Anda di halaman 1dari 24

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS

SIMULASI, PADA PRODI APOTEKER


SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAPI
OSCE

SYOFYAN
PRODI APOTEKER, FF UNAND
UIN, Rabu, 2 November 2016
PERMASALAHAN METODE SIMPEL

PENDAHULUAN PENUTUP

PSPA
FF UA
PENDAHULUAN (1)
Perkembangan IPTEK Kefarmasian dan
pergeseran paradigma profesi Apoteker
dari drug oriented ke patient oriented
lulusan Apoteker yang bermutu dan siap
pakai yang sesuai dengan Standar
Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI).
PENDAHULUAN (2)
UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan tenaga kesehatan termasuk
apoteker wajib mengikuti uji kompetensi
sebelum mendapat sertifikat kompetensi.
Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI)
Mulai tahun 2017, lulusan PSPA wajib
mengikuti UKAI sebagai exit exam yang
merupakan penentu kelulusan akhir bagi
mahasiswa untuk bisa disumpah sebagai
seorang apoteker.
PENDAHULUAN (3)
Permenristekdikti No. 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SNPT) pada pasal 14 menyatakan
bahwa proses pembelajaran wajib
dilakukan secara sistematis dan terstruktur
melalui berbagai mata kuliah dan dengan
beban belajar yang terukur.
PENDAHULUAN (4)
Proses pembelajaran tersebut wajib
menggunakan metode pembelajaran
dalam bentuk (salah satu atau
gabungan) diskusi kelompok,
simulasi, studi kasus, pembelajaran
kolaboratif, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran berbasis masalah, atau
metode pembelajaran lain
PENDAHULUAN (5)
Selain itu, pada tingkat profesi ini juga
wajib ditambah bentuk pembelajaran
berupa penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang merupakan kegiatan
mahasiswa di bawah bimbingan dosen.
Permenristekdikti ini juga mensyaratkan
IPK minimal lulusan yaitu 3,00
PERMASALAHAN..?
Model perkuliahan perlu merujuk kepada aturan terkini:
PP dan Permenristekdikti serta perkembangan
kefarmasian di Indonesia
PP 51 tahun 2009 tentang PK
Permenristekdikti: jumlah sks, SCL, Penelitian dan
Pengmas
Adanya Standar kompetensi Apoteker Indonesia
(SKAI) uji kompetensi
Hasil UKAI jadi penentu kelulusan
Banyak terjadi pengulangan bahan kuliah S1 waktu di
PSPA
Ketidaksesuaian antara kuliah dengan PKPA
Kurikulum (Kuliah+PKPA)

Min 24 sks
1 3 tahun akademik
SISTEM PEMBELAJARAN

LAMA BARU P

KULIAH KULIAH

SUMPAH PKPA SUMPAH PKPA

P
M

WISUDA KOMPRE WISUDA UKAI

YUIDISIUM YUDISIUM
Uji Kompetensi
A. Metode CBT (Computer Based Test)
Persiapan penerapan metode CBT dalam sistem uji
kompetensi nasional bagi calon lulusan pendidikan
apoteker mengukur penguasan pengetahuan

B. Metode OSCE
Studi kebijakan penerapan metode OSCE (Objective
Structured Clinical Examination) dalam sistem uji
kompetensi nasional bagi calon lulusan pendidikan
apoteker mengukur ketrampilan klinik
OSCE
1. Terdiri dari 10 stasion (stasion 5 =
istirahat)
2. Tiap stasion berdurasi 9 menit: 1 menit
membaca soal, 7 menit mengerjakan
tugas, 1 menit pindah stasion
OSCE-9 SKAI
1. Praktik pofesionalisame, legal, dan etis
2. Optimalisasi penggunaan obat
3. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
4. Formulasi dan pembuatan sediaan farmasi
5. Komunikasi dan kolaborasi
6. Upaya preventif dan promotif kesehatan
masyarakat
7. Pengelolaan sedian farmasi dan alat kesehatan
8. Kepemimpinan dan manajemen diri
9. Peningkatan kompetensi profesi
OSCE-7 Aspek kategori
Asesmen
Menetapkan dan memberikan solusi
kebutuhan terapi obat pasien
Compounding (penimbangan, peracikan,
etiket, apograph)
Komunikasi, informasi obat dan konseling
Monitoring dan evaluasi
Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
Perilaku professional
OSCE-9 kategori obat
1. Obat tanpa Resep (gangg sal pernafasan)
2. Obat dengan resep (gangg sal pernafasan)
3. Obat obatan yang berpotensi interaksi obat (kardiovas)
4. Duplikasi terapi ((antiinfeksi)
5. Resep Racikan (salep obat luar)
6. Obat dengan Alat Bantu dan Teknik Khusus (salb inhal)
7. Obat Khusus (Formulasi Khusus, LASA, Control Drug
dan High Alert + IT sempit) (Nifedipin OROS)
8. Obat pada penyakit kronis atau kondisi khusus (hamil
atau menyusui , gangg ginjal/hati) atau Pasien drug
induced disease (monitoring penggunaan insulin)
9. Penyimpanan Obat dan Alkes atau Obat dan Alkes
yang Rusak dan Kadaluarsa (Judgment Kualitas
Obat)
OSCE-Model Ruangan
Model A (Ruang Praktik Apoteker)
Model B (Ruang Rawat pasien)
Model C (Ruang Peracikan)
Model D (Ruang Penyimpanan)
Model E (Ruang Praktik Dokter)
PELAKSANAAN SIMULASI PRAKTEK
Metode: SIMULASI PERAN LANGSUNG
(SIMPEL)
Dosen dan mahasiswa diberi peran sesuai
pekerjaan keprofesian di apotek
Dosen: sebagai dokter simulasi
Mahasiswa: sebagai
Apoteker pengelola apotek
Apoteker pendamping
Asisten apoteker
Administrator
Pasien
Observer
JADWAL SIMPEL

