panggilkan apotekernya.

Apoteker : Selamat sore, Pak. Saya apoteker di sini. Nama saya Inem susi

similikiti weleh-weleh. Nama Bapak siapa?

Pak Sumanto : Nama saya Sumanto (Tugas ini dibuat pas kasus Sumanto

meledak)

Apoteker : Rumahnya di mana, Pak?

Pak Sumanto : Saya tinggal di Nusukan.

Apoteker : Apa yang Pak Sumanto keluhkan?

Pak Sumanto : Dari kemaren perut saya mulas dan sering buang air besar.

Apoteker : Dalam sehari kira-kira berapa kali Pak Sumanto ke belakang?

Pak Sumanto : Kira-kira tujuh kali, Mbak. Badan saya sampe lemas.

Apoteker : Sebelumnya makan apa?

Pak Sumanto : saya makan ayam bakar di lesehan.

Apoteker : Bapak bisa jadi terkena diare karena makanan yang kurang

higienis atau mungkin ada yang sudah basi di sana.

Anak : O Iya, Bu. Sambalnya kemaren kayaknya juga agak basi.

Pak Sumanto : Lho, kamu kok tidak bilang sama bapak to, Nduk tiwas
sambalnya tak habisin semua.

Anak : Lha Bapak ndak nanya ( dasar anak durhaka)

Apoteker : sebelumnya Bapak sudah minum obat apa?

Pak Sumanto : Belum ,Bu saya bingung obat apa yang bisa diminum.

(Hebat banget ni bapak, diare tujuh kali sehari gak minum obat masih kuat aja)

Apoteker : Bentuk tinjanya seperti apa, Pak? Cair atau lembek?

Pak Sumanto : Lembek, Bu

Apoteker : Ada lendirnya. Tidak, pak?

Pak Sumanto : Ada, Bu

Apoteker : Sebentar, Pak. Saya ambilkan obatnya.

(langsung manggil AA nya)

Mbak Sari, tolong ambilkan metronidazol dan sediaan

kombinasi Kaolin-pektin, oralit juga.

AA : Iya, Bu (lupa yang jadi AA dulu siapa, ya)

Apoteker : (Setelah obat ada di tangan ) Ini Obatnya, Pak. Metronidazol tablet
diminum 3 x sehari 1 tablet. Ini harus dihabiskan, Pak. Terus yang coklat ini sediaan kombinasi
kaolin-pektin diminum 3 x sehari 1 tablet juga. Oralit diminum setiap selesai BAB.

Pak Sumanto : Kenapa Metronidazolnya harus dihabiskan, Bu?

Apoteker : Supaya tuntas pengobatannya, Pak. Metronidazol itu anti bakteri, bila
tidak dihabiskan, bakterinya bisa kebal. Bila sakit lagi, minum obat ini jadi tidak mempan.

Pak Sumanto : O begitu berapa biayanya, Bu?

Apoteker : Langsung ke kasir aja, Pak

Pak Sumanto : Terima kasih, Bu Saya permisi dulu.

Apoteker : Sama-sama. Semoga lekas sembuh.

Di depan kasir.

Anak : Berapa semuanya, Mbak?


Kasir : semuanya dua puluh ribu, Mbak

The End.

Anda mungkin juga menyukai