Kuliah pengantar
Jumat Pemberian kasus per kelompok

Mahasiswa belajar mandiri di rumah


Sabtu mempelajari kasus
Minggu

Simulasi Praktek dengan metode SIMPEL


Senen Diskusi kelompok dan kelas
Kamis
Pelaksanaan SIMPEL

1 2 3 4
Tahap Tahap Tahap Tahap
Persiapan Pelaksanaan Penutup Evaluasi
1. TAHAP PERSIAPAN SIMPEL
Tiap kelompok diberikan skenario dari kasus tertentu,
minimal seminggu sebelum jadwal pelaksanaan
SIMPEL.
Tiap anggota dalam kelompok mempelajari topik
tersebut dan kemudian mendiskusikan dengan
anggota kelompok hal-hal yang terkait dengan topik
Tiap kelompok mempelajari alur pelayanan resep di
apotek termasuk mengetahui dengan detail sarana
dan prasaranan yang ada di apotek tempat
pelaksanaan SIMPEL.
Tiap kelompok menyiapkan semua formulir Form A.1
s.d. A.10, etiket dan wadah atau plastik obat,
lembaran kopi resep, kalkulator, kartu stock obat,
form surat pesanan obat, laporan obat bulanan, dan
lain sebagainya (termasuk map).
2. TAHAP PELAKSANAAN SIMPEL
Pre Test (10 menit : 1 soal 1 menit)
Pasien membaca skenario
1 Observer kelompok lain mengawasi pre test

Penerimaan dan skrining resep (15 menit)


Pasien simulasi menyerahkan resep
2 Apoteker mpelakukan skring resep

Melakukan compounding (15 menit)


Apoteker dibantu AA melakukan peracikan (compunding)
3 Administrator membuuat kuitansi obat

Melakukan dispensing dan konseling (10 menit)]


Apoteker melakukan konseling kepada pasien
4
3. TAHAP PENUTUP (10 MENIT)
Kelompok membersihkan dan menata kembali apotek
seperti semula
Semua dokumen pelaksanaan SIMPEL disusun rapi
dalam map, dengan urutan mulai dari Form A.1 s.d.
Form A.7. Lampirkan semua dokumen laporan surat
pemesanan obat dan laporan penggunaan narkotika
dan psikotropika
Plastik obat, resep, kopi resep dan kuitansi, diklip di
bagian atas map
Observer menandatangani hasil pengamatan Form
A.5 dan Form A.6 dan menyerahkan hasilnya kepada
kelompok untuk disatukan dalam map kelompok
4. TAHAP EVALUASI SIMPEL
Tiap kelompok pada hari tertentu melalukan diskusi kelompok
untuk membahas pelaksanaan SIMPEL sesuai format yang
diberikan. Absensi diskusi kelompok menggunakan Form A.8
Absensi dan resume hasil diskusi kelompok diserahkan kepada
dosen pembimbing paling lambat seminggu setelah pelaksanaan
SIMPEL. Resume hasil diskusi kelompok menggunakan Form A.9
Dosen pembimbing dan kelompok melakukan diskusi dan evaluasi
untuk membahas kasus tersebut pada jadwal yang telah
disepakati,. Dosen kemudian memberikan penilaian terhadap
penguasaan kompetensi apoteker para mahasiswa dengan
memberi skor 1 s.d. 5. Absensi dan hasil evaluasi dengan dosen
pembimbing menggunakan Form A.10
Form A.8 s.d. A.10 dimasukkan ke dalam map kelompok dan
diserahkan ke staf sekretariat PSPA.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